Nikmat Dunia dan Akhirat

NIKMAT DUNIA DAN AKHIRAT
Penanya:
Hj. Baisri, NBM. 397357, Desa Glagahagung,
Kec. Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur
Pertanyaan:
1. Apakah ada hadits Nabi yang menerangkan nikmat yang diterima seorang mukmin hanya 1% di
dunia sedang 99% sisanya akan diterima di akhirat kelak?
2. Apakah ada keterangan dari Nabi saw bahwa nikmat yang 99% itu bisa dipancing di dunia
dengan cara membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 33 kali?
Jawaban:
Allah SWT telah memberikan banyak sekali petunjuk dan keterangan dalam al-Qur’an
tentang nikmat-Nya yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Beberapa di antaranya adalah
sebagai berikut:

Artinya: “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah).” [QS. Ibrahim (14): 34]

niskara kamu nak daaan menennukan ,hinung nikman Allah-gnunihgnem umak akij naD“ :Arninra
-an .SS] ”.benar naha hengamaun lagi naha henrarang-Sesungguhnra Allah benar .jumlahnra

]11 :(16) ahl

Artinya: “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila
kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.”
[QS. An-Nahl (16): 53]

Artinya: “Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah dia ciptakan, dan
dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan dia jadikan bagimu pakaian
yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam
peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri
(kepada-Nya).” [QS. an-Nahl (16): 81]
Nabi Muhammad saw juga telah memberikan beberapa keterangan tentang nikmat dalam
sunnahnya yang maqbul, di antaranya adalah:

ِ َ‫وسلّم نِعمت‬
‫ان‬
َْ َ َ َ

ِ ‫اس ر‬
ِ

‫صلّى اهُ َعلَْي ِه‬
ِّ
‫ال‬
‫ال‬
‫ق‬
‫ال‬
‫ق‬
‫ه‬
‫ع‬
‫اه‬
‫ي‬
‫ض‬
َ
َ
َ
َ
ْ
ُ َ ُ َ َ ٍ ّ‫َع ْن ابْ ِن َعب‬
َ ّ
ِ ‫َم ْغبُو ٌن فِي ِه َما َكثِرٌ ِم ْن ال‬

]‫فراغُ [روا البخاري والرمذي وابن ماجه وأمد‬
ّ ‫ّاس ال‬
ََ ْ‫ص ّحةُ َوال‬

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra ia berkata: Nabi Muhammad saw bersabda: Dua
kenikmatan yang banyak manusia tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” [HR.
al-Bukhari, at-Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad]
Dari ayat-ayat dan hadits di atas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa nikmat Allah yang
diberikan kepada manusia di dunia ini sangat banyak, di antaranya adalah nikmat yang berupa
benda-benda, kesehatan dan waktu luang. Termasuk juga nikmat Allah yang berupa rahmah
(kasih sayang) dari Allah, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
Artinya: “… dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk
orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami.” [QS. Al-A’raf (7): 156]
Artinya: “Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
[QS. Al-A’raf (7): 56]
Dan hadits Nabi Muhammad saw:

ُ ‫صلّى اهُ َعلَْي ِه َو َسلّ َم يَ ُق‬
َ

ُ‫ول َج َع َل اه‬
ِ ‫ض جزءا و‬
ِ‫وتِسع‬
ِ
ِ
‫اح ًدا‬
‫َر‬
‫أ‬
‫ا‬
ِ
‫ل‬
‫ز‬
‫َن‬
‫أ‬
‫و‬
‫ن‬
َ
ْ
ْ
َ

ْ
َ
ْ
ُ
َ ً
َ ْ َ

ِ ‫ول‬
ِ
‫اه‬
َ ‫ت َر ُس‬
ُ ‫َع ْن أَِِ ُهَريْ َرَة قَ َال ََ ْع‬
ٍ
ً‫ك ِعْ َد ُ تِ ْس َعة‬
َ ‫الّر ْمَةَ ِمائَةَ ُجْزء فَأ َْم َس‬
ِ ْ ‫فَ ِمن َذلِك‬
ِ
]‫ [روا مسلم‬... ‫اَْاَئق‬
َ ْ
ُ ْ ‫اح ُم‬

