BIDADARI BERSAYAP PELANGI Kiat menjadi bidadari dunia dan akhirat

(1)

BIDADARI BERSAYAP PELANGI Kiat menjadi bidadari dunia dan akhirat

BAB 1 (

Pelangiku Lapis 1

)

25 menit pahamilah hakikat wanita Wahai wanita!!!

Langit dan bumi menjadi saksi bahwa bidadari adalah makhluk yang mulia,indah dan suci, julukan tersebut hanya disandang untuk makhluk allah swt,yaitu wanita.

Wahai wanita!!! Pahamilah hakikat kalian,karena wanita tercipta untuk menebarkan beinh-benih suci dalam menumbuhkan tanaman-tanaman yang menaungi dan rindang dalam kehidupan yang fatamorgana ini.

Itulah pengaruh wanita, sangat mulia di kehidupan ini, dan ingatlah, wanita dapat mempengaruhi kehidupan menjadi indah, yakni dengan sifat dan sikap lemah lembut yang penuh dengan hikmah.

Wanita itu ibarat bunga, jika kita kasar dalam memperlakukannya akan merusak keindahannya, menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Ia ibarat selembar sutra yang mudah robek oleh terpaan badai, terombang-ambing oleh empasan angin dan basah kuyup meski oleh setitik air. Oleh karenannya, jangan biarkan hatinya robek & terluka karena ucapan yang menyakitkan, sebab hatinya begitu lebut, jangan pula membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesendirian dengan menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman. Sebaiknya tidak sekali-kali membuatnya mennangis oleh sikap yang mengecewakan, karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski airnya tak lagi membasahi kelopak matanya.

Wanita itu mutiara, orang perlu menyelam jauh kedasarnya untuk mendapatkan kecantikan sesungguhnya. Karenanya, melihat dengan tanpa membuka tabir hatinya niscaya hanya akan melabui mata. Orang perlu berjuang menyusur ombak, menahan arus dan menantang semua bahayanya untuk bias meraihnya. Dan tentu untuk itu, orang harus memiliki bekal yang cukup sehingga layak dan pantas mendapatkan mutiara indah itu.

Wanita mempunyai kemampuan dan peran yang besar dalam kehidupan. Tidak heran,apabila wanita mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan, karena mulia dari si jabang bayi lahir dari rahim ibunya, hal yang pertama kali dirasakan, dilihat dan di contoh adalah ibunya.


(2)

Wanita itu separuh dari jiwa yang hilang. Maka orang harus mencarinya dengan saksama, memilihnyha dengan teliti, melihat dengan hati-hati sebelum menjadikannya pasangan jiwa. Karena jika salah, ia tidak akan menjadi sepasang jiwa yang bias menghasilkan bunga-bunga cinta. Melainkan noktah merah menyemai pertikaian. Ia tak akan bias menyamakan langkah, selalu bertolak pandang sehingga tak memberikan kenyamanan dan keserasian. Ia tak mungkin menjadi satu hati meski seluruh daya dikerahkan untuk melakukannya. Dan yang jelas ia tak bias menjadi cerminan diri saat lengah atau larut.

Wanita memiliki kekuatan luar biasa yang tak pernah dipunyai lawan jenisnya dengan lebih baik, yakni kekuatan cinta, empati, dan kesetiaan, dengan cintanya ia menguatkan langkah orang-orang bersamanya, empatinya membangkitkan mereka yang jatuh dan kesetiaannya tak lekang oleh waktu, tak lebur oleh perubahan.

Wahai wanita, ingatlah!!!

Wanita tecipta dari bahan lembut, seperi yang disabdakan Nabi MUHAMMAD SAW, dan diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim:

Artinya:

”Berilah wanita-wanita itu nasihat yang baik, sebab mereka

diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri atas. Dan yang paling tidak lurus dari

tulang rusuk itu bagian atasnya. Apabila engkau berusaha

meluruskannya,engkau akan mematahkannya, dan apabila engkau biarkan, ia

akan tetap tidak lurus, maka berilah wanita itu nasihat.”

Dari hadist di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa wanita adalah makhluk lembut dalam perasaan. Cara berpikir, susunan anggota tubuh, gerak-gerik dan tindakan dengan beberapa kekurangan yang harus diatasi dan diperbaiki kekurangan tersebut adalah mudah tersinggung dan mudah terpengaruh. Meskipun begitu, wanita memiliki sifat-sifat positif seperti kesabaran dalam menghadapi persoalan hidup.

25 menit pahamilah muhasabah diri Wahai wanita!!!

Selanjutnya, kita mau bermuhasabah, seberapa besar dan lama dosa-dosa dan amal-amal yang telah kita kerjakan?

Memang hidup selalu berputar seperti rotasi bumi terhadap matahari tapi rotasi pun akan berputar sesuai dengan pemikiran kita, maksudnya apabila kita berpikir secara global dalam masa depan yaitu kematian. Niscaya kita akan

Dan wnaita adalah sumber kehidupan. Yang mempertaruhkan hidupnya untuk sebuah kehidupan baru, yang dari dadanya dialirkan air susu yang menghidupkan. Sehingga semua pengorbanannya itu layak menepatkannya pada kemuliaan surga.


(3)

selalu bersiap-siap dan menjadi lebih baik, karena kematian akan selalu menjeput kita kapan pun dan dimana pun.

ALLAH SWT berfirman dalam surat AN-NISA Ayat 78:

“ Dimana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun

kamu didalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jiwa mereka memperoleh

kebaikan. Mereka mengatakan:”ini adalah dari sisi Allah, dan kalau mereka

ditimpa susuatu bencana mereka mengatakan: “ini (datangnya) dari sisi kamu

(Muhammad)”, katakanlah: “Semuanya (dating) dari sisi Allah”. Maka

mengapa orang-orang itu (Orang Munafik) hamper-hampir tidak memahami

pembicaraan sedikit pun? “.

