Dasar dasar Ilmu Kelistrikan
MK DASAR-DASAR KELISTRIKAN PTIK JPTE FT UNM, 2014 SANATANG, S.Pd. M.T.
SANATANG, S.Pd. M.T.
1
Satuansatuan Dasar dan Turunan Mengukur Sudut Satuan dan Simbolsimbol Listrik Tegangan dan Resistansi Hukum Ohm Resistansi dan Resistivitas Energi dan Daya SATUANSATUAN DASAR DAN TURUNAN
International System of Units (SI) adalah sistem satuan yang telah dibakukan untuk mendeskripsikan berbagai variabel seperti panjang, massa, dan waktu SI ini didasarkan pada tujuh
satuan dasar dan Satuansatuan turunannya
TABEL 1. SATUAN DASAR SI
Singkat No Kuantitas Satuan an
1 Arus listrik ampere A
2 Panjang meter m
3 Intensitas candela cd cahaya
4 Massa kilogram kg
5 Suhu Kelvin K
6 Waktu detik s
7 Kerapatan zat mol mol
0 K setara dengan 273°C dan
interval sebesar 1K
sama dengan
interval sebesar 1°C
TABEL 2. SATUAN TURUNAN SI
Kuantitas Satuan
Turunan Singkat an
Kesetaraan (dalam satuan-satuan dasar) Kapasitansi farad F A s V -1 Muatan coulomb C A s Energi joule J N m Gaya newton N kg m s -1 Frekuensi herz Hz s -1 Iluminasi lux Lx lm m -2 Induktansi henry H V s A -1 Fluks Cahaya lumen Lm cd sr Fluks Magnetik weber Wb Vs Potensial volt
V W A -1 Daya watt W J s -1 Resistansi ohm Ω
V A -1
CONTOHCONTOH 1.
Satuan kerapatanfIuks didefinisikan sebagai jumlah fIuks magnetik per satuan luas. Nyatakan ini dalam satuansatuan dasar.
2. Satuan potensial listrik, volt (V), didefinisikan
sebagai beda potensial antara dua titik di dalam suatu penghantar yang ketika mengalirkan arus sebesar 1 ampere (A), menyebabkan disipasi daya sebesar 1 watt (W). Nyatakan volt (V) dalam joule (J) dan coulomb (C).
3. BIT, BYTE adalah satuan apa?
PENYELESAIAN
Satuan SI untuk fIuks adalah weber (Wb). Luas adalah panjang kali lebar dan dalam satuan SI 2 dasar dinyatakan sebagai meter persegi (m ), 2 2 sehingga diperoleh Wb/m atau Wb m . Untuk potensial listrik:
MENGUKUR SUDUT
Pada rangkaian analog dan rangkaian a.c.,
sinyalsinyal merupakan
gelombanggelombangyang berulang (seringkali
berbentuk sinusoidal)Acuan di sembarang titik
dengan cara peninjauan berdasarkan waktutempuh sejak awal siklus
atau dari sudutnya (sebuah siklus dimulai pada 0° dan berakhir pada 360°.
Pengukuran lain adalah radian, yaitu sudut yang terbentuk
di pusat sebuah lingkaran oleh sebuah busur lingkaran yang
panjangnya sama dengan jarijari lingkaran tersebut Satu revolusi sirkular penuh setara dengan satu rotasi sebesar 360° atau 2pi radian (1pi ≈
3,142). Jadi, satu radian setara
dengan 360/2p
derajat (±57,3°). Perubahan dari derajat ke radian, bagi dengan 57,3.Perubahan dari radian ke derajat, kalikan dengan 57,3. CONTOHCONTOH 1.
Nyatakan seperempat sebuah revolusi siklus dalam derajat dan radian
radian 3. Nyatakan sebuah sudut sebesar 2,5 radian dalam derajat
PENYELESAIAN
o
Terdapat 360 dalam satu siklus penuh, sehingga terdapat 360/4 atau 90° dalam seperempat lingkaran.
