PARENTING SKILL DALAM MENYIAPKAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak membutuhkan orang lain dalam perkembangannya, dan orang lain yang
paling utama dan bertanggung jawab adalah orang tua sendiri. Orang tua adalah
komponen yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan
perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki
tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya
untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam
kehidupan bermasyarakat.
Tugas utama untuk pasangan (suami dan istri) adalah meningkatkan peran
mereka sebagai pasangan menikah untuk menciptakan ruang bagi anak-anak dan
seiring dengan mereka berkembang ke masa kanak-kanak pertengahan untuk
mengembangkan hubungan.
Menurut Ihsan (2005: 1-2) didalam sebuah kehidupan sehari–hari kita tidak
pernah lepas dari yang namanya peran orang tua, tanggung jawab orang tua,
keterampilan orang tua dalam hal memenuhi kebutuhan anak seperti kebutuhan
psikologis, psikis, dan yang lebih penting yaitu intelektual melalui pendidikan dan
menurut Dreikurs (dalam Life Span Development, 2002: 258) para orang tua
bagaimana memahami anak-anak dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.
Menurut Santrock (2002: 259) pada tahun pertama, interaksi orang tua-anak
bergerak dari kegiatan-kegiatan yang sangat terfokus pada pengasuhan rutin,
1
2
memberi makan, mengganti popok, memandikan dan menidurkan, ke arah
kegiatan-kegiatan yang lebih bersifat bukan pengasuhan seperti permainan dan
pertukaran-pertukaran tatapan dan suara. Pada tahun kedua dan ketiga, orang tua
seringkali menangani persoalan-persoalan disiplin dengan manipulasi fisik,
mereka menjauhkan anak dari kegiatan-kegiatan yang membahayakan dan
menyuruh anak-anak bermain ke tempat yang diinginkan orang tua, mereka
menempatkan benda-benda yang mudah pecah dan berbahaya di luar jangkauan
anak-anak, mereka terkadang memukul dibagian pantat. Tetapi ketika anak
bertumbuh lebih besar, orang tua berubah secara luas dengan memberi penalaran,
nasehat moral, dan memberi atau tidak memberi hak-hak khusus. Ketika anakanak memasuki tahun-tahun sekolah dasar, orang tua memberi sedikit saja
sentuhan fisik kepada mereka.
Anak usia sekolah dasar adalah masa kanak – kanak akhir yaitu usia 6 -12
tahun. Menurut Desmita (2009: 153) permulaan masa perkembangan dan akhir
anak –anak ini ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu sekolah dasar. Pada
masa awal sekolah anak menjalani masa transisi (kelas 1 sampai kelas 2). Dalam
masa transisi ini anak membutuhkan dukungan, pengetahuan, bimbingan,
perhatian, dan energi khusus agar anak dapat melewatinya dengan baik dan hal
tersebut diharapkan diberikan oleh orang tua. Mungkin dapat dikatakan orang tua
adalah yang mengetahui segala sesuatu dalam diri anak baik kemampuan maupun
keterampilan
Memasuki dunia sekolah bagi anak-anak merupakan pengalaman yang luar
biasa. Bisa merupakan pengalaman yang menyenangkan, menggairahkan namun
3
juga mendebarkan, penuh dengan segala tekanan. Begitu juga dalam bersosialisasi
harus menyesuaikan diri dengan kelompok anak yang jauh lebih besar, guru yang
mengatur dan beberapa pengalaman lainnya..
Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru di Taman Kanak – Kanak
ABA 3 Malang mengatakan bahwa “beberapa para orang tua dengan segala
kemampuannya dan dari jauh-jauh hari telah mempersiapkan anaknya untuk
melanjutkan ke Sekolah Dasar”. Dan menurut Sobur (1985: 114) masuk sekolah
dasar merupakan perkenalan pertama dengan dunia sekolah yang lebih luas
dibandingkan dengan dunia sebelumnya. Pada usia tersebut anak memperoleh
dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri
pada kehidupan dewasa dan mempelajari berbagai keterampilan penting tertentu.
Sebagian besar anak–anak akan merasakan perubahan yang sebelumnya tidak
pernah dilewati seperti jadwal sekolah yang ketat, pelajaran yang berjam-jam,
perubahan teman, dan adanya tugas PR yang diberikan. Dimana pada usia ini
mereka dianggap siap untuk menerima pelajaran seperti membaca, menulis, dan
berhitung. Tidak hanya itu saja saat -saat ini anak mulai belajar berinteraksi
dengan orang–orang yang lebih luas, mengembangkan kognitif, dan keterampilan
yang dimiliki. Keterampilan mereka dan pengembangan sangat dipengaruhi oleh
keluarga dan melalui interaksi dengan orang lain (Maxwell & Clifford, 2004).
Pernyataan diatas diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan di barat
oleh Cowan, dkk (2009) menunjukkan bahwa konteks sistem keluarga dapat
mempengaruhi dan membantu anak-anak memenuhi tantangan memasuki sekolah
dasar.