Allah Ta’ala juga berfirman:

“Setiap jiwa itu akan merasakan kematian, sesungguhnya engkau semua itu

akan dicukupkan semua pahalamu nanti pada hari kiamat. Maka barang siapa

yang dijauhkan dari neraka dan dimasukan ke dalam surge, maka orang itu

benar-benar memperoleh kemenangan. Dan tidaklah kehidupan dunia ini

melainkan kehidupan yang menipu.”

(ALI-IMRAN;185).

Wahai wanita!!!

Seseorang yang tersibukkan dengan dunia dan merupakan hakat penciptaannya. Maka ia disebut orang yang lalai dari hakikat kehidupan, dan suatu ketika dia akan tersentak hatinya, terperanga terguncang dan kaget setengah mati ketika mengetahui salah satu dari keluargnya/ saudaranya meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya tanpa di sertai tanda-tanda kematiaan.

Wahai wanita!!!

Seorang hamba penuh dengan kekurnangan dan kelemahan tidak sepantasnya seorang hamba bermaksiat terhadap perintah Allah SWT. Hanya hamba-hamba yang bertakwa sajalah yang mendapatkan cahaya Allah SWT dalam kehidupan.

Allah SWT. Berfirman dalam surat Al-Maarij ayat 20-21:

Artinya: ”Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia

mendapat kebaikan ia amat kikir.”

Wahai wanita!!!

Kita tidak tahu kapan dan dimana seseorang akan meninggalkan dunia ini. Dan ketika kematian itu dating maka tidak seorang pun bias meminta penangguhan barang sedetik. Maka hendaklah setiap orang bersiap diri mulai sekarang.


(4)

Allah Ta’ala juga berfirman didalam surat AN-NAHL Ayat 61:

“Jikalau Allah menghukum manusia karena kezhalimannya, niscaya tidka

akan ditinggalkannya dimuka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata,

tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan.

Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah

mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula)

mendahulukannya”.

Wahai wanita!!!

Hidup itu indah, tak ada sesuatu pun yang abadi di dunia ini kecuali Allah SWT. Manusia diciptkan untuk membingkai semua kegiatan mulai dan bangun tidur lagi dengan satu kata,”IBADAH”.

Maka dari itu, mari kita kembali kepada Allah SWT. Karena kita, mau tidak mau, akan diminta pertanggung jawaban atas segala amal perbuatan kita oleh Allah SWT.

Wahai wanita!!!

Segala sesuatu pasti ada jalan, setiap manusia pun pasti menginginkan surge, dengan memperbaiki dan meningkatkan amal shalih, kita akan menjadi orang yang sukses di dunia dan di akhirat.

Rasulullah memerinta kita untuk selalu mengingat kematian, agar kita tidak lupa bawha masih ada negeri yang abadi yaitu akhirat.

25 meni pahamilah keajaiban shalat taubat. Wahai wanita!!!

Yuk, segera bergegas ke lembah kesucian yaitu taubat, memang manusia diciptakan sebagai makhluk yang lemah, tapi tidak menjadi alas an untuk menaati perintah Alah SWT.

Kata “Taubat” sering kita dengar kan, tapi kenapa kita sulit memahmi secara konkret dan mengamalkan secara istiqamah?.

Wahai wanita!!!

“Ingatlah bahwa kalian adalah ciptaan Allah yang mulia, memilik peran dan tugas yang

mulia pula. Sehingga Allah menyebut kalian sebagai Bidadari”.


(5)

Mungkin kita sering bermaksiat/merehmehkan larangan Allah SWT, sehingga hati kita menjadi gelap, keras dan kita menjadi malas dalam beraktivitas. Maka, yuk kita totalitas dalam berbuat baik, hanya mengarahap ridha Allah SWT

Ingat, wanita mempunyai peran dan tugas yang mulia, hiasilah semua aktivitas kalian dengan sesuatu yang bermanfaat. Wahai wanita!!!

Tak ada kata seindah dosa, tak ada kata terlambat jika kita bersungguh-sungguh untuk selalu berbuat yang lebih baik dan indah yaitu amal shalih.

Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a, dia berkata,” Aku pernah mendengar Rasulullah SAW Bersabda:

Artinya :

”Tidaklah seorang (muslim) melakukan suatu perbuatan dosa, lalu

dia bersuci-dalam riwayat lain: Berwudhu dengan baik-, kemudian

melaksanakan solat-dalam riwayat lain: dua rakaat -, lalu meminta ampun

kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni (dosa)nya”, kemudian

Rasulullah SAW membaca ayat ini (yang artinya), “Dan (juga) orang-orang

yang apabila mengerjakan perbuatan keji/menganiaya diri sendiri mereka

ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan

siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah SWT, dan

mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka

mengetahui.“

(QS.Ali’Imran 135)

Hadist yang agung ini menunjukkan keutamaan dhalat dua rakaat ketika seorang bertaubat dari perbuatan dari perbuatan dosa dan janji pengampunan dosa dari Allah Ta’ala bagi yang melakukan shalat tersebut.

Pelangi penting yang dapat kita petik dari hadist ini:

 Begitu luas rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba nya, karena dia mensyariatkan cara untuk membersihkan diri dari buruknya perbuatan dosa yang telah mereka lakukan.

 Wajib bagi seorang muslim untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT, merasakan pengawasan-Nya, dan berusaha untuk menghindari perbuatan maksiat semaksimal mungkin. Kalau dia terjerumus kedalam dosa maka hendaklah dia segara bertaubat dan kembali kepada Allah, agar dia mengampuni dosanya, sebagaiman janji-Nya dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya taubat disisi Allah SWT hanyalah bagi orang-orang yang

mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka


(6)

bertaubat dengan dengan segera, maka mereka itulah yang di terima

Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”

(QS.AN-Nisaa’:17)

 Yang dimaksud dengan “memointa ampun kepada Allah” dalam hadist ini adalah bertaubat dengan sungguh-sungguh yang disertai sikap penyesalan atas perbuatan tersebut, menjauhkan diri dari dosa dengan meninggalkan sebab-sebabnya, serta tekad yang bulat untuk tidak menglanginya selamanya, dan jika dosa tersebut terhubung dengan hak orang lain maka segera ia menyelesaikan.

