Khamir Rekayasa Bioproses Pembuatan Bioetanol dari Sirup Glukosa Ubi Jalar (Ipomoea batatas L) dengan Menggunakan Saccharomyces cerevisiae

12 c Gaptista et al. 2006. d Chandel et al. 2006. e Krishna et al. 1998. f Swain et al. 2007. g Judoamidjojo et al. 1987.

2.4 Khamir

Khamir adalah mikroorganisme bersel tunggal, berbentuk oval tidak beraturan dan berukuran antara 5-20 μ Paturau, 1981. Fungsi utama khamir dalam pembuatan etanol adalah mengubah gula dalam substrat menjadi etil alkohol dan CO 2 . Menurut Frazier 1977, enzim yang dihasilkan oleh khamir adalah enzim invertase yang berfungsi sebagai pemecah sukrosa menjadi monosakarida glukosa dan fruktosa serta enzim zimase yang mengubah monosakarida tersebut menjadi etanol pada proses fermentasi. Khamir termasuk kelompok kapang dan umumnya membelah diri dengan pertunasan. Tunas ini tumbuh sampai ukurannya mendekati ukuran induk, dan kemudian sel anak memisahkan diri. Pada kondisi tumbuh tertentu, tunas tidak memisahkan diri dari sel induk, sehingga suatu sel yang panjang dan bercabang terbentuk. Pada kondisi optimal khamir dapat membagi diri setelah 45 menit, tetapi kadang – kadang juga setelah 90 – 120 menit. S. s cerevisiae merupakan “Top Yeast” di dunia. Hal ini dikarenakan, S. cerevisiae banyak digunakan dalam membantu kehidupan manusia baik untuk industri maupun rumah tangga. Penggunaan S. cerevisiae diantaranya untuk membuat beer atau minuman beralkohol maupun roti. Produktivitas sel khamir merupakan fungsi dari konsentrasi glukosa, konsentrasi oksigen dan konsentrasi etanol beberapa variabel kontrol juga berpengaruh seperti suhu dan pH. Glukosa merupakan reaktan dasar untuk metabolisme khamir. Menurut Judoamidjojo et al. 1989, pemecahan zat gula seperti glukosa oleh khamir dapat terjadi secara anaerobik fermentasi atau aerobik respirasi. Tetapi proses yang lebih tipikal adalah pemecahan anaerobik yang dikenal juga sebagai fermentasi alkohol. Pada kondisi aerobik, pemecahan gula mengikutsertakan oksigen atmosfir melalui beberapa lintasan proses. Pada respirasi oksidasi sempurna dari glukosa 13 menghasilkan CO 2 dan air, sedang oksidasi tidak sempurna diikuti oleh akumulasi asam dan lain-lain produk intermediet. Khamir dapat tumbuh pada suhu yang cukup bervariasi dari 0 C sampai 47 C. Secara umum dianggap bahwa khamir dapat tumbuh dengan baik pada suasana asam, yaitu pH 3.5 sampai 3.8 yang dapat menghambat sebagian bakteri. Toleransi asamnya adalah selang pH 2.2 sampai 8.0.Mekanisme pembentukan etanol oleh khamir melalui sebuah jalur Embden-Meyerhof-Parnas Pathway atau lebih dikenal dengan jalur glikolisis. Alur dari tahap glikolisis tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil dari glikolisis atau EMP pathway adalah memecah glukosa menjadi dua molekul piruvat. Proses yang terjadi dalam jalur glikolisis adalah sebagai berikut: 1. Langkah pertama pada tahap glikolisis adalah reaksi phosphorilasi dari glukosa menjadi glukosa-6-phosphat G-6P dengan bantuan enzim hexokinase; pada tahap ini, satu molekul ATP digunakan dan satu molekul ADP dihasilkan; 2. Selanjutnya glukosa-6-phosphat G-6P dikonversi menjadi fruktosa-6- phosphat F-6P dengan menggunakan enzim phosphoglukose isomerase; 3. Fruktosa-6-phosphat F-6P selanjutnya dikonversi menjadi fruktosa-1,6- bisphosphat