4
Menurut Sobur (1985: 111) tak bisa dipungkiri lagi bahwa sekolah dasar
bukanlah tempat memanjakan anak. Disekolah dasar anak justru dituntut untuk
menyerap ilmu pengetahuan taraf permulaan, disitu pula anak meluaskan
keterampilannya bermasyarakat dengan menggali rasa displin dan tanggung
jawab. Menurut Hurlock (1994: 146) pada masa ini pendidik menyebutkan
sebagai periode kritis dalam dorongan prestasi yaitu masa dimana anak
membentuk kebiasaan untuk bekerja dibawah, diatas sesuai dengan kemampuan
dan cenderung menentap sampai dewasa.
Menurut Istadi (2004: 181) untuk mereka yang hendak masuk SD, minimal
sudah mulai tumbuh rasa percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Bisa
melindungi diri sendiri dan membela diri dari ejekan teman. Ini penting, karena
dibangku SD setiap anak diharapkan sudah tidak memiliki permasalahan dalam
mengatur diri sendiri, sehingga bisa berkonsentrasi menerima pelajaran.
Kemandirian juga sudah mulai dituntut, setidaknya mereka sudah mandiri
mengurusi kebutuhan-kebutuhan kecil diri mereka sendiri, seperti bangun pagi,
mandi, dan mengenakan baju sendiri, makan sendiri dan mengatur buku
sekolahnya sendiri. Mengingat banyak hal dan perubahan yang nantinya dihadapi
oleh setiap anak dalam melanjutkan ke sekolah dasar, maka sangat penting bagi
orang tua untuk menyiapkan anaknya.
Menurut Santrock (1995: 350), bagi banyak anak, memasuki kelas satu
menandai peralihan dari “anak rumah” menjadi “anak sekolah”. Suatu situasi yang
membawa peran dan kewajiban baru. Anak-anak mengembangkan peran baru
sebagai pelajar, berinteraksi, menjalin hubungan baru, mengadopsi kelompok
5
acuan baru, dan mengembangkan standar baru untuk menilai diri sendiri. Sekolah
memberi anak- anak sumber ide baru yang kaya untuk membentuk perasaan diri
mereka.
Menurut Sobur (1985: 111) dalam abad komputer ini, mau tidak mau
pendidikan sekolah dasar memang merupakan keharusan. Apakah kelak anak
sanggup meneruskan pendidikannya ke pendidikan tinggi atau tidak, sekolah
dasar tetap merupakan pendidikan paling awal yang harus dilalui. Seperti yang
kita ketahui Sekolah Dasar merupakan pendidikan wajib yang harus dilalui
sebelum ke jenjang pendidikan berikutnya dan merupakan titik awal keberhasilan
selanjutnya. Menurut Ihsan (2005: 22) jenjang pendidikan adalah tahap
pendidikan
yang
berkelanjutan,
yang
ditetapkan
berdasarkan
tingkat
perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara
menyajikan bahan pengajaran. Dimana jenjang-jenjang yang semakin tinggi
tersebut semakin cukup sulit dan membutuhkan anak-anak yang siap dalam segala
hal.
Menurut Soejanto (2005: 89) disamping menyadari pentingnya pendidikan
sekolah dasar, juga pendidikan di sekolah dasar adalah merupakan pendidikan
formal pertama yang terutama. Kuatnya pendidikan dasar akan menjiwai
pendidikan selanjutnya, sebab pendidikan sesudah sekolah dasar adalah sekedar
pengembangan dari apa yang dikuasai anak di sekolah dasar tersebut.
Pentingnya pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan. Adapun
6
Dictionary of Education dalam (buku psikologi pendidikan 2005: 4) pendidikan
adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentukbentuk tingkah laku lainnya di masyarakat yang merupakan tempatnya hidup,
proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih
dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga dia dapat
memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan
individu yang optimum. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan
kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat.
Adapun fakta menyebutkan bahwa Badan PBB yang menangani anak-anak
(Unicef) menyebutkan sebanyak 70 persen anak yang putus sekolah dasar (SD)
akibat ketidaksiapan mereka berinteraksi dan mengikuti pendidikan (Republika,
Selasa 28 Juli 2009 halaman 3) dan adanya penelitian yang dilakukan Ladd, dkk
(2005) menyatakan bahwa “Setiap tahun, sejumlah besar anak-anak mengalami
kesulitan beradaptasi dengan Sekolah Dasar”.
Dari latar belakang masalah diataslah yang kemudian menarik perhatian
peneliti untuk melakukan penelitian mengenai “Parenting Skill Dalam
Menyiapkan Anak Memasuki Sekolah Dasar”.
7
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah disebutkan diatas, rumusan masalah dari
penelitian ini sebagai berikut :
1.
Bagaimana Parenting Skill Dalam Menyiapkan Anak Memasuki Sekolah Dasar?
2. Siapakah yang lebih dominan dalam memberikan Parenting Skill pada anak?
3. Pola asuh seperti apakah yang diterapkan dalam Parenting Skill?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui Parenting Skill
Dalam Menyiapakan Anak Memasuki Sekolah
Dasar.
2. Mengetahui yang berperan dalam memberikan Parenting Skill.
3. Mengetahui pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dalam Parenting Skill.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Diharapkan dapat menambah wawasan pada ilmu pengetahuan dan
pengembangan ilmu psikologi,
khususnya
psikologi perkembangan dan
pendidikan mengenai Parenting Skill.
