ARISTIANA NURUL KARIMA F3406003

(1)

commit to user

i

EVALUASI SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL BUS TIRTONADI

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh :

ARISTIANA NURUL KARIMA NIM F3406003

PROGRAM DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

ABSTRAKSI

EVALUASI SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL BUS TIRTONADI

ARISTIANA NURUL KARIMA F3406003

Kota Surakarta memiliki terminal induk yaitu Terminal Tirtonadi. Keterkaitan antara retribusi terminal dengan Tugas Akhir penulis, yaitu penulis ingin mengetahui apakah pemungutan retribusi Terminal Tirtonadi sudah sesuai dengan sistem pemungutan yang telah ditetapkan.

Retribusi adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata. Penerimaan retribusi dapat berhasil dan terwujud dengan adanya partisipasi dari Masyarakat, dan pegawai pajak.

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran diantaranya: pertama, melakukan survei secara langsung di Terminal Tirtonadi untuk melihat apakah pemungutan retribusi tersebut sudah dilakukan secara benar oleh petugas retribusi sendiri. Kedua, memberikan fasilitas yang lebih baik lagi dari hasil pemungutan retribusi tersebut.


(3)

commit to user

iii

ABSTRACTION

SYSTEM EVALUATION COLLECTION RETRIBUTION TERMINAL BUS OF TIRTONADI

ARISTIANA NURUL KARIMA F3406003

Town of Surakarta have main terminal that is terminal of Tirtonadi. Relevant terminal retribution with TA, that is writer wish to know do terminal retribution collection of tirtonadi have as according to collection system which have been specified.

Retribution is collection referring to a facility service given by government directly and reality. Acceptance of retribution can succeed and form with existence of participation of society and officer of lease.

Pursuant to result of this research, writer give some suggestion among other, first to do survey directly in terminal Tirtonadi to see do the retribution collection have been done real correctly by officer of retribution. Second, giving better facility again from result of retribution collection.


(4)

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir ini dengan judul EVALUASI SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL BUS TIRTONADI telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Diploma III Perpajakan FE UNS.

Surakarta

Telah disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Dra. Muthmainah, MSi, Ak NIP.195711241985032003


(5)

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji

Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi Tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Perpajakan

Surakarta, 18 Agustus 2009 Tim Penguji Tugas Akhir

1. Dra. Yasmin Umar Assegaf, Ak ( )

NIP. 195511261985032001 Penguji

2. Dra. Muthmainah, Msi, Ak ( )


(6)

commit to user

vi MOTTO

“ Dan ingatlah tatkala Tuhan-mu menyatakan bahwa,

‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu’ “.

(QS Ibrahim : 7)

“Ilmu Pengetahuan memang terbatas, namun imajinasi tidaklah terbatas.” (Albert Einstein)


(7)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk : 1. Allah swt.

2. Orang tuaku yang tersayang. 3. Diriku sendiri.

4. X-O.


(8)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT atas karunia dan lindunganNya sehingga penukis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL BUS TIRTONADI”. Sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik, dengan adanya pihak yang memberikan bimbingan dan bantuan yang sangat berharga. Penulis dengan ini ingin mengucapkan termia kasih kepada :

1. Allah swt yang senantiasa memberikan rahmatnya.

2. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com., Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, Msi., Ak, selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Sri Suranta, SE., Msi., Ak, selaku Ketua Program Diploma III

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Ibu Dra. Muthmainah, Msi., Ak, selaku Pembimbing Tugas Akhir yang

telah banyak membantu dan memberikan saran dalam pengerjaan tugas akhir saya sehingga bisa terselesaikan dengan baik.

6. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, MSi, Ak, selaku Dosen Pembimbing Akademis yang telah memberikan dorongan dalam menyelesaikan kuliah.


(9)

commit to user

ix

7. Ibu Tatik selaku staff Dipenda Pemerintah Surakarta yang telah membantu memberikan data dan informasi sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.

8. Bapakku yang selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan kuliah dan cepat-cepat menyelesaikan tugas akhir ini.

9.. Ibuku yang senantiasa memberikan kasih sayang dan restunya tiap hari. 10. Adikku Riris dan Kiki jadilah adik yang baik sama kakak yah.

11. Nenekku, Bu Dhe Yuli, Pak Dhe Hindar, Om Wid terima kasih atas nasehatnya dan kasih sayangnya selama ini.

12. Untuk X-O yang selalu mengingatkan dan memberi semangat agar cepat selesai tugas akhirku dan yang senantiasa menemaniku mencari data untuk tugas akhirku ini.

13. Teman-teman kost Nabila (Dela, Lia, Nita, Septi, Sita, Retno, Yati) terima kasih atas persahabatannya selama ini.

14. Fatima, Novi, Iin, Angga, yang senantiasa memberikan pendapat tentang penulisan ugas akhir ini.

15. Teman-teman Pajak angakatan ’06 semuanya.

16. Mbak Didin yang cerewet makasih sudah mau berteman denganku dan mendengar curhat-curhatku selama ini.

17. Dan kepada siapa yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Semoga bantuan bimbingan dan pengarahan semangat serta dorongan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah S. W. T . Besar harapan penulis semoga karya penulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis


(10)

commit to user

x

menyadari bahwasannya dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Penulis


(11)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

i

ABSTRAK ...

ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...

iv

HALAMAN PENGESAHAN ...

v

MOTTO ...

vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ...

xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I GAMBARAN UMUM

A.

Gambaran Umum Terminal Tirtonadi ...

1

B.

Struktur Organisasi ...

4

C.

Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi ...

5

D.

Latar Belakang Masalah ...

8

E.

Rumusan Masalah ...

8

F.

Tujuan Penulisan ...

9

G.

Manfaat Penulisan ...

9

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.

LANDASAN TEORI

1.

Pengertian Retribusi ... 11

2.

Retribusi Daerah ... 12

3.

