2.2. Landasan Teori
2.2.1. Manajemen Keuangan
Definisi yang paling sederhana dari istilah manajemen adalah proses pengambilan keputusan Yuwono, dkk 2005:2. Stoner 2000
menyatakan bahwa
manajemen adalah
proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasiaan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan Daft 2000 berpendapat bahwa manajemen mempunyai
empat dasar sebagai berikut: 1.
Perencanaan Planning 2.
Pengorganisasian Organizing 3.
Kepemimpinan Leading 4.
Pengendalian Contolling Tugas manajemen keuangan adalah menggalang dana dan
mengelola posisi kas perusahaan mereka, dan hamper semuanya hanya seputar hal tersebut.
Horne dan Wachowichz 2005:3 menyatakan manajemen keuangan Financial Manajemen berkaitan dengan perolehan
pendanaan dan manajemen aktiva dengan beberapa tujuan umum sebagai latar belakangnya.
2.2.2. Proses Akuntansi
Hasil dari proses akuntansi laporan keuangan, untuk mengetahui bagaimana proses lahirnya laporan akuntansi. Maka di
bawah ini akan di jelaskan mulai dari adanya transaksi sebagai input sampai lahir laporan keuangan sebagai output. Hal tersebut dapat
dilihat dari gambar sebagai berikut: Gambar 2.1 Proses Akuntansi, Sumber Harahap 1997:30
Kemudian akuntansi dalam pengolahan datanya menggunakan arus, siklus atau proses akuntansi yang dimulai dari transaksi,
pencatatan, pengklasifikasian, sampai dengan tahap pelaporan Harahap, 1997:30. Siklus akuntansi atau disebut juga proses
akuntansi digambarkan sebagai berikut:
2.2.3. Pengertian Akuntansi
Akuntansi atau ada juga yang menyebut akuntansi adalah merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau
mengkomunikasikan kondisi bisnis yang dapat memberikan informasi atau mengkomunikasikan kondisi bisnis dan hasil usahanya pada suatu
waktu atau pada suatu periode tertentu. beberapa pengertian akuntansi dapat kita lihat di bawah ini.
INPUT PROSES
OUTPUT BUKTI TRANSAKSI
NERACA LAJUR BUKU BESAR
JURNAL
LAPORAN KEUANGAN
Menurut Suwardjono, akuntansi adalah “seni pencatatan, penggolongan, cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang
dan penginterpretasikan hasil proses tersebut”. Dikutip oleh Ulum MD 2004:2
Sedangkan pengertian yang dikemukakan oleh Accounting Principle Board APB sebagaimana dikutip Halim 2001 yang
memandang akuntansi dari sudut fungsi adalah “Suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam membuat
pilihan-pilihan yang nalar diantara berbagai alternatif arah dan tindakan”.
American Institute of Certified Public Accountant AICPA
mendifinisikan akuntansi dengan pengertian sebagai berikut : “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dari kejadian-kejadian yang umumnya bersifat
keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya”. Berbagai difinisi akuntansi di atas maka dapat disimpulakan
bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kualitatif yang dapat
menjadi dasar bagi pihak ekstern dan intern untuk mengambil keputusan. Sehingga akuntansi juga disebut sebagai bahasa bisnis
karena akuntansi mengukur dan megkomunikasikan informasi keuangan dan lainnya kepada pembuat keputusan.
2.2.4. Sistem Akuntansi
Agar dapat mengetahui lebih jelas dalam akuntansi ini akan dibahas proses, siklus atau prosedur akuntansi sebagai proses yang
dilalui dalam menghasilkan laporan akuntansi. Proses akuntansi adalah proses pengolahan data. Stettler
menggambarkan elemen umum yang dipakai dalam setiap pengolahan data seperti di bawah ini Dikutip dari Harahap 2002:49 elemen
umum yang selalu dipakai dalam setiap pengolahan data: Gambar 2.2 Elemen Pengolahan Data
Sumber: Harahap 2002:49
Kemudian akuntansi dalam pengolahan datanya menggunakan arus, siklus atau proses akuntansi yang dimulai dari transaksi,
pencatatan, pengklasifikasian, sampai dengan tahap pelaporan Transaksi Disetujui
Informasi Dilaporkan Transaksi Dilaksanakan
Transaksi Dicatat
Catat Transaksi Secara Kronologis
Catatan Di Klarifikasikan
Harahap, 1997:30. Siklus akuntansi atau disebut juga proses akuntansi digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3 Proses Siklus Akuntansi Sumber: Harahap 1997:30
Refresing Entries
Penutupan
Pencatatan Penyesuaian
Pengikhtisaran Pemindahbukuan
Laporan
Buku Besar Bukti
Jurnal Neraca Lajur
Neraca Percobaan Saldo
Transaksi
Kegiatan-kegiatan di atas dijelaskan seperti berikut ini: 1. Transaksi
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan atau hasil usaha entity yang dilaporkan perusahaan atau
lembaga. Kejadian dalam perusahaan yang tidak mempengaruhi hartauatangmodal dan hasil usaha perusahaan bukan merupakan
transaksi yang dicatat dalam akuntansi. Kejadian yang dicatat atau dibukukan hanya kejadian yang dikategorikan sebagai transaksi. Setiap
transaksi harus mempunyai baukti, baik dari luar misalnya faktur pembelian, rekening listrik, maupun dari dalam misalnya daftar gaji,
alokasi penyusutan dan sebagainya. 2. Buku Harian Jurnal
Dalam sistem pembukuan Belanda transaksi dicatat secara kronologis dalam buku harian tanpa melakukan klasifikasi atau
penggolongan lain terhadap transaksi tersebut. Dalam sistem akuntansi Amerika, pencatatan transaksi itu dilakukan buku jurnal ini sekaligus
telah dilakukan pengolahan, mana yang dikelompokkan sebagai transaksi yang akan mempengaruhi perkiraan di sebelah debet dan
mana transaksi yang mempengaruhi sebelah kredit, sehingga buku jurnal digabungkan dalam satu buku yang disebut jurnal.
