30 puncak intensitas diperoleh sebagai hasil proses difraksi. Dimana terjadi
interaksi antara sinar-X dengan atom-atom pada bidang kristal Lawrence, 2004.
a. Prinsip Kerja Sinar-X
Sinar-X merupakan radiasi elektromagnetik dengan dengan energy berkisar antara 200 eV sampai 1 MeV. Panjang gelombang
sinar-X lebih pendek dari pada radiasi ultra ungu yang dihasilkan dari penembakan atom-atom dengan partikel-partikel yang
memiliki bilangan kuantum tinggi. Panjang gelombang ini hampir sama dengan jarak antara atom dengan kristal. Hal ini
menyebabkan sinar-X menjadi salah satu teknik dalam analisa
mineral Suryanarayana dan Norton, 1998. b.
Pembangkitan Sinar-X
Sinar-X dihasilkan dari penembakan target logam anoda oleh elektron berenergi tinggi. Elektron ini berasal dari hasil
pemanasan filamen dari tabung sinar-X Rontgen. Tabung sinar-X ini terdiri dari empat komponen utama, yaitu filamen katoda yang
merupakan sumber elektron, ruang vakum sebagai pembalas hambatan, target sebagai anoda, dan sumber tegangan listrik.
Keempat komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 10 berikut ini:
31 Gambar 10. Skema Tabung Sinar-X
Susanto, 2012 Pada peristiwa pembentukan sinar-X dapat dijelaskan,
bahwa elektron menuju anoda dengan kecepatan tinggi. Ketika elektron menumbuk anoda, seluruh energi potensial menjadi energi
kinetik, dengan persamaan sebagai berikut: 11
√ 12
Saat mendekati inti atom, elektron ditarik mendekati inti atom yang bermuatan positif, sehingga lintasan elektron berbelok
dan kecepatan elektron berkurang, atau diperlambat. Karena perlambatan ini, maka energi elektron berkurang. Energi yang
hilang ini dipancarkan dalam bentuk sinar-X dengan panjang gelombang minimal. Peristiwa ini biasanya disebut dengan
Bremstrahlung. Besar panjang gelombang minimal dapat diketahui melalui persamaan berikut ini:
13 14
dengan Js
dan sehingga,
32 15
Å 16
Peristiwa Bramstrahlung dapat pula dijelaskan melalui Gambar 11 berikut ini:
Gambar 11. Diagram Sinar-X Beiser, 1992: 62
Pada gambar 11 di atas, digambarkan bahwa proses pembentukan sinar-X diawali dengan katoda yang dipanaskan
dengan filamen yang dialiri arus listrik yang menyediakan elektron secara terus-menerus dengan emisi termionik. Sedangkan beda
potensial V yang tinggi diantara katoda dan target, sehingga
menghasilkan sinar-X.
Jika seberkas sinar-X ditembakan pada sebuah atom, maka akan terjadi dua proses, yakni:
1. Energi berkas sinar-X terserap oleh atom. 2. Sinar-X dihamburkan oleh atom.