ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR

INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG GO PUBLIK

DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk Mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister Manajemen

Diajukan oleh ADE KRISMAYANTI

NIM : 08.66.00.07

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(2)

ii

TESIS

Dipersiapkan dan disusun oleh : ADE KRISMAYANTI

NIM : 08.66.00.07

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal,

2 Mei 2012

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : Dr. Ahmad Juanda, MM., Ak. __________

Sekretaris : Dr. Idah Zuhroh, MM. __________

Penguji 1 : Prof. Dr. Bambang Widagdo, MM. __________


(3)

iii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI

BARANG KONSUMSI YANG GO PUBLIK

DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang diajukan oleh :

ADE KRISMAYANTI NIM : 08.66.00.07

Telah disetujui Tanggal, 16 Mei 2012

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Ahmad Juanda, MM., Ak. Dr. Idah Zuhroh, MM.

Direktur Ketua Program Studi Program Sarjana Magister


(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Ade Krismayanti

NIM : 08660007

Program Studi : Magister Manajemen

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tesis dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go publik di Bursa Efek Indonesia” adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku.

3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Malang, 16 Mei 2012 Yang menyatakan

Ade Krismayanti


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, maka tesis yang berjudul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA sebagai proses akhir untuk meraih gelar Magister Manajemen pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.

Terselesaikannya tesis ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak yang telah membantu peneliti, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr. Latipun, M. Kes selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Widayat, MM., selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Acmad Juanda, MM., selaku pembimbing utama dan Ibu Dr. Ida Zuhroh, MM., selaku pembimbing pendamping yang telah membina dan menuntun sampai selesainya penulisan tesis ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu selama penulis belajar.

5. Suami dan Anakku yang dengan penuh kesabaran, pengorbanan dan pengertian baik moril maupun materiil selama kuliah sampai terselesaikannya tesis ini.


(6)

6. Orang tua dan Kakakku, terima kasih doa dan dukungannya. 7. Rekan-rekan penulis dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan

tesis ini.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, maka dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa apa yang tertuang dalam karya ini masih terdapat kekurangan, karenanya saran yang bijak diharapkan dapat melengkapi tesis ini. Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat.

Malang, Mei 2012

Peneliti


(7)

DAFTAR ISI

COVER... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

ABSTRAK... xiii... ABSTRACT... xiv... BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Rumusan Masalah... 9

1.3. Tujuan Penelitian... 10

1.4. Kegunaan Penelitian... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 12

2.1. Peneliti Terdahulu... 12

2.2. Kajian Teoritis... 21

2.2.1.Pengertian dan Teori Kebijakan Dividen... 21

2.2.2.Teori Keagenan... 26

2.2.3.Hubungan antara Dividend Payment dan Agency Cost... 28

2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (DPR)... 29


(8)

2.2.4.1...Kepemilikan Manajerial

...29

2.2.4.2...Ukuran Perusahaan (Firm Size) ...31

2.2.4.3... Likuiditas ...32

2.2.4.4... Kebijakan Hutang ...33

2.2.4.5...Profitabilitas ...35

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis... 38

BAB III METODE PENELITIAN... 39

3.1. Jenis Penelitian... 39

3.2. Populasi dan Sampel ... 39

3.3. Jenis dan Sumber Data... 40

3.4. Teknik dan Pengumpulan Data ... 40

3.5. Definisi Operasional Variabel... 41

3.6. Metode Analisis Data... 43

3.6.1. Analisis Deskriptif... 43

3.6.2. Analisis Panel Data... 44

3.6.3. Pemilihan Model dalam Pengolahan Data Panel... 47

3.6.4. Uji Statistik t dan F... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian... 54

4.2. Deskriptif Data Obyek Penelitian... 57

4.2.1. Kebijakan Dividen (DPR)... 60

4.2.2. Variabel yang mempengaruhi Kebijakan Dividen (DPR) 62 4.2.2.1...Kepemilikan Manajerial ...62


(9)