3. Buku Besar ledger Buku besar juga sering disebut perkiraan, akun di Malaysia,
item, pos, dan lain-lain. buku ini adalah tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Seluruh Jurnal di
masukkan ke dalam buku besar dengan cara memindahbukukan jurnal Posting ke buku besar.
4. Neraca Lajur Worksheet Untuk memudahkan menyusun laporan keuangan biasanya
dibuat neraca lajur. Dalam neraca lajur ini semua perkiraan di jumlahkan dan di daftar, dan kemudian dilakukan penjumlahan, baik
jurnal penyesuaian maupun jurnal penutup. Dari hasil penjurnalan ini, maka akan diperoleh angka yang menggambarkan posisi keuangan dan
hasil usaha yang up to date. Dari angka-angka inilah disusun laporan keuangan. Neraca lajur bisa mempunyai beberapa lajur yang masing-
masing dapat dipakai, yaitu ada delapan lajur kolom neraca saldo, kolom ayat jurnal penyesuaian, kolom laba rugi dan kolom neraca
masing-masing dua kolom, sepuluh lajur ditambah dua kolom, misal neraca percobaan, neraca sebelum dihitung saldo atau dua belas lajur
ditambah lagi kolom manufacturing.
2.2.5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ourput proses akuntansi. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagaian besar pengguna laporan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan
ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai
tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
a. Aktiva
b. Kewajiban
c. Ekuitas
d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan kerugian
e. Arus kas
Manajemen perusahaan bertanggungjawab atas penyajian dan penyusunan laporan keuangan perusahaan. Menurut PSAK No.1
Revisi 1998 komponen-komponen laporan keuangan terdiri dari: a.
Neraca b.
Laporan Laba Rugi c.
Laporan Perubahan Ekuitas d.
Laporan Arus Kas e.
Catatan atas Laporan Keuangan Laporan keuangan dalam organisasi nirlaba, minimal terdiri
dari hasil beban, laporan pemasukan dan pengeluaran perubahan kas serta neraca sederhana dalam format yang telah ditentukan.
Mahsun,dkk,2006:231
2.2.6. Pengelolaan Keuangan keluarga
Kehidupan berkeluarga selalu menarik untuk disimak dan dipelajari karena adanya perubahan serta nilai-nilai yang dianut. Setiap
orang atau individu memiliki keunikan dibandingkan dengan orang lain, baik itu berupa kekuatan maupun kekurangan.
Perencana pengelolaan keuangan keluarga, terdiri dari dua kelompok besar yang seiring jaman berkembang banyak dipakai yaitu.
Secure dan Insecure. Orang-orang yang secure adalah mereka biasanya memiliki
hubungan kekeluargaan yang baik dan selalu melihat tujuan akhir dari semua rencana yang mereka buat. Perencanaan jangka panjang
menjadi suatu keharusan dan mereka terbiasa untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut sehingga biasanya mereka
terbebas dari utang yang berkepanjangan. Mereka selalu melihat sesuatu berdasarkan kualitasnya bukan hanya kwantitas. Itulah
beberapa ciri dari orang–orang yang secure. Kelompok secure, beranggapan bahwa uang bukanlah menjadi ukuran terpenting.
Sedangkan orang-orang yang insecure bisa dibilang kebalikan dari mereka yang secure. Lebih jelasnya, mereka yang insecure
percaya bahwa ada hubungan langsung antara uang dan kebahagian. Mereka memiliki kekayaan atau pendapatan yang cukup tapi mereka
selalu saja membelanjakan sebanyak atau malah lebih dari yang mereka hasilkan oleh karenanya mereka selalu dipusingkan oleh utang.
