3. Ceramah kepada mahasiswa baru dalam masa orientasi mahasiswa baru tentang
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan berbagai koleksi dan fasilitasnya.
4. Melakukan kegiatan talk show yang diadakan di Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. 5.
Melakukan kegiatan bedah buku yang diadakan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang membahas tentang isi buku oleh penulisnya.
6. Mengadakan pelatihan internet secara gratis yang di adakan 1 minggu sekali
yaitu pada hari Selasa.
C. Prosedur pelaksanaan kegiatan promosi
Kegiatan promosi perpustakaan di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta melalui beberapa tahap. Berikut tahapan prosedur pelaksanaan kegiatan
promosi perpustakaan di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah :
1. Perencanaan
Yaitu menentukan dalam bentuk apa promosi akan di lakukan dan informasi apa yang akan di promosikan
2. Sasaran
Sasaran utama
dari kegiatan
promisi di
Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Surakarta yaitu mahasiswa dan dosen. Akan tetapi, pengguna dari luarpun juga menjadi sasaran kegiatan ini.
3. Media
Kegiatan promosi bisa di lakukan melalui berbagai media seperti, media cetak dan media elektronik. Media cetak misalnya, iklan di media massa, brosur,
pamflet pameran, dll. Media elektronik misalnya, radio, televisi, dan internet. 4.
Implementasi Yaitu perwujudan pelaksanaan dari kegiatan promosi yang telah di rencanakan
sebelumnya misalnya, seminar, pameran bedah buku, dll. 5.
Evaluasi Kesimpulan dari pelaksaan kegiatan promosi di perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Surakarta, kemudian memperbaiki dalam kegiatan berikutnya.
D. Hambatan – hambatan
Menyelenggarakan kegiatan
promosi tidaklah
mudah. Di
dalam pelaksanaanya pasti akan menemui beberapa hambatan. Oleh karena itu, sebelum
melakukan promosi, terlebih dahulu direncanakan dengan matang. Kegiatan promosi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta juga mengalami
beberapa hambatan antara lain : 1.
Sumber Daya Manusia Tenaga Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta terbilang cukup
banyak, tetapi hanya 30 yang memiliki latar belakang di bidang pepustakaan. Hal ini membuat jalanya promosi sedikit lambat, karena sebagian besar dari
mereka kurang memahami arti dan tujuan promosi.