Uji Efektivitas Cassapon Average daily gain, physiological status, body component, and methane mitigation with complete rumen modifier (Cassapon)

34 4. Cairan inokulan atau cairan domba fistula segar 10 ml dituang ke botol in vitro kemudian dialiri gas CO 2 supaya terjaga dalam kondisi anaerob. Botol in vitro kemudian diletakkan di penangas air dengan suhu 39°C sesuai dengan suhu tubuh domba. 5. Pengukuran produksi gas metana dilakukan dengan waktu 3, 6, 12, 24, dan 48 jam. Prosedur pengukuran gas metana disajikan pada subpeubah. 6. Pengukuran kecernaan bahan kering in vitro IVDMD dan kecernaan bahan organik in vitro IVOMD mulai dilakukan setelah pengambilan gas metana selesai hari ketiga. Prosedur disajikan pada subpeubah. 7. Pengukuran pH dan dilakukan langsung setelah pengukuran gas metana selesai. 8. Pengukuran bakteri, protozoa dan N-NH 3 dilakukan pada hari keempat. Prosedur pengukuran disajikan pada subpeubah. 9. Pengukuran VFA dilakukan setelah pengukuran gas metana selesai dengan contoh inokulan beku. Y ij = µ + α i + β j + αβ ij + ρ k + ε ijk Keterangan : Y ij = Respons yang diamati sebagai akibat faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k µ = Rataan umum α i = Pengaruh utama faktor A bangsa domba taraf ke-i β j = Pengaruh utama faktor B perlakuan pakan taraf ke-j αβ ij = Pengaruh interaksi faktor A taraf ke-i dan faktor B taraf ke-j ρ k = Pengaruh kelompok ke-k ε ijk = Galat percobaan atau pengaruh acak yang menyebar normal

B. In Vivo Pengaruh Cassapon dan CRM

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan acak kelompok RAK pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah faktor ransum yang terdiri atas 4 perlakuan, yaitu: kontrol A, campuran onggok B, campuran CRM C dan campuran cassapon D. Faktor kedua adalah faktor bangsa domba yang terdiri dari dua perlakuan, yaitu: domba komposit sumatera KS dan domba persilangan barbados BC. 35 Model matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y ij = µ + α i + β j + αβ ij + ρ k + ε ijk Keterangan : Y ij = Respons yang diamati sebagai akibat faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k µ = Rataan umum α i = Pengaruh utama faktor A perlakuan ransum taraf ke-i β j = Pengaruh utama faktor B bangsa domba taraf ke-j αβ ij = Pengaruh interaksi faktor A taraf ke-i dan faktor B taraf ke-j ρ k = Pengaruh kelompok ke-k ε ijk = Galat percobaan atau pengaruh acak yang menyebar normal Peubah yang diamati 1. Pertambahan Bobot Badan Data bobot badan dihitung setiap dua minggu sekali dengan menggunakan timbangan dengan kapasitas 112 kg dan skala 200 gram merk Patterson ® . Penghitungan bobot badan dilakukan hingga akhir percobaan yang dilakukan di kandang metabolis untuk dihitung pertambahan bobot badan harian. Penghitungan bobot badan harian adalah sebagai berikut : PBBH = 1 14 BB 2 - BB 1 + BB 3 - BB 2 + …. +BB i - BB �−1 i Keterangan: i adalah frekuensi penimbangan, jumlah penimbangan yang dilakukan adalah 15 selama penelitian berlangsung. 2. Respons Fisiologis Ternak Respons fisiologis yang diamati adalah laju denyut jantung, laju respirasi, suhu rektal, dan suhu permukaan kulit.

a. Denyut Jantung

Pengukuran denyut jantung dilakukan dengan mengukur jumlah detakan di bagian dada kiri atas dekat lengan dekat tulang axilla sebelah kiri dengan menggunakan stetoskop. Penghitungan denyut jantung dengan cara menghitung jumlah denyutan jantung selama satu menit. Hitungan diulang sebanyak tiga kali dalam setiap pengambilan data denyut jantung. Data denyut jantung adalah rata-rata dari ketiga penghitungan Schmidt-Nielsen 1997.