Mereka selalu membeli sesuatu dengannya mereka berkeyakinan akan meningkatkan status mereka dihadapan orang lain. ISOL,2003
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membuat perencanaan keuangan:
1. Waktu adalah sahabat anda
Semakin awal Anda memulai untuk menyisihkan dana secara regular untuk tujuan masa masa depan Anda, akan kecil
dana yang Anda harus alokasikan setiap bulannya secara regular semakin untuk mengembangkan jumlah asset anda.
Waktu menjadi sangat penting dalam pengembangan aset yang Anda miliki. Semakin cepat Anda memulai investasi
akan semakin besar pertumbuhannya dengan asumsi tingkat suku yang sama.
2. Kebiasaan menunda adalah musuh anda
Sikap suka menunda-nunda bisa mempengaruhi anda dalam berbagai hal, terutama yang berkaitan dengan keuangan.
Contohnya: menunda-nunda dalam menyisihkan pendapatan untuk tabungan, sehingga berimbas pada keinginan untuk
berinvestasi, dapat juga berdampak fatal saat akan menyisihkan pendapatan untuk proteksi dan terjadi musibah yang tidak
diinginkan serta datang sewaktu-waktu tanpa diduga. Hal tersebut kemungkinan besar akan merusak
keuangan keluarga yang sebelumnya stabil dan teratur. Satu- satunya tindakan yang harus Anda ambil adalah melakukan
perencanaan keuangan keluarga yang menyeluruh sekarang. Jangan tunda lagi, berapapun usia Anda saat ini. Karena
menunda keputusan seputar keuangan keluarga harus dibayar mahal di masa datang. Take action, now
3. Kebutuhan Vs Keinginan
Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan perbedaan antara kebutuhan atau keinginan. Difinisi
Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada diantara
kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan
bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.
Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia
tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraan tidak akan berkurang. Namun
demikian, yang namanya kesejahteraan dan kepuasan juga sangat relatif bagi setiap orang. Misalkan mobil sebagai alat transport,
mungkin itu sebagai kebutuhan karena fungsinya sebagai alat transportasi. Tapi aksesoris tambahan untuk mobil tersebut,
misalkan velg racing, tape dan lain-lain bukan untuk menambah kenyamanan atau keamanan berkendara, tapi hanya sekedar
mempercantik penampilannya saja. Saya rasa itu bukan kebutuhan, itu cuma keinginan saja. Dan keinginan ini bisa ditunda kalau
semua kebutuhan sudah terpenuhi dengan baik.
Walaupun mungkin kini Anda merasa mampu untuk memenuhi semua keinginan Anda, tapi kita tetap harus bijaksana,
jangan sampai lupa akan kebutuhan tujuan di masa yang akan datang. Kita harus mempersiapkan dana pensiun kita agar bisa
menikmati hari tua dengan tenang, kita juga harus mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak kita, dan itu semua adalah
kebutuhan masa depan yang harus disiapkan sejak sekarang. Yang harus diingat adalah, jangan sampai memenuhi keinginan dengan
mengabaikan kebutuhan atau tujuan keuangan jangka panjang yang diprioritaskan. Oleh karenanya memiliki perspektif jangka panjang
dalam hal keuangan keluarga harus diperhatikan 4. Lebih Mudah Mengontrol Pengeluaran daripada Menambah
Pendapatan Banyak yang beranggapan bahwa dengan penghasilan
besar maka akan dapat memenuhi semua kebutuhan maupun keinginan keluarga. Tapi mereka lupa, bahwa mata uang memiliki
dua sisi, ada arus masuk serta arus keluar. Dalam hal mencapai kesejahteraan keluarga, kedua hal ini adalah arus masuk keuangan
keluarga serta aliran keluar uang dengan membelanjakannya menjadi sangat penting. Keseimbangan keduanya menjadi tolak
ukur utama untuk mencapai kebebasan finansial atau kelompok secure tadi.
5. Menabung Membuat Anda Kaya, Bukan Penghasilan Anda Tidak seorang pun menjadi kaya hanya karena
penghasilannya besar. Kekayaan menjadi nyata bila Anda
menyimpan atau menyisihkan dana setiap bulannya dan diinvestasikan. Banyak orang berpikir “bila saja saya menghasilkan
lebih banyak maka semua keadaaan akan lebih baik”, mungkin benar
atau malah
sebaliknya, tambah
amburadul. Realitanya, dengan meningkatnya pendapatan pasti akan selalu
dibarengi dengan kenaikan standar hidup atau gaya hidup. Sehingga Anda akan tetap membutuhkan hampir semua
penghasilan bulanan yang Anda peroleh dengan kerja keras. Oleh karena itu, poin ketiga yaitu membedakan antara kinginan dan
kebutuhan menjadi sangat penting. Kenyataannya, bila individu atau keluarga gagal merencanakan menabung saving plan maka
mereka akan menambah utangnya. Dapat disimpulkan bila Anda ingin menjadi kaya
dalam artian material atau secure di masa datang perhatikan bahwa waktu adalah teman Anda, lakukan sekarang jangan tunda
lagi. Sikapi perbedaan keinginan dan kebutuhan dengan bijak dan dua hal lainnya adalah Anda mengubah perilaku Anda terhadap
uang atau perubahan pada diri Anda sendiri dan tingkatkan prestasi tabungan anda. ISOL,2003
2.2.7. Wanita dalam Perekonomian Keluarga UNTUK beberapa hal, kaum wanita memang masih kerap
terpinggirkan dan terkungkung oleh sebutan manusia lemah. Hal itu sangat mungkin, karena tak diberi kesempatan untuk menunjukkan
potensi yang dimilikinya. Tapi untuk urusan pemberdayaan perekonomian keluarga, wanita patut diacungi jempol.
