P Analisis Sektor Dan Komoditas Unggulan Di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat
52 Berdasarkan pada Tabel 24 tersebut, menunjukkan bahwa produksi subsektor
perkebunan di Kabupaten Mamuju pada Tahun 2010 untuk komoditas kakao yang paling tinggi berada di Kecamatan Sampaga 8 091.70ton. Selanjutnya, komoditas
kelapa berada di Kecamatan Tapalang 1 127.35ton, kemudian komoditas kelapa sawit di Kecamatan Tommo 1 347ton. Pada Tahun 2014 untuk komoditas kakao yang paling
tinggi masih berada di Kecamatan Sampaga 8 091.70ton. Selanjutnya, komoditas kelapa berada di Kecamatan Tapalang 1 127.35ton dan Tapalang Barat 1 234.47ton, kemudian
komoditas kelapa sawit di Kecamatan Tommo 1 347.2ton dan Kecamatan Simboro 0.4ton. Adapun hasil analisis matriks DS dan LQ untuk sektor unggulan leading sector
pembangunan wilayah kecamatan Gambar 18.
Gambar 18 Sektor dan komoditas unggulan di dalam Kabupaten Mamuju Pada Gambar 19 tersebut, menunjukkan bahwa DS positif dan LQ1, sebagai
sektor unggulan pembangunan yaitu 1 sektor pertanian, subsektor tanaman pangan yaitu komoditas padi sawah di Kecamatan Kalukku dan subsektor perkebunan yaitu
komoditas kakao di Kecamatan Sampaga dan Papalang, dan komoditas kelapa sawit di Kecamatan Tommo, Adapun komoditas yang menonjol untuk tanaman pangan adalah
padi sawah, dimana produksi padi sawah tahun 2013 mencapai 87.520ton, jika di bandingkan produksi tahun 2012 yaitu 85 982ton, maka produksi padi sawah tahun
2013 mengalami peningkatan sekitar 1.79, dengan produktivitas 49.24kuha. Selain aktivitas sektor primer pertanian subsektor tanaman pangan, terdapat subsektor
perkebunan. Adapun komoditas tanaman perkebunan utama terdiri dari komoditas kakao dan komoditas kelapa sawit. Namun demikian, perkembangan dari kedua
komoditas tersebut pada tahun 2009-2013 mengalami penurunan Tabel 24. Adapun sentra produksi dan luas areal untuk kelapa sawit terbesar di Pulau Sulawesi berada di
Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Aktivitas komoditas ini diseluruh kecamatan dengan porsi yang berbeda-beda terkonsentrasi di bagian selatan, dengan produksi
kakao 3 576.29ton di Kecamatan Sampaga, 2 094.20ton di Kecamatan Tommo dan 2 403.37ton di Kecamatan Papalang dan produksi Kelapa Sawit 1 347.2ton di Kecamatan
Tommo 2 sektor industri bukan migas, subsektor indusri kecil terdiri dari industri anyaman, industri tenun sekomandi, industri pengolahan kayu, industri pengolahan batu
bata terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Kalumpang, Kalukku dan Tommo, 3 sektor pengangkutan di Kecamatan Kaluku dan, 4 sektor perdagangan di Kecamatan
Bonehau, Tapalang, Papalang, dan Sampaga. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan maju. Sektor-sektor ini juga mampu
Ket: 1. Industri kecilKec.Tommo
2. Padi sawahKec.Kalukku 3. KakaoKec.Sampaga
4. KakaoKec.Papalang 5. SawitKec.Tommo
6. Industri kecilKec.Kalukku 7. PengangkutanKec.Kalukku
8. PerdaganganKec.Bonehau 9. PerdaganganKec.Tapalang
10. PerdaganganKec.Papalang 11. PerdaganganKec.Sampaga
12. Industri kecilKec.Kalumpang
53 bersaing dengan sektor-sektor perekonomian dari wilayah kecamatan lain di Kabupaten
Mamuju, dan dapat pula diartikan sebagai sektor yang potensial karena memiliki kinerja laju pertumbuhan ekonomi dan pangsa yang lebih besar baik di level kecamatan
maupun di level kabupaten secara keseluruhan.
Untuk itu, dalam perencanaan pembangunan dan pengembangan daerah kedepannya di wilayah-wilayah kecamatan tersebut, harus lebih diprioritaskan secara
optimal dan dapat dijadikan skala prioritas, untuk sektor pertanian subsektor tanaman bahan makanan komoditas padi sawah di Kecamatan Kalukku, dimana produksi padi
sawah tahun 2013 yaitu 87 520ton, jika di bandingkan produksi tahun 2012 yaitu 85 982 ton, mengalami peningkatan sekitar 1.79, dengan produktivitas 49.34kuha, di atas
rata-rata produktivitas Pulau Sulawesi 49.24kuha. Selain komoditas padi sawah, subsektor perkebunan komoditas kakao di Kecamatan Sampaga, Tommo, Papalang dan