4.2.2.2... Firm Size

...64

4.2.2.3.Likuiditas(CR)... 66

4.2.2.4. Kebijakan Hutang (DER)... 67

4.2.2.5. Profitabilitas (ROA)... 69

4.2.3. Kebijakan Dividen (DPR) dan Variabel yang mempengaruhinya... 71

4.3. Hasil Analisis Panel Data ... 78

4.3.1. Hasil Uji t... 79 4.3.2. Hasil Uji F... 83

4.4. Pembahasan... 84

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI... 93

5.1. Kesimpulan... 93

5.1.1. Kondisi Kebijakan Dividen (DPR), Kepemilikan Manajerial, Firm Size, Likuiditas (CR), Kebijakan Hutang (DER) dan Profitabilitas (ROA)... 93

5.1.2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Firm Size, Likuiditas (CR), Kebijakan Hutang (DER) dan Profitabilitas (ROA) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) ... 95

5.2...Implikasi Teoristis ...96

5.3...Implikasi Kebijakan ...97

5.4...Keterbatasan Penelitian ...98

5.5...Agenda Penelitian Mendatang ...98

DAFTAR PUSTAKA... xv


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matrik Peneliti Terdahulu ... 18 Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang

Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 54 Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian... 57 Tabel 4.3 Rata-rata DPR Tertinggi dan Terendah Perusahaan Manufaktur Sektor

Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 61 Tabel 4.4 Rata-rata Kepemilikan Manajerial Tertinggi dan Terendah Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 63


(11)

Tabel 4.5 Rata-rata Firm Size Tertinggi dan Terendah Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 65 Tabel 4.6 Rata-rata Likuiditas (CR) Tertinggi dan Terendah Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 67 Tabel 4.7 Rata-rata Kebijakan Hutang (DER) Tertinggi dan Terendah

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 69 Tabel 4.7 Rata-rata Profitabilitas (ROA) Tertinggi dan Terendah Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 70 Tabel 4.8 Perbandingan Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010 ... 72 Tabel 4.9 Pengaruh Antar Variabel ... 79

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Kerangka Pemikiran Teoritis... 38 Gambar 4.1 Grafik DPR, KM, Firm Size, DER, dan ROA Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 56 Gambar 4.2 Grafik Deviden Payout Ratio (2001-2010)... 60


(12)

Gambar 4.3 Grafik Kepemilikan Manajerial (2001-2010)... 62

Gambar 4.4 Grafik Firm Size (2001-2010)... 65

Gambar 4.5 Grafik Likuiditas (2001-2010)... 67

Gambar 4.6 Grafik Kebijakan Hutang (2001-2010)... 68

Gambar 4.7 Grafik Profitabilitas (2001-2010)... 69

Gambar 4.8 Grafik Rata-Rata DPR dan Variabel yang Mempengaruhinya (2001-2010) ... 71

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Variabel Penelitian

Lampiran 2 Rata-Rata Variabel Seluruh Perusahaan Tahun 2001-2010

Lampiran 3 Rata-Rata Variabel Masing-Masing Perusahaan Tahun 2001-2010 Lampiran 4 Analisis EVIEWS 7

Lampiran 5 Statistik Deskriprif Masing-Masing Perusahaan


(13)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan 2 tujuan. Tujuan pertama adalah untuk menjelaskan kondisi kebijakan dividen kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan yang kedua adalah untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di BEI.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI dan menerbitkan laporan keuangan berturut-turut di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2001 sampai tahun 2010. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, JSX Statistics. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 31 perusahaan dari populasi 33 perusahaan


(14)

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2001-2010. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif menjelaskan kondisi kebijakan dividen kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di BEI. Sedangkan teknik analisis data dengan regresi berganda menggunakan data panel dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara simultan dengan level of significance 10%.

Dari hasil analisis deskriptif menjelaskan bahwa kebijakan dividen (DPR) yang dibagikan masih lebih kecil daripada laba ditahan. Saham yang dimiliki oleh Direktur dan Komisaris pada perusahan maksimal 40%, sedangkan Jumlah perusahaan yang tidak terdapat kepemilikan manajerial sebanyak 13 perusahaan atau 42% dari perusasahaan. Ukuran perusahaan (Firm Size) perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di BEI periode tahun 2001 sampai 2010 rata-rata mengalami peningkatan. Tingkat Likuiditas adalah rendah, tingkat hutang berisiko tinggi, rasio profitabilitas cukup besar. Dari analisis regresi berganda dengan data panel menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah kepemilikan manajerial, firm size, dan profitabilitas. Sedangkan variabel likuiditas dan kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan.