2. Secara praktis
Memberikan informasi dan menambah pemahaman lebih mendalam
kepada para orang tua dalam hal Parenting Skill dan menyiapkan anak untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
PARENTING SKILL DALAM MENYIAPKAN ANAK
MEMASUKI SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Disusun Oleh :
VIRDA RAHMADANI
06810017
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2010
PARENTING SKILL DALAM MENYIAPKAN ANAK
MEMASUKI SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Disusun Oleh :
VIRDA RAHMADANI
06810017
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2010
LEMBAR PERSETUJUAN
1.
Judul
:Parenting Skill Dalam Menyiapkan Anak
Memasuki Sekolah Dasar
2. Nama Peneliti
: Virda Rahmadani
3. No. induk mahasiswa
: 06810017
4. Fakultas
: Psikologi
5. Universitas
: Muhammadiyah Malang
6. Tanggal penelitian
: 31 Agustus – 26 September 2010
Malang, 31 Desember 2010
Pembimbing I
Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si
Pembimbing II
Ari Firmanto, S.Psi
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi telah diuji oleh dewan penguji tanggal, 11 Desember 2010
Dewan Penguji
Ketua Penguji
: Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si
Anggota Penguji
: 1. M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi
: 2. Ni’matuzahroh, M.Si
Mengesahkan
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Drs. Tulus Winarsunu, M.Si
Surat Pernyataan
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Virda Rahmadani
Tempat/tanggal lahir
: Samarinda, 12 Mei 1988
Nim
: 06810017
Fakultas
: Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah :
Judul : Parenting Skill Dalam Menyiapkan Anak Memasuki Sekolah Dasar
1. Adalah bukan karya ilmiah orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan
sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
hak bebas Royalty Non Ekslusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
surat pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sangsi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.
Malang, 31 Desember 2010
Mengetahui Ketua Program Studi
M.Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi
Yang Menyatakan
Virda Rahmadani
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, atas segala nikmat dan karunia Allah yang
telah diberikan kepada seluruh makhluk-Nya yang ada di alam semesta ini.
Dengan ridho-Nya, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW sebagai
Murabbi pilihan, uswatun hasanah bagi siapapun yang merindukan-Nya.
Sebagai pribadi yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari bahwa
kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dorongan, bantuan, dan
dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si selaku dosen pembimbing I atas dorongan,
bimbingan, dan masukan yang berarti dalam penulisan skripsi ini.
3. Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, masukkan, dan
saran-saran pada penulis dari awal penyusunan sehingga selesainya skripsi ini.
4. Ayahnda Ir. Achmad Vachbi dan Ibunda Leila Asni terima kasih atas cinta, doa,
nasehat, serta kepercayaan yang diberikan.
5. Adekku (Ucok dan Vera) terima kasih atas canda tawa yang telah di berikan
selama ini.
6. Sahabat ku seperjuangan (Iid, Yayi, Dessy, Tyas, Fitra, Mita, Icha. dan Mb’mita)
terima kasih atas semua bantuannya selama ini, kalian merupakan inspirasi,
motivasi, dan semangat ku.
7. Sahabat Kost Hanoman (Tante QQ, Met, Uyut, Retno, Mb’Rista, Mb’Umi, Dian,
Nisa, Umi, dan teman-teman lainnya) terima kasih atas dukungannya selama ini.
8. Kepada para keluarga yang telah membantu dalam pengerjaan skripsi ini sebagai
subyek penelitian.
9. Kepada semua orang yang tidak dapat disebutkan satu-satu terima kasih atas
bantuannya selama pengerjaan karya ini hingga selesai.
Akhir kata tiada satupun karya manusia yang sempurna, saran dan kritik
sangat penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 31 Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………
i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………….
iii
SURAT PERNYATAAN……………………………………………….
iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………..
v
INTISARI………………………………………………………………..
vii
ABSTRACT……………………………………………………………..
viii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….
ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………….
xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………
xiv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..
1
A. Latar belakang…………………………………………………….......
1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..
7
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………...
7
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………...
8
A. Parenting Skill………………………………………………………...
8
1. Pengertian……………………………………………………………...
8
2. Dimensi-Dimensi Parenting Skill……………………………………..
9
3. Kombinasi Antara Peran Orang Tua Dengan Gaya Pengasuhan……...
11
4.
16
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengasuhan
Orangtua…………..
B. Masa Anak…………………………………………………………….
17
1. Pengertian……………………………………………………………...
17
2. Tugas Perkembangan Masa Anak……………………………………..
18
C. Masa Sekolah………………………………………………………….
22
1. Pengertian……………………………………………………………...
22
2. Fase Anak Sekolah…………………………………………………….
23
3. Ciri-Ciri Anak Usia Sekolah…………………………………………..
29
4. Syarat-Syarat Masuk Sekolah…………………………………………
31
5. Syarat-Syarat Mengikuti Pelajaran…………………………………….
31
6. Perilaku Belajar………………………………………………………..
32
7. Belajar Anak Usia Sekolah Dasar……………………………………..
32
D. Kesiapan Anak………………………………………………………..
33
1. Pengertian……………………………………………………………...
33
2. Aspek Dalam Kesiapan………………………………………………..
34
E. Parenting Skill Dalam Menyiapkan Anak Memasuki Sekolah Dasar...
36
F. Kerangka Pemikiran…………………………………………………...
38
BAB III METODE PENELITIAN………………………………..