َ ‫اُْْزء تَتَ َر‬

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda: Allah menjadikan rahmat menjadi seratus bagian. Dia menahan 99 bagian di sisi-Nya

dan menurunkannya ke bumi satu bagian. Dari satu bagian itulah makhluk hidup saling
mengasihi …” [HR. Muslim]
Dari hadits tersebut, dapatlah dimengerti bahwa yang saudara maksudkan pada
pertanyaan pertama secara tekstual bukanlah nikmat, melainkan rahmat yang merupakan salah
satu bentuk dari nikmat Allah.
Adapun pertanyaan kedua, secara tekstual memang tidak kami temukan keterangan yang
saudara maksudkan. Kami menemukan hadits-hadits yang hampir mirip isinya dengan
pertanyaan saudara. Hadits-hadits tersebut adalah sebagai berikut:

ٍ‫ما ِمن مسلِ ٍم ي ْدعو بِ َدعو‬
‫س فِ َيها إِ ٌْْ َواَ قَ ِط َيعةُ َرِح ٍم إِاّ أ َْعطَا ُ اهُ َِِا‬
‫ي‬
‫ل‬
‫ة‬
َ

ْ
َ َْ ُ َ ْ ُ ْ َ
ٍ
ِ ْ‫ّخرها لَه ِِ ا‬
ِ
‫آخَرِة َوإِ ّما أَ ْن‬
ُ َ َ ‫إِ ْح َدى ثَاَث إِ ّما أَ ْن تُ َع ّج َل لَهُ َد ْع َوتُهُ َوإِ ّما أَ ْن يَد‬
ِ ِ ّ ‫ف عْه ِمن ال‬
.]‫ صحيح اإس اد‬:‫ [ روا أمد والراز وأبو يعلى عن أِ سعيد بأسانيد جيدة واحاكم وقال‬.‫سوء مثْ لَها‬
ْ َ‫ي‬
َ
ْ ُ َ َ ‫ص ِر‬
Artinya: “Tidaklah seorang muslim berdoa dengan doa yang di dalamnya tidak
mengandung dosa dan tidak memutuskan hubungan persaudaraan/kekerabatan, melainkan Allah
akan memberikan kepadanya karena doa itu, salah satu dari tiga perkara: Adakalanya
disegerakan diterima permohonan itu, adakalanya akan disimpan pahalanya di akhirat nanti,
dan adakalanya dia dipalingkan dari keburukan (kejahatan) yang sebanding dengan itu.” [HR.
Ahmad, al-Bazzar, dan Abu Ya‘la dari Abu Sa‘id, dengan sanad-sanad yang baik, dan riwayat alHakim, katanya: sanadnya shahih].

ِ ‫ما ِمن رج ٍل ي ْدعو اه بِ ُدع ٍاء إِاّ است‬

‫يب لَهُ فَِإ ّما أَ ْن يُ َع ّج َل لَهُ ِِ الدّنْيَا َوإِ ّما‬
‫ج‬
َ َ ُ َ َُ ْ َ
َ ُْ
ِ
ِ
ِ
ُ‫ّخَر لَهُ ِِ اْآخَرِة َوإِ ّما أَ ْن يُ َك ّفَر َعْهُ م ْن ذُنُوبِه بَِق ْد ِر َما َد َعا َما ََْ يَ ْدع‬
َ ‫أَ ْن يُد‬
‫ [روا الرمذى عن‬.‫ِ فَما استَجاب ِل‬
ُ ‫بِِإ ٍْْ أ َْو قَ ِط َيع ِة َرِح ٍم أ َْو يَ ْستَ ْع ِج ْل يَ ُق‬
ُ ‫ول َد َع ْو‬
َ َ ْ َ ّ‫ت َر‬