Kata kunci : kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas.

ABSTRACT

The research was conducted with two objectives. The first objective is to describe the condition of the dividend policy of managerial ownership, firm size, liquidity, debt policy and the profitability of the manufacturing sector of the consumer goods industry is going public on the Indonesia Stock Exchange (BEI). The second objective is to analyze and explain the influence of managerial ownership, firm size, liquidity, debt policy and dividend policy on the profitability of the company's consumer goods manufacturing industries that go public on the Stock Exchange.


(15)

The population of this study were all manufacturing companies that go public on the Indonesia Stock Exchange for the years 2001 to 2010. The sampling technique used was purposive sampling technique with the criteria of manufacturing consumer goods industries are listed on the Indonesia Stock Exchange and the consecutive years 2001-2010 published financial statements. Based on these criteria obtained a sample of 31 companies. Data obtained from the Indonesian Capital Market Directory published by the Indonesia Stock Exchange, JSX Statistics. Obtained the sample of 31 firms from the population of 33 companies manufacturing consumer goods industries are listed on the Stock Exchange the period 2001-2010. Analysis technique used is descriptive analysis to explain the condition of the dividend policy of managerial ownership, firm size, liquidity, debt policy and corporate profitability in the manufacturing sector of the consumer goods industry is going public on the Stock Exchange. While the techniques of data by multiple regression analysis using panel data and test hypotheses using t-statistic for testing the partial regression coefficients and the f-statistic for testing the effect of simultaneous keberartian with 10% level of significance.

From the results of descriptive analysis to explain the dividend policy (DPR) are still smaller than the share of retained earnings. Shares held by Directors and Commissioners of the company up to 40%, while the number of companies that do not have managerial ownership in 13 companies or 42% of perusasahaan. Company size (Firm Size) manufacturing sector of the consumer goods industry is going public on the Stock Exchange from 2001 to 2010 period the average increase. Liquidity levels are low, the high-risk debt, profitability ratios is quite large. From multiple regression analysis with panel data showed that the variables that affect dividend policy is managerial ownership, firm size, and profitability. While the liquidity and debt policy variables had no significant effect.

Key words: dividend policy, managerial ownership, firm size, liquidity, profitability and debt policies.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto dan Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Edisi revisi kelima, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Abdullah,S., 2001, Hubungan antara Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Kebijakan Dividen : Suatu Analisa Simultan. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol.3 No.2 Mei. p.159-176


(16)

Ang,R., 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market), Media Soft Indonesia.

Amidu, M. and Abor, J., 2006, Determinant of Dividend Payout Ratios in Ghana, The Journal of Risk Finance Vol.7 No.2. p.136-145.

Anil, K and Kapoor, S., 2008, Determinant of Dividen d Payout Ratio-A Study of IndianInformation Technology Sector, International Research Journal of Finance and Economics.p.63-71.

Brigham, Eugene F., 1996, Fundamental of Financial Management, Third Edition,Holt-Saunders Japan : The Dryden Press.

Chang, M, dan Rhee, K,R., 1990, Testing Trade Offand Pecking Order Predictions about Dividen ds and Debt, The Center for Research in Security Prices Working Paper . p.1-38.

Chen, R. Carl dan T. Steiner.,1999, Managerial Ownership and Agency Conflict : a Nonlinier Simultaneous Equation Analysis of Managerial Ownership, Risk Taking Debt Policy, and Dividend Policy. Financial Review, Vol. 34, p. 119-137.

Damayanti,S dan Achyani, F., 2006, Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.5 No.1 April. p.51-62.

Dwiyani R., 2006, Pengaruh Profitabilitas Terhadap Dividen Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia, Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 5, Nomor 2, Maret 2009, 49-54.

Farinha, J., 2002, Dividend Policy, Corporate Governance and The Managerial Entrenchment Hypothesis: An Empirical Analysis. Journal of Financial Research.