39
A. Jenis Penelitian………………………………………………………..
39
B. Batasan Istilah…………………………………………………………
40
C. Subyek Penelitian……………………………………………………..
41
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………
41
E. Prosedur Penelitian……………………………………………………
43
F. Teknik Analisa Data…………………………………………………...
45
G. Keabsahan Data……………………………………………………….
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….....
47
A. Deskripsi Subyek Penelitian…………………………………………..
47
1. Keluarga MS…………………………………………………………..
48
2. Keluarga HD…………………………………………………………..
49
3. Keluarga MR…………………………………………………………..
50
B. Deskripsi Data Penelitian……………………………………………..
52
1. Keluarga MS…………………………………………………………..
52
1.1 Pak MS…………………………………………………………..
52
1.2 Ibu IW…………………………………………………………...
56
1.3 Anak AA………………………………………………………...
62
2. Keluarga HD…………………………………………………………..
64
2.1 Pak HD…………………………………………………………..
64
2.2 Ibu IL…………………………………………………………….
67
2.3 Anak MF………………………………………………………...
71
3. Keluarga MR…………………………………………………………..
72
3.1 Pak MR…………………………………………………………..
72
3.2 Ibu SR……………………………………………………………
75
3.3 Anak AA………………………………………………………...
79
C. Analisa Data…………………………………………………………..
81
1. Keluarga MS…………………………………………………………..
81
2. Keluarga HD…………………………………………………………..
89
3. Keluarga MR…………………………………………………………..
95
D. Pembahasan…………………………………………………………...
102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………
107
A. Kesimpulan……………………………………………………………
107
B. Saran…………………………………………………………………..
108
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………
109
LAMPIRAN………………………………………………………...
111
DAFTAR TABEL
Table 1 Nama-nama subyek penelitian................................................. 47
Table 2 Parenting skill Keluarga MS ................................................... 81
Table 3 Kesiapan Anak Keluarga MS ................................................. 84
Table 4 Parenting Skill Keluarga HD ................................................... 89
Table 5 Kesiapan Anak Keluarga HD .................................................. 91
Table 6 Parenting Skill Keluarga MR .................................................. 95
Table 7 Kesiapan Anak Keluarga MR .................................................. 98
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Guide wawancara Parenting Skill
Lampiran 2 : Guide wawancara Kesiapan Anak
Lampiran 3 : Lembar Observasi Kesiapan Anak
Lampiran 4 : Hasil wawancara Para subyek dan Observasi Kesiapan Anak
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A dan dkk. (1989). Ilmu Jiwa Anak. Bandung: Armico
Cowan, A Philip dan Cowan Pape Carolyn. (2009). The Role Of Parents In Children’s
School Transition. Jurnal Encylopedia on Early Childhood Development (online)
diakses tanggal 3 Mei 2010
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda
Edy. Ayah. (2009). I Love U Ayah Bunda. Jakarta : Hikmah
Gunarsa, S Singgih. Psikologi Perkembangan. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Haditono, S dan dkk. (2004). Psikologi perkembangan. Yogyakarta: UGM Press
Istadi, I. (2004). Istimewakan Setiap Anak . Jakarta: Pustaka Inti
Kartono, Kartini. (1986). Psikhologi. Bandung: Alumni
Kerlinger, N Fred. (2006). Asas- Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Ladd, W Gary. (2005). Scholl Readiness: Preparing Children For The Transition
From Prescholl To Grade Scholl. Jurnal Encylopedia on Early Childhood
Development (online) diakses tanggal 3 Mei 2010
LN, Yusuf Syamsu. (2001). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Muslich,
Masnur.
(2007).
KTSP
Pembelajaran
Berbasis
Kompetensi
Konstekstual. Jakarta: Bumi Aksara
Moleong. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
dan
Ramadhani, Savitri. (2008). The Art Of Positive Communicating (Mengasah Potensi
Dan Kepribadian Positif Pada Anak Melalui Komunikasi Positif). Yogyakarta:
Book Marks
Santrock, W John (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Simandjuntak, B dan Pasaribu, I,L (1984). Pengantar Psikologi Perkembangan.
Bandung: Tarsito
Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sulistyaningsih, W. (2005). Kesiapan Bersekolah Ditinjau Dari Jenis Pendidikan Pra
sekolah Anak Dan Tingkat Pendidikan Orangtua. PS.Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera utara (online) diakses tanggal 6 mei 2010
Surya, S. (2007). Melejitkan Multiple Intelligence Anak Sejak Dini. Yogyakarta: Andi
Sobur, Alex. (1985). Komunikasi Orang Tua Dan Anak. Bandung: Angkasa
Wonohadidjojo, Ishak. (2001). Analisa s.w.o.t.1 untuk parenting:2 Beberapa
parameter kurikuler untuk Pelayanan keluarga. Veritas: Jurnal Teologi dan
Pelayanan (online) diakses tanggal 21 Agustus 2010
Zuriah, Nurul. (2005). Metode Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Perkasa
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak membutuhkan orang lain dalam perkembangannya, dan orang lain yang
paling utama dan bertanggung jawab adalah orang tua sendiri. Orang tua adalah
komponen yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan
perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki
tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya
untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam
kehidupan bermasyarakat.