oleh enzim phosphofructokinase; pada tahap ini pun satu molekul ATP digunakan dan satu molekul ADP dihasilkan; 4. Tahap selanjutnya adalah pemecahan fruktosa-1,6-bisphosphat oleh enzim aldolase menjadi dihidroxyacetone phosphat DHAP dan glyceraldehydes-3-phosphat GA-3P; tahap ini merupakan salah satu tahap penting dalam proses glikolisis dimana C 6 dirubah menjadi 2C 3 ; DHAP dan GA-3P merupakan senyawa yang memiliki susunan molekul yang sama; GA-3P langsung digunakan dalam tahap selanjutnya glikolisis dan DHAP dikonversi menjadi GA-3P oleh enzim triose phosphat isomerase; 5. Glyceraldehydes-3-phosphat GA-3P dioksidasi dengan penambahan phosphat inorganic Pi menjadi 1,3-diphospho-glycerat 1,3-dP-GA oleh enzim glyceraldehyde-3-phosphat dehydrogenase; 14 Glucose Hexokinase Glucose 6-phosphate ATP ADP Fructose 6-phosphate Phosphofructokinase aldolase ATP ADP Phosphoglucose isomerase Fructose 1,6-bisphosphate Dihydroxyacetone phosphate Glyceraldehhyde 3-phosphate 2 molecules Triose phosphate isomerase 2 NAD + + 2P1 2 NADH + 2 H + O OH H H H O H OH H OH H CH 2 OH O OH H H H O H OH H OH H CH 2 -OPO 3 2- O CH 2 OH OH OH H H OH CH 2 -OPO 3 2- H O CH 2 -OPO 3 2- OH OH H H OH CH 2 -OPO 3 2- H C H C OH HC O H H OPO 3 2- 1,3-Bisphosphoglycerate 2 molecules 2 ATP 2 ADP Glyceraldehide 3-phosphate dehydrogenase Phosphoglycerate kinase 3-Phosphoglycerate 2 molecules 2-Phosphoglycerate 2 molecules 2 H 2 O Phosphoenolpyruvate 2 molecules 2 ATP 2 ADP Pyruvate 2 molecules Phosphoglycero- mutase Enolase Pyruvate kinase C H C OH C O H H OPO 3 2- 2- O 3 PO C H C OH C O H H OPO 3 2- -O C H C 2- O 3 PO C O H H OPO 3 2- -O C H C 2- O 3 PO C O H H -O C O C C O H H H -O C O C C H OH H H OPO 3 H- H Gambar 2 Tahap glikolisis Embden-Meyerhof-Parnas Pathway Crueger Anneliese 1984. 15 CH 3 C COOH O CH 3 HC O acetaldehyde CH 3 CH 2 OH CO 2 ethanol pyruvate + Pyruvate decarboxylase NADH NAD+ Alcohol dehydrogenase 6. 1,3-diphospho-glycerat melepaskan satu grup phosphat untuk membentuk ATP dari ADP dan kemudian dikonversi menjadi 3-phosphoglycerate 3P- GA oleh enzim 3-phosphoglycerate kinase; 7. 3-phosphoglycerate 3P-GA selanjutnya dikonversi menjadi 2- phosphoglycerate 2G-PA oleh enzim phosphoglyceromutase; 8. Langkah selanjutnya adalah proses dehidrasi dari 2- phosphoglycerate 2G-PA menjadi phosphemol pyruvate PEP oleh enzim enolase. 9. Langkah terakhir dari glikolisis adalah dephosphorelasi phosphemol pyruvate PEP menjadi pyruvat oleh enzim pyruvat kinase; pada tahap ini dibentuk sebuah molekul ATP. Reaksi setelah pembentukan DHAP dan GA-3P selama proses glikolisis berlangsung sebanyak dua kali. Pyruvat yang merupakan produk akhir dari tahap glikolisis ini merupakan metabolit kunci pada proses metabolisme. Secara keseluruhan, reaksi dari proses glikolisis adalah sebagai berikut: Setelah melalui tahap glikolisis, pyruvat yang terbentuk kemudian dirubah menjadi asetaldehide dan CO 2 oleh enzim pyruvate decarboxylase, setelah itu oleh enzim alcohol dehydrogenase, asetaldehide tersebut dirubah menjadi alkohol. Gambar 3 Proses pembentukan etanol dari pyruvat. Glukosa + 2 ADP + 2 NAD + + 2 Pi Æ2 pyruvat + 2 ATP + 2 NADH + H + 16 Ln konsentrasi bi om assa Waktu Fase adaptasi Fase logexponensial F as e per tum buhan l am bat Fase stasioner

2.5 Kinetika Fermentasi