18
akan mempengaruhinya. Oleh karena itu, membuat proyeksi laba perlu dipelajari dan didasarkan pada hasil analisa dalam beberapa periode. Hal – hal yang bersifat
rutin tentu lebih mudah diproyeksikan dan dengan tingkat ketepatan yang lebih baik daripada hal – hal yang tidak rutin.
Proyeksi harus didasarkan pada hasil analisa menurut tiap bagian dalam perusahaan untuk beberapa periode. Tiap bagian mempunyai kemampuan untuk
memberikan kontribusi terhadap laba keseluruhan yang berbeda, menghadapi tingkat risiko dan kemampuan untuk berkembang yang berbeda pula.
2.2 Laporan Keuangan
2.2.1 Arti Penting Laporan Keuangan
Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan
kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta
laporan – laporan keuangan lainnya. Dengan mengadakan analisis terhadap pos – pos neraca akan dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi
keuangannya, sedangkan analisis terhadap laporan laba ruginya akan memberikan gambaran tentang hasil perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Munawir 2001:1 laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan dengan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan suatu aktivitas perusahaan tersebut.
19
2.2.2 Komponen Laporan Keuangan
Analisis keuangan bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu
sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen,
dan informasi lainnya. Menurut Baridwan 1992:17 laporan keuangan merupakan ringkasan dari
suatu pencatatan dari transaksi – transaksi keuangan yang terjadi pada tahun buku yang bersangkutan.
Komponen – komponen laporan keuangan terdiri dari : 1.
Neraca Menurut Baridwan 1992:18, Neraca adalah laporan yang
menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Sedangkan menurut Munawir 2001:13, neraca adalah laporan yang
sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Elemen – elemen dalam neraca adalah sebagai berikut :
a. Aktiva, tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja,
tetapi juga termasuk pengeluaran – pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan
datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya. b.
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau
modal perusahaan yang berasal dari kreditor.
20
c. Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan pada pos modal modal saham, surplus, dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
terhadap seluruh hutang – hutangnya. 2.
Laporan Laba Rugi Menurut Baridwan 1992:30, Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan – pendapatan dan biaya –
biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita
perusahaan. Sedangkan menurut Munawir 2001:26, laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang
diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. 3.
Laporan Perubahan Ekuitas Menurut SAK Standar Akuntansi Keuangan Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan
aktiva bersihkekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan
keuangan. PSAK No.1, 2002:1 4.
Laporan Arus Kas Menurut Menurut SAK Standar Akuntansi Keuangan Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasi menurut efektivitas operasi, investasi, dan pendanaan PSAK No.2002:20. Arus kas dari efektivitas operasi terutama diperoleh dari
aktivitas pernghasil aktiva pendapatan perusahaan. Sedangkan menurut Hanafi dan Halim 2000:60, tujuan pokok laporan arus kas adalah untuk memberikan
informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama
21
periode tertentu. Tujuan kedua laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi
perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Aktivitas Operasi Meliputi semua transaksi dan kegiatan lain yang bukan
merupakan kegiatan investasi atau pendanaan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari
operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari
luar. b.
Aktivitas Investasi Meliputi pemberian kredit, pembelian atau penjualan investasi jangka panjang seperti pabrik dan peralatan.
c. Aktivitas
Pendanaan Meliputi transaksi untuk memperoleh dana dan
distribusi return ke pembeli dana atau pelunasan hutang. 5.
Catatan Atas Laporan Keuangan ` Menurut Menurut
SAK Standar
Akuntansi Keuangan Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi kewajiban PSAK No.1, 2001:1. Selain itu, catatan atas laporan keuangan harus
disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan
atas laporan keuangan.
22
2.2.3 Keterbatasan Laporan Keuangan