Retribusi Terminal ... 16

4.

Fasilitas Terminal Penumpang ... 18

5.

Prosedur Pembayaran Retribusi Terminal ... 20

6.

Sistematika Pelaporan Retribusi Terminal ... 21

B.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C.

HAMBATAN-HAMBATAN RETRIBUSI

D.

UPAYA-UPAYA

UNTUK

MEMAKSIMALKAN

RETRIBUSI TERMINAL

BAB III TEMUAN

A.

KELEBIHAN ... 27


(12)

commit to user

xii

B.

KEKURANGAN... 27

BAB IV PENUTUP

A.

KESIMPULAN ... 29

B.

REKOMENDASI ... 29

DAFTAR PUSTAKA


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Prosedur Pembayaran Retribusi Terminal ... 20 2. Sistematika Pelaporan Retribusi Terminal ... 21


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002

2. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Surakarta 2006 3. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Surakarta 2007 4. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Surakarta 2008


(15)

commit to user

ABSTRAKSI

EVALUASI SISTEM PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL BUS TIRTONADI

ARISTIANA NURUL KARIMA F3406003

Kota Surakarta memiliki terminal induk yaitu Terminal Tirtonadi. Keterkaitan antara retribusi terminal dengan Tugas Akhir penulis, yaitu penulis ingin mengetahui apakah pemungutan retribusi Terminal Tirtonadi sudah sesuai dengan sistem pemungutan yang telah ditetapkan.

Retribusi adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata. Penerimaan retribusi dapat berhasil dan terwujud dengan adanya partisipasi dari Masyarakat, dan pegawai pajak.

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran diantaranya: pertama, melakukan survei secara langsung di Terminal Tirtonadi untuk melihat apakah pemungutan retribusi tersebut sudah dilakukan secara benar oleh petugas retribusi sendiri. Kedua, memberikan fasilitas yang lebih baik lagi dari hasil pemungutan retribusi tersebut.


(16)

commit to user

ABSTRACTION

SYSTEM EVALUATION COLLECTION RETRIBUTION TERMINAL BUS OF TIRTONADI

ARISTIANA NURUL KARIMA F3406003

Town of Surakarta have main terminal that is terminal of Tirtonadi. Relevant terminal retribution with TA, that is writer wish to know do terminal retribution collection of tirtonadi have as according to collection system which have been specified.

Retribution is collection referring to a facility service given by government directly and reality. Acceptance of retribution can succeed and form with existence of participation of society and officer of lease.

Pursuant to result of this research, writer give some suggestion among other, first to do survey directly in terminal Tirtonadi to see do the retribution collection have been done real correctly by officer of retribution. Second, giving better facility again from result of retribution collection.


(17)

(18)

(19)

commit to user

BAB I

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Terminal Tirtonadi

Kota Surakarta mempunyai sebuah terminal induk yaitu Terminal Bus Tirtonadi yang merupakan terminal dengan Tipe A. Terminal dengan Tipe A memiliki fungsi untuk melayani jaringan transportasi yang berskala lokal dan regional. Terminal Bus Tirtonadi ini dibangun karena stasiun bus yang lama yaitu stasiun bus Harjodaksino yang lokasinya berada di kampung Gemblekan yang tidak dapat menampung jumlah armada bus yang semakin banyak dari tahun ke tahun, sehingga sering menimbulkan kemacetan.

Atas pertimbangan tersebut, Walikotamadya Kepala daerah Tingkat II Surakarta menerbitkan Surat Keputusan Nomor 138/kep/BI/1975 tanggal 26 Juni 1975 yang isinya menetapkan perlunya relokasi pada terminal bus dan PT Sarana Dwipa Semarang ditunjuk untuk merencanakan, mengerjakan dan sekaligus membiayai proyek terminal bus baru yang berlokasi di Jalan A.Yani 262, yang letaknya berada disebelah timur Taman Tirtonadi, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, yang kemudian dinamakan Terminal Bus Tirtonadi Surakarta.

PT Sarana Dwipa Semarang ditunjuk untuk melaksanakan proyek tersebut selama 80 bulan dengan perjanjian, yaitu :


(20)

commit to user

2. Selama 72 bulan untuk pengelolaan

Pembangunan terminal bus Tirtonadi selesai pada bulan Juli 1976, yang diresmikan oleh Bapak Soepardjo Rustam. Terminal Bus tirtonadi ini mulai beroperasi pada tanggal 18 Juli 1976 yang telah disesuaikan dengan perjanjian pengelolaan yang ditangani oleh PT Sarana Dwipa. Pada tanggal 10 Agustus 1977 diterbitkan Surat Keputusan bersama menteri Perhubungan dan Menteri

Dalam Negeri Nomor tentang terminal dan retribusi

angkutan penumpang, disebutkan antara lain bahwa pengelolaan Terminal Bus Tirtonadi ditangani oleh Pemerintah Daerah Tingkat II. Dengan demikian pengelolaan Terminal Bus Tirtonadi diambil alih oleh Pemerintah daerah Kotamadya daerah Tngkat II Surakarta c.q. Dinas Pendapatan Daerah, dengan satu penyelesaian dan perhitungan dengan pihak PT Sarana Dwipa.

