commit to user
24
BAB III PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PT. SRI REJEKI ISMAN TEXTILE
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Dengan upaya terus menerus dalam inovasi, PT. Sri Rejeki Isman dari perusahaan kecil berubah menjadi perusahaan textile dan
garmen yang terintegrasi termasuk di dalamnya keseimbangan teknologi dan mesin. Sritex memiliki nama perusahaan “Sri Redjeki”
pada tahun 1966 yang berlokasi di Pasar Klewer Solo Jawa Tengah Indonesia.
Pada tahun 1968, perusahaan kecil ini dengan cepat meluas dan menjadi perusahaan besar di solo, PT. Sri Rejeki Isman terus berupaya
menambah kapasitas produksi pada tahun 1982. Dengan menambah departemen spinning dan weaving.
Pada saat ini PT. Sri Rejeki Isman memiliki empat unit, departemen spinning, lima unit departemen weaving tiga finishing, dan
enam garmen. Termasuk lebih dari 100 hektar tanah dan mempekerjakan 13.500 karyawan di dalamnya.
PT. Sri Rejeki Isman tidak hanya memproduksi seragam militer, PT. Sri Rejeki Isman juga memasok perlengkapan militer kebanyak negara
di seluruh dunia. PT. Sri Rejeki Isman berjanji untuk memberikan
commit to user
25
kualitas terbaik dalam produksi dan layanan yang lebih baik kepada konsumen dalam inovasi.
PT. Sri Rejeki Isman mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia MURI
dalam kategori,
pemrakarsa dan
penyelenggara apel karyawan terbanyak 2007. Perusahaan yang melaksanakan upacara bendera pada tanggal 17 setiap bulan.Penyedia
seragam angkatan bersenjata di dunia di luar Indonesia dengan jumlah terbanyak untuk 16 negara pada tahun 2007.
Dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, maka PT. Sri Rejeki Isman mendirikan PT. Senang Kharisma II guna meningkatkan hasil
produksi yang semakin bertambah baik lokal maupun ekspor. PT. Senang Kharisma awalnya adalah perusahaan yang berdiri sendiri,
untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang semakin meningkat maka PT. Sri Rejeki Isman menjalin kerjasama dengan PT. Senang
Kharisma yang berlokasi di Palur, dan di tahun 2008 PT. Senang Kharisma resmi menjadi Sritex Group. Untuk memenuhi lebih banyak
kebutuhan pelanggan maka PT. Sri Rejeki Isman mengembangkan PT. Senang Kharisma II yang berdiri pada tahun 2011 yang bertempat
di Jln. Kencur. Jetis. Desa Ngemplak. Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah. PT. Senang Kharisma II hanya memiliki departeman weaving untuk
memproduksi beberapa jenis kain grey.
commit to user
26
2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Menjadi mitra paling inovatif dalam menyediakan produk dan
layanan paling berkualitas untuk keperluan militer, lembaga pemerintahan dan swasta.
b. Misi
Menggunakan teknologi modern yang mampu menghasilkan produk dan layanan berkualitas tinggi untuk memenuhi berbagai
kebutuhan klien.
1
Menjadi sebuah
perusahaan yang
berorientasi kepada
keuntungan dan pertumbuhan bagi para pemangku kepentingan.
2
Menciptakan lingkungan tenaga kerja yang kondusif dan efektif dengan cara membangun budaya perusahaan yang selalu
berusaha keras dalam mengembangkan diri dan integrasi yang bersinergi.
3
Memberikan kontribusi dalam pengembangan bidang ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.
commit to user
27
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
4. Diskripsi Jabatan
a. General manajer
1 Memimpin dan mengawasi perusahaan.
2 Menentukan kebijakan pokok dalam perencanaan, penyusunan, pengendalian dan pengembangan perusahaan.
3 Mengkoordinasi dan mengawasi kebijaksanaan.
4
Mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada manajer.