Meski angka statistik yang mendata jumlah pekerja wanita relatif lebih kecil daripada pria, namun dari tahun ke tahun jumlah
pekerja wanita di berbagai sektor semakin meningkat. Perkembangan tersebut sangat mungkin dipengaruhi oleh meningkatnya tingkat
pendidikan dan bergesernya kebudayaan akibat faktor globalisasi. Rudangta Arianti Sembiring Psi, psikolog yang concern dengan
masalah anak itu mengatakan, tren wanita bekerja dari zaman dulu sudah ada. Karena tingkat pendidikan saat ini lebih tinggi, maka
variasi pekerjaan yang dapat dilakukan kaum wanita itu pun lebih banyak. Mulai dari politikus, ekonom, hingga pekerjaan sebagai artis.
Selain itu, wanita lebih memilih bekerja untuk mendapat status sosial, ungkap psikolog lulusan Universitas Padjajaran ketika dihubungi
okezone melalui
telepon genggamnya,
Kamis 1422008.
Namun demikian, sambungnya, meningkatnya peran wanita dalam ekonomi keluarga jangan sampai berdampak buruk terhadap
harmonisnya rumah tangga. Karena beberapa data juga menyebutkan bahwa tingginya tingkat perceraian dan konflik dalam keluarga dipicu
oleh makin mandirinya perempuan secara ekonomi. Tapi sebaliknya, beberapa kasus juga menunjukkan adanya eksploitasi laki-laki
terhadap potensi peran perempuan dalam kegiatan ekonomi. Karena itu, masih menurut staf pengajar di Universitas Kristen
Satya Wacana, pasangan suami istri harus saling bahu membahu. Kalau memang suatu ketika ada tugas yang tidak dapat ditinggalkan
sehingga membuat tugas rumah tangga sedikit terbengkalai, harus mencari solusinya apakah dapat diantisipasi oleh pembantu atau
menyiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu. Jadi, peran laki-laki dan perempuan dalam keluarga pada
konteks tradisi ataupun modern, di ranah spiritualitas apapun, sudah selayaknya berorientasi untuk harmonisnya keluarga, pungkasnya
2.2.8. Perencanaan dan Pengelolaan keuangan Keluarga yang Bijak
Sebagian orang telah mencapai kemapanan financial keluarga, tapi tidak sedikit yang gagal. Ada langkah-langkah praktis
yang dapat membantu Anda mencapai apa yang Anda inginkan di masa depan.
1. Tetapkan Kekayaan
Persoalan keuangan sering kali membuat luka dan derita. Semua hal yang dirasa tidak nyaman seputar keuangan bisa menjadi
bahan motivasi untuk mengontrol keuangan keluarga. Jadikan kesulitan atau ketidaknyamanan tadi sebagai motivasi untuk
mencapai apa yang Anda impikan. Tetapkan berapa kekayaan bersih yang Anda miliki. Itu
adalah langkah awal bijak yang harus Anda lakukan. Alat bantunya adalah pembuatan catatan kakayaan. Dalam buku The Millionaire
Next Door yang ditulis Thomas J Stanley dan William D Danko,
terdapat formula untuk mengukur kekayaan secara umum. Formulanya adalah sebagai berikut “A persons’s expected wealth
ougth to be 10 of your age multiplied by the annual household income”.
Bila formula ini diaplikasikan untuk Anto dengan usia saat ini 35 tahun dan pendapatan selama setahun sebesar Rp 60 juta,
nilai kekayaan bersih yang sebaiknya dimiliki adalah 3,5 x Rp 60 juta = Rp 210 juta.
2. Tetapkan Tujuan
Tujuan keuangan keluarga harus memenuhi lima kriteria, yang disingkat menjadi: Tabel 2.1
S Specific
Spesifik
M
Measurable Terukur
A Attainable
Dapat Dicapai
R Reality-based
Realistis
T
Time-bound Berjangka waktu
Sumber: Sinar Harapan Tujuan keuangan keluarga harus dinyatakan secara spesifik
dalam nilai yang terukur serta jangka waktu pencapaiannya. Sebagai contoh, Anda ingin hidup berkecukupan di masa tua.