Selanjutnya diterbitkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan di daerah, kemudian diterbitkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta dan ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Walikota Surakarta Nomor 20 Tahun 2001 tentang Susunan dan kewenangan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Surakarta., maka secara otomatis pengelolaan Terminal ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Tirtonadi Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Surakarta yang berjalan sampai saat ini


(21)

commit to user

B. Stuktur Organisasi

Struktur Organisasi, dibentuk oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), yang terdiri dari :

Bagan Struktur Organisasi

Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Bus TIrtonadi Di Kota Surakarta

(Perda Kota Surakarta No 6 Th 2001 Tentang SOT)

(SK Walikota Surakarta No 20 Tahun 2001 Tentang Pedoman Uraian Tugas Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan)

(Surat Tugas Kepala DLLAJ Kota Surakarta No.800/979/2003 Tanggal 22 April 2003)

Kepala UPTD

Urusan Tata Usaha

Urusan Perencanaan

Urusan Pengaturan dan Pengawasan Lalu Lintas

Urusan Pungutan Urusan

keamanan dan Ketertiban

Urusan kebersihan dan perawatan bangunan


(22)

commit to user

1.. Kepala Dinas Pelaksana Teknis Dinas 2. Urusan Tata Usaha

3. Urusan Perencanaan

4. Urusan Pengaturan dan Pengawasan Lalu Lintas 5. Urusan Pungutan

6. Urusan Keamanan dan Ketertiban

7. Urusan Kebersihan dan Perawatan Bangunan

Sedangkan Tugas dan Fungsi struktur Organisasi

a. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal adalah pelaksana koordinasi Dinas Pendapatan Daerah Terminal Tirtonadi.

Kepala Unit Pelaksana teknis Dinas Terminal mempunyai tugas melakukan semua kegiatan dan usaha yang berkaitan dengan pengelolaan terminal bus, koordinasi yang sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh kepala dinas untuk melaksanakan pungutan Retribusi di Terminal Bus Tirtonadi yang telah disesuaikan dengan perundang-undangan yang berlaku.

b. Urusan Tata Usaha

Urusan Tata Usaha mempunyai tugas menyiapkan surat pengelolaan kepegawaian, pengelolaan peralatan, penyusunan perencanaan, memberikan pelayanan administrasi, mengelola keuangan.


(23)

commit to user

c. Urusan Perencanaan

Urusan Perencanaan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1).Menyusun rincian kerja seksi perencanaan berdasarkan program kerja; 2). Mencari bahan pemecahan permasalah-permasalah yang timbul;

3). Mengolah, menganalisa, dan menyajikan data untuk mengembangkan usaha;

4). Mengumpulkan data-data secara metodologis untuk bahan penyusunan program kerja tahunan;

5). Menyusun dan menyiapkan rencana kerja yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas.

d. Urusan Pengaturan dan Pengawasan Lalu Lintas

Urusan Pengaturan dan Pengawasan Lalu Lintas mempunyai tugas penertiban kegiatan, mengatur, dan mengawasi lalu lintas di Terminal Bus yang dikoordinasi pelaksanaannya oleh Kepala Urusan Keamanan dan Ketertiban.

Urusan Pengaturan dan Pengawasan Lalu Lintas mempunyai fungsi, yaitu : 1). Mengawasi dan Mengatur arus kendaraan umum di dalam Kompleks Terminal;

2). Mengawasi dan Mengatur ketertiban dan keamanan di dalam kompleks Tereminal;

3). Mengatur keberangkatan dan kedatangan kendaraan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan;


(24)

commit to user

4). Mengawasi muatan yang telah diijinkan; 5). Mengkoordinir tarif angkutan;

6). Memberitahu jadwal kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umu pada penumpang;

7). Mengawasi pemungutan jasa pelayanan terminal. e. Urusan Pungutan

Urusan Pungutan mempunyai tugas melaksanakan dan memimpin pemungutan Retribusi Bus di Terminal Tirtonadi.

Urusan Pungutan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1). Melaksanakan kegiatan pemungutan retribusi terminal dan menyiapkan target penerimaan;

2). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal;

3). Melaksanakan pembukuan dan laporan realisasi penerimaan tunggakan-tunggakan retribusi terminal;

f. Urusan Keamanan dan Ketertiban

Urusan keamanan dan ketertiban mempunyai tugas mengawasi,

melaksanakan pengamanan dan ketertiban umum dalam lingkungan Terminal Tirtonadi.

Urusan Keamanan dan Ketertiban mempunyai fungsi sebagai berikut :

1). Menjaga keamanan pimpinan dan harta kekayaan milik Dinas yang berada di dalam kompleks Terminal Tirtonadi;


(25)

commit to user

2). Membantu dan melaksanakan tugas-tugas kepolisian dalam kompleks Terminal Tirtonadi;

3). Melaksanakan tugas koordinasi dengan instansi-instansi dan satuan-satuan lain dalam tugas pengamanan, pengamatan, dan penertiban dalam kompleks Terminal Tirtonadi;

g. Urusan Kebersihan dan Perawatan Bangunan

Urusan Kebersihan dan Perawatan Bangunan mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan dan usaha yang berkaitan dengan pelaksanaan kebersihan dan keindahan halaman, gedung, dan bangunan lainnya.

Urusan Kebersihan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1). Menjaga dan Mengatur kebersihan dan perawatan bangunan yang berada di dalam Kompleks Terminal;

2). Untuk memberikan kenyamanan pada penumpang yang berada di dalam Kompleks Terminal;

3). Menjaga keindaahn di dalam Kompleks Terminal;

4). Memberikan kelayakan kebersihan di dalam Kompleks Terminal terhadap penumpang yang menunggu keberangkatan dan kedatangan bus sesuai dengan jadwal yang ada;

5). Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan bangunan serta


(26)

commit to user

C. Latar Belakang Masalah

Penulis memilih judul Evaluasi Sistem Pemungutan Retribusi Terminal Bus Tirtonadi, ingin mengetahui apakah pemungutannya sudah berdasarkan dengan aturan Peraturan daerah Nomor 2 tahun 2002.

Terminal Tirtonadi merupakan satu-satunya terminal induk yang berada di Kota Surakarta yang pengelolaannya selama ini diserahkan kepada Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan. Terminal Bus Tirtonadi mempunyai peranan penting melalui retribusi-retribusi terminal termasuk retribusi penumpang, sewa kios, bus. Dalam penerimaan macam-macam retribusi yang lain, sehingga retribusi tersebut masih sangat potensial untuk terus dikembangkan.

