Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

82 d. Hasil Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan di SMK N 2 Godean Sleman pada tanggal 2 Maret 2011, yang menjadi responden kelas XII Program Keahlian Tata Boga dengan 36 siswa. Dari perhitungan uji validitas diketahui bahwa instrumen siswa dari 40 butir, gugur 5 butir. Nomor butir soal yang gugur adalah no 8, 12, 21, 32 dan 35. Berdasarkan validasi tersebut butir soal yang telah gugur tidak perlu ada penambahan atau penggantian butir soal yang baru, karena item pertanyaan sudah terwakili dengan butir soal yang tidak gugur, maka dapat disimpulkan bahwa 35 butir soal dinyatakan valid atau sahih.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2007: 207. Untuk menentukan kelayakan video pembelajaran pengolahan kue putu mayang dari tepung beras hitam untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Mulok, dipakai pernyataan positif dan negatif pengukuran skala Likert. Skala pengukuran skala Likert, data dengan 83 jumlah item butir soal untuk ahli media 20 butir, ahli materi 20 butir, untuk guru 40 butir dan siswa 35 butir soal, dengan kriteria sangat layak, layak, tidak layak dan sangat tidak layak. Data yang diperoleh berupa angka yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif Sugiyono, 2008: 141. Data mengenai pendapat atau tanggapan siswa yang dikumpulkan dalam bentuk angket kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil angket dianalisis dengan kriteria sebagai berikut: Angka 4 = sangat layak Angka 3 = layak Angka 2 = tidak layak Angka 1 = sangat tidak layak Untuk skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai pada skala 4 Suharsimi Arikunto, 1993 yang diperlihatkan seperti Tabel 16. Tabel 16. Konversi Skor ke Nilai Pada Skala 4 Interval Skor Kategori X Mi + 1,5 SDi Sangat layak Mi XMi + 1,5 SDi Layak Mi – 1,5 SDi XMi Tidak layak X Mi - 1,5 SDi Sangat tidak layak Keterangan: X = skor hasil Mi = ½ Skor tertinggi ideal + skor terendah ideal SDi = 16 Skor tertinggi ideal – skor terendah ideal Suharsimi Arikunto, 2003: 223 Skor tiap butir tanggapan yang diperoleh dapat dikonversikan menjadi nilai untuk mengetahui kategori setiap butir tanggapanrata-rata secara keseluruhan terhadap video pembelajaran hasil pengembangan. Dengan berpedoman pada Tabel 16, akan lebih mudah untuk memberikan suatu 84 kriteria nilai bahwa video pembelajaran hasil pengembangan sudah layak atau belum digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik dari aspek pembelajaran, aspek materi maupun aspek media. 85

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil

1. Diskripsi Produk

Produk yang dihasilkan pada pembuatan video pembelajaran pengolahan kue putu mayang dari tepung beras hitam adalah berupa video dalam bentuk VCD dengan durasi 30 menit meliputi sub judul, standar kompetensi, target audience, tahap pra persiapan, persiapan, pengolahan produk, proses produksi serta penyajian sesuai dengan silabus Mata Pelajaran Mulok dengan standar kompetensi pengolahan hasil pertanian di SMK N 2 Godean Sleman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Diskripsi produk Video Pembelajaran Pengolahan Kue Putu Mayang dari tepung beras hitam No Aspek Uraian 1 Judul video Video pembelajaran pengolahan kue putu mayang dari tepung beras hitam. 2 Target audience Siswa kelas XII Jurusan Tata Boga SMK N 2 Godean Sleman Yogyakarta 3 Durasi 30 menit 4 Isi video Kompetensi dasar, pokok bahasan, pra persiapan, persiapan, pengolahan, penyajian dan evaluasi pembelajaran.