Ferdinand, A., 2006, Metode Penelitian Manajemen, Edisi 2, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, D., 1995, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Hanafi M. Mamduh, 2004, Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE.

Hardjito, D.A., 2006, Hubungan Kebijakan Hutang, Insider awnership dan kebijakan deviden Dalam Mekanisme Pangawasan Masalah Agensi di Indionesia, JAAI. VOL.10 NO. 2, Desember 2006: 121 – 136.


(17)

Hatta, Atika J., 2002, Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebijakan Dividen : Investasi Pengaruh Teori Stakeholder, JAAI Vol.6 No.2.

Husnan., S., 1998,. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN: Yogjakarta.

Ismiyanti, F., dan Hanafi, M., 2003, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institutional, Risiko, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen: Analisa Persamaan Simultan, Makalah Seminar, Simposium Nasional Akuntansi VI, Ikatan Akuntansi Indonesia, 260-276.

Jensen, M., R. and Zorn, D., 1992, Simultaneous Determination of Insider Ownership, Debt and Dividend Policy, Journal of Financial and Quantitative Analysis Vol 27 No.2.p. 247-263.

Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE UGM:Yogyakarta.

Kusumawati, R. dan Sudento, A., 2005, Analisis Pengaruh Profitabilitas (ROE), Ukuran Perusahaan (Size) dan Leverage Keuangan (Solvabilitas) terhadap Tingkat Underpricing pada Penawaran Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Jakarta, Utilitas Vol 13 No.1. p. 93-110.

Kouki, M., 2006, European Journal of Scientific Research. ISSN 1450-216X Vol.25 No.1 (2009), pp.42-53.

Lukman Syamsuddin.2000., Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo persada, Jakarta.

Mahadwartha, P.,A., 2002, Interdependensi antara Kebijakan Leverage dengan Kebijakan Dividen : Perspektif Teori Keagenan. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi 2 No.2.p.1-34.

Prihantoro, 2003, Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.1 Jilid 8.p.7-14.

Riyanto, B., 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE. Saxena,A., K., 1999, Determinant of Dividen d Policy : Regulated Versus

Unregulated Firms, The Journal of Finance.

Siregar, B., 2005, Hubungan antara Dividen , Leverage Keuangan, dan Investasi. Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol.XVI No.3 Desember. p.219-230.

Subagyo, P., 2005, Statistik Induktif, Edisi 5, Yogyakarta: BPFE.


(18)

Sudarsi, S., 2002, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Devident Payout Ratio pada Industri Perbankan yang Listed Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol.9, No.1, Maret. Hal. 76-88.

Sunarto dan Kartika, A., 2003, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

Tarjo dan Hartono, J., 2003, Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Makalah Seminar, Simposium Nasional Akuntansi VI, Ikatan Akuntansi Indonesia, p. 278-293.

Usman, B., 2006, Variabel Penentu Keputusan Pembagian Dividen pada Perusahaan yang Go Publik di Indonesia Periode 2000-2002 (Tinjauan terhadap Signaling Theory), Media Riset Bisnis & Manajemen Vol.6 No.1 April. p.23-46.

Winarno, W., W., Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews ed.2., Yogyakarta: STIM YKPN, Maret 2009.

Yuniningsih, 2002. Interdependensi antara Kebijakan Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, dan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol.9 No.2 September. p. 164-182.


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen yang harus dibagikan kepada para pemegang saham. Kebijakan ini bermula dari bagaimana perlakuan manajemen terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan yang pada umumnya sebagian dari penghasilan bersih setelah pajak (EAT) dibagikan kepada para investor dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, sedangkan dividen merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada para investor. Perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan bersangkutan di satu pihak dan juga dapat membayarkan dividen kepada para investor di lain pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan (Riyanto, 1995).

Husnan (1989) menyatakan bahwa perusahaan lebih suka menahan keuntungan daripada membagikan dalam bentuk dividen, sedangkan investor lebih menyukai pembayaran dividen saat ini daripada menundanya untuk direalisir dalam bentuk capital gain. Oleh karena adanya kepentingan yang berbeda antara pihak perusahaan dengan investor, maka perusahaan harus dapat mengambil suatu


(20)

kebijakan dividen yang membawa manfaat khususnya bagi peningkatan kemakmuran para pemegang saham.