D. Rumusan Masalah

Bertolak pada pemilihan judul Evaluasi Sistem Pemungutan Retribusi Terminal Bus Tirtonadi, maka penulis mencoba merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Seberapa efektif dilakukannya pemungutan retribusi terminal bus Tirtonadi

di kota Surakarta;

2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi ketika dilakukan pemungutan

retribusi Terminal Tirtonadi di Kota Surakarta;

3. Apa yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mengatasi setiap hambatan yang


(27)

commit to user

4. Apakah pemungutan di Terminal Tirtonadi sudah berdasar pada sistem

pemungutan yang telah diatur dalam Peraturan daerah Nomor 2 Tahun 2002.

E. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka tujuan penulisan dari Tugas Akhir ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa efektif dilakukannya pemungutan retribusi

terminal bus Tirtonadi;

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi ketika dilakukan pemungutan retribusi Terminal Tirtonadi di Kota Surakarta;

3. Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi setiap hambatan yang dihadapi dalam pemungutan retribusi agar dapat berjalan dengan baik;

4. Untuk mengetahui apakah pemungutan di Terminal Tirtonadi sudah berdasar pada sistem yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2002..

F. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat di ambil dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Bagi Penulis

Hasil dari penulisan Tugas Akhir ini adalah dapat memberikan pengetahuan dan informasi yang lebih jelas lagi agar menjadikan lebih paham mengenai Retribusi tersebut.


(28)

commit to user

2. Bagi Pemerintah Daerah khususnya Dipenda

Hasil dari penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dan dapat menjadi sumber masukan dalam peningkatan kinerja pegawai dan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang lebih baik lagi khususnya di Kota Surakarta.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil dari penulisan Tugas Akhir ini dapat menjadikan sumber informasi untuk penelitian dan penulisan yang serupa dengan analisis yang lebih komprehensif.

4. Bagi Pengelola Terminal

Hasil dari penelitian ini diharapkan agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam pengelolaan terminal.


(29)

commit to user

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian Retribusi

Menurut Pendapat Mardiasmo (2003 : 100), retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Unsur-unsur yang melekat pada pengertian retribusi sebagai berikut :

a. Pungutan Retribusi harus berdasarkan Undang-Undang;

b. Sifat pungutannya dapat dipaksakan;

c. Pemungutannya dilakukan oleh Negara;

d. Digunakan untuk pengeluaran bagi masyarakat umum;

e. Kontra-prestasi (imbalan langsung) dapat dirasakan oleh pembayar

retribusi.

Menurut pendapat lain :

Drs. S. Minawir (1990 : 4), retribusi adalah iuran kepada pemerintah yang dapat dipaksakan dan mendapat jasa balik secara langsung.

Drs. M. Suparmoko (1980 : 44), retribusi adalah suatu pembayaran dari rakyat kepada pemerintah dimana kita dapat melihat adanya hubungan antara balas jasa yang langsung diterima dengan adanya pembayaran retribusi tersebut.


(30)

commit to user

2. Retribusi Daerah

Pungutan retribusi di Indonesia sekarang ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 yang telah disempurnakan oleh Undang-Undang Nomor 34 tahun 2002 tentang Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah. Dalam Undang-Undang, yang dimaksud retribusi daerah adalah pungutan sebagai pembayaran atas jasa yang disediakan oleh pemerintah dengan obyek jasa umum, jasa usaha, dan perizinan tertentu, yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah yang dilangsungkan untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Retribusi Daerah dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

a. Retribusi Jasa Umum, adalah pemungutan retribusi atas jasa yang disediakan

atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Kriteria-kriteria retribusi jasa umum, yaitu :

1). Retribusi Jasa Umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retribusi Jasa Usaha atau Retribusi Perizinan Tertentu.

2). Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

3). Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan membayar retribusi, disamping untuk melayani kepentingan dan kemanfaatan umum.


(31)

commit to user

4). Jasa tersebut layak untuk dikenakan retribusi.

5). Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional mengenai penyelenggaraannya.

6). Retribusi dapat dipanggul secara efektif dan efisien, serta merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial.

7). Pemungutan Retribusi memungkinkan penyediaan jasa tersebut dengan tingkat dan atau kualitas pelayanan yang lebih baik.

Jenis-jenis Retribusi Jasa Umum, yaitu : a). Retribusi Pelayanan Kesehatan.

b). Retribusi Pelayanan Persampahan atau Kebersihan.

c). Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan Sipil.

d). Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat. e). Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum.

f). Retribusi Pelayanan Pasar.

g). Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.

h). Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran. i). Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta.


(32)

commit to user

b. Retribusi Jasa Usaha, pemungutan retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.

Kriteria-kriteria Retribusi Jasa Usaha, yaitu :

1). Retribusi Jasa Usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retribusi Jasa Umum atau Retribusi Perizinan Tertentu.

2). Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial yang seyogyanya disediakan oleh sektor swasta tetapi belum memadai atau terdapatnya harta yang dimiliki atau dikuasai daerah yang belum dimanfaatkan secara penuh oleh Pemerintah Daerah.

Jenis-Jenis Retribusi Jasa Usaha, yaitu : a). Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah b). Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan c). Retribusi Tempat Pelelangan

d). Retribusi Terminal

e). Retribusi Tempat Khusus Parkir

f). Retribusi Tempat Penginapan atau Pesanggrahan atau Villa g). Retribusi Penyedotan Kakus

h). Retribusi Rumah Potong Hewan i). Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal j). Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga


(33)

commit to user

k). Retribusi Penyebrangan di Atas Air l). Retribusi Pengolahan Limbah Cair m). Retribusi Penjualan Produksi Daerah

c. Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu pemungutan retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian umum.

Kriteria-Kriteria Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu :

1). Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah dalam rangka asas desentralisasi.

2). Perizinan tersebut benar-benar diperlukan guna melindungi kepentingan umum.

3). Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin tersebut dari biaya untuk menanggulangi dampak negative dari perizinan tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi perizinan.


(34)

commit to user

Jenis-jenis Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu : a). Retrbusi Izin Mendirikan Bangunan.

b). Retribusi Tempat Penjualan Minuman Beralkohol. c). Retribusi Izin Gangguan.

d). Retribusi Izin Trayek.

3. Retribusi Terminal

Pengertian Terminal, terminal adalah prasarana transportasi jalan darat yang digunakan untuk keperluan dalam menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan jenis transportasi serta mengatur kedatangan para penumpang dan mengatur pemberangkatan angkutan kendaraan bagi penumpang umum yang merupakan salah satu wujud dari jaringan transportasi. Pengertian Retribusi Terminal, retribusi terminal adalah pungutan yang diambil dari terminal digunakan sebagai penyedia jasa yang diperuntukkan bagi kepentingan orang pribadi atau badan, yang menikmati atau menggunakan pelayanan jasa usaha yang bersangkutan.

Retribusi Terminal dapat dikatakan efsien apabila realisasi pendapatan lebih besar dari biaya pemungutannya, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh realisasi pendapatan yang semaksimal mungkin dengan penggunaan biaya pemungutan dan pengorbanan yang minimal. Retribusi terminal dapat dikatakan efektif apabila reaksi pendapatan lebih besar atau sama dengan target yang telah ditetapkan.


(35)

commit to user

Pungutan atas retribusi diberikan atas pembayaran berupa jasa atau pemberian izin tertentu yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah kepada setiap orang atau badan. Misalnya retribusi atas penyediaan tempat penginapan, retribusi tempat pencucian mobil, pembayaran aliran listrik, pembayaran abonemen air minum, retribusi tempat penitipan anak, retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat, retribusi mendirikan bangunan, retribusi izin bangunan.

Karena kontra-prestasinya langsung dapat dirasakan, maka dari sudut sifat paksaannya lebih mengarah pada hal yang bersifat ekonomis. Artinya, apabila seseorang atau badan tidak mau membayar retribusi maka manfaat ekonominya langsung dapat dirasakan. Namun apabila manfaat ekonomisnya telah dirasakan tetapi retribusinya tidak dibayar, maka secara yuridis pelunasannya dapat dipaksakan sepeti halnya pajak.

Dasar hukum operasional terminal adalah Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Terminal Penumpang, yang dipakai sebagai acuan dalam pemungutan retribusi di Terminal Tirtonadi Surakarta. Retribusi Terminal dipungut dengan tujuan memperoleh keuntungan yang layak yang dapat diganti sebagai biaya pengelolaan, kebersihan, administrasi, dan penyelenggaraan.

Untuk dapat mengetahui pemungutan retribusi di Terminal Tirtonadi telah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002, maka dibutuhkan data tentang keterangan-keterangan yang berkaitan.


(36)

commit to user

a. Jasa penggunaan tempat parkir kendaraan untuk menaikkan dan

menurunkan penumpang.

b. Jasa penggunaan tempat parker kendaraan angkutan selama menunggu

keberangkatan.

c. Jasa penggunaan fasilitas parker kendaraan, selain kendaraan angkutan

umum penumpang.

d. Jasa penggunaan kios

e. Tempat penjualan tiket atau karcis.

f. Ruang tunggn penumpang.

g. Tanda pengenal besrta karyawannya, penjualan karcis, penjual jasa dan

pembesih bus.

h. Jasa pemasangan reklame.

i. Jasa kebersihan.

j. Jasa pemakaian lahan.

4. Fasilitas Terminal Penumpang

Fasilitas Terminal Penumpang terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas penunjang.

a. Fasilitas Utama Terminal Penumpang terdiri dari :

1). Jalur pemberangkatan kendaraan umum. 2). Jalur kedatangan kendaraan umum.


(37)

commit to user

3). Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan termasuk didalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum.

4). Bangunan kantor terminal. 5). Ruang tunggu penumpang. 6). Menara pengawas.

7). Loket penjualan karcis.

8). Rambu-rambu dan papan informasi, sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif penumpang dan jadwal perjalanan.

9). Pelataran parkir kendaraan pengantar dan atau taksi. 10). Pos keamanan.

11). Musholla.

b. Fasilitas Penunjang Terminal Penumpang terdiri dari :

1). Kamar kecil atau toilet. 2). Kios atau kantin. 3). Ruang pengobatan.

4). Ruang informasi dan pengaduan.

5) Telepon umum.

6). Tempat penitipan kendaraan. 7). Taman dan penghijauan.


(38)

commit to user

5. Prosedur Pembayaran Retribusi Terminal

Prosedur pembayaran retribusi terminal dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber : UPTD Terminal Tirtonadi Wajib

Retribusi

Karcis atau tanda pembayaran retribusi

Bendahara Khusus Penerima (BKP)

Kas Daerah lewat BPD

Koordinator pendapat atau data dari terminal


(39)

commit to user

6. Sistematika Pelaporan Retribusi Terminal

Arsip

Pembukuan

Laporan Ke Kantor Dinas

( Laporan Harian atau Bulanan)

Kas Daerah


(40)

commit to user

B. Analisis dan Pembahasan

Untuk mengetahui target yang diharapkan dapat tercapai atau tidaknya, maka penulis menyajikan table yang digunakan untuk mengukur tingkat keefektivannya tersebut.

Tabel II.1

Perbandingan Anggaran dan Realisasi 2006 - 2008

No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2006 3.460.000.000 3.018.570.080 87,24

2 2007 3.834.677.000 3.091.917.590 80,63

3 2008 3.882.667.000 3.291.679.200 84,78

Efektivitas adalah mengukur hubungan antara realisasi dengan target untuk mengetahui apakah hasilnya itu mencapai target yang telah ditetapkan, semakin tinggi persentase efektivitasnya maka semakin baik tingkat kefektivannya.