commit to user
28
5
Melakukan pembinaan kegiatan dan menilai hasil dari tujuan perusahaan yang dibantu oleh staff ahli pengawasan dan internal
audit operasional, keuangan, dan pemasaran. b. Manajer
1 Manajer adalah pimpinan tertinggi dalam hal koordinasi dan pengembangan keputusan kekuasaan serta membawahi kepala
bagian dalam melaksanakan tugasnya c. Kepala bagian PPC production planning control
1 Membuat planning produksi dan pemasaran berdasarkan repeat order.
2 Membuat statistik dari data pemasaran. 3 Melakukan analisis secara berkala
d. Kepala bagian produksi 1 Mengawasi dan bertanggung jawab atas jalannya selalu sesuai
dengan yang direncanakan 2 Menjamin bahwa bahan baku, bahan penolong yang digunakan
dalam proses produksi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
3 Menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
4 Menyimpan dan memlihara dokumen yang berkaitan dengan kegiatan produksi
commit to user
29
e. Kepala bagian quality control
1 Mengatur dan menyusun rencana serta progam kerja bidang kualitas dan mutu produksi.
2 Melaksanakan pencatatan dan membuat laporan setiap proyek. 3 Mengawasi proses produksi secara keseluruhan sehingga dapat
menjamin tercapainya standar kualitas produk yang dikehendaki, f. Kepala bagian keuangan
1 Mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan agar sesuai dengan anggaran.
2 Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang perusahaan g. Kepala bagian pemasaran
1 Bertanggung jawab atas pemasaran produk 2 Memajukan perluasan pasar
3 Membuat perencanaan pemasaran produk h. Kepala bagian pengadaan dan barang
1 Mempersiapkan data barang kebutuhan pabrik yang akan dibeli 2 Mengadakan negosiasi dengan supplier
3 Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada seksi pembelian
i. Seksi administrasi 1 Mencatat order dari pelanggan
commit to user
30
2 Merangkum dan melakukan koreksi terhadap laporan produksi dan pengeluaran gudang
3 Melaksanakan kegiatan surat menyurat 4 Melakukan tindakan koreksi pada kartu debitur
j. Seksi produksi 1 Melaksanakan proses produksi
2 Memperhatikan standar operasional 3 Melakukan proses inspeksi produk yang dihasilkan
4 Mengirimkan atau menyerahkan hasil produksi ke gudang dalam keadaan tertata rapi
5 Menjaga kebersihan mesin k. Seksi transportasi
1 Mengirimkan produk ke konsumen sesuai instruktur kepada bagian pemasaran
2 Melakukan perawatan mobil 3 Menjamin bahwa mobil dalam keadaan baik dan siap dioperasikan
l. Seksi penjualan 1 Menyiapkan produk yang akan dipasarkan
2 Mengadakan kontraknegosiasi dengan konsumen 3
Menjamin barang yang dipasarkan sampai kepelanggan
5. Waktu Kerja
pengaturan jam kerja karyawan adalah sebagai berikut : Shift pagi
: 07.00 – 15.00
commit to user
31
Shift siang : 15.00 – 23.00
Shift malam : 23.00 – 07.00
Pembagian waktu kerja di atas berlaku untuk karyawan bagian produksi dan teknik sedangkan bagian karyawan bagian non produksi
bekerja dari jam 08.00sd 16.00 dengan istirahat antara jam 12.00 sd 13.00.
6. Proses Produksi
Dalam penelitian ini, penulis lebih menekankan pada proses produksi di departemen weaving. Weaving adalah suatu proses
menyilangkan benang pakan pada deretan benang-benang lusi selebar kain tenun yan di targetkan atau sesuai kemampuan mesin
a. Mesin-mesin produksi departemen weaving 1 Mesin Warping
Mesin yang digunakan untuk memproses bahan baku benang dari cares ke bem.
2 Mesin Sizing Mesin yang digunakan untuk proses bahan baku benang dengan
cara melapisi benang hasil dari mesin warping dengan menggunakan bahan penolong atau bahan obat berupa
campuran dari bermacam-macam bahan-bahan kimia. 3 Mesin Cucuk
Memasukkan benang lusi ke mata jarum agar bisa dipilih untuk mempermudah proses tenun.
commit to user
32
4 Mesin Tenun Mesin yang menyilangkan benang lusi dan benang pakan
sehingga terbentuk suatu kain yang memenuhi rancangan yang telah ditentukan. Operator yang bertugas di bagian tenun terus
mengawasi mesin dan menyambung jika ada yang putus, scara otomatis mesin akan berhenti jika ada yang putus.