 Imam Ibnu Hajar berkata,”meminta ampunan kepada Allah (hanya) dengan lisan, tapi masih tetap mengerjakan dosa (Dengan anggota badan) adalah seperti bermain-main (dalam bertaubat).

Abdullah bin mas’ud r.a berkata,

”Sesungguhnya orang yang beriman

memandang dosanya seperti dia sedang berada dibawah sebuah gunung (besar)

yang tidak takut gunung tersebut akan menimpa (dan membinasakan) nya,

sedangkan orang yang fajir (rusak imannya) memandang dosanya seperti seekor

lalat yang lewat di (depan) hidungnya kemudian dihalaunya dengan tangannya

(dianggapnya remeh dna kecil)”

25 menit pahamilah janji suci Bunda Maryam. Wahai Wanita!!!

Pada hakikatnya semua manusia memiliki sifat lembut (hati dan akal) yang bermuara dalam keindahan akhlak. Apalagi, sosok wanita yang cenderung lemah lembut dalam menebarkan benih-benih keindahan akhlaknya.

Wanita super hebat yang namanya diabaikan dalam Al-Qur’an yaitu Maryam, ibu dari nabi Isa, sebagai seorang hamba (wanita) yang hanya mengabdikan dirinya kepada Allah SWT.

Sebelum Maryam lahir, Maryam dimohonkan kepada Allah oleh ibunya melalui doa agar putrinya menjadi seorang hamba yang senantiasa dalam ridha Allah, penuh dengan keberkahan dan keistiqomahan mengembuskan akhlak yang suci sampai khusnul khotimah.

Wahai wanita!!!

Subhanallah, Allah Tuhan yang maha sempurna dan yang maha menolong, mengapa kita sebagai manusia sering lupa? Sering khilaf? Bahkan membangkang? Karena kita kurang bersyukur atas anugerah yang telah Allah berikan kepada kita, sehingga hati kita keras dan setan pun gampang untuk

membisikan rasa waswas kedalam hati kita.


(7)

Hidup itu mudah.yg mempersulit adalah diri kita sendiri,sering berbuat dosa ,dan lupa atas segala nikmat yg telah Allah berikan mengakibatkan segala sesuatu yg kita lakukan kurang bermanfaat ,bahkan menimbulkan madharat (bahaya) .

Sudah jelaskan! Allah adalah yg menciptakan kita! Bahkan seluruh alam semesta adalah ciptaan Allah! Hanya kepada Allah kita kembali.

Seandainya saja kita pahambahwa hakikat kehidupan ini adalah ibadah ,menebarkan benih-benih kebaikan dalam kedamaian yg selalu bercahaya suci.

Ketika kita istiqomah mengikrarkan kalimat suci hanya Allah Tuhan semesta alam serta beristiqamah,niscahya tidak ada yg sulit dalam hidup ini.

Seperti cerita suci dalam al-qur’an,yg menggambarkan seorang wanita shalihah bunda maryam ,yg bernazar (berjanji) kepada Tuhan-Nya ,dengan kesucian jiwa dan ketulusan niat, Tuhan pun menerima nazar tersebut dengan mengangkat derajat, menjadi hamba yang bercahaya dalam keistiqomahan dan khusnul khotimah dalam janji suci dalam bercahaya.

Bismiillahirahmanirohim Hakikat wanita!!!

Kutuliskan risalah ini untuk insipirator hijrah-ku, semoga ia juga menjadi inspirasi bagi pembaca, bukan karena ia hebat, justru ia banyak tersesat, lalu berjuang kembali pada hakikatnya. Muslimah. Hamba Allah.

Ku sebut dia perahu suci, yang mempunyai sayap indah yaitu sabar dan syukur. Perahu suci pasti mempunyai nahkoda suci.

Perahu suci memilih nahkoda yang suci, adalah hati yang senantiasa dijaga dan terjaga dalam niat perjuangan berhijah demi Allah dan Rasul-Nya.

Wahai kaum muslimah, jika kalian

keluar dari rumah maka

hendaknya kalian memakai hijab

yaitu dengan menutup aurat dan

tidak berhias, baik dengan

memakai harum-haruman, serta

menjaga suara entakan kakinya

ketika hendak jalan, karena

sesungguhnya

itu

bias

menimbulkan dan menyebabkan

terjadinya fitnahbagi para lelaki.


(8)

BAB 2 (

Pelangiku Lapis 2

) Bersayap pelangi dalam keluarga

Peran dan tugas perempuan dalam keluarga secara garis besar dibagi menjadi peran perempuan sebagai seorang ibu, perempuan sebagai seorang istri, dan perempuan sebagai anggota masyarakat. Dalam kesempatan kali ini pembicaraan lebih ditekankan pada tugas perempuan dalam membina kesehatan mental bagi dirinya, keluarganya maupun masyarakatnya. Agar dapat melakukan peran atau tugasnya dengan baik, maka perlu dihayati benar mengenai sasaran dan tujuandari peran itu.

Di samping itu, perempuan harus menguasai cara atau teknik memainkan peran atau melaksanakan tugasnya, disesuaikan dengan situasi yang dihadapinya, sebagai ibu yang merupakan pendidik anak-anak perempuan, ia harus mengetahui porsi yan tepat dalam memberikan kebutuhan-kebutuhananaknya, yang disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Sikap maupun perilakunya harus dapat dijadikan contoh bagi anak-anaknya. Sebagai seorang istri wanita harus menumbuhkan suasana yang harmonis, tampil bersih, memikat dan mampu mendorong suami untuk hal-hal yang positif. Sebagai anggota masyarakat, wanita diharapkan peran sertanya dalam masyarakat.

Keberhasilan melakukan peran diatas, tentunya bukan merupakan hal yang udah, yang penting adalah kemauan dan usahauntuk belajar.