Ini memang tujuan, namun belum spesifik. Diperlukan nilai terukur, misalnya memerlukan dana Rp 1 miliar untuk dapat hidup
berkecukupan di masa tua nanti. Agar lebih lengkap, tujuan perlu
dinyatakan, misalnya sebagai berikut: pensiun pada usia 55 tahun dengan dana yang dimiliki Rp 1 miliar.
Salah satu kata kunci lain dalam menentukan tujuan keuangan keluarga adalah realistis, agar secara rasional bisa dicapai
melalui pelaksanaan dan usaha berkesinambungan. Ciri realistis sangatlah penting karena tujuan keuangan merupakan pilar penting
perencanaan keuangan keluarga. Tujuan yang terlalu muluk malah akan menjadi bumerang karena bebannya akan terasa sangat berat
sehingga kita menjadi enggan melakukan perencanaan dan usaha pencapaiannya.
3. Kenali Belanja Anda
Uang tunai memiliki tingkat likuiditas tinggi. Tanpa terasa pada pertengahan bulan Anda sudah tidak memilikinya lagi, seperti
ungkapan “bagai air dalam
genggaman tangan”.
Sebuah perencanaan anggaran belanja yang baik dapat memperlambat aliran
tersebut dan membantu bila terjadi “banjir” keuangan. Secara sederhana, penyusunan anggaran belanja bagi suatu
keluarga adalah pemetaan tentang arah perjalanan finansial keluarga itu. Walaupun jangka waktu anggaran terbatas, tetapi setiap
keputusan finansial yang Anda ambil, baik dari sisi pemasukan maupun pengeluaran, secara langsung atau tidak, akan sangat
mempengaruhi arah perjalanan finansial selanjutnya. Langkah- langkah finansial kecil yang kita putuskan melalui anggaran akan
menentukan langkah-langkah besar di kemudian hari.
4. Asuransi
Proteksi sangat dibutuhkan dalam proses pelaksanaan perencanaan, karena kita tidak pernah akan tahu apa yang akan
terjadi di masa depan. Setiap individu yang sudah memiliki tanggungan, proteksi
harus menjadi prioritas. Proteksi asuransi merupakan jaring pengaman dalam keadaan mendesak dan kehilangan. Aturan umum
yang dipakai dalam menentukan besar nilai pertanggungan adalah dengan perhitungan lima kali dari pendapatan kotor tahunan
ditambah kebutuhan utang pendek maupun panjang dan kebutuhan pendanaan lainnya. Selama keadaan keuangan keluarga Anda
normal-normal saja, pendekatan aturan umum dapat menjadi pilihan.
Jenis produk asuransi apa yang sebaiknya Anda beli terkadang membuat banyak orang mengabaikan pentingnya proteksi
bagi keluarga. Bila Anda mencari bentuk produk yang sesuai dengan pendapatan Anda atau biaya yang harus dikeluarkan, asuransi jiwa
berjangka mungkin bisa menjadi awal terbaik. Kombinasi terpenting dari asuransi jiwa berjangka adalah
dengan tetap menginvestasikan dana untuk tujuan keuangan masa depan secara berkesinambungan. Membeli asuransi berjangka dan
menginvestasikan sisanya hanya berlaku bila Anda melakukannya.
5. Perhatikan Utang
Belanja berlebihan dan utang di luar kemampuan, pasti akan merusak sebuah kondisi keuangan yang tadinya solid seperti baja,
menjadi “amburadul”. Kebiasaan berbelanja berlebihan bisa terjadi karena belanja
itu menyenangkan. Masyarakat kita menganggap ke mal sebagai salah satu hiburan keluarga. Yang tadinya hanya ingin jalan-jalan,
pulang malah membawa bungkusan besar. Keputusan untuk membeli haruslah didasarkan pada kebutuhan, bukan hanya karena
dorongan atau ketertarikan akibat promosi dan iklan besar-besaran ataupun diskon. Ambilah keputusan membeli sesuatu karena
memang Anda membutuhkannya. “Pay yourself first”.
Kalimat ini sering kali dipakai dalam berbagai buku keuangan keluarga. Bagaimana Anda membayar atau
menggunakan uang penghasilan Anda yang harus ditelaah lebih jauh.
Dari penghasilan bulanan, sudah seharusnya Anda membayar untuk diri Anda sendiri di depan. Setiap baru mendapatkan gaji atau
penghasilan bulanan sebelum dipakai untuk kebutuhan atau keperluan lain, sisihkan minimal 10 persen untuk belanja masa
depan. Dengan pola menabung di awal setiap mendapatkan
penghasilan, akan membantu Anda tetap menabung untuk tujuan masa depan.
