Penanaman Modal Asing Landasan Teori Dan Konsep .1 Teori Perdagangan Internasional

digunakan pemerintah untuk mencapai tujuan ekonomi yang diinginkannya. Ketika pemerintah ingin meningkatkan kondisi perekonomiannya maka pemerintah dapat menggunakan pasar valuta asing untuk memperkuat atau memperlemah nilai tukar mata uangnya. Nilai tukar yang lemah dapat meningkatkan ekspor tetapi dapat menurunkan impor. Jika nilai tukar menguat maka nilai ekspor akan menurun dan impor meningkat. Jika kebutuhan dalam negeri di dominasi dari impor, maka nilai tukar yang melemah dapat menyebabkan inflasi bagi negara tersebut. Inflasi akan menurun jika mata uang negara tersebut menguat. b Intervensi Tidak Langsung, Bank Sentral juga bisa memepengaruhi nilai tukar secara tidak langsung dengan cara mengelola faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap nilai tukar. Perubahan kurs suatu valuta asing dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti presentase perubahan kurs spot, perubahan diferensial inflasi Rupiah Indonesia dengan inflasi negara asing, perubahan diferensial antara tingkat suku bunga Indonesia dengan suku bunga negara asing, perubahan diferensial antara tingkat pendapatan Indonesia dengan tingkat pendapatan negara asing, perubahan pada pengendalian pemerintah, dan perubahan prediksi kurs nilai tukar masa depan.

2.1.5 Penanaman Modal Asing

Investasi asing langsung merupakan faktor utama siklus investasi suatu negara tertentu dan mereka memiliki banyak efek langsung dan tidak langsung terhadap pertumbuhan dan stabilitas seluruh perekonomian. Penanaman modal asing merupakan stimulus utama dalam pertumbuhan modal domestik bruto, cadangan devisa dan infrastruktur. Selain itu modal asing yang masuk memberikan dampak positif melalui transfer teknologi. Investasi asing juga dapat sebagai alat keseimbangan dalam neraca pembayaran. Modal asing yang masuk memberikan dampak positif dari waktu ke waktu terhadap pertumbuhan ekonomi secara dinamis Sun Wankei et al, 2009. Menurut Mankiw 2007 investasi adalah barang dibeli individu dan perusahaan untuk menambah persediaan modal. Investasi di Indonesia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN adalah penggunaan kekayaan alam masyarakat Indonesia oleh negara maupun swasta nasional atau swasta asing berdomisili di Indonesia dan Penanaman Modal Asing merupakan aliran arus modal luar negeri mengalir ke sektor swasta baik melalui investasi langsung direct investment maupun investasi tidak langsung portofolio investment. Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis. Sedangkan modal asing merupakan modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing. Menurut Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal juga dijelaskan bahwa penanaman modal asing merupakan kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanaman modal dalam negeri. Investasi asing yang masuk digunakan sebagai modal dalam pembangungan ekonomi. Selain itu investasi asing yang masuk dapat mempengaruhi penerimaan devisa negara melalui nilai valuta asing yang bertambah untuk pembelian barang produksi Rifai Afin, 2008. 1 Teori Penanaman Modal Asing Indonesia sebagai negara berkembang tentunya sangat memerlukan investasi demi tercapainya pertumbuhan ekonomi. Jika dapat dikelola dengan baik, maka investasi asing tidak akan menimbulkan masalah tetapi sebaliknya memberikan keuntungan. a Teori Neo Klasik, dalam teori yang dikembangkan oleh Sollow menjelaskan bahwa investasi merupakan penggerak utama dalam pertumbuhan jika tabungan domestik tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri dalam mengembangkan perekonomiannya. Investasi asing diharapkan dapat mancukupi dan mengisi kekosongan persediaan tabungan dalam negeri, cadangan devisa, penerimaan pemerintah dan transfer teknologi untuk mencapai target-target pertumbuhan dan pembangunan. b Teori Harrod-Domar, dalam teori dijelaskan bahwa modal yang dikeluarkan memberikan peran dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Teori ini memandang bahwa pembentukan modal merupakan pengeluaran yang akan membantu meningkatkan kemampuan perekonomian dalam menghasilkan output baik barang maupun jasa, dan investasi juga dapat berperan dalam menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. 2 Tujuan Penanaman Modal Investasi merupakan faktor pendukung dalam perekonomian terutama untuk negara berkembang. Adapun tujuan penyelenggaraan penanaman modal a Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional b Menciptakan lapangan kerja c Meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan d Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional e Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional f Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan g Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri h Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3 Pro dan Kontra Penanaman Modal Asing Ada pihak yang setuju dan tidak setuju dengan datangnya investasi asing. Hal ini dikarenakan, investasi asing yang memiliki sifat hot money yang dapat datang dan pergi sesuai dengan keadaan ekonomi pada saat itu. Terutama dengan meningkatnya pertambahan valuta asing yang didapatkan dari penjualan maupun pembelian aset. Sehingga bertambahnya valuta asing menyebabkan cadangan devisa berupa valuta asing bertambah. Memperbaiki efisiensi perekonomian diperlukan keterbukaan perekonomian. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan terhadap tenaga kerja dan modal yang tersedia sehingga mampu meningkatkan efisiensi produksi nasional. Menurut Rifai Afin 2008 Investasi asing, perdagangan internasional, dan perkembangan pasar keungan dapat memperbaiki perekonomian suatu negara sehingga inefisiensi dapat diminimalisir dan memperbaiki efisien perekonomian. Investasi asing memberikan peran dalam perekonomian mengingat tabungan domestik tidak mencukupi kebutuhan investasi. Namun pemerintah perlu memperhatikan pajak investasinya, infrastruktur, kemudahan dalam prosedur perijinan, dan peraturan yang mendukung demi terciptanya iklim investasi dan mendapatkan keuntungan dari multiplier efek investasi yang masuk. Berbeda halnya yang dinyatakan oleh Iwan Nataliputra 2015 bahwa negara yang memiliki modal asing terlalu besar dan bergantung pada modal asing, maka negara tersebut rentan terjadi gangguan perekonomian lewat penarikan saham asing besar-besaran yang dapat mengganggu stabilitas mata uang. Walaupun investasi merupakan hal penting dalam perekonomian, namun pembatasan terhadap masuknya investasi asing dilakukan pembatasan dalam kepemilikan saham asing Iwan Nataliputra, 2015. Modal asing yang masuk ke dalam negeri dapat sebagai pendukung dalam memasuki pasar dunia. Namun jika tidak diawasi dengan tepat menimbulkan ketergantungan pemerintah dalam negeri yang jika dibiarkan dapat membahayakan. Hal ini tidak akan buruk jika penanaman modal asing sejalan dengan kepentingan untuk membangun perekonomian dan kesejahteraan sosial ekonomi. Diperlukan pengawasan terhadap maksud dan tujuan masuknya modal asing ke dalam negeri. Sehingga akan meredakan rasa khawatir terhadap masuknya modal asing, karena modal asing masih sangat diperlukan terutama untuk negara berkembang Hertiana Ikasari, 2012. 4 Hal-hal yang dipertimbangkan investor dalam berinvestasi Perusahaan akan mempertimbangkan keadaan pasar negara tersebut dan melihat resiko yang akan terjadi. Selain itu menurut Resmini Laura 2012 ketersedian tenaga kerja murah akan mendorong masuknya investasi asing ke dalam negeri. Investasi asing merupakan modal pembangungan bagi negara yang kekurangan modal. Positifnya investasi yang masuk ke daerah adalah terbukanya lapangan pekerjaan, peningkatan terhadap produk domestik bruto, efek menguntungkan pada neraca pembayaran dan banyak dampak positif lainnya bagi perekonomian negara. Analisis akan dilakukan investor sebelum memasuki negara tertentu.