Dalam menentukan tingkat keefektivan, dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Efektivitas = x 100%

Maka efektivitas pendapatan diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :

Tahun 2006 = x 100% = 87,24%

Tahun 2007 = x 100% = 80,63%


(41)

commit to user

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi penerimaan retribusi terminal selalu tidak mencapai target, namun demikian target penerimaan selalu meningkat dari tahun sebelumnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut dapat ditempuh dengan cara yaitu meningkatkan pengawasan atas pelaksanaan pemungutan retribusi guna mengantisipasi penyalahgunaan/penerimaan yang tidak disetorkan ke Kas Daerah. fasilitas dan mengevaluasi kembali dasar yang digunakan dalam penetapan target yang tahun bersangkutan.

Tabel II.2

Tabel Perbandingan Biaya Retribusi Terminal

No Jenis tarif Besarnya tarif Realisasi Penyimpangan 1 a. Bus Cepat

AKAP/ AKDP b. B. Bus Lambat

AKAP/ AKDP

Rp 2000, 00

Rp 1500, 00

Rp 2000, 00

Rp 1500, 00

Sudah sesuai

Sudah sesuai

2 Bus Perkotaan a. Bus besar bus

sedang b. Bus kecil

Rp 750, 00

Rp 300, 00

Rp 750, 00

Rp 300, 00

Sudah sesuai

Sudah sesuai 3 Bus Kota


(42)

commit to user

a. Bus besar bus sedang

b. Bus kecil

Rp 750, 00

Rp 300, 00

Rp 750, 00

Rp 300, 00

Sudah sesuai

Sudah sesuai 4 Taksi dan Mobil Rp 500, 00 Rp 1000, 00 Menyimpang 5 Sepeda Motor

(parkir)

Rp 200, 00 Rp 500, 00 Menyimpang

6 Sepeda Motor (dititipkan dalam terminal)

Rp 500, 00 Rp 1000, 00 Menyimpang

7 Sepeda Rp 200, 00 Rp 200, 00 Sudah sesuai 8 Becak Rp 100, 00 Rp 100, 00 Sudah sesuai 9 Kios Terbuka , Kios

Tertutup

Rp 110/ m2 per hari

Rp 100/m2 per hari

Rp 90/m2 per hari

Rp 110/ m2 per hari Rp 100/m2 per hari Rp 90/m2 per hari Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai

10 Tempat penjualan Karcis Bus non-bus

Rp 1500 per hari Rp 45000 Rp 1500 per hari Rp 45000 Sudah sesuai


(43)

commit to user

(kebersihan,

penerangan, tempat duduk, pusat

informasi) MCK ( Toilet)

Rp 200, 00

Rp 200, 00

Rp 200, 00

Rp 1000, 00

Sudah sesuai

Menyimpang 12 Tanda Pengenal

(Pedagang, Penjual Karcis, Pembersih Bus, Asongan dan Penyemir Sepatu)

Rp 5000, 00 per orang

Rp 5000, 00 per orang

Sudah sesuai

13 Retribusi Asongan dan Penyemir Sepatu

Rp 500, 00 Rp 500, 00 Sudah sesuai

Pemungutan retribusi terminal sesuai Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2002 adalah sebagai berikut :

1. Jasa penggunaan tempat parkir kendaraan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Pemungutannya dilaksakan pada saat kendaraan memasuki terminal. Tarif retribusi berdasarkan jenis kendaraan atau bus yaitu untuk bus cepat AKAP/AKDP dikenakan tarif sebesar Rp 2000,00 untuk satu kali parkir, bus lambat AKAP/AKDP dikenakan tarif Rp 1500,00 untuk satu kali parkir.


(44)

commit to user

2. Bus Perkotaan

Bus perkotaan untuk bus besar dan sedang dikenakan tarif sebesar Rp 750,00 untuk satu kali masuk terminal, untuk bus kecil dikenakan tarif sebesar Rp 300,00 untuk satu kali masuk terminal.

3. Bus kota

Bus kota untuk jenis bus besar dan bus sedang dikenakan tarif sebesar Rp 750,00 untuk satu kali masuk terminal, dan untuk bus kecil dikenakan tarif sebesar Rp 300,00 untuk satu kali masuk terminal.

4. Taksi dan Mobil

Pemungutannya dilakukan pada saat jenis kendaraan tersebut memasuki wilayah Terminal Bus Tirtonadi dan dikenakan tarif retribusi sebesar Rp 1000,00 untuk satu kali masuk terminal maksimal tiga jam.

5. Jasa selain kendaraan umum.

Pemungutannya dilaksankan pada saat kendaraan sepeda motor parkir di dalam lingkungan terminal dikenakan tarif sebesar Rp 500,00 untuk satu kali masuk terminal maksimal tiga jam.

6. Untuk sepeda motor yang menitipkan sepeda motornya dan termasuk juga

menitipkan helm, dikenakan tarif sebesar Rp 1000,00 untuk satu kali penitipan maksimal 24 (dua puluh empat) jam.


(45)

commit to user

7. Pemungutan untuk sepeda yang menitipkannya di dalam lingkungan terminal

dikenakan tarif sebesar Rp 200,00 untuk satu kali penitipan maksimal 24 (dua puluh empat) jam.

8. Jenis kendaraan Becak

Pemungutan untuk becak yang masuk di dalam kompleks terminal dikenakan tarif sebesar Rp 100,00 untuk satu kali masuk terminal maksimal 24 (duapuluh empat) jam.

9. Tempat usaha dagang dan kebersihan.

Pemungutan untuk tempat jenis usaha dalam terminal yaitu kios tertutup yang di bagi dalm dua kelas. Untuk kios dengan kelas I dikenakan tarif sebesar Rp 110,00/ m2 per hari, kios dengan kelas II dikenakan tarif sebesar Rp 100,00/ m2 per hari sedangkan untuk kios dengan jenis Kios Terbuka dikenakan tarif sebesar Rp 90,00/ m2 per hari.