Bila Anda memiliki utang cukup besar saat ini, ada baiknya bila Anda mengatasi persoalan ini dengan bijak. Lakukan
pembayaran reguler, dan bayarlah utang dalam jumlah yang lebih besar
untuk utang
dengan bunga
yang lebih
tinggi. Satu hal penting dalam hal utang, berkaitan dengan utang kartu
kredit. Pemakaian kartu kredit sangatlah memudahkan. Tapi ingat jangan anggap kartu kredit sebagai uang saku atau tambahan tapi
kartu kredit adalah utang yang harus Anda bayar begitu tagihan datang. Jangan Anda membayar tagihan yang datang setiap bulan
hanya cicilan minimalnya saja, karena bunga kartu kredit saat ini masih relatif tinggi, rata-rata berkisar di tiga persen per bulannya.
Dengan bunga majemuk bunga kartu kredit per tahun bisa lebih dari 40 persen. Bukan main tingginya, bukan? Oleh karenanya berhati-
hatilah dengan persoalan utang ini. Bila Anda belum terlilit utang yang menggunung, ada
baiknya Anda menelaah lebih dalam sebelum berutang. Menurut hemat kami, paling tidak ada tiga petunjuk dasar yang Anda
butuhkan dalam mempertimbangkan pinjaman yang akan Anda ambil. Pertama, jangan pernah meminjam lebih besar dari
kemampuan keuangan Anda. Kedua, jangan pernah meminjam untuk kebutuhan barang-barang mewah, seperti mobil mewah dan
perhiasan., bila dengan hal itu Anda tidak dapat meminjam untuk kebutuhan keluarga seperti pinjaman kredit rumah atau pinjaman
pribadi untuk biaya sekolah anak Anda. Ketiga, pastikan Anda masih menyisakan kapasitas dalam meminjam untuk kebutuhan-
kebutuhan yang tidak terduga. 6.
Investasi Bijak Investasi dalam arti yang paling dasar adalah menempatkan
dana Anda untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Investasi merupakan sarana terpenting dalam meningkatkan kemampuan
Anda mengumpulkan dan menjaga kekayaan. Sebagai awal, sangat penting bagi Anda untuk memahami bahwa “no single investemnt is
right for everyone” . Berbagai batasan seperti kebutuhan akan uang
tunai, tujuan dan perilaku serta preferensi Anda terhadap risiko, membuat setiap individu memilih investsi yang berbeda-beda.
Menentukan investasi yang tepat membutuhkan sebuah perencanaan yang sesuai.
Menetapkan tujuan spesifik yang telah Anda lakukan di panduan kedua, berdasarkan hal itu Anda dapat merencanakan
proses pencapaiannya dengan mengalokasikan menginvestasikan dana secara reguler. Sertakan belanja masa depan dalam rencana
anggaran belanja
bulanan. Memang,
mengalokasikan atau
menyisihkan dana untuk belanja masa depan secara reguler tidak muncul dalam semalam.
Selama Anda memiliki motivasi dan tujuan masa depan dan terus berusaha, hal ini akan memberikan diri Anda setiap
kesempatan untuk berhasil menyisihkan secara reguler setiap bulannya. Pola investasi ini biasa disebut “Dollar Cost Averaging”.
Cara termudah untuk melakukannya secara reguler adalah dengan
menyisihkan di awal setiap bulan untuk belanja masa depan. Saat melakukan hal ini belanja masa depan Anda akan lebih
terjamin alokasinya. Namun, kalau kita harus melakukannya setiap bulan secara manual terkadang kita sering lupa. Untuk mengatasi
hal tersebut, Anda bisa melakukan otomatisasi, yaitu dengan memberikan kewenangan kepada bank untuk memotong sebagian
dari pendapatan Anda setiap awal bulan untuk belanja masa depan. Andrias
Harefa, Roy
Sembel, M
Ichsan, Heru Wibawa, Parpudi Lubis, 2003
2.2.9. Wanita antara Karir dan Rumah Tangga
Di jaman teknologi informasi sekarang ini, sosok wanita karir yang sukses merupakan fenomena umum di kota-kota besar,
sekalipun itu seorang ibu rumah tangga. Memang tidak sedikit wanita yang menjalani fungsi ganda, sebagai wanita karir maupun
ibu rumah tangga. Bagi yang pandai menyiasati waktu, sukses di kedua bidang tersebut bukanlah hal yang mustahil. Namun bagi
yang kewalahan membagi waktu, tak jarang harus mengalami salah satu kegagalan. Kondisi ini membuat wanita terpaksa harus memilih
antara rumah tangga dan karir yamg mungkin telah dibangun sebelum berumah tangga.