Terdapat 2pi radian dalam satu lingkaran penuh, sehingga terdapat 2pi/4 radian atau pi/2
radian dalam seperempat lingkaran
Konversi derajat ke radian, bagi dengan 57,3, sehingga 215° = 215/57,3 = 3,75 radian Konversi radian ke derajat, kalikan 57,3, sehingga 2,5 radian = 2,5 x 57,3 =143,25°. SATUAN DAN SIMBOLSIMBOL LISTRIK Satuan Singkat Simbo Catatan Amper A an l I Satuan arus-listrik (suatu arus sebesar 1 A mengalir di dalam sebuah konduktor ketika sebuah muatan sebesar 1 C b Coulom C Q Satuan muatan-listrik atau kuantitas kelistrikan dipindahkan dalam interval waktu sebesar 1 detik) Farad F C Satuan kapasitansi (sebuah kapasitor memiliki kapasitansi
potensial 1 V pada kedua pelatnya)
sebesar 1 F ketika muatan sebesar 1 C menghasilkan beda Henry H L Satuan induktansi (sebuah induktor memiliki induktansi sebesar 1 A/s menghasilkan beda potensial 1 V pada kedua sebesar 1 H ketika arus yang berubah-ubah secara konstanHertz Hz f Satuan frekuensi (suatu sinyai memiliki frekuensi sebesar 1 Hz
jika satu siklus penuh terjadi dalam interval waktu 1 detik) termitalnya) Siemen S G Satuan konduktansi (kebalikan dari resistansi) Detik s t Satuan waktu Ohm Ω R Satuan resistansi Joule J E Satuan energi Tesla T B Satuan kerapatan fiuks magnetik (suatu kerapatan fluks pada permukaan seluas 1 meter persegi) sebesar 1 T dihasilkan ketika suatu fiuks sebesar 1 Wb adaWatt W P Satuan daya (setara dengan energi 1 J yang digunakan dalam
Volt V V Satuan potensial-listrik (ggl atau beda potensial) waktu 1 s)PERKALIAN DAN SUBPERKALIAN
Awalan Singkatan Pengali (eksponen) tera T
10 12 (= 1 000 000 000 000) giga G
10 9 (= 1 000 000 000) mega M
10 6 (= 1 000 000) kilo k
10 3 (= 1 000) (tidak ada) (tidak ada) 10 (= 1) centi c 10 -2 (= 0.01) milli m 10 -3 (= 0.001) micro µ 10 -6 (= 0.000 001) nano n 10 -9 (= 0.000 000 001) pico p 10 -12 (= 0.000 000 000 001)
CONTOHCONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN
Soal Sebuah lampu tanda membutuhkan arus listrik sebesar 0,075 A. Nyatakan arus ini dalam mA. Sebuah pemancar radio gelombangmenengah beroperasi pada frekuensi 1495 kHz. Nyatakan frekuensi dari pemancar tersebut dalam MHz. Sebuah kapasitor bernilai 27.000 pF. Nyatakan ini dalam µF
Penyelesaian
0,075 A = 75 mA 1495 kHz = 1,495 MHz. 27.000 pF = 0,027 µF
TEGANGAN DAN RESISTANSI Gaya gerak listrik (ggl) adalah kemampuan suatu sumber
energi (misal: baterai) untuk menghasilkan arus dalam sebuah
konduktor Arus konvensial suatu rangkaian mengalir dari titik yang potensialnya lebih positif ke titik potensial negatif terbesar (elektron bergerak ke arah yang berlawanan). Arus yang mengalir berbanding lurus dengan ggl yang diterapkan.Arus yang mengalir juga ditentukan oleh dimensidimensi fisik
(panjang dan luas penampang) dan material pembentuk konduktor tersebut.
Jumlah arus yang akan mengalir pada suatu konduktor ketika
suatu ggl diberikan berbanding terbalik dengan resistansi konduktor tersebut. Oleh karena itu, resistansi berfungsi sebagaipelawan aliran arus, makin tinggi resistansi, makin kecil arus
yang mengalir (dengan asumsi ggl yang diberikan konstan).HUKUM OHM
Arus yang mengalir pada sebuah penghantar adalah rasio beda potensial pada ujungujung konduktor
terhadap hambatan penghantar
tersebut pada suhu konstan. Hubungan ini dikenal sebagai hukum Ohm, yaitu:I = V/R I adalah arus [ampere (A)], V
adalah beda potensial [volt (V)],
dan R adalah resistansi [ohmΩ ( )]. Rumus ini dapat disusun dalam bentuk segitiga CONTOHCONTOH SOAL
Ω Sebuah resistor 12 dihubungkan ke sebuah baterai 6 V. Berapakah arus yang akan mengalir melalui resistor ini?
Arus sebesar 100 mA mengalir melalui sebuah Ω resistor 56 . Berapakah jatuh tegangan yang akan muncul pada resistor tersebut?
Jatuh tegangan sebesar 15 V muncul pada sebuah resistor yang dilalui oleh aliran arus sebesar 1 mA. Berapakah nilai resistansinya? PENYELESAIAN
Diketahui: V = 6 V dan R = 12 Ω I = V/R = 6 V/12 = 0,5 A (atau 500 mA) Ω Jadi, akan ada arus sebesar 500 mA yang mengalir melalui resistor tersebut.
Diketahui: I = 100 mA = 0.1 A dan R = 56 .
Ω V = I x R = 0,1 A x 56 = 5,6 V Ω Jadi, akan ada beda potensial sebesar 5,6 V yang timbul pada resistor tersebut.