2.1.6 Krisis Global

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS RUPIAH DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Rrupiah, Dan Cadangan Devisa Terhadap Pelarian Modal Di Indonesia Sebelum Dan Sesudah Krisis P

0 1 7

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Rrupiah, Dan Cadangan Devisa Terhadap Pelarian Modal Di Indonesia Sebelum Dan Sesudah Krisis Periode 1992.1-2004.4.

0 1 11

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, INVESTASI, KURS, EKSPOR, DAN INFLASI TERHADAP IMPOR BARANG MODAL DI INDONESIA Analisis pengaruh Cadangan devisa, Investasi, Kurs, Ekspor dan Inflasi terhadap Impor barang modal di Indonesia tahun 1979-2004.

2 10 16

Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kurs Dollar Amerika dan Ekspor Indonesia.

0 5 11

PENGARUH CADANGAN DEVISA, PDB DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA.

0 1 17

Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri, Inflasi dan Kurs Dollar Amerika Terhadap Nilai Ekspor Non Migas Jawa Tengah Tahun 1985-2009.

0 0 2

ANALISIS PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, INFLASI DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP NILAI EKSPOR MAKANAN DAN MINUMAN DI INDONESIA.

2 6 24

ANALISIS PENGARUH EKSPOR DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA MELALUI TINGKAT KURS PERIODE 1997 - 2016

0 0 12

Analisis Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Periode Januari 2005 – Juni 2010.

0 1 99

Pengaruh UMP, Ekspor, dan Kurs Dollar Terhadap Investasi Asing Langsung di Indonesia Periode 2007-2012

0 0 8