Memang tidak mudah memainkan peran sebagai wanita karir atau wanita pekerja sekaligus ibu rumah tangga yang baik. Karena
kedua dunia itu memiliki tuntutan dan konsekuensi yang sama beratnya. Banyak perusahaan menilai bahwa pegawai wanita kerap
kurang profesional setelah menikah dan punya anak. Misalnya sering datang terlambat ke kantor dengan alasan mengurus rumah,
suami, dan anak. Secara fisikpun wanita yang kelelahan mengurus rumah tangganya jadi sering tampil “berantakan”, wajah kuyu dan
jarang tersenyum. Perusahaan pun sulit menuntut lembur ataupun menugaskan ke luar kota pada pegawai wanita yang sudah menikah
dan punya anak. Seandainya ditugaskan, tak jarang mereka menolak karena alasan rumah tangga.
Namun, sejauh ini banyak wanita yang mengimpikan kesuksesan di kedua bidang yang saling berseberangan itu, sukses
dalam karir dan bahagia di rumah tangga. Wanita dengan ambisi tersebut akan berusaha keras untuk mencapainya. Memang sulit
meraih keduanya, tapi bukan tidak mungkin anda sebagai wanita dapat meraihnya. Lalu bagaimana caranya?
Wanita harus bersikap konsisten dan memiliki komitmen pada pilihan yang sudah di tetapkan. Sikap ini dapat di tunjukkan
dengan bertanggung jawab penuh terhadap tugas-tugas yang dipercayakan perusahaan kepada anda tanpa melalaikan urusan
rumah tangga. Dengan rasa tanggung jawab, anda tidak akan pernah merasa terbebani dengan tugas di kantor dan rumah. Jadikan bahwa
pekerjaan adalah bagian dari rutinitas hidup anda. Sehingga anda akan mudah menikmati kedua peran, sebagai wanita rumah tangga
dan wanita karir. Hal
penting yang
harus anda
lakukan adalah
pengorganisasian dan pengaturan waktu seefisien mungkin. Dengan
adanya dua peran yang harus dimainkan, anda perlu membuat “aturan main” hingga kedua peran tersebut bisa dilakonkan sama
baiknya. Belajarlah untuk membuat perencanaan yang terjadwal pada dua kegiatan yang berbeda, yaitu kegiatan rumah tangga dan
kegiatan kantor. Tentunya anda harus mendelegasikan kegiatan di rumah pada orang lain, misalnya pada pembantu rumah tangga atau
pada orang yang anda percaya mengurus rumah dan anak-anak anda. Untuk mengontrolnya, anda tetap bisa memantaunya dari kantor.
Misalnya dengan meneleponnya setiap hari untuk menanyakan kondisi anak-anak dan rumah anda. Sehingga jika anda yakin situasi
rumah aman terkendali, anda bisa lebih konsentransi dalam menyelesaikan tugas-tugas di kantor.
Jika perusahaan mengharuskan anda lembur atau tugas keluar kota, kalau tidak ada hal-hal yang lebih penting sebisa
mungkin jangan menolaknya. Jelaskan pada suami, anak-anak dan pembantu rumah tangga tentang pekerjaan tambahan anda.
Sampaikan pernyataan maaf anda karena waktu anda di rumah menjadi berkurang akibat pekerjaan tersebut. Jika harus keluar kota,
selesaikan urusan rumah terlebih dulu. Pastikan semua kebutuhan rumah tangga telah terpenuhi. Dari luar kota jangan lupa untuk
menghubungi orang-orang rumah dan kabarkan bahwa keadaan anda baik-baik saja.
Selain suami dan anak-anak merasa lega karena anda dalam keadaan aman, anda pun merasa nyaman karena Jangan pernah
beranggapan bahwa wanita yang sudah menikah dan punya anak
akan menurun produktifitas dan kinerjanya. Berusahalah untuk tetap produktif dengan tidak mendelegasikan tugas kantor pada rekan
anda. Selesaikan semua pekerjaan hingga tuntas. Caranya adalah dengan membuat skala prioritas pekerjaan dan tidak menunda-nunda
pekerjaan. Kerjakan tugas yang paling penting terlebih dulu, kemudian menyusul yang lain. Dengan skala prioritas, anda tidak
akan pusing walaupun pekerjaan menumpuk di meja anda. Anggapan yang juga perlu dijauhi adalah anggapan bahwa
setelah berumah tangga, wanita akan terhenti karirnya. Biasanya orang menganggap wanita yang sudah menikah tidak bisa
mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan. Buktikan kalau anda bisa merubah anggapan tersebut. Lebih bagus lagi jika anda
tetap menumbuhkan minat untuk terus berkembang. Di samping itu, semangat kompetisi juga perlu dikembangkan. Diantaranya dengan
banyak membaca dan mencari informasi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan anda. Sehingga anda dapat melakukan pembaruan
dan penyegaran ilmu serta wawasan, walaupun anda sudah berstatus ibu rumah tangga.