5 Mesin Inspeksi Mesin yang digunakan untuk memeriksa kain yang sudah
diproses atau ditenun. Bila ada kecacatan maka petugas akan memperbaiki kain yang rusak, kemudian membersihkan sisa-
sisa benang pada kain. b. Proses Produksi Departemen Weaving
1 Flow Proses
Gambar 3.2 Proses Produksi
2 Deskripsi Proses Produksi a Raw Material
Penyediaan bahan baku pada saat proses produksi. Bahan baku dapat berupa benang pakan maupun benang lusi.
commit to user
33
b Penghanian Warping Proses menggulung benang sekaligus menentukan jumlah
dan panjang benang yang diperlukan. Semakin halus dan lebar jenis kain yang akan dibuat, semakin banyak benang
yang dibutuhkan. Karena semakin lebar kain yang akan dibuat semakin lebar gulungannya. Demikian juga bila
membuat kain yang halus akan memerlukan anyaman lebih rapat
c Pengkanjian sizing Pada tahap ini berfungsi untuk meratakan bulu-bulu,
menghilangkan kotoran sehingga pada saat proses penenunan benang tidak mudah putus. Yaitu dengan
memasukan benang yang sudah disiapkan pada warping ke dalam mesin sizing dengan obat.
d Proses cucuk rancing Proses memasukan benang lewat mata jarum ke sisir atau
gun. Jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang yang tersedia dari proses kanji, selanjutnya benang yang sudah
dicucuk kemudian dipasang ke mesin tenun. e Penenunan Loom
Proses dimana benang pakan dan benang lusi dianyam sehingga membentuk kain.
f Inspecting
commit to user
34
Proses penyempurnaan dari tahap tahap sebelumnya. Kain tersebut masih berupa kain grey atau kain mentah.
7. Jenis Hasil Produksi
Jenis barang jadi yang diproduksi di perusahaan textile PT. Sri Rejeki Isman dari departemen weaving tersebut adalah sebagai
berikut: a. Kain grey Cry 02
b. Kain grey R 28 c. Kain grey Cp 108
d. Kain grey C 61 e. Kain grey Rp 29
8. Penentapan Standar Kualitas
Setiap kain yang telah dihasilkan harus selalui diperiksa kembali kualitasnya agar sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan
oleh perusahaan sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen dan menjaga kepercayaan konsumen yang sangat mempengaruhi
pencitraan perusahaan. PT. Sri Rejeki Isman mempunyai standar kualitas sendiri untuk kain grey yang diproduksinya. Tingkat
kerusakan yang ditetapkan kain grey maksimal sebesar 0,5 persen dari total produksi.
Kerusakan yang terjadi pada kain grey: a. Putus lusi.
commit to user
35
Yaitu terputusnya benang yang membujur pada kain tenun. b. Putus pakan.
Yaitu terputusnya benang yang arahnya melintang pada kain tenun.
c. Ganda lusi Yaitu ada dua atau lebih benang lusi yang terdapat pada kain
tenun. d. Ganda pakan
Yaitu ada dua benang pakan yang terdapat pada kain tenun
9. Daerah Pemasaran
PT. Sri Rejeki Isman memasarkan produknya ke berbagai daerah di dalam negeri dan juga beberapa negara di dunia yaitu Jerman,
Inggris, Emirate Arab, Austria, Swedia, Belanda, Nowegia, Yunani, Oman, Kuwait, Suriname, Brunei Darusalam, Papua New Guinea,
Philipina, Saudi Arabia, Swaziland. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka PT. Sri Rejeki Isman mendirikan PT. Senang Kharisma II untuk
memproduksi kain Grey. Hasil produksi dari PT. Senang Kharisma II selalu di kirimkan ke PT. Sri Rejeki Isman guna pemrosesan lebih lanjut,
sehingga menjadi kain jadi yang siap di pasarkan ke berbagai daerah
B. LAPORAN MAGANG KERJA