Diketahui: V = 15 V dan I = 1 mA = 0,001 A R = V/I = 15 V/0,001 A = 15.000 = 15 k
Ω Ω RESISTANSI DAN RESISTIVITAS
Resistansi suatu konduktor logam berbanding lurus dengan panjang konduktor tersebut dan berbanding terbalik dengan luas penampang konduktor. Resistansi berbanding lurus dengan resistivitas
( resistansi jenis). Resistivitas didefinisikan sebagai resistansi yang terukur
antara mukamuka yang berlawanan dari sebuah kubus
yang memiliki rusukrusuk sepanjang 1 cm.Resistansi suatu konduktor adalah: ρ
R = x l/A
Ω ρ
R adalah resistansi konduktor ( ), adalah resistivitas
Ω ( m), l adalah panjang (m), dan A adalah luas 2 penampang (m ).
SIFATSIFAT LISTRIK BERBAGAI JENIS
LOGAM
Logam Resistivitas Konduktivitas Koefisien o o (Ωm) 20 C Relatif (Cu = 1) suhu R/ C -8
Perak 1.626 x 10 -8 1.06 0.0041 Tembaga 1.724 x 10 1.00 0.0039 (digulung) -8 Tembaga 1.777 x 10 0.97 0.0039 (dibentang) -8 Aluminium 2.803 x 10 -7 0.61 0.0040 Baja Lunak 1.380 x 10 -7 0.12 0.0045 Timah 2.140 x 10 0.08 0.0040 CONTOHCONTOH Soal
Sebuah kumparan dari gulungan kawat tembaga sepanjang 8 m berpenampang 1
mm 2 . Tentukanlah resistansi kumparan tersebut Tentukan jatuh tegangan antara ujungujung sebuah kawat dengan resistivitas 1,6 x 10 8 m, panjang 20 m, berpenampang 1 mm Ω 2 membawa arus sebesar 5 A.Penyelesaian Nilai ρ untuk tembaga adalah 1,724 x 10 8 m. Panjang kawat (l) 8 m dan luasnya Ω (A) adalah 1 mm 2 atau 1 x 10 6 m 2 . Jadi, resistansi kumparan adalah: Atau R = 13,792 x 10 2 = 0,13792 Ω
Pertamatama, harus diketahui resistansi kawatnya (seperti pada Contoh 1.17):
Jatuh tegangan ini dapat dihitung dengan mempergunakan hukum Ohm: V = I x R = 5 A x 0,32 = 1,6 V Ω
sehingga akan timbul jatuh tegangan sebesar 1,6 V antara ujungujung kawat tersebut
ENERGI DAN DAYA
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja sementara daya adalah kecepatan
dilakukannya kerja. Pada rangkaian listrik, energi diberikan oleh baterai atau generator. Energi dapat juga tersimpan di dalam komponenkomponen seperti kapasitor dan induktor. Energi listrik dikonversi menjadi bentukbentuk energi yang lain oleh komponen a) komponen seperti : b) Resistor dalam bentuk panas, c) Kapasitor menyimpan muatan listrik, d) Induktor dalam bentuk medan magnet, e) Pengeras suara (menghasilkan energi bunyi), Dioda pemancar cahaya (light emitting diodelLED) menghasilkan cahaya.Satuan energi adalah joule (J) dan daya dalam watt (W).
Suatu daya sebesar 1W adalah hasil energi yang digunakan dengan kecepatan 1 J per detik.
P = E/t
Keterangan: P adalah daya [watt (W)], E adalah energi [joule (J)], dan t adalah waktu [detik (s)]. Daya didalam suatu rangkaian listrik setara dengan hasil perkalian antara tegangan dan arus.
Jadi,
P=I x V
LANGKAHLANGKAH
Hubungan P = I x V dapat digabungkan dengan hubungan yang diperoleh dari hukum Ohm (V = I x R) untuk menghasilkan dua hubungan berikutnya. Pertama, substitusi terhadap V akan menghasilkan: 2 P = I x (I x R) = I R
Kedua, substitusi terhadap I
akan
menghasilkan: 2 P = (V/R) x V = V /R CONTOHCONTOH DAN PENYELESAIAN
1. Arus sebesar I = 1,5 A diperoleh dari sebuah baterai V = 3 V. Berapakah daya yang diberikan?
Penyelesaian
P = I x V = 1,5 A x 3 V = 4,5 W Jadi, daya yang diberikan adalah sebesar 4,5 W.
Ω
2. Jatuh tegangan sebesar 4 V timbul pada sebuah resistor 100 . Berapakah daya yang terdisipasi di dalam resistor tersebut?
Penyelesaian 2
Ω P = V /R (di mana V = 4 V dan R = 100 ): 2
Ω P = V /R = (4 V x 4 V)/100 = 0,16 W Jadi, resistor tersebut mendisipasikan daya sebesar 0,16 W (atau 160 mW).
3. Berapakah daya yang terdisipasi di dalam resistor bila arus sebesar 20 mA mengalir melalui resistor Ω
1 k . tersebut?
Penyelesaian 2
Ω P = I x R = (20 mA x 20 mA) x 1 k = 400 mW Jadi, daya yang terdisipasi di dalam resistor tersebut adalah sebesar 400 mW.