Komposisi kepemilikan dari perusahaan-perusahaan yang telah go public

dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berbeda dengan komposisi perusahaan yang belum go public. Perbedaan yang sangat nyata adalah bahwa pada perusahaan yang telah go public terdapat komposisi kepemilikan yang dimiliki oleh masyarakat umum (publik), sedangkan pada perusahaan yang tertutup hal tersebut belum tentu ada. Adanya komposisi kepemilikan yang dimiliki oleh publik ini tentu menimbulkan implikasi bagi perusahaan. Pemegang saham dari kalangan publik ini akan meminta imbal hasil dari investasi yang dilakukan pada suatu perusahaan dalam bentuk dividen. Sementara itu pihak internal dalam perusahaan akan merasa keberatan apabila nilai dividen yang diberikan kepada pemegang saham memiliki jumlah yang besar, karena pihak internal dapat memiliki keinginan untuk menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk memperluas kegiatan operasinya (benturan kepentingan ini seringkali) dibahas dalam teori keagenan (agency theory).

Berdasarkan teori keagenan, diketahui bahwa kepentingan manajer selaku pengelola perusahaan akan dapat berbeda dengan kepentingan pemegang saham (Elloumi dan Gueyie, 2001). Manajer dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan keuntungan pribadi, berlawanan dengan upaya untuk memaksimalkan harga saham yang menjadi tujuan dari pemegang saham. Tingkat


(21)

asimetri informasi akan cenderung relative tinggi pada perusahaan dengan tingkat kesempatan investasi yang baik. Manajer memiliki informasi tentang nilai proyek di masa mendatang dan tindakan mereka tidaklah dapat diawasi dengan detail oleh pemegang saham. Sehingga biaya agensi antara manajer dengan pemegang saham akan meningkat, pada perusahaan dengan kesempatan investasi yang tinggi. Pemegang saham perusahaan tersebut akan sangat mungkin bergantung kepada insentif guna memotivasi manajer untuk melakukan kepentingannya, hal ini tentu akan berdampak pada pembagian dividen perusahaan. Sehingga seringkali pembahasan mengenai dividen haruslah mengacu pada kerangka teori keagenan.

Teori keagenan (agency theory) telah menjadi basis penelitian yang kuat dalam disiplin keuangan dan akuntansi (Abdullah, 2001). Dalam kajian tentang keuangan perusahaan, penekanan pada kebijakan manajemen yang berkaitan dengan kemakmuran manajer dan kemakmuran pemilik perusahaan, seperti kebijakan struktur modal, kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial merupakan topik yang diteliti secara luas dan mendalam untuk melihat bagaimana pola konflik kepentingan di antara manajer dan pemilik perusahaan.

Aplikasi teori keagenan (agency theory) semakin nyata dan jelas dalam kajian tentang perusahaan yang telah memanfaatkan sumber dana dari pasar modal. Teori asimetri informasi yang menyatakan adanya perbedaan kepemilikan informasi antara manajer dengan investor (dimana manajer memiliki informasi yang lebih lengkap daripada investor), memberi pemahaman dan bukti empiris bahwa terdapat biaya dalam hubungan antara manajer (pihak internal) dan investor (Abdullah, 2001) menjelaskan bagaimana biaya tersebut terjadi 3


(22)

berdasarkan teori ekonomi yang memandang hubungan diantara kedua belah pihak sebagai suatu pemberian wewenang oleh pemilik kepada manajer untuk bertindak dalam garis kepentingan pemilik.

Masalah keagenan yang terjadi disebabkan adanya kemungkinan manajemen bertindak tidak sesuai dengan keinginan principal, karena manajemen berkeinginan untuk meningkatkan kemakmurannya. Selain itu manajemen juga dapat memilih struktur modal perusahaan, struktur kepemilikan dan kebijakan dividen yang menurunkan biaya keagenan (agency cost) yang terjadi dalam konflik kepentingan tersebut.

Teori keagenan memberikan beberapa cara untuk mengurangi biaya keagenan, yang tiga di antaranya diteliti oleh Crutchley dan Hansen (1999), yakni: 1. Dengan meningkatkan kepemilikan atas saham biasa perusahaan, berarti

semakin mendekatkan kepentingan manajer dengan kepentingan investor publik / eksternal (Abdullah, 2001).