Manfaatkan waktu libur anda seefektif mungkin bersama keluarga. Tanggalkan urusan kantor jika anda tengah berkumpul
bersama keluarga tercinta. Anda dapat melampiaskan kerinduan bersama keluarga dengan rekreasi, jalan-jalan atau hanya berkumpul
di rumah. Jadikan waktu libur untuk sharing dengan suami dan anak-anak. Sehingga ketika anda kembali bekerja, anda dapat lebih
bersemangat. Satu hal lagi yang harus anda perhatikan, jangan
tampil “lecek” atau “kucel”, meskipun anda lelah mengurus rumah tangga. Tampilkan citra profesional setiap kali anda berangkat ke
kantor dengan mengenakan busana yang sesuai dan menampilkan wajah yang segar serta percaya diri. Sehingga anggapan bahwa ibu
rumah tangga tidak bisa tampil profesional di kantor, tidak berlaku untuk anda.
Pada saat mencoba melakukan hal-hal di atas, diharapkan dapat membantu wanita untuk memainkan dua peran sekaligus, ibu
rumah tangga dan wanita karir. Selebihnya gunakan kecerdasan anda untuk menyelesaikan setiap masalah yang anda hadapi.
Dikutip dari: Sinar Harapan, 2003
2.2.10. Kinerja
2.2.10.1. Difinisi Kinerja
Veithzal dan Basri 2005:16 memberi difinisi tentang kinerja yaitu hasil kerja yang dapat dicapai seseorang ataupun
kelompok orang dalam perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya untuk pencapaian
tujuanperusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.
Menurut Mangkunegara 2005:67 kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja prestasi kerjaadalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja merupakan batasan sebagai kesuksesan seseorang dalam tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya yang
biasanya digunakan sebagai dasar penilaian atas diri karyawan atau organisasi kerja yang bersangkutan semakin tinggi kualitas dan
kuantitas hasil kerjanya maka semakin tinggi pula kinerjanya.
2.2.10.2. Kinerja Individual
Merupakan hasil sesungguhnya yang telah dilakukan oleh karyawan atau individu dalam melaksanakan tugas dengan baik
sesuai dengan bidangnya untuk mempertanggung jawabkan tugasnya dalam mencapai tujuan perusahaan Jumaili 2005:725.
Gomes 2003:93 menyatakan bahwa Performance Appraisal merupakan suatu penilaian sistematis yang dilakukan oleh
supervisor terhadap performasi pekerja dari para pekerja. Tujuan penting daripada penilaian adalah dengan maksud untuk
mempengaruhi performasi dari pada pekerja melalui keputusan- keputusan administrasi, seperti promosi, pemberhentian sementara
lay off, pemindahan transfer, kenaikan gaji, memberi informasi
kepada para pekerja tentang
kemampuan-kemampuan dan
kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan pekerjaannya masing-masing.
2.2.10.3. Teori-Teori Tentang Kinerja
Menurut Siagian 2002:101 karyawan dalam menghasilkan kinerja dengan menggunakan bakat, kemampuan. Ada beberapa
teori tentang kinerja antara lain: 1. Teori Motivasi
Tori motivasi dari Frederick Hezberg sering disebut sebagai “Teori Motivasi dan Higiene” yang menyatakan
jika para karyawan berpandangan positif terhadap tugas dan pekerjaannya,
tingkat kepuasannya
biasanya tinggi.
Sebaliknya, jika karyawan memandang tugas pekerjaannya secara negative, dalam diri mereka tidak ada kepuasan.
Faktor-faktor yang mendukung aspek motivasi adalah keberhasilan, pengakuan, sifat pekerja yang menjadi
tanggung jawab seseorang, kesempatan dalam meraih kemajuan dan pertumbuhan. Faktor-faktor hygiene yang
menonjol adalah perusahaan, supervise, kondisi pekerjaan, upah dan gaji, hubungan dengan rekan sekerja, hubungan
pribadi, hubungan dengan para bawahan, status dan keamanan Siagian,2002:107
2. Teori Harapan Teori ini ditemukan oleh Viktor Vroom, teori ini
menekankan bahwa kekuatan kencenderungan berprilaku tertentu tergantung pada kuatnya harapan bahwa, perilaku
tersebut akan diikuti oleh keluaran tertentu dan oleh kuatnya daya tarik keluaran itu bagi orang yang bersangkutan. Dalam
penerapannya, makna teori tersebut adalahbahwa seorang karyawan akan bersedia melakukan upaya yang lebih besar
apabila diyakininya bahwa upaya itu akan berakibat pada penilaian kinerja yang baik, dan bahwa penilaian kinerja
yang baik akan berakibat pada imbalan yang lebih besar, kenaikan
gaji atau
promosi dan
kesemuanya itu
memungkinkan yang bersangkutan untuk mencapai tujuan- tujuan pribadinya Siagian,2002:117.
BAB III METODE PENELITIAN