Peran perempuan sebagai ibu

Keluarga merupakan lembaga social yang paling besar perannya bagi kesejahteraan social dan kelestarian anggotanyaterutama anak-anaknya. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang terpenting bagi perkembangan dan pembentukan pribadi anak. Keluarga merupakan wadah tempat bimbingan dan latihan anak sejak kehidupan mereka yang sangat muda dan diharapkan dari keluargalah seseorang dapat menempuh kehidupannya dengan masak dan dewasa.

Berbicara mengenai pendidikan anak, maka yang paling besar pengaruhnya adalah ibu. Di tangan ibulah letak keberhasilan anak-anaknya, walaupun keikutsertaan ayah tidak dapat diabaikan begitu saja. Ibu memainkan peran yang penting dalam mendidik anak-anaknya, terutama pada masa balita. Pendidkan di sini tidak hanya dalam pengertian yang sempit. Pendidikan dalam keluarga dapat berarti luas, yaitu pendidikan iman, moral,fisik atau jasmani, intelektual, psikologi , sosial, dan pendidikan seksual.

Peranan ibu di dalam mendidik anaknya dibedakan menjadi tiga tugas penting, yaitu ibu sebagai pemuas kebutuhan anak; ibu sebagai teladan ataau


(9)

“model” peniruan anak dan ibu sebagai pemberi stimulasi bagi perkembangan anak.

1. Ibu sebagai sumber pemenuhan kebutuhan anak

Fungsi ibu sebagai pemuas kebutuhan ini sangat besar artinya bagi anak, terutama pada saat anak di dalam ketergantungan total terhadap ibunya, yang akan tetap berlangsung sampai periode anak sekolah, bahkan sampai menjelang dewasa.

Pada dasarnya kebutuhan seseorang meliputi kebutuhan fisik, psikis, sosial dan spiritual.

 Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

 Kebutuhan psikis meliputi kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, diterima dan dihargai.

 kebutuhan sosial akan diperoleh anak dari kelompok di luar lingkungan keluarganya.

 Kebutuhan spiritual, adalah pendidikan yang menjadikan anak mengerti kewajiban kepada Allah, kepada Rasul-Nya, orang tuanya dan sesama saudaranya.

2. Ibu sebagai teladan atau model bagi anaknya.

Dalam mendidik anak seorang ibu harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya. Mengingat bahwa perilaku orangtua khususnya ibu akan ditiru yang kemudian akan dijadikan panduan dalam perlaku anak, maka ibu harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya.

3. Ibu sebagi pemberi rangsangan bagi perkembangan anak

Perlu diketahui bahwa pada waktu kelahirannya, pertumbuhan berbagai organ belum sepenuhnya lengkap. Perkembangan dari organ-organ ini sangat ditentukan oleh rangsang yang diterima anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif anak.


(10)

Wanita mempunyai seribu satu potensi dalam mengubah kehidupan menjadi pelangi yg indah, selembut sifat wanita dalam kehidupan mempengaruhi badai (kebobrokan moral, atau akhlak) dalam kehidupan masyarakat .

Sejarahtelah membuktikan, wanita mempunyai peran dalam kehidupan yang lebih damai dan indah untuk itu wanita harus menonjolkan sifat-sifat mulia, tidak hanya zahirnya saja seperti busana atau make’up, tapi juga batin seperti hati yg bersih, perkataan yg sopan, berdzikir, dan berfikir positif itulah sifat yg harus dimiliki wanita dalam memeluk pelangi kehidupan.

Pelangi kehidupan masyarakat ada dua macam yaitu : 1. Perbaikan yg zahir (tampak)

Yaitu perbaikan yg biasa dilakukan di tempat-tempat terbuka, seperti : masjid, pasar, tempat kerja, dan sejenisnya. Perbaikan ini tertuju kepada kelompok laki-laki karena merekalah yg banyak melakukan aktivitas di luar rumah dan sering menampakkan diri.

2. Perbaikan di balik tabir (di belakang layar)

Ia adalah perbaikan yg dilakukan di dalam rumah urusan ini biasanya diperankan oleh kaum wanita, karena merekalah pengatur urusan-urusan intern rumah tangga, sebagaimana difirmankan oleh Allah kepada istri-istri Nabi SAW yg artinya:

”dan hendaklah kamu di rumah mu dan janganlah

kamu berhias dan bertingkah laku seperti r=orang-orang jahiliyah yg

dahulu.”

(Al-Ahzab:33).

Embusan pelangi wanita dalam memperbaiki masyarakat

Syaikh Muhammad bin shalih al-utsaimin rahimahullah berkata ”Sesungguhnya perbaikan separuh dari jumlah masyarakat yg ada, bahkan sebagian besarnya tidak akan pernah bias di pisahkan dari peran wanita, hal ini disebabkan oleh dua alasan :

1. Jumlah wanita sama banyak dengan jumlah laki-laki, bahkan bias jadi lebih banyak wanita dari pada laki-laki, sebagaimana hadits rasulullah SAW. Akan tetapi, perbandingan ini kadang berubah-ubah setiap waktunya atau berbeda-beda antara tempat yang satu dan yg lain, kadang di suatu Negara lain sebaliknya , laki-laki nya yg lebih banyak, demikian pula pada suatu


(11)

waktu terkadang wanita lebih banyak dari laki-laki dan di waktu lain terjadi sebaliknya laki-laki lebih banyak. Yang jelas bagaimanapun keadaannya wanita tetap meiliki peran yg penting dalam perbaikan masyarakat.

2. Pertumbuhan generasi muda pada awalnya berasal dari pangkuan seorang ibu (Wanita). Dengan demikian, tampak jelas bagaimana pentingnya peran yg di emban oleh para wanita dalam memperbaiki masyarakat.

Percikan cahaya pelangi yg harus di tempuh Percikan cahaya pertama: keshalihan wanita

Hendaknya wanita yg berperan dalam memperbaiki masyarakat adalah wanita yg shalehah agar ia dapat menjadi contoh dan teladan bagi wanita lain, agar wanita dapan mencapai derajat shalihah, maka ia harus berilmu dengan harus mempelajari kitab-kitab atau melalui apa yg ia dengar dari lisan para ulama, ia cukup berperan dalam mengarahkan masyarakat menuju perbaikan dan kesahalahan.