Tugas utama untuk pasangan (suami dan istri) adalah meningkatkan peran
mereka sebagai pasangan menikah untuk menciptakan ruang bagi anak-anak dan
seiring dengan mereka berkembang ke masa kanak-kanak pertengahan untuk
mengembangkan hubungan.
Menurut Ihsan (2005: 1-2) didalam sebuah kehidupan sehari–hari kita tidak
pernah lepas dari yang namanya peran orang tua, tanggung jawab orang tua,
keterampilan orang tua dalam hal memenuhi kebutuhan anak seperti kebutuhan
psikologis, psikis, dan yang lebih penting yaitu intelektual melalui pendidikan dan
menurut Dreikurs (dalam Life Span Development, 2002: 258) para orang tua
bagaimana memahami anak-anak dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.
Menurut Santrock (2002: 259) pada tahun pertama, interaksi orang tua-anak
bergerak dari kegiatan-kegiatan yang sangat terfokus pada pengasuhan rutin,
1
2
memberi makan, mengganti popok, memandikan dan menidurkan, ke arah
kegiatan-kegiatan yang lebih bersifat bukan pengasuhan seperti permainan dan
pertukaran-pertukaran tatapan dan suara. Pada tahun kedua dan ketiga, orang tua
seringkali menangani persoalan-persoalan disiplin dengan manipulasi fisik,
mereka menjauhkan anak dari kegiatan-kegiatan yang membahayakan dan
menyuruh anak-anak bermain ke tempat yang diinginkan orang tua, mereka
menempatkan benda-benda yang mudah pecah dan berbahaya di luar jangkauan
anak-anak, mereka terkadang memukul dibagian pantat. Tetapi ketika anak
bertumbuh lebih besar, orang tua berubah secara luas dengan memberi penalaran,
nasehat moral, dan memberi atau tidak memberi hak-hak khusus. Ketika anakanak memasuki tahun-tahun sekolah dasar, orang tua memberi sedikit saja
sentuhan fisik kepada mereka.
Anak usia sekolah dasar adalah masa kanak – kanak akhir yaitu usia 6 -12
tahun. Menurut Desmita (2009: 153) permulaan masa perkembangan dan akhir
anak –anak ini ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu sekolah dasar. Pada
masa awal sekolah anak menjalani masa transisi (kelas 1 sampai kelas 2). Dalam
masa transisi ini anak membutuhkan dukungan, pengetahuan, bimbingan,
perhatian, dan energi khusus agar anak dapat melewatinya dengan baik dan hal
tersebut diharapkan diberikan oleh orang tua. Mungkin dapat dikatakan orang tua
adalah yang mengetahui segala sesuatu dalam diri anak baik kemampuan maupun
keterampilan
Memasuki dunia sekolah bagi anak-anak merupakan pengalaman yang luar
biasa. Bisa merupakan pengalaman yang menyenangkan, menggairahkan namun
3
juga mendebarkan, penuh dengan segala tekanan. Begitu juga dalam bersosialisasi
harus menyesuaikan diri dengan kelompok anak yang jauh lebih besar, guru yang
mengatur dan beberapa pengalaman lainnya..
Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru di Taman Kanak – Kanak
ABA 3 Malang mengatakan bahwa “beberapa para orang tua dengan segala
kemampuannya dan dari jauh-jauh hari telah mempersiapkan anaknya untuk
melanjutkan ke Sekolah Dasar”. Dan menurut Sobur (1985: 114) masuk sekolah
dasar merupakan perkenalan pertama dengan dunia sekolah yang lebih luas
dibandingkan dengan dunia sebelumnya. Pada usia tersebut anak memperoleh
dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri
pada kehidupan dewasa dan mempelajari berbagai keterampilan penting tertentu.
Sebagian besar anak–anak akan merasakan perubahan yang sebelumnya tidak
pernah dilewati seperti jadwal sekolah yang ketat, pelajaran yang berjam-jam,
perubahan teman, dan adanya tugas PR yang diberikan. Dimana pada usia ini
mereka dianggap siap untuk menerima pelajaran seperti membaca, menulis, dan
berhitung. Tidak hanya itu saja saat -saat ini anak mulai belajar berinteraksi
dengan orang–orang yang lebih luas, mengembangkan kognitif, dan keterampilan
yang dimiliki. Keterampilan mereka dan pengembangan sangat dipengaruhi oleh
keluarga dan melalui interaksi dengan orang lain (Maxwell & Clifford, 2004).
Pernyataan diatas diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan di barat
oleh Cowan, dkk (2009) menunjukkan bahwa konteks sistem keluarga dapat
mempengaruhi dan membantu anak-anak memenuhi tantangan memasuki sekolah
dasar.
