Metode Pembelajaran DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU NO

4.1. Menyaji pembahasan kasus pelanggaran hak asasi manusia secara argumentatif dan saling keterhubungan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-sila Pancasila.

IV. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1.1 Menunjukkan perilaku orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa 1.1.2 Mengucapkan syukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa 2.1.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam proses pembelajaran 2.1.2 Menunjukkan perilaku disiplin dalam proses pembelajaran 3.1.1 Memahami tentang peradilan dan sanksi atas pelanggaran hak asasi manusia 3.1.2 Menganalisis berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia 4.1.1 Menyusun hasil pembahasan kasus pelanggaran HAM secara argumentatif dan saling keterhubungan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-sila Pancasila 4.1.2 Menyaji hasil pembahasan kasus pelanggaran hak asasi manusia secara argumentatif dan saling keterhubungan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-sila Pancasila

V. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu memahami tentang peradilan dan sanksi atas pelanggaran hak asasi manusia 2. Peserta didik mampu menganalisis berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia 3. Peserta didikmampu menyaji hasil pembahasan kasus pelanggaran hak asasi manusia secara argumentatif dan saling keterhubungan antara aspek ideal, instrumental dan praksis.

VI. Materi Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada minggu ketiga ini adalah Bab 1, Sub-bab C terhadap upaya penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia. 1. Peradilan dan Sanksi Atas Pelanggaran Hak Asasi Manusia Kasus pelanggaran HAM akan senatiasa terjadi jika tidak secepatnya ditangani. Negara yang tidak mau menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya akan disebut sebagai unwillingness state atau negara yang tidak mempunyai kemauan menegakkan HAM. Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negara tersebut akan disidangkan oleh Mahkamah Internasional. Hal tersebut tentu saja menggambarkan bahwa kedaulatan hukum negara tersebut lemah dan wibawa negara tersebut jatuh di dalam pergaulan bangsa-bangsa yang beradab. Sebelum berlakunya Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, kasus pelanggaran HAM diperiksa dan diselesaikan di pengadilan HAM ad hoc yang dibentuk berdasarkan keputusan Presiden dan berada di lingkungan peradilan umum. Setelah