10.Tempat penjualan loket.

Pemungutan untuk tempat pnjualan karcis bus dan non bus dikenakan tarif sebesar Rp 1500,00 per hari untuk masa selama satu tahun. Dan pemungutan untuk izin penggunaan loket dikenakan tarif sebesar Rp 45000 untuk masa selama tiga tahun.

11.Ruang Tunggu.

Untuk jasa ruang tunggu, jasa kebersihan, jasa penerangan, jasa tempat duduk, jasa pusat informasi dikenakan tarif sebesar Rp 200,00 dan MCK (Toilet) dikenakan biaya Rp 1000, 00.


(46)

commit to user

12.Jasa Tanda Pengenal.

Pemungutan untuk tanda pengenal yang meliputi Pedagang, Penjual Karcis, Pembersih Bus, Asongan dan Penyemir Sepatu dikenakan tarif sebesar Rp 5.000,00 per orang tiap tahunnya.

13.Retribusi untuk Asongan dan Penyemir Sepatu.

Pemungutan retibusi untuk Asongan dan Penyemir Sepatu dikenakan tarif sebesar Rp 500,00 per orang untuk tiap harinya.

C. Hambatan-hambatan Retribusi

Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi terminal, petugas Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) mengalami hambatan, yaitu :

1. Sebagian pemilik kendaraan bermotor tidak bersedia membayar parkir sesuai

dengan hari penitipannya.

2. Kesadaran Wajib Retribusi untuk membayar retribusi masih kurang, padahal

uang yang dikeluarkan tidak seberapa hanya sebesar Rp 200,00. Selain dari Wajib Retribusi, pelanggaran juga dilakukan oleh Wajib Pungut dan banyak Wajib Retribusi yang mengeluh, karena Wajib Pungut jarang memberikan karcis jasa ruang tunggu yang digunakan oleh Wajib Pungut untuk menunggu jadwal kedatangan dan keberangkatan kendaraan dan terkadang Wajib Pungut enggan untuk memberikan uang kembali.


(47)

commit to user

3. Menurunnya pengoperasian armada bus dan tingginya biaya perawatan karena

mahalnya harga bahan baker.

4. Murahnya kreditan motor, yang mengakibatkan pengguna jasa lebih memilh

menggunakan sepeda motor karena lebih mengirit biaya transportasinya.

D. Upaya-upaya untuk memaksimalkan Retribusi Terminal

Upaya yang telah dilakukan oleh UPTD untuk memaksimalkan penerimaan retribusi terminal adalah sebagai berikut :

1. Memberikan sanksi kepada pemilik kendaraan bermotor yang tidak bersedia

membayar parkir sesuai hari penitipan, diberikan sanksi kendaraan tersebut tidak boleh diambil oleh pemilik jika tidak membayar sesuai hari penitipan.

2. Memperbaiki fasilitas dan kenyamanan di dalam Terminal agar masyarakat lebih

merasa nyaman untuk menunggu keberangkatan dan kedatangan kendaraan umum.

3. Meningkatkan pengawasan di lapangan agar penumpang setelah turun dari bus

melewati peron agar membayar peron sebesar Rp 200,00 dan bus-bus harus masuk terminal agar membayar peron juga.


(48)

commit to user

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan oleh penulis pada bab sebelumnya, maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari pemungutan retribusi Terminal Bus Tirtonadi.

A. Kelebihan

Dalam pemungutan retribusi di Terminal Tirtonadi yang telah diteliti oleh penulis, pemungutannya sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Terminal Penumpang. Petugas operasional Terminal Tirtonadi, sebagai berikut :

1. Bus Cepat AKAP/ AKDP, Bus Lambat AKAP/ AKDP

2. Bus Perkotaan untuk jenis bus besar, bus sedang dan bus kecil 3. Bus Kota untuk jenis bus besar, bus sedang, dan bus kecil 4. Sepeda

5. Becak

6. Tempat usaha dagang dan kebersihan 7. Tempat penjualan karcis bus non-bus

8. Jasa ruang tunggu, jasa kebersihan, jasa penerangan, jasa tempat duduk, jasa pusat informasi


(49)

commit to user

9. Pemungutan untuk tanda pengenal yang meliputi Pedagang, Penjual Karcis, Pembersih Bus, Asongan dan Penyemir Sepatu

10. Pemungutan retibusi untuk Asongan dan Penyemir Sepatu

B. Kelemahan

Selain kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan oleh penulis di atas, terdapat juga kelemahan berupa penyimpangan dari Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2002 sebagai berikut :

1. Jenis kendaraan Taksi dan Mobil

2. Sepeda motor yang parkir di dalam terminal dan menitipkan sepeda motor dan helmnya biaya retribusi yang di pungut tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002.

3. Pada jenis fasilitas umum (Toilet) biaya retribusinya tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002.


(50)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian analisis yang penulis lakukan pemungutan biaya retribusi yang terdapat di Terminal Tirtonadi tidak semuanya berjalan sesuai pada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002, misalnya pemungutan retirbusi untuk jenis Taksi dan Mobil, Sepeda Motor dan Toilet.

Namun pada jenis pemungutan retibusi yang sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002, misalnya :

1. Jenis angkutan umum (bus cepat, bus lambat, bus perkotaan, bus kota, becak)

2. Jenis angkutan pribadi (sepeda)

3. Fasilitas di dalam Terminal (Kios, Tempat Penjualan Loket, Ruang Tunggu)

4. Lain-lain (Tanda Pengenal Pedagang, Penjual Karcis, Pembersih Bus, Asongan

dan Penyemir Sepatu)

B.Rekomendasi

Berdasarkan uraian pada Bab III, masih terdapat beberapa kelemahan di dalam pemungutan retribusi oleh karena itu diperlukan pengawasan agar pemungutan retribusi sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 dan tidak terjadi lagi penyelewengan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait (petugas retribusi di dalam terminal) dan diberikan sanksi yang berat agar kejadian seperti itu tidak


(51)

commit to user

terulang kembali, peraturan daerah nomor 2 tahun 2002 hendaknya di tinjau kembali agar sesuai dengan kondisi saat ini.