4
Menurut Sobur (1985: 111) tak bisa dipungkiri lagi bahwa sekolah dasar
bukanlah tempat memanjakan anak. Disekolah dasar anak justru dituntut untuk
menyerap ilmu pengetahuan taraf permulaan, disitu pula anak meluaskan
keterampilannya bermasyarakat dengan menggali rasa displin dan tanggung
jawab. Menurut Hurlock (1994: 146) pada masa ini pendidik menyebutkan
sebagai periode kritis dalam dorongan prestasi yaitu masa dimana anak
membentuk kebiasaan untuk bekerja dibawah, diatas sesuai dengan kemampuan
dan cenderung menentap sampai dewasa.
Menurut Istadi (2004: 181) untuk mereka yang hendak masuk SD, minimal
sudah mulai tumbuh rasa percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Bisa
melindungi diri sendiri dan membela diri dari ejekan teman. Ini penting, karena
dibangku SD setiap anak diharapkan sudah tidak memiliki permasalahan dalam
mengatur diri sendiri, sehingga bisa berkonsentrasi menerima pelajaran.
Kemandirian juga sudah mulai dituntut, setidaknya mereka sudah mandiri
mengurusi kebutuhan-kebutuhan kecil diri mereka sendiri, seperti bangun pagi,
mandi, dan mengenakan baju sendiri, makan sendiri dan mengatur buku
sekolahnya sendiri. Mengingat banyak hal dan perubahan yang nantinya dihadapi
oleh setiap anak dalam melanjutkan ke sekolah dasar, maka sangat penting bagi
orang tua untuk menyiapkan anaknya.
Menurut Santrock (1995: 350), bagi banyak anak, memasuki kelas satu
menandai peralihan dari “anak rumah” menjadi “anak sekolah”. Suatu situasi yang
membawa peran dan kewajiban baru. Anak-anak mengembangkan peran baru
sebagai pelajar, berinteraksi, menjalin hubungan baru, mengadopsi kelompok
5
acuan baru, dan mengembangkan standar baru untuk menilai diri sendiri. Sekolah
memberi anak- anak sumber ide baru yang kaya untuk membentuk perasaan diri
mereka.
Menurut Sobur (1985: 111) dalam abad komputer ini, mau tidak mau
pendidikan sekolah dasar memang merupakan keharusan. Apakah kelak anak
sanggup meneruskan pendidikannya ke pendidikan tinggi atau tidak, sekolah
dasar tetap merupakan pendidikan paling awal yang harus dilalui. Seperti yang
kita ketahui Sekolah Dasar merupakan pendidikan wajib yang harus dilalui
sebelum ke jenjang pendidikan berikutnya dan merupakan titik awal keberhasilan
selanjutnya. Menurut Ihsan (2005: 22) jenjang pendidikan adalah tahap
pendidikan
yang
berkelanjutan,
yang
ditetapkan
berdasarkan
tingkat
perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara
menyajikan bahan pengajaran. Dimana jenjang-jenjang yang semakin tinggi
tersebut semakin cukup sulit dan membutuhkan anak-anak yang siap dalam segala
hal.
Menurut Soejanto (2005: 89) disamping menyadari pentingnya pendidikan
sekolah dasar, juga pendidikan di sekolah dasar adalah merupakan pendidikan
formal pertama yang terutama. Kuatnya pendidikan dasar akan menjiwai
pendidikan selanjutnya, sebab pendidikan sesudah sekolah dasar adalah sekedar
pengembangan dari apa yang dikuasai anak di sekolah dasar tersebut.
Pentingnya pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan. Adapun
6
Dictionary of Education dalam (buku psikologi pendidikan 2005: 4) pendidikan
adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentukbentuk tingkah laku lainnya di masyarakat yang merupakan tempatnya hidup,
proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih
dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga dia dapat
memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan
individu yang optimum. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan
kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat.
Adapun fakta menyebutkan bahwa Badan PBB yang menangani anak-anak
(Unicef) menyebutkan sebanyak 70 persen anak yang putus sekolah dasar (SD)
akibat ketidaksiapan mereka berinteraksi dan mengikuti pendidikan (Republika,
Selasa 28 Juli 2009 halaman 3) dan adanya penelitian yang dilakukan Ladd, dkk
(2005) menyatakan bahwa “Setiap tahun, sejumlah besar anak-anak mengalami
kesulitan beradaptasi dengan Sekolah Dasar”.
Dari latar belakang masalah diataslah yang kemudian menarik perhatian
peneliti untuk melakukan penelitian mengenai “Parenting Skill Dalam
Menyiapkan Anak Memasuki Sekolah Dasar”.
7
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah disebutkan diatas, rumusan masalah dari
penelitian ini sebagai berikut :
1.
Bagaimana Parenting Skill Dalam Menyiapkan Anak Memasuki Sekolah Dasar?
2. Siapakah yang lebih dominan dalam memberikan Parenting Skill pada anak?
3. Pola asuh seperti apakah yang diterapkan dalam Parenting Skill?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui Parenting Skill
Dalam Menyiapakan Anak Memasuki Sekolah
Dasar.
2. Mengetahui yang berperan dalam memberikan Parenting Skill.
3. Mengetahui pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dalam Parenting Skill.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Diharapkan dapat menambah wawasan pada ilmu pengetahuan dan
pengembangan ilmu psikologi,
khususnya
psikologi perkembangan dan
pendidikan mengenai Parenting Skill.