2. Menaikkan dividen (Rozeff, 1982). Pembayaran dividen yang lebih besar akan meningkatkan kemungkinan untuk memperbesar modal dari hutang. Penambahan modal dari pemodal eksternal baik melalui Initial Public Offering (IPO) ataupun right issue akan meningkatkan monitoring atau pengawasan dari pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal seperti Bapepam, penjamin emisi dan investor. Monitoring ini mendorong manajer untuk bekerja lebih baik sehingga lebih mendekati kepentingan pemegang saham.


(23)

3. Dengan menggunakan pembiayaan dari hutang (Jensen dan Meekling, 1976 dalam Abdullah, 2001). Penggunaan hutang yang lebih besar menurunkan biaya dari modal sendiri sehingga mengurangi konflik manajer dengan pemegang saham. Namun pembiayaan dengan hutang menimbulkan konflik antara investor dan kreditur yang menambah biaya keagenan. Hutang perusahaan yang semakin besar berarti memperbesar resiko kebangkrutan yang ditanggung oleh pemegang saham, sehingga pemegang saham cenderung mendorong manajer untuk melakukan investasi yang memilki imbal hasil yang lebih tinggi.

Ketiga cara yang melibatkan kepemilikan manajerial, kebijakan dividen dan kebijakan hutang tersebut telah memperoleh perhatian para peneliti, sehingga terdapat beberapa penelitian yang melakukan kajian mengenai hubungan maupun pengaruh dari kepemilikan manajerial, kebijakan dividen dan kebijakan hutang satu sama lain. Di Indonesia, penelitian mengenai hal tersebut terutama yang menggunakan kebijakan dividen sebagai variabel terikat telah dilakukan oleh Abdullah (2001), Mahadwartha dan Hartono (2002), Wahidahwati (2002), dan Ismiyanti dan Hanafi (2003).

Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran dividen lebih baik juga. Cash ratio salah satu ukuran dari rasio likuiditas yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (current liability) melalui sejumlah kas yang dimilikiperusahaan. Semakin tinggi 5


(24)

cash ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya (Brigham, 1996). Penelitian yang melihat pengaruh antara likuiditas terhadap kebijakan dividen dilakukan oleh Prihantoro (2003), Risaptoko (2007), Hairani (2005), Hatta (2002) dan Sunarto dan kartika (2003).

Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen. Farinha (2002) menunjukkan, dasar teori pada pengaruh dari ukuran (size) terhadap kebijakan dividen yang diproksikan

dividend payout ratio (DPR) sangat kuat. Perusahaan besar dengan akses pasar yang lebih baik seharusnya membayar dividen yang tinggi kepada pemegang sahamnya, sehingga antara ukuran perusahaan dan pembayaran dividen memiliki hubungan yang positif (Cleary, 1999 dalam Farinha, 2002). Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memilki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan besar mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil (Chang dan Rhee, 1990).

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang relatif sedikit karena dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi perusahaan dapat melakukan 6


(25)

permodalan dengan laba ditahan saja. Laba bersih dialokasikan untuk mensejahterakan pemegang saham dalam bentuk dividen dan laba ditahan. Semakin besar profitabilitas berpeluang meningkatkan dividen. Salah satu tujuan perusahaan membagikan dividen tinggi untuk memenuhi keinginan pemegang saham. Semakin besar profitabilitas perusahaan, manajer berpotensi meningkatkan kepemilikan manajerial, karena termotivasi oleh keuntungan sebagai pemegang saham (Taswan, 2003). Profitabilitas juga menentukan keputusan tentang kebijakan hutang yang akan diambil dalam perusahaan. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen dilakukan oleh Dwiyani (2009), Amidu dan Abor (2006), Anil dan Kapoor (2008).

