commit to user
11
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Retribusi
Menurut Pendapat Mardiasmo 2003 : 100, retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
Unsur-unsur yang melekat pada pengertian retribusi sebagai berikut : a.
Pungutan Retribusi harus berdasarkan Undang-Undang; b.
Sifat pungutannya dapat dipaksakan; c.
Pemungutannya dilakukan oleh Negara; d.
Digunakan untuk pengeluaran bagi masyarakat umum; e.
Kontra-prestasi imbalan langsung dapat dirasakan oleh pembayar retribusi.
Menurut pendapat lain : Drs. S. Minawir 1990 : 4, retribusi adalah iuran kepada pemerintah yang
dapat dipaksakan dan mendapat jasa balik secara langsung. Drs. M. Suparmoko 1980 : 44, retribusi adalah suatu pembayaran dari rakyat
kepada pemerintah dimana kita dapat melihat adanya hubungan antara balas jasa yang langsung diterima dengan adanya pembayaran retribusi tersebut.
commit to user
12
2. Retribusi Daerah
Pungutan retribusi di Indonesia sekarang ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 yang telah disempurnakan oleh Undang-Undang Nomor
34 tahun 2002 tentang Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah. Dalam Undang-Undang, yang dimaksud retribusi daerah adalah
pungutan sebagai pembayaran atas jasa yang disediakan oleh pemerintah dengan obyek jasa umum, jasa usaha, dan perizinan tertentu, yang khusus
disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah yang dilangsungkan untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
Retribusi Daerah dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : a.
Retribusi Jasa Umum, adalah pemungutan retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Kriteria-kriteria retribusi jasa umum, yaitu :
1. Retribusi Jasa Umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retribusi Jasa Usaha atau Retribusi Perizinan Tertentu.
2. Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
3. Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan membayar retribusi, disamping untuk melayani kepentingan
dan kemanfaatan umum.
commit to user
13
4. Jasa tersebut layak untuk dikenakan retribusi. 5. Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional mengenai
penyelenggaraannya. 6. Retribusi dapat dipanggul secara efektif dan efisien, serta merupakan
salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial. 7. Pemungutan Retribusi memungkinkan penyediaan jasa tersebut dengan
tingkat dan atau kualitas pelayanan yang lebih baik. Jenis-jenis Retribusi Jasa Umum, yaitu :
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan. b. Retribusi Pelayanan Persampahan atau Kebersihan.
c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan Sipil.
d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat. e. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum.
f. Retribusi Pelayanan Pasar. g. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.
h. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran. i. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta.
j. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan.
commit to user
14
b. Retribusi Jasa Usaha, pemungutan retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada
dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Kriteria-kriteria Retribusi Jasa Usaha, yaitu :
1. Retribusi Jasa Usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retribusi Jasa Umum atau Retribusi Perizinan Tertentu.
2. Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial yang seyogyanya disediakan oleh sektor swasta tetapi belum memadai atau
terdapatnya harta yang dimiliki atau dikuasai daerah yang belum dimanfaatkan secara penuh oleh Pemerintah Daerah.
Jenis-Jenis Retribusi Jasa Usaha, yaitu : a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
b. Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan c. Retribusi Tempat Pelelangan
d. Retribusi Terminal e. Retribusi Tempat Khusus Parkir
f. Retribusi Tempat Penginapan atau Pesanggrahan atau Villa g. Retribusi Penyedotan Kakus
h. Retribusi Rumah Potong Hewan i. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal
j. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
commit to user
15
k. Retribusi Penyebrangan di Atas Air l. Retribusi Pengolahan Limbah Cair
m. Retribusi Penjualan Produksi Daerah c. Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu pemungutan retribusi atas kegiatan
tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,
pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas
tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian umum.
Kriteria-Kriteria Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu : 1. Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintahan yang
diserahkan kepada daerah dalam rangka asas desentralisasi. 2. Perizinan tersebut benar-benar diperlukan guna melindungi
kepentingan umum. 3. Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin
tersebut dari biaya untuk menanggulangi dampak negative dari perizinan tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi
perizinan.
commit to user
16
Jenis-jenis Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu : a. Retrbusi Izin Mendirikan Bangunan.
b. Retribusi Tempat Penjualan Minuman Beralkohol. c. Retribusi Izin Gangguan.
d. Retribusi Izin Trayek.
3. Retribusi Terminal