22
2.2.3 Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Baridwan 1992:13 laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai beberapa keterbatasan seperti berikut :
1. Cukup Berarti Materiality
Pada dasarnya akuntansi itu disusun atas dasar teori yang akan diterapkan untuk mencata transaksi – transaksi yang terjadi
dalam suatu cara tertentu. Akan tetapi, dalam pelaksanaannyatidak semua transaksi diperlakukan sesuai dengan teori, tetapi untuk transaksi – transaksi
yang jumlahnya kecl dan tidak akan mempengaruhi pos – pos lain bisa diperlakukan menyimpang. Yang menjadi masalah adalah berapakah jumlah
yang dianggap cukup besar sehingga perlu dipertimbangkan. Untuk membuat batasan terhadap istilah cukup berarti suatu laporan, fakta atau elemen
dianggap cukup berarti jika karena adanya dan sifatnya akan mempengaruhi atau menyebabkan timbulnya perbedaan dalam pengambilan suatu keputusan,
dengan mempertimbangkan keadaan – keadaan lain yang ada. Jadi apabila laporan, fakta atau elemen titu tidak mempengaruhi atau menyebabkan
timbulnya perbedaan dalam pengambilan keputusan, maka jumlahnya tidak cukup berarti.
2. Konservatif Konservatif ini merupakan sikap yang diambil oleh akuntan
dalam menghadapi dua atau lebih alternatif dalam penyusunan laporan keuangan. Apabila lebih dari satu alternatif tersedia maka sikap konservatif ini
cenderung memilih alternatif yang tidak akan membuat aktiva dan pendapatan terlalu besar. Masalah ini timbul jika ada lebih dari satu alternatif atau biasa
juga timbul dalam hal suatu jumlah itu belum dapat dipastikan.
23
3. Sifat khusus suatu industri
Industri – industri yang mempunyai sifat – sifat khusus seperti bank, asuransi dan lain – lain seringkali memerlukan prinsip
akuntansi yang berbeda dengan industri – industri lainnya. Juga karena adanya peraturan – peraturan dari pemerintah terhadap industri – industri khusus ini
akan mengakibatkan adanya prinsip akuntansi tertentu yang berbeda dengan yang umumnya digunakan.
2.2.4 Pengguna Data Akuntansi
Akuntansi sering disebut “bahasa bisnis”, sebagai indikasi, tipe dan frekuensi informasi tersebut dibutuhkan pengguna tertentu bergantung pada bermacam –
macam keputusan yang dibuat pengguna. Perbedaaan dalam pembagian keputusan yang dibuat pengguna, maka pengguna dibedakan kedalam dua kelompok yaitu :
1. Pengguna internal Pengguna internal dari informasi akuntansi adalah manager
yang merencanakan, mengorganisasikan, dan menjelaskan bisnis. Ini termasuk manager pemasaran, pengawas produksi, direktur keuangan, dan karyawan
kantor. Dalam menjalankan bisnis, manager harus menjawab banyak pertanyaan penting. Untuk menjawab pertanyaan, pengguna membutuhkan
detail informasi pada dasar tepat waktu. Untuk pengguna internal, akuntansi menyediakan laporan internal. Contohnya adalah perbandingan keuangan dari
pilihan operasi, dan peramalan kebutuhan kas untuk tahun berikutnya. 2.
Pengguna eksternal
Ada beberapa jenis pengguna eksternal informasi keuangan antara lain :
a. Investor menggunakan informasi akuntansi untu membuat keputusan
untuk membeli, menahan, atau menjual saham.
24
b. Kreditur seperti supplier dan banker menggunakan informasi akuntansi
untuk mengevaluasi resiko pemberian kredit atau pinjaman uang. Kebutuhan dan pertanyaan informasi dari pengguna eksternal lainnya
merubah pertimbangan. c.
Otoritas pajak, seperti Jasa Penghasilan Internal, ingin mengetahui apakah perusahaan menuruti hukum pajak.
d. Pelanggan tertarik apakah perusahaan akan melanjutkan untuk
mempertahankan jaminan produk dan dukungan batas produk tersebut. e.
Serikat tenaga kerja ingin mengetahui apakah pemilik dapat membayar peningkatan gaji dan keuntungan.
f. Perencana ekonomi menggunakan informasi akuntansi untuk peramalan
aktivitas ekonomi.
2.3 Analisis Laporan Keuangan