Percikancahaya kedua: fasih dakam berbicara

Hendaknya wanita tersebut adalah wanita yg fasih dalam berbicara ia mampu berbicara dengan lancar dan mampu mengungkapkan apa yangg ada dalam benaknya dengan baik dan benar, sehingga dapat menyikap semua makna yg ada dalam hati dan jiwa. Apalagi makna tersebut kadang juga ditemukan dalam diri orang lain, namun ia tidak mampu mengungkapkannya, akan tetapi kurang jelas dan kurang lengkap sehingga perbaikan yg diharapkan tidak mencapai yg di harapkan dan tidak optimal.

Percikan cahaya ketiga: sabar dalam memahami hikmah

Hikmah dan sikap bijaksana merupakan anugerah yg diberikan oleh Allah SWT. Kepada hamba-hambanya sebagaimana firman Allah SWT. Yg artinya, ”

Allah memberikan hikmah kepada siapa yg di Kehendaki-Nya.dan barang siapa

yg diberi hikmah ,sungguh telah diberi kebajikan yg banyak. Dan tak ada yg

dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yg berakal

” (Al-baqarah:269)


(12)

Betapa sering tujuan tak tercapai,bahkan sering terjadi salah paham karena tidak adanya hikmah dan sikap bijaksana dalam berdakwah adalah memposisikan orang yg didakwahi pada posisi yg semestinya, jika ia seorang jahil , maka ia diperlukan sesuai keadaanya . jika ia seorang yg memiliki ilmu,namunpada dirinya ada sikap tafrith(menyia-nyiakan) ihmal(meremehkan) dan ghadlah(melalaikan) maka hendaknya diperlukan sesuai kondisinya,begitu pula,jika seorang yg berilmu namun suka bersikap sombong dan menolak kebenaran , maka ada cara tersendiri dalam memperbaikinya.

Diantara contoh penerapan hikmah di dalam rasulullah SAW. Yakni : 1. Seorang sahabat Nabi bersin pada waktu shalat

Ketika muawiyah bin hakam saat shalat bersama Rasulullah SAW.tiba-tiba ada seorang yg bersin lalu mengucapkan Alhamdulillah maka muawiyah mengucapkan yarhamukallah seketika itu juga para sahabat yg lain memandanginya pertanda marah dengan kejadian itu maka muawiyah berkata,” celakalah kalian!.” lalu orang-orang pada menepuk pahanya masing-masing sebagai isyarat agar dia diam , dan ia pun diam.

Setelah selesai shalat, Rasulullah memanggil muawiyah dan bersabda,”shalat itu tidak boleh ada perkataan manusia di dalamnya sedikitpun, namun shalat hanyalah takbir dan membaca Al-Quran,

”maka berkatalah muawiyah, aku tidak

pernah melihat seorang guru yg lebih bagus cara mengajarinya daripada

Rasulullah SAW. Demi ALLAH, beliau tidak membentakku dan tidak pula tidak

menghardikku,”

Percikan cahaya keempat: mendidik dengan cerdas

Seorangwanita hendaknya mampu mendidik anak-anaknya dengan baik , karena anak-anak adalah harapan di masa depan. Pada awal pertumbuhan, anak-anaklebih banyakbergaul dengan ibu mereka . jika sang ibu mereka, jika sang ibu memiliki akhlak dan perilaku yg baik, maka kelak anak-anak tersebut akan mempunyai andil yg sangat besar di dalam memperbaiki masyarakat.

Oleh karenanya, seorang wanita yang memiliki anak-anak harus memperhatikan pendidikan mereka. Seandainya ia sendiri tidak mampu untuk memperbaiki dan mendidik mereka maka hendaknya ia meminta bantuan dari ayah anak-anak tersebut. Jika anak-anak sudah tidak punya ayah, maka bisa meminta bantuan kepada wali mereka, seperti: Saudara, paman, anak saudara (keponakan) dan selainnya.

Seorang wanita juga tidak boleh menyerah dengan keadaan dan berdiam diri sebab jika demikian maka perubahan dan perbaikan tak akan bisa terlaksana dengan baik.


(13)

Pendidikan adalah cahaya dalam kehidupan, sedangkan wanita adalah lampu dalam pendidikan. Wanita memiliki seribu satu potensidalam menciptakan cahaya pelangi pad generasi-generasi yang mulia, memetik bunga akhlak adalah tugas manusia dalam memupuk kedamaian di situlah wanita mempunyai sayap dalam memangangkat akhlak menjadi mulia.

Tugas utama (pokok) seorang wanita adalah sebagai ibu dan manajer (pengatur) rumah tangga. Ini adalah pandangan yang jernih dan benar terhadap wanita. Sebab tugas ini hanya dikhususkan kepada wanita dan terlaksananya tugas ini akan dapat menjamin lestarinya generasi manusia serta menjamin ketenangan hidup individu manusia dalam keluarganya.

Lestarinya jenis manusia adalah suatu perkara yang sangat penting, sangat erat hubungannya dengan keberlangsungan kehidupan di alam (dunia) ini. Apakah artinya usaha dunia melestarikan lingkungan hidup dan satwa-satwa tanpa memperhatikan kelestarian generasi manusia. Alam ini dan seisinya diciptakan oleh Al Khalik (Pencipta manusia) untuk menopang kehidupan manusia, agar bisa dimanfaatkan olehnya.

Sungguh ironis sekali apa yang dilakukan oleh dunia (khususnya Barat) saat ini, yaitu mengerahkan segala kemampuannya untuk menjaga kelestarian alam, namun disisi lain mengabaikan kelestarian manusia. Bahkan berupaya memusnahkannya (sadar atau tidak sadar). Padahal ini bertentangan dengan naluri manusia itu sendiri.

Semua orang baik laki-laki maupun wanita ingin memiliki keturunan. Mereka akan merasakan kesempurnaan hidup bila sudah memiliki generasi yang bisa meneruskan keluarganya. Maka logis sekali bila pasangan suami-istri yang belum punya keturunan (padahal sudah menikah lama) akan berusaha sekuat tenaga bagaimana supaya bisa menghasilkan keturunan, sekalipun harus dibayar dengan harga yang mahal.

