48
ada 4 persyaratan mutlak yang di kemukan oleh Talcott Parsons agar sebuah sistem tetap bertahan yang disebut AGIL Adaption, Goal attainment, Integration,
dan Latency.
Seperti yang dijelaskan oleh Talcott Parsons dalam teori Struktural Fungsionalis, Strangle Over Head Crew sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling
berhubungan satu dengan lainnya. Yang menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan komunitas lainnya, harus memenuhi persyaratan fungsional agar
tetap bisa bertahan sebagai sebuah sistem dan menjaga eksistensinya di masyarakat dan komunitas lainnya.
5.5.1 Adaptation
Pengertian dari teori AGIL yang di kemukakan oleh Talcott Parsons yang pertama adalah Adaptasi dimana sistem harus mampu bertahan dan harus mampu
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Sejak awal berdiri pada tahun 2009 Strangle Over Head Crew sudah memiliki jadwal
berkumpul rutin seminggu sekali, yaitu setiap hari sabtu jam 7 malam di depan SMPN 1 Salatiga, jadi komunikasi dengan pihak SMPN 1 Salatiga lebih banyak.
Seperti meminta ijin kepada petugas keamanan SMPN 1 Salatiga untuk berkumpul di depan SMPN 1 Salatiga, dan menjalin komunikasi dengan salah
satu komunitas motor yang lebih dahulu menempati depan SMPN 1 Salatiga sebagai tempat berkumpul mereka, karena jadwal berkumpul antara SOHC dan
komunitas motor ini sama yaitu di hari sabtu jam 7 malam. Sehingga komunikasi juga terjalin antara SOHC dan komunitas motor ini agar tetap bisa berjalan
berdampingan.
Aulia Rizamora selaku sekertaris mengungkapkan “berlaku sopan dan menjalin komunikasi yang baik dengan lingkungan sekitar sangat penting sebagai proses adaptasi
yang kita lakukan, agar kita bisa diterima baik dan terus berkembang dilingkungan”. wawancara pada Selasa, 14 Juni 2016.
49
Hasil observasi lain menunjukan, SOHC juga sering melakukan kumpul bersama diluar jadwal berkumpul rutin mereka. Biasanya mereka juga berkumpul
selepas pulang sekolah atau kuliah di burjo kauman, SOHC juga menjalin komunikasi dengan pihak burjo seperti meminta ijin untuk berkumpul di burjo
kauman. Selain itu mereka juga melakukan timbal balik dengan membeli makanan dan minuman setiap mereka berkumpul di burjo kauman, dan juga
memberikan santunan kepada tukang parkir setempat. Selain itu mereka juga memberika santunan setiap bulan ramadhan kepada panti asuhan yang ada di
sekitar lingkungan burjo kauman. Dari hasil observasi menunjukan bahwa Strangle Over Head Crew mampu
menerapkan proses adaptasi dengan baik terbukti mereka bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitar dan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan
masyarakat sekitar.
5.5.2 Goal attainment