Komunikasi Teman Sebaya Kajian Teori

menstruasi. Dismenore adalah rasa nyeri pada saat menstruasiyang berupa kram ringan pada bagian kemaluan sampai mengganggu aktivitas sehari- hari.

3. Komunikasi Teman Sebaya

Perkembangan kehidupan sosial remaja ditandai dengan meningkatnya pengaruh teman sebaya dalam kehidupan. Sebagian besar waktu remaja dihabiskan untuk melakukan interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya Desmita, 2009. Teman sebaya adalah orang dengan tingkat umur dan kedewasaan yang kira-kira sama Santrock, 2007. Pada usia remaja hubungan pertemanan merupakan hubungan yang akrab yang diikat oleh minat yang sama, kepentingan yang sama dan saling membagi perasaan, saling tolong menolong untuk memecahkan masalah bersama. Teman merupakan tahap awal dalam pergaulan remaja. Pada usia ini mereka bisa juga mendengar pendapat pihak ketiga. Pada usia dua belas tahun ke atas, ikatan emosi bertambah kuat dan mereka makin saling membutuhkan, namun mereka saling memberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya masing- masing Sarwono, 2007. Bagi remaja, teman sebaya mendapatkan perhatian prioritas utama daripada keluarga. Hal tersebut menganggap teman sebaya lebih memberikan pengertian, dukungan dan penampungan. Adanya teman sebaya, remaja dapat dengan mudah untuk membagi perasaan ataupun kesulitan-kesulitannya. Teman selalu siap menampung masalah karena merasa senasib. Dalam hal ini remaja sering mendapat persetujuan approval dan penerimaan acceptance commit to user dari teman sebayanya. Itulah sebabnya banyak remaja yang lebih terbuka pada teman sebaya Tim Penulis Poltekes Depkes Jakarta I, 2012. Komunikasi antar teman sebaya adalah proses pertukaran informasi antara individu yang saling tatap muka dengan dua orang atau lebih baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh kawan seumuran dengan mempunyai tujuan dan keinginan yang sama Nurul, 2009. Menurut Sugiyo 2005 komunikasi merupakan kegiatan manusia menjalin hubungan satu sama lain yang demikian otomatis keadaannya, sehingga sering tidak disadari bahwa ketrampilan berkomunikasi merupakan hasil belajar. Komunikasi merupakan rangkaian proses penyampaian pesan dari satu orang komunikator kepada orang lain komunikan dengan maksud tertentu, dengan menggunakan tanda-tanda alamiah atau universal berupa simbol- simbol berdasarkan perjanjian manusia verbal atau non verbal secara langsungtatap muka atau melalui media lain tulisan, oral dan visual yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk memengaruhi sikap orang lain Effendy, 2011. Komunikasi itu berlangsung melalui tahap-tahap tertentu secara terus menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara si pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi menyebabkan perubahan tingkah laku dalam diri individu dalam aspek kognitif, afektif atau psikomotor. Ada lima komponen komunikasi yaitu orang yang mengirimkan pesan komunikator, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan yang dilalui commit to user pesan dari si pengirim kepada si penerima, si penerima pesan komunikan dan umpan balik feedback, effect, influence . Karena komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik maka komponen balikan perlu ada dalam proses komunikasi Effendi, 2011. Ciri komunikasi antar pribadi yang efektif menurut Devito dalam Sugiyo 2005 : a. Keterbukaan Opennes Sikap keterbukaan paling tidak menunjuk pada dua aspek dalam komunikasi antar pribadi. Pertama, kita harus terbuka pada orang lain yang berinteraksi dengan kita, agar orang lain mampu mengetahui pendapat, gagasan, atau pikiran kita sehingga komunikasi akan mudah dilakukan. Kedua, dari keterbukaan menunjuk pada kemauan kita untuk memberikan tanggapan terhadap orang lain secara jujur dan terus terang terhadap segala sesuatu yang dikatakannya. b. Positif Positiveness Memiliki perilaku positif yakni berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain. c. Kesamaan Equality Keefektifan komunikasi antarpribadi juga ditentukan oleh kesamaan- kesamaan yang dimiliki pelakunya. Seperti nilai, sikap, watak, perilaku, kebiasaan, pengalaman, dan sebagainya. perpustakaan.uns.ac.id commit to user d. Empati Empathy Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi atau peranan orang lain. Dalam arti bahwa seseorang secara emosional maupun intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain. e. Dukungan Supportiveness Komunikasi antar pribadi akan efektif bila dalam diri seseorang ada perilaku supportif. Maksudnya satu dengan yang lainnya saling memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan. Tujuan berkomunikasi menurut Effendy 2011 untuk mempengaruhi orang lain, memahami dan menemukan diri sendiri, menemukan dunia luar sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain, melalui komunikasi antarpribadi individu dapat mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain. Komunikasi antarpribadi merupakan proses belajar, mempengaruhi orang lain, mengubah pendapat orang lain, dan membantu orang lain. Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia, karena dengan komunikasi kebutuhan manusia akan terpenuhi. Menurut Johnson 1981 dalam Supratiknya 2003 mengemukakan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antar pribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, adalah sebagai berikut: perpustakaan.uns.ac.id commit to user a. Komunikasi antar pribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial individu. b. Identitas atau jati diri terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain. Adanya komunikasi, seseorang dapat memahami realitas dan menguji kebenaran kesan-kesan maupun pengertian yang dimiliki individu melalui membandingkannya dengan kesan-kesan, pengertian orang lain dan realitas yang sama. c. Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orang-orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan significant figures dalam hidup kita.

B. Penelitian Relevan