2. Secara praktis
Memberikan informasi dan menambah pemahaman lebih mendalam
kepada para orang tua dalam hal Parenting Skill dan menyiapkan anak untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
PARENTING SKILL DALAM MENYIAPKAN ANAK
MEMASUKI SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Disusun Oleh :
VIRDA RAHMADANI
06810017
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2010
PARENTING SKILL DALAM MENYIAPKAN ANAK
MEMASUKI SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Disusun Oleh :
VIRDA RAHMADANI
06810017
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2010
LEMBAR PERSETUJUAN
1.
Judul
:Parenting Skill Dalam Menyiapkan Anak
Memasuki Sekolah Dasar
2. Nama Peneliti
: Virda Rahmadani
3. No. induk mahasiswa
: 06810017
4. Fakultas
: Psikologi
5. Universitas
: Muhammadiyah Malang
6. Tanggal penelitian
: 31 Agustus – 26 September 2010
Malang, 31 Desember 2010
Pembimbing I
Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si
Pembimbing II
Ari Firmanto, S.Psi
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi telah diuji oleh dewan penguji tanggal, 11 Desember 2010
Dewan Penguji
Ketua Penguji
: Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si
Anggota Penguji
: 1. M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi
: 2. Ni’matuzahroh, M.Si
Mengesahkan
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Drs. Tulus Winarsunu, M.Si
Surat Pernyataan
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Virda Rahmadani
Tempat/tanggal lahir
: Samarinda, 12 Mei 1988
Nim
: 06810017
Fakultas
: Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah :
Judul : Parenting Skill Dalam Menyiapkan Anak Memasuki Sekolah Dasar
1. Adalah bukan karya ilmiah orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan
sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
hak bebas Royalty Non Ekslusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
surat pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sangsi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.
Malang, 31 Desember 2010
Mengetahui Ketua Program Studi
M.Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi
Yang Menyatakan
Virda Rahmadani
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, atas segala nikmat dan karunia Allah yang
telah diberikan kepada seluruh makhluk-Nya yang ada di alam semesta ini.
Dengan ridho-Nya, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW sebagai
Murabbi pilihan, uswatun hasanah bagi siapapun yang merindukan-Nya.
Sebagai pribadi yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari bahwa
kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dorongan, bantuan, dan
dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si selaku dosen pembimbing I atas dorongan,
bimbingan, dan masukan yang berarti dalam penulisan skripsi ini.
3. Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, masukkan, dan
saran-saran pada penulis dari awal penyusunan sehingga selesainya skripsi ini.
4. Ayahnda Ir. Achmad Vachbi dan Ibunda Leila Asni terima kasih atas cinta, doa,
nasehat, serta kepercayaan yang diberikan.
5. Adekku (Ucok dan Vera) terima kasih atas canda tawa yang telah di berikan
selama ini.
6. Sahabat ku seperjuangan (Iid, Yayi, Dessy, Tyas, Fitra, Mita, Icha. dan Mb’mita)
terima kasih atas semua bantuannya selama ini, kalian merupakan inspirasi,
motivasi, dan semangat ku.
7. Sahabat Kost Hanoman (Tante QQ, Met, Uyut, Retno, Mb’Rista, Mb’Umi, Dian,
Nisa, Umi, dan teman-teman lainnya) terima kasih atas dukungannya selama ini.
8. Kepada para keluarga yang telah membantu dalam pengerjaan skripsi ini sebagai
subyek penelitian.
9. Kepada semua orang yang tidak dapat disebutkan satu-satu terima kasih atas
bantuannya selama pengerjaan karya ini hingga selesai.
Akhir kata tiada satupun karya manusia yang sempurna, saran dan kritik
sangat penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 31 Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………
i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………….
iii
SURAT PERNYATAAN……………………………………………….
iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………..
v
INTISARI………………………………………………………………..
vii
ABSTRACT……………………………………………………………..
viii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….
ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………….
xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………
xiv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..
1
A. Latar belakang…………………………………………………….......
1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..
7
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………...
7
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………...
8
A. Parenting Skill………………………………………………………...
8
1. Pengertian……………………………………………………………...
8
2. Dimensi-Dimensi Parenting Skill……………………………………..
9
3. Kombinasi Antara Peran Orang Tua Dengan Gaya Pengasuhan……...
11
4.
16
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengasuhan
Orangtua…………..
B. Masa Anak…………………………………………………………….
17
1. Pengertian……………………………………………………………...
17
2. Tugas Perkembangan Masa Anak……………………………………..
18
C. Masa Sekolah………………………………………………………….
22
1. Pengertian……………………………………………………………...
22
2. Fase Anak Sekolah…………………………………………………….
23
3. Ciri-Ciri Anak Usia Sekolah…………………………………………..
29
4. Syarat-Syarat Masuk Sekolah…………………………………………
31
5. Syarat-Syarat Mengikuti Pelajaran…………………………………….
31
6. Perilaku Belajar………………………………………………………..
32
7. Belajar Anak Usia Sekolah Dasar……………………………………..
32
D. Kesiapan Anak………………………………………………………..
33
1. Pengertian……………………………………………………………...
33
2. Aspek Dalam Kesiapan………………………………………………..
34
E. Parenting Skill Dalam Menyiapkan Anak Memasuki Sekolah Dasar...
36
F. Kerangka Pemikiran…………………………………………………...
38
BAB III METODE PENELITIAN………………………………..