.]‫أِ هريرة‬

Artinya: “Tidaklah seseorang berdoa dengan suatu doa melainkan dikabulkan baginya,
adakalanya disegerakan pahalanya di dunia atau ditunda pahalanya nanti di akhirat, atau
adakalanya ditutup (dihapus) sebagian dosa-dosanya menurut kadar yang dimohon, selama ia
tidak memohon dengan yang dosa atau untuk memutus hubungan kekerabatan ataupun tidak

meminta untuk disegerakan pahalanya dimana ia berkata: aku telah bermohon kepada Tuhanku,
mengapa gerangan tidak dikabulkan doaku.” [HR. at-Turmudzi dari Abu Hurairah ra.].

ِ
ِ ِ‫من سبّح اه ِِ دب ِر ُك ّل صاٍَة ثَاَثًا وثَاَث‬
َ ‫ن َو َم َد اهَ ثَاَثًا َوثَاَث‬
َ َ
َ
َ‫ن َوَكبّ َر اه‬
ُُ َ َ َ ْ َ
ِ ِ‫ثَاَثًا وثَاَث‬
َ‫ك تِ ْس ٌع َوتِ ْسعُو َن َوقَ َال ََ َام الْ ِمائَِة اَ إِلَ َه إِاّ اهُ َو ْح َد ُ ا‬
َ ‫ن فَ ْتل‬
َ َ
ِ ِ ٍ
‫ت َخطَايَا ُ َوإِ ْن‬
ْ ُ‫ك َولَه‬
ُ ‫يك لَهُ لَهُ الْ ُمْل‬
َ ‫َش ِر‬
ْ ‫احَ ْم ُد َوُه َو َعلَى ُك ّل َش ْيء قَد ٌير غُفَر‬

ِ ِ َ‫َكان‬
.]‫ [روا أمد ومسلم عن أِ هريرة‬.‫ح ِر‬
ْ
ْ َ‫ت مثْ َل َزبَد الْب‬
Artinya: “Barangsiapa bertasbih setiap selesai shalat 33 kali tasbih, 33 kali tahmid, dan
33 kali takbir, lalu menjadi 99 kali dan sempurna 100 kali dengan membaca:

‫ْح ْم ُد َو ُه َو َعلَى ُك ّل‬
ُ ‫يك لَهُ لَهُ ال ُْمل‬
َ ‫اَ إِلَهَ إِاّ اهُ َو ْح َدهُ اَ َش ِر‬
َ ‫ْك َولَهُ ال‬
‫َش ْي ٍء قَ ِدير‬

Niscaya diampuni kesalahan-kesalahannya sekalipun sebanyak buih di laut.” [HR.
Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah ra.].

ِ
‫ أَاَ أ َُدلّ ُك َما َعلَى َخ ٍْر ِِّا َسأَلْتُ َما ُ إِ َذا‬:‫صلّى اهُ َعلَْي ِه َو َسلّ َم‬
َ ‫قَ َال َر ُس ْو ُل اه‬
ِ ‫أَخ ْذ ََُا م‬