Allah SWT telah menanamkan fitrah ke dalam diri manusia untuk mengembangkan keturunan, agar generasi manusia bisa dipertahankan kelestariannya dalam menjalankan fungsi kekhalifahannya dimuka bumi ini. Dari usaha melanjutkan keturunan ini, Allah telah menetapkan bahwa wanitalah tempat "persemaian" generasi manusia ini. Hal ini harus kita fahami sebagai fungsi utama wanita dalam kehidupan ini. Sebab hal yang demikian itu tidak bisa dijalankan laki-laki.

Untuk menjamin kelangsungan hidup generasi manusia ini, Allah SWT telah menetapkan beberapa hukum yang khusus untuk wanita. Diantaranya hukum tentang kehamilan, kelahiran, penyusuan, pengasuhan anak dan masa iddah bagi wanita yang ditinggal suami (karena cerai/meninggal). Bahkan Allah SWT telah memberikan keringanan kepada wanita agar dia mampu menjalankan tugasnya dengan baik, seperti:


(14)

 tidak wajib bekerja untuk mencari nafkah bagi dirinya maupun keluarganya

 boleh berbuka puasa pada bulan Ramadhan bagi wanita hamil dan menyusui

 larangan bagi laki-laki untuk membawa anak (kecil)nya bepergian (jauh) bila anak masih dalam pengasuhan (hadlonah) ibunya, dan lain-lain.

Semua hukum-hukum tersebut adalah untuk melindungi wanita agar tugas utamanya terlaksana dengan baik (sebagai ibu).

Islam telah menempatkan wanita dengan tugasnya sebagai ibu sebagai posisi yang mulia, mengingat pentingnya peran ibu dalam keberlangsungan generasi manusia. Tanpa kerelaan dan keikhlasan seorang ibu memelihara janin yang dikandungnya selama + 9 bulan, tidak akan lahir anak manusia ke bumi ini. Demikian pula dengan kerelaan dan kesabarannya ketika menyusui dan mengasuh bayinya, berperan besar terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak. Posisi seorang wanita yang ridlo dengan kehamilannya sebanding (dari segi pahala) dengan seorang prajurit yang berperang di jalan Allah dan ia sedang berpuasa. Rasulullah saw bersabda:

"…Tidaklah seseorang diantara kamu merasa ridlo jika ia hamil dari hasil dengan

suaminya dan suaminya merasa bangga dengan kehamilannya itu; bahwa

wanita tersebut mendapat pahala sama dengan seorang prajurit yang puasa

ketika berperang di jalan Allah…”

(HR. Ibnu Atsir).

Peluang Wanita Berperan dalam Pendidikan Generasi

Setelah lahir ke dunia ia menyusuinya selama 2 tahun serta mengasuhnya sampai mampu mandiri (usia 6-9 tahun), yakni mampu mengurus diri sendiri dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Inilah aktivitas minimal yang harus dilakukan seorang ibu terhadap anaknya (secara langsung). Dalam keadaan ini berarti seorang ibu memiliki peluang yang besar untuk berperan dalam proses perkembangan seorang anak (minimal 6-9 tahun). Bahkan pada masa awal kehidupan anak ini, peran ibu sangat menentukan kondisi perkembangannya. Dengan demikian, peran ibu sangat besar pengaruhnya dalam proses pendidikan anak, terutama di masa awal perkembangannya. Dan inilah yang menjadi dasar (basic) pada proses pendidikan selanjutnya.


(1)

“model” peniruan anak dan ibu sebagai pemberi stimulasi bagi perkembangan anak.

1. Ibu sebagai sumber pemenuhan kebutuhan anak

Fungsi ibu sebagai pemuas kebutuhan ini sangat besar artinya bagi anak, terutama pada saat anak di dalam ketergantungan total terhadap ibunya, yang akan tetap berlangsung sampai periode anak sekolah, bahkan sampai menjelang dewasa.

Pada dasarnya kebutuhan seseorang meliputi kebutuhan fisik, psikis, sosial dan spiritual.

 Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

 Kebutuhan psikis meliputi kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, diterima dan dihargai.

 kebutuhan sosial akan diperoleh anak dari kelompok di luar lingkungan keluarganya.

 Kebutuhan spiritual, adalah pendidikan yang menjadikan anak mengerti kewajiban kepada Allah, kepada Rasul-Nya, orang tuanya dan sesama saudaranya.

2. Ibu sebagai teladan atau model bagi anaknya.

Dalam mendidik anak seorang ibu harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya. Mengingat bahwa perilaku orangtua khususnya ibu akan ditiru yang kemudian akan dijadikan panduan dalam perlaku anak, maka ibu harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya.

3. Ibu sebagi pemberi rangsangan bagi perkembangan anak

Perlu diketahui bahwa pada waktu kelahirannya, pertumbuhan berbagai organ belum sepenuhnya lengkap. Perkembangan dari organ-organ ini sangat ditentukan oleh rangsang yang diterima anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif anak.


(2)

Wanita mempunyai seribu satu potensi dalam mengubah kehidupan menjadi pelangi yg indah, selembut sifat wanita dalam kehidupan mempengaruhi badai (kebobrokan moral, atau akhlak) dalam kehidupan masyarakat .

Sejarahtelah membuktikan, wanita mempunyai peran dalam kehidupan yang lebih damai dan indah untuk itu wanita harus menonjolkan sifat-sifat mulia, tidak hanya zahirnya saja seperti busana atau make’up, tapi juga batin seperti hati yg bersih, perkataan yg sopan, berdzikir, dan berfikir positif itulah sifat yg harus dimiliki wanita dalam memeluk pelangi kehidupan.

Pelangi kehidupan masyarakat ada dua macam yaitu : 1. Perbaikan yg zahir (tampak)

Yaitu perbaikan yg biasa dilakukan di tempat-tempat terbuka, seperti : masjid, pasar, tempat kerja, dan sejenisnya. Perbaikan ini tertuju kepada kelompok laki-laki karena merekalah yg banyak melakukan aktivitas di luar rumah dan sering menampakkan diri.