Salah satu sektor industri yang layak untuk dicermati perkembangannya adalah industi barang konsumsi. Pada kondisi masyarakat yang semakin konsumtif, keberadaan produsen barang-barang konsumsi menjadi cukup vital. Tidak dipungkiri bahwa sifat konsumtif yang dimiliki masyarakat saat ini tentunya telah memberikan andil yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor ini, maka tidak mengherankan jika sektor industri barang konsumsi memiliki potensi yang besar untuk terus tumbuh dan berkembang pada masa yang akan datang. Kebijakan dividen pada perusahaan yang bergerak di industri barang konsumsi menjadi layak untuk diteliti.

Beberapa peneliti terdahulu yang berhasil menemukan bukti bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan variabel kepemilikan manajerial, kebijakan hutang terhadap kebijakan dividen antara lain Abdullah (2001) yang 7


(26)

melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta selama periode 1994-1996. Hairani (2005) melakukan penelitian terhadap 37 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama tahun 2001 sampai 2003. Mahadwartha dan Hartono (2002) juga melakukan penelitian di perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada periode 1990-2000.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ismiyanti dan Hanafi (2003) kebijakan hutang dan kepemilikan institusi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen yang diproksikan menggunakan DPR. Sedangkan Tarjo dan Jogiyanto (2003) menemukan bukti bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang. Hatta (2002) menghasilkan suatu kesimpulan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 1993-1999. Begitu pula penelitian yang dilakukan Jensen et al. (1992) juga menemukan bahwa peningkatan kepemilikan manajerialmenyebabkan penurunan DPR.

Penelitian Hatta (2002) menghasilkan suatu kesimpulan bahwa ukuran perusahaan (firm size) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan manufaktur periode 1993-1999. Namun Damayanti (2006) menyatakan bahwa firm size mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap DPR perusahaan manufaktur periode 1999-2000 yang listed di BEJ.

Amidu dan Abor (2006) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara likuiditas terhadap kebijakan dividen. Prihantoro (2003) melakukan penelitian pada 148 perusahaan di Bursa 8


(27)

Efek Jakarta periode 1991-1996 menunjukkan bahwa posisi kas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan deviden. Sedangkan Hatta (2002) melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 1993-1999 menunjukkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

Penelitian tentang pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen dilakukan oleh Dwiyani (2009) yang menyatakan ROI dan NPM berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kebijakan dividen, sedangkan Amidu dan Abor (2006) profitabilitas memiliki hubungan positif dengan kebijakan dividen. Namun Anil dan Kapoor (2008) terhadap perusahaan-perusahaan IT di India terdapat hubungan yang tidak signifikan antara profitabilitas dengan kebijakan dividen yang didukung oleh Damayanti dan Achyani (2006) menyatakan bahwavariabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikanterhadap kebijakan dividen.

Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan mengambil judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go publik di Bursa Efek Indonesia“.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang di atas, untuk memberikan kejelasan apa yang akan diangkat dalam penelitian ini, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :


(28)

1. Bagaimana kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana kondisi kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas yang ada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh secara parsial signifikan terhadap kebijakan dividen pada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh secara simultan signifikan terhadap kebijakan dividen pada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikembangkan di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.


(29)

2. Menjelaskan kondisi kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas yang ada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

3. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh secara parsial kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

4. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh secara simultan kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Kegunaan penelitian

Berdasarkan rumusan dan tujuan masalah yang dikembangkan di atas maka kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan sektor industri barang konsumsi yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap kebijakan dividennya.

2. Bagi investor saham di Bursa Efek Indonesia, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dalam melakukan investasi saham di Bursa Efek Indonesia terutama bagi investor yang memiliki tujuan investasi untuk memperoleh dividen.


(30)

3. Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan kajian di bidang yang sama, diharapkan penelitian ini dapat menjadi landasan teoritis dan empiris bagi penelitian selanjutnya.


(1)

permodalan dengan laba ditahan saja. Laba bersih dialokasikan untuk mensejahterakan pemegang saham dalam bentuk dividen dan laba ditahan. Semakin besar profitabilitas berpeluang meningkatkan dividen. Salah satu tujuan perusahaan membagikan dividen tinggi untuk memenuhi keinginan pemegang saham. Semakin besar profitabilitas perusahaan, manajer berpotensi meningkatkan kepemilikan manajerial, karena termotivasi oleh keuntungan sebagai pemegang saham (Taswan, 2003). Profitabilitas juga menentukan keputusan tentang kebijakan hutang yang akan diambil dalam perusahaan. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen dilakukan oleh Dwiyani (2009), Amidu dan Abor (2006), Anil dan Kapoor (2008).