ِ
ِ
‫ن َو َسبّ َحا ثَاَثًا‬
ْ ‫ن َو‬
َ َ َ
َ ‫امَ َدا ثَاَثًا َوثَاَث‬
َ ‫ضاج َع ُك َما فَ َكبّ َرا اهَ أ َْربَ ًعا َوثَاَث‬
ِ ‫وثَاثِن فَِإ ّن َذلِك خي ر لَ ُكما‬
ّ
َ
.]‫علي رضي اه ع ه‬
‫عن‬
‫أمد‬
‫و‬
‫مسلم‬
‫و‬
‫البخاري‬
‫ا‬
‫و‬
‫ر‬
[
.
‫ا‬
‫م‬
‫ت‬
‫ل‬
‫أ‬
‫س‬
‫ا‬
ِ
ْ
ّ
َ َ َ
ُ َُ َ
َ ٌَْ َ
Artinya: “Rasulullah saw bersabda: Maukah kalian berdua (Ali dan Fatimah ra.) aku
tunjukkan atas sesuatu yang lebih baik dari apa yang kamu berdua memintanya, yaitu apabila
kalian berdua menuju ke tempat tidur kalian, maka bertakbirlah 34 kali, dan bertasbihlah 33
kali serta bertahmidlah 33 kali, karena yang demikian itu lebih baik bagi kalian berdua
daripada diberi seorang pembantu.” [HR. al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad, dari Ali ra.].
Penjelasan Singkat:
Dari hadits no. 1 dan no. 2, intinya bahwa doa seseorang yang bukan untuk tujuan
maksiat/dosa dan tidak pula untuk memutuskan hubungan kekerabatan, Insya Allah diterima oleh
Allah dengan tiga kategori. Pertama disegerakan ganjarannya di dunia, kedua disimpan
ganjarannya oleh Allah dan diberikan besok di hari akhirat, dan ketiga tidak diberikan persis
seperti yang dimohon tetapi diganti dengan yang lain yaitu dipalingkan dia dari berbuat dosa atau
dihapus sebagian dosanya.

Bahkan pada hadits no. 2 tersirat bahwa kurang sopan atau tidak etis kalau kita mohon
kepada Allah dengan meminta disegerakan ganjarannya di dunia. Yang baik adalah kita serahkan
pada Allah mana yang terbaik untuk kita.
Selanjutnya dalam hadits no. 3 dan 4 mengandung pengajaran bahwa untuk meringankan
beban kesulitan kita, supaya banyak bertasbih, bertahmid, dan bertakbir dan disempurnakan
dengan kalimat:

‫احَ ْم ُد َوُه َو َعلَى ُك ّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬
ْ ُ‫ك َولَه‬
ُ ‫يك لَهُ لَهُ الْ ُمْل‬
َ ‫اَ إِلَ َه إِاّ اهُ َو ْح َد ُ اَ َش ِر‬
Insyaallah akan diampuni pula kesalahan-kesalahan betapapun banyaknya dengan syarat tidak
menyekutukan Tuhan dengan sesuatu dari ciptaan-Nya.
Dalam sebuah hadits disebutkan pula:

ِ
ِ َ‫عن أَِِ َذ ّر أَ ّن ن‬
ِ
ِ ‫َصح‬
‫صلّى‬
ّ ِ ‫صلّى اهُ َعلَْيه َو َسلّ َم قَالُوا لل‬
ّ ِ ‫اب ال‬
َ ِّ
َ ِّ
َ ْ ‫اسا م ْن أ‬
ً
َْ
ِ ‫ول‬
ِ
ّ‫اهُ َعلَْي ِه َو َسل‬
‫صلّي‬
‫ه‬
‫ذ‬
‫اه‬
‫س‬
‫ر‬
‫ا‬
‫ي‬
‫م‬
َ
َ
َ
َ ُ‫صلّو َن َك َما ن‬
َ ُ‫ُجوِر ي‬
ُ ‫ب أ َْه ُل ال ّدثُوِر باْأ‬
ُ
َ
َ
َ
َ
ِِِ‫ول أَموا‬
ِ‫ض‬
ِ‫ويصومو َن َكما نَصوم وي تَص ّدقُو َن ب‬
‫اه‬
‫ل‬
‫ع‬
‫ج‬
‫د‬
‫ق‬
‫س‬
‫ي‬
‫ل‬
‫َو‬
‫أ‬
‫ال‬
‫ق‬
‫م‬
‫ف‬
َ
َ
َ
َ
ْ
ُ
ُ
ْ
ْ
َ ََ ُ ُ َ ُ ُ ََ
ُ َ ََ
َ
ْ
َ
َ
ٍ‫ص ّدقُو َن إِ ّن بِ ُك ّل تَسبِيح ٍة ص َدقَ ًة وُك ّل تَ ْكبِر‬
‫ة‬
‫يد ٍة‬
ّ َ‫لَ ُك ْم َما ت‬
َ ‫ص َدقَةً َوُك ّل ََْ ِم‬
َ َ
َ َ َ ْ
ِ ‫ص َدقَةً وُك ّل تَهلِيلَ ٍة ص َدقَةً وأَمر بِالْمعر‬
ٍ
ِِ‫ص َدقَةٌ َو‬
‫ر‬
‫ك‬
‫م‬
‫ن‬
‫ع‬
‫ي‬
‫ه‬
‫ن‬
‫و‬
‫ة‬
‫ق‬
‫د‬
‫ص‬
‫وف‬
َ
ٌ
َ
ْ
َ
َ
ْ َ َ
َ
ُ َْ ٌ ْ َ َ
ُْ َ ٌْ َ َ
ِ‫اه أَي ِأِ أَح ُدنَا شهوتَه وي ُكو ُن لَه ف‬
ِ ‫بض ِع أَح‬
ِ ‫ول‬
‫َجٌر‬
‫أ‬
‫ا‬
‫يه‬
‫س‬
‫ر‬
‫ا‬
‫ي‬
‫ا‬
‫و‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ق‬
‫ة‬
‫ق‬
‫د‬
‫ص‬
‫م‬
‫ك‬
‫د‬
َ
ُ
ُ
ٌ
َ
َ
َ
َ
ْ َ ُ
َ ْ َ ُْ
ََ ُ َ ْ
َ َ
َُ َ
ِ‫قَ َال أَرأَي تم لَو وضعها ِِ حرٍام أَ َكا َن علَي ِه فِيها ِوزر فَ َك َذل‬
ِ
ِِ ‫ض َع َها‬
‫و‬
‫ا‬
‫ذ‬
‫إ‬
‫ك‬
َ
َ
ََ
َ َ َ َ ْ ْ ُْ َ
ٌْ َ ْ َ
ََ
ِ ْ
.]‫ [روا مسلم‬.‫ن لَه أَجر‬
ٌ ْ ُ َ ‫احَاَل َكا‬
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Dzar, ada beberapa orang di antara para shahabat
Nabi saw berkata: Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala, mereka shalat
sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Di samping itu
mereka bershadaqah dengan kelebihan harta mereka. Rasulullah saw bersabda: Tidakkah Allah
telah memberi kepadamu kesempatan untuk bershadaqah? Sesungguhnya setiap bacaan tasbih
adalah shadaqah, setiap bacaan takbir adalah shadaqah, setiap bacaan tahmid adalah
shadaqah, setiap bacaan tahlil adalah shadaqah, menganjurkan berbuat baik adalah shadaqah,
mencegah perbuatan munkar adalah shadaqah, bahkan pada senggama yang dilakukan olehmu
adalah shadaqah. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah seseorang menyalurkan nafsu

seksualnya ia mendapat pahala? Nabi bersabda: Bagaimana menurut kamu andaikata
seseorang menyalurkan nafsu seksualnya pada yang haram, bukankah ia berdosa? Maka
demikian pula sebaliknya jika ia menyalurkan nafsu seksualnya pada yang halal, pastilah ia
mendapat pahala.” [HR. Muslim].
Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa tasbih, tahmid, takbir dan tahlil
adalah bacaan dzikir dan doa yang dituntunkan lagi sangat mulia diamalkan sesuai dengan
tuntunannya. Oleh sebab itu, untuk menambah wawasan saudara tentang dzikir dan doa, Majelis
Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menerbitkan buku melalui Penerbit
Suara Muhammadiyah berjudul Tuntunan Dzikir dan Doa. Kami persilahkan saudara
menghubungi penerbit bersangkutan atau agen-agennya di tempat tinggal saudara.*th)
Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
E-mail: tarjih_ppmuh@yahoo.com dan ppmuh_tarjih@yahoo.com