(1)

commit to user

12.Jasa Tanda Pengenal.

Pemungutan untuk tanda pengenal yang meliputi Pedagang, Penjual Karcis, Pembersih Bus, Asongan dan Penyemir Sepatu dikenakan tarif sebesar Rp 5.000,00 per orang tiap tahunnya.

13.Retribusi untuk Asongan dan Penyemir Sepatu.

Pemungutan retibusi untuk Asongan dan Penyemir Sepatu dikenakan tarif sebesar Rp 500,00 per orang untuk tiap harinya.

C. Hambatan-hambatan Retribusi

Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi terminal, petugas Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) mengalami hambatan, yaitu :

1. Sebagian pemilik kendaraan bermotor tidak bersedia membayar parkir sesuai dengan hari penitipannya.

2. Kesadaran Wajib Retribusi untuk membayar retribusi masih kurang, padahal uang yang dikeluarkan tidak seberapa hanya sebesar Rp 200,00. Selain dari Wajib Retribusi, pelanggaran juga dilakukan oleh Wajib Pungut dan banyak Wajib Retribusi yang mengeluh, karena Wajib Pungut jarang memberikan karcis jasa ruang tunggu yang digunakan oleh Wajib Pungut untuk menunggu jadwal kedatangan dan keberangkatan kendaraan dan terkadang Wajib Pungut enggan untuk memberikan uang kembali.


(2)

commit to user

3. Menurunnya pengoperasian armada bus dan tingginya biaya perawatan karena mahalnya harga bahan baker.

4. Murahnya kreditan motor, yang mengakibatkan pengguna jasa lebih memilh menggunakan sepeda motor karena lebih mengirit biaya transportasinya.

D. Upaya-upaya untuk memaksimalkan Retribusi Terminal

Upaya yang telah dilakukan oleh UPTD untuk memaksimalkan penerimaan retribusi terminal adalah sebagai berikut :

1. Memberikan sanksi kepada pemilik kendaraan bermotor yang tidak bersedia membayar parkir sesuai hari penitipan, diberikan sanksi kendaraan tersebut tidak boleh diambil oleh pemilik jika tidak membayar sesuai hari penitipan.

2. Memperbaiki fasilitas dan kenyamanan di dalam Terminal agar masyarakat lebih merasa nyaman untuk menunggu keberangkatan dan kedatangan kendaraan umum.

3. Meningkatkan pengawasan di lapangan agar penumpang setelah turun dari bus melewati peron agar membayar peron sebesar Rp 200,00 dan bus-bus harus masuk terminal agar membayar peron juga.


(3)

commit to user

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan oleh penulis pada bab sebelumnya, maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari pemungutan retribusi Terminal Bus Tirtonadi.

A. Kelebihan

Dalam pemungutan retribusi di Terminal Tirtonadi yang telah diteliti oleh penulis, pemungutannya sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Terminal Penumpang. Petugas operasional Terminal Tirtonadi, sebagai berikut :

1. Bus Cepat AKAP/ AKDP, Bus Lambat AKAP/ AKDP

2. Bus Perkotaan untuk jenis bus besar, bus sedang dan bus kecil 3. Bus Kota untuk jenis bus besar, bus sedang, dan bus kecil 4. Sepeda

5. Becak

6. Tempat usaha dagang dan kebersihan 7. Tempat penjualan karcis bus non-bus

8. Jasa ruang tunggu, jasa kebersihan, jasa penerangan, jasa tempat duduk, jasa pusat informasi


(4)

commit to user

9. Pemungutan untuk tanda pengenal yang meliputi Pedagang, Penjual Karcis, Pembersih Bus, Asongan dan Penyemir Sepatu

10. Pemungutan retibusi untuk Asongan dan Penyemir Sepatu

B. Kelemahan

Selain kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan oleh penulis di atas, terdapat juga kelemahan berupa penyimpangan dari Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2002 sebagai berikut :

1. Jenis kendaraan Taksi dan Mobil

2. Sepeda motor yang parkir di dalam terminal dan menitipkan sepeda motor dan helmnya biaya retribusi yang di pungut tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002.

3. Pada jenis fasilitas umum (Toilet) biaya retribusinya tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002.


(5)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian analisis yang penulis lakukan pemungutan biaya retribusi yang terdapat di Terminal Tirtonadi tidak semuanya berjalan sesuai pada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002, misalnya pemungutan retirbusi untuk jenis Taksi dan Mobil, Sepeda Motor dan Toilet.

Namun pada jenis pemungutan retibusi yang sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002, misalnya :

1. Jenis angkutan umum (bus cepat, bus lambat, bus perkotaan, bus kota, becak) 2. Jenis angkutan pribadi (sepeda)

3. Fasilitas di dalam Terminal (Kios, Tempat Penjualan Loket, Ruang Tunggu) 4. Lain-lain (Tanda Pengenal Pedagang, Penjual Karcis, Pembersih Bus, Asongan

dan Penyemir Sepatu)

B. Rekomendasi

Berdasarkan uraian pada Bab III, masih terdapat beberapa kelemahan di dalam pemungutan retribusi oleh karena itu diperlukan pengawasan agar pemungutan retribusi sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 dan tidak terjadi lagi penyelewengan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait (petugas retribusi di dalam terminal) dan diberikan sanksi yang berat agar kejadian seperti itu tidak


(6)

commit to user

terulang kembali, peraturan daerah nomor 2 tahun 2002 hendaknya di tinjau kembali agar sesuai dengan kondisi saat ini.