Salah satu sektor industri yang layak untuk dicermati perkembangannya adalah industi barang konsumsi. Pada kondisi masyarakat yang semakin konsumtif, keberadaan produsen barang-barang konsumsi menjadi cukup vital. Tidak dipungkiri bahwa sifat konsumtif yang dimiliki masyarakat saat ini tentunya telah memberikan andil yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor ini, maka tidak mengherankan jika sektor industri barang konsumsi memiliki potensi yang besar untuk terus tumbuh dan berkembang pada masa yang akan datang. Kebijakan dividen pada perusahaan yang bergerak di industri barang konsumsi menjadi layak untuk diteliti.

Beberapa peneliti terdahulu yang berhasil menemukan bukti bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan variabel kepemilikan manajerial, kebijakan hutang terhadap kebijakan dividen antara lain Abdullah (2001) yang


(2)

melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta selama periode 1994-1996. Hairani (2005) melakukan penelitian terhadap 37 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama tahun 2001 sampai 2003. Mahadwartha dan Hartono (2002) juga melakukan penelitian di perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada periode 1990-2000.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ismiyanti dan Hanafi (2003) kebijakan hutang dan kepemilikan institusi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen yang diproksikan menggunakan DPR. Sedangkan Tarjo dan Jogiyanto (2003) menemukan bukti bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang. Hatta (2002) menghasilkan suatu kesimpulan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 1993-1999. Begitu pula penelitian yang dilakukan Jensen et al. (1992) juga menemukan bahwa peningkatan kepemilikan manajerial menyebabkan penurunan DPR.

Penelitian Hatta (2002) menghasilkan suatu kesimpulan bahwa ukuran perusahaan (firm size) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan manufaktur periode 1993-1999. Namun Damayanti (2006) menyatakan bahwa firm size mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap DPR perusahaan manufaktur periode 1999-2000 yang listed di BEJ.

Amidu dan Abor (2006) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara likuiditas terhadap kebijakan dividen. Prihantoro (2003) melakukan penelitian pada 148 perusahaan di Bursa


(3)

Efek Jakarta periode 1991-1996 menunjukkan bahwa posisi kas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan deviden. Sedangkan Hatta (2002) melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 1993-1999 menunjukkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

Penelitian tentang pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen dilakukan oleh Dwiyani (2009) yang menyatakan ROI dan NPM berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kebijakan dividen, sedangkan Amidu dan Abor (2006) profitabilitas memiliki hubungan positif dengan kebijakan dividen. Namun Anil dan Kapoor (2008) terhadap perusahaan-perusahaan IT di India terdapat hubungan yang tidak signifikan antara profitabilitas dengan kebijakan dividen yang didukung oleh Damayanti dan Achyani (2006) menyatakan bahwavariabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikanterhadap kebijakan dividen.

Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan mengambil judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go publik di Bursa Efek Indonesia“.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang di atas, untuk memberikan kejelasan apa yang akan diangkat dalam penelitian ini, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :


(4)

1. Bagaimana kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana kondisi kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas yang ada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh secara parsial signifikan terhadap kebijakan dividen pada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh secara simultan signifikan terhadap kebijakan dividen pada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikembangkan di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.


(5)

2. Menjelaskan kondisi kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas yang ada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

3. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh secara parsial kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

4. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh secara simultan kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Kegunaan penelitian

Berdasarkan rumusan dan tujuan masalah yang dikembangkan di atas maka kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan sektor industri barang konsumsi yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap kebijakan dividennya.

2. Bagi investor saham di Bursa Efek Indonesia, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dalam melakukan investasi saham di Bursa Efek Indonesia terutama bagi investor yang memiliki tujuan investasi untuk memperoleh dividen.


(6)

3. Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan kajian di bidang yang sama, diharapkan penelitian ini dapat menjadi landasan teoritis dan empiris bagi penelitian selanjutnya.