2. Perbaikan di balik tabir (di belakang layar)

Ia adalah perbaikan yg dilakukan di dalam rumah urusan ini biasanya diperankan oleh kaum wanita, karena merekalah pengatur urusan-urusan intern rumah tangga, sebagaimana difirmankan oleh Allah kepada istri-istri Nabi SAW yg artinya: ”dan hendaklah kamu di rumah mu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti r=orang-orang jahiliyah yg dahulu.” (Al-Ahzab:33).

Embusan pelangi wanita dalam memperbaiki masyarakat

Syaikh Muhammad bin shalih al-utsaimin rahimahullah berkata ”Sesungguhnya perbaikan separuh dari jumlah masyarakat yg ada, bahkan sebagian besarnya tidak akan pernah bias di pisahkan dari peran wanita, hal ini disebabkan oleh dua alasan :

1. Jumlah wanita sama banyak dengan jumlah laki-laki, bahkan bias jadi lebih banyak wanita dari pada laki-laki, sebagaimana hadits rasulullah SAW. Akan tetapi, perbandingan ini kadang berubah-ubah setiap waktunya atau berbeda-beda antara tempat yang satu dan yg lain, kadang di suatu Negara lain sebaliknya , laki-laki nya yg lebih banyak, demikian pula pada suatu


(3)

waktu terkadang wanita lebih banyak dari laki-laki dan di waktu lain terjadi sebaliknya laki-laki lebih banyak. Yang jelas bagaimanapun keadaannya wanita tetap meiliki peran yg penting dalam perbaikan masyarakat.

2. Pertumbuhan generasi muda pada awalnya berasal dari pangkuan seorang ibu (Wanita). Dengan demikian, tampak jelas bagaimana pentingnya peran yg di emban oleh para wanita dalam memperbaiki masyarakat.

Percikan cahaya pelangi yg harus di tempuh Percikan cahaya pertama: keshalihan wanita

Hendaknya wanita yg berperan dalam memperbaiki masyarakat adalah wanita yg shalehah agar ia dapat menjadi contoh dan teladan bagi wanita lain, agar wanita dapan mencapai derajat shalihah, maka ia harus berilmu dengan harus mempelajari kitab-kitab atau melalui apa yg ia dengar dari lisan para ulama, ia cukup berperan dalam mengarahkan masyarakat menuju perbaikan dan kesahalahan.

Percikancahaya kedua: fasih dakam berbicara

Hendaknya wanita tersebut adalah wanita yg fasih dalam berbicara ia mampu berbicara dengan lancar dan mampu mengungkapkan apa yangg ada dalam benaknya dengan baik dan benar, sehingga dapat menyikap semua makna yg ada dalam hati dan jiwa. Apalagi makna tersebut kadang juga ditemukan dalam diri orang lain, namun ia tidak mampu mengungkapkannya, akan tetapi kurang jelas dan kurang lengkap sehingga perbaikan yg diharapkan tidak mencapai yg di harapkan dan tidak optimal.

Percikan cahaya ketiga: sabar dalam memahami hikmah

Hikmah dan sikap bijaksana merupakan anugerah yg diberikan oleh Allah SWT. Kepada hamba-hambanya sebagaimana firman Allah SWT. Yg artinya, ”Allah memberikan hikmah kepada siapa yg di Kehendaki-Nya.dan barang siapa yg diberi hikmah ,sungguh telah diberi kebajikan yg banyak. Dan tak ada yg dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yg berakal” (Al-baqarah:269)


(4)

Betapa sering tujuan tak tercapai,bahkan sering terjadi salah paham karena tidak adanya hikmah dan sikap bijaksana dalam berdakwah adalah memposisikan orang yg didakwahi pada posisi yg semestinya, jika ia seorang jahil , maka ia diperlukan sesuai keadaanya . jika ia seorang yg memiliki ilmu,namunpada dirinya ada sikap tafrith(menyia-nyiakan) ihmal(meremehkan) dan ghadlah(melalaikan) maka hendaknya diperlukan sesuai kondisinya,begitu pula,jika seorang yg berilmu namun suka bersikap sombong dan menolak kebenaran , maka ada cara tersendiri dalam memperbaikinya.

Diantara contoh penerapan hikmah di dalam rasulullah SAW. Yakni : 1. Seorang sahabat Nabi bersin pada waktu shalat

Ketika muawiyah bin hakam saat shalat bersama Rasulullah SAW.tiba-tiba ada seorang yg bersin lalu mengucapkan Alhamdulillah maka muawiyah mengucapkan yarhamukallah seketika itu juga para sahabat yg lain memandanginya pertanda marah dengan kejadian itu maka muawiyah berkata,” celakalah kalian!.” lalu orang-orang pada menepuk pahanya masing-masing sebagai isyarat agar dia diam , dan ia pun diam.

Setelah selesai shalat, Rasulullah memanggil muawiyah dan bersabda,”shalat itu tidak boleh ada perkataan manusia di dalamnya sedikitpun, namun shalat hanyalah takbir dan membaca Al-Quran, ”maka berkatalah muawiyah, aku tidak pernah melihat seorang guru yg lebih bagus cara mengajarinya daripada Rasulullah SAW. Demi ALLAH, beliau tidak membentakku dan tidak pula tidak menghardikku,”

Percikan cahaya keempat: mendidik dengan cerdas

Seorangwanita hendaknya mampu mendidik anak-anaknya dengan baik , karena anak-anak adalah harapan di masa depan. Pada awal pertumbuhan, anak-anaklebih banyakbergaul dengan ibu mereka . jika sang ibu mereka, jika sang ibu memiliki akhlak dan perilaku yg baik, maka kelak anak-anak tersebut akan mempunyai andil yg sangat besar di dalam memperbaiki masyarakat.