39
A. Jenis Penelitian………………………………………………………..
39
B. Batasan Istilah…………………………………………………………
40
C. Subyek Penelitian……………………………………………………..
41
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………
41
E. Prosedur Penelitian……………………………………………………
43
F. Teknik Analisa Data…………………………………………………...
45
G. Keabsahan Data……………………………………………………….
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….....
47
A. Deskripsi Subyek Penelitian…………………………………………..
47
1. Keluarga MS…………………………………………………………..
48
2. Keluarga HD…………………………………………………………..
49
3. Keluarga MR…………………………………………………………..
50
B. Deskripsi Data Penelitian……………………………………………..
52
1. Keluarga MS…………………………………………………………..
52
1.1 Pak MS…………………………………………………………..
52
1.2 Ibu IW…………………………………………………………...
56
1.3 Anak AA………………………………………………………...
62
2. Keluarga HD…………………………………………………………..
64
2.1 Pak HD…………………………………………………………..
64
2.2 Ibu IL…………………………………………………………….
67
2.3 Anak MF………………………………………………………...
71
3. Keluarga MR…………………………………………………………..
72
3.1 Pak MR…………………………………………………………..
72
3.2 Ibu SR……………………………………………………………
75
3.3 Anak AA………………………………………………………...
79
C. Analisa Data…………………………………………………………..
81
1. Keluarga MS…………………………………………………………..
81
2. Keluarga HD…………………………………………………………..
89
3. Keluarga MR…………………………………………………………..
95
D. Pembahasan…………………………………………………………...
102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………
107
A. Kesimpulan……………………………………………………………
107
B. Saran…………………………………………………………………..
108
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………
109
LAMPIRAN………………………………………………………...
111
DAFTAR TABEL
Table 1 Nama-nama subyek penelitian................................................. 47
Table 2 Parenting skill Keluarga MS ................................................... 81
Table 3 Kesiapan Anak Keluarga MS ................................................. 84
Table 4 Parenting Skill Keluarga HD ................................................... 89
Table 5 Kesiapan Anak Keluarga HD .................................................. 91
Table 6 Parenting Skill Keluarga MR .................................................. 95
Table 7 Kesiapan Anak Keluarga MR .................................................. 98
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Guide wawancara Parenting Skill
Lampiran 2 : Guide wawancara Kesiapan Anak
Lampiran 3 : Lembar Observasi Kesiapan Anak
Lampiran 4 : Hasil wawancara Para subyek dan Observasi Kesiapan Anak
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A dan dkk. (1989). Ilmu Jiwa Anak. Bandung: Armico
Cowan, A Philip dan Cowan Pape Carolyn. (2009). The Role Of Parents In Children’s
School Transition. Jurnal Encylopedia on Early Childhood Development (online)
diakses tanggal 3 Mei 2010
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda
Edy. Ayah. (2009). I Love U Ayah Bunda. Jakarta : Hikmah
Gunarsa, S Singgih. Psikologi Perkembangan. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Haditono, S dan dkk. (2004). Psikologi perkembangan. Yogyakarta: UGM Press
Istadi, I. (2004). Istimewakan Setiap Anak . Jakarta: Pustaka Inti
Kartono, Kartini. (1986). Psikhologi. Bandung: Alumni
Kerlinger, N Fred. (2006). Asas- Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Ladd, W Gary. (2005). Scholl Readiness: Preparing Children For The Transition
From Prescholl To Grade Scholl. Jurnal Encylopedia on Early Childhood
Development (online) diakses tanggal 3 Mei 2010
LN, Yusuf Syamsu. (2001). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Muslich,
Masnur.
(2007).
KTSP
Pembelajaran
Berbasis
Kompetensi
Konstekstual. Jakarta: Bumi Aksara
Moleong. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
dan
Ramadhani, Savitri. (2008). The Art Of Positive Communicating (Mengasah Potensi
Dan Kepribadian Positif Pada Anak Melalui Komunikasi Positif). Yogyakarta:
Book Marks
Santrock, W John (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Simandjuntak, B dan Pasaribu, I,L (1984). Pengantar Psikologi Perkembangan.
Bandung: Tarsito
Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sulistyaningsih, W. (2005). Kesiapan Bersekolah Ditinjau Dari Jenis Pendidikan Pra
sekolah Anak Dan Tingkat Pendidikan Orangtua. PS.Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera utara (online) diakses tanggal 6 mei 2010
Surya, S. (2007). Melejitkan Multiple Intelligence Anak Sejak Dini. Yogyakarta: Andi
Sobur, Alex. (1985). Komunikasi Orang Tua Dan Anak. Bandung: Angkasa
Wonohadidjojo, Ishak. (2001). Analisa s.w.o.t.1 untuk parenting:2 Beberapa
parameter kurikuler untuk Pelayanan keluarga. Veritas: Jurnal Teologi dan
Pelayanan (online) diakses tanggal 21 Agustus 2010
Zuriah, Nurul. (2005). Metode Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Perkasa