Oleh karenanya, seorang wanita yang memiliki anak-anak harus memperhatikan pendidikan mereka. Seandainya ia sendiri tidak mampu untuk memperbaiki dan mendidik mereka maka hendaknya ia meminta bantuan dari ayah anak-anak tersebut. Jika anak-anak sudah tidak punya ayah, maka bisa meminta bantuan kepada wali mereka, seperti: Saudara, paman, anak saudara (keponakan) dan selainnya.

Seorang wanita juga tidak boleh menyerah dengan keadaan dan berdiam diri sebab jika demikian maka perubahan dan perbaikan tak akan bisa terlaksana dengan baik.


(5)

Pendidikan adalah cahaya dalam kehidupan, sedangkan wanita adalah lampu dalam pendidikan. Wanita memiliki seribu satu potensidalam menciptakan cahaya pelangi pad generasi-generasi yang mulia, memetik bunga akhlak adalah tugas manusia dalam memupuk kedamaian di situlah wanita mempunyai sayap dalam memangangkat akhlak menjadi mulia.

Tugas utama (pokok) seorang wanita adalah sebagai ibu dan manajer (pengatur) rumah tangga. Ini adalah pandangan yang jernih dan benar terhadap wanita. Sebab tugas ini hanya dikhususkan kepada wanita dan terlaksananya tugas ini akan dapat menjamin lestarinya generasi manusia serta menjamin ketenangan hidup individu manusia dalam keluarganya.

Lestarinya jenis manusia adalah suatu perkara yang sangat penting, sangat erat hubungannya dengan keberlangsungan kehidupan di alam (dunia) ini. Apakah artinya usaha dunia melestarikan lingkungan hidup dan satwa-satwa tanpa memperhatikan kelestarian generasi manusia. Alam ini dan seisinya diciptakan oleh Al Khalik (Pencipta manusia) untuk menopang kehidupan manusia, agar bisa dimanfaatkan olehnya.

Sungguh ironis sekali apa yang dilakukan oleh dunia (khususnya Barat) saat ini, yaitu mengerahkan segala kemampuannya untuk menjaga kelestarian alam, namun disisi lain mengabaikan kelestarian manusia. Bahkan berupaya memusnahkannya (sadar atau tidak sadar). Padahal ini bertentangan dengan naluri manusia itu sendiri.

Semua orang baik laki-laki maupun wanita ingin memiliki keturunan. Mereka akan merasakan kesempurnaan hidup bila sudah memiliki generasi yang bisa meneruskan keluarganya. Maka logis sekali bila pasangan suami-istri yang belum punya keturunan (padahal sudah menikah lama) akan berusaha sekuat tenaga bagaimana supaya bisa menghasilkan keturunan, sekalipun harus dibayar dengan harga yang mahal.

Allah SWT telah menanamkan fitrah ke dalam diri manusia untuk mengembangkan keturunan, agar generasi manusia bisa dipertahankan kelestariannya dalam menjalankan fungsi kekhalifahannya dimuka bumi ini. Dari usaha melanjutkan keturunan ini, Allah telah menetapkan bahwa wanitalah tempat "persemaian" generasi manusia ini. Hal ini harus kita fahami sebagai fungsi utama wanita dalam kehidupan ini. Sebab hal yang demikian itu tidak bisa dijalankan laki-laki.

Untuk menjamin kelangsungan hidup generasi manusia ini, Allah SWT telah menetapkan beberapa hukum yang khusus untuk wanita. Diantaranya hukum tentang kehamilan, kelahiran, penyusuan, pengasuhan anak dan masa iddah bagi wanita yang ditinggal suami (karena cerai/meninggal). Bahkan Allah SWT telah memberikan keringanan kepada wanita agar dia mampu menjalankan tugasnya dengan baik, seperti:


(6)

 tidak wajib bekerja untuk mencari nafkah bagi dirinya maupun keluarganya

 boleh berbuka puasa pada bulan Ramadhan bagi wanita hamil dan menyusui

 larangan bagi laki-laki untuk membawa anak (kecil)nya bepergian (jauh) bila anak masih dalam pengasuhan (hadlonah) ibunya, dan lain-lain.

Semua hukum-hukum tersebut adalah untuk melindungi wanita agar tugas utamanya terlaksana dengan baik (sebagai ibu).

Islam telah menempatkan wanita dengan tugasnya sebagai ibu sebagai posisi yang mulia, mengingat pentingnya peran ibu dalam keberlangsungan generasi manusia. Tanpa kerelaan dan keikhlasan seorang ibu memelihara janin yang dikandungnya selama + 9 bulan, tidak akan lahir anak manusia ke bumi ini. Demikian pula dengan kerelaan dan kesabarannya ketika menyusui dan mengasuh bayinya, berperan besar terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak. Posisi seorang wanita yang ridlo dengan kehamilannya sebanding (dari segi pahala) dengan seorang prajurit yang berperang di jalan Allah dan ia sedang berpuasa. Rasulullah saw bersabda:

"…Tidaklah seseorang diantara kamu merasa ridlo jika ia hamil dari hasil dengan suaminya dan suaminya merasa bangga dengan kehamilannya itu; bahwa wanita tersebut mendapat pahala sama dengan seorang prajurit yang puasa ketika berperang di jalan Allah…”(HR. Ibnu Atsir).

Peluang Wanita Berperan dalam Pendidikan Generasi

Setelah lahir ke dunia ia menyusuinya selama 2 tahun serta mengasuhnya sampai mampu mandiri (usia 6-9 tahun), yakni mampu mengurus diri sendiri dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Inilah aktivitas minimal yang harus dilakukan seorang ibu terhadap anaknya (secara langsung). Dalam keadaan ini berarti seorang ibu memiliki peluang yang besar untuk berperan dalam proses perkembangan seorang anak (minimal 6-9 tahun). Bahkan pada masa awal kehidupan anak ini, peran ibu sangat menentukan kondisi perkembangannya. Dengan demikian, peran ibu sangat besar pengaruhnya dalam proses pendidikan anak, terutama di masa awal perkembangannya. Dan inilah yang menjadi dasar (basic) pada proses pendidikan selanjutnya.