6
diharapkan siswa dapat belajar mandiri dan memiliki kemampuan sesuai dengan tujuan kompetensi menyiapkan dan mengolah bahan makanan hasil
pertanian yang terdapat dalam media video pembelajaran ini dengan waktu cepat.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian Research and Development R D tentang pembuatan media video pembelajaran
pengolahan kue putu mayang yang disederhanakan oleh Anik Gufron 2007: 13 dari tepung beras hitam pada mata pelajaran Mulok di SMKN 2 Godean
Sleman. Pengembangan video pembelajaran dalam pengolahan kue putu mayang dari tepung beras hitam dilakukan dengan beberapa tahap yaitu
analisis kebutuhan, pengembangan produk, validasi dan uji coba produk. Tahap pertama adalah pembuatan rancangan meliputi analisis kebutuhan,
pembuatan skrip atau naskah, sinopsis. Tahap kedua adalah produksi meliputi proses shooting, editing, mastering, recording audio. Tahap pasca produksi
dilakukan uji kelayakan yang dilakukan melalui uji validitas baik dari vadilitas ahli media, ahli materi dan guru pengampu serta siswa sebagai responden.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian tersebut dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Penggunaan media visual dan media audio belum optimal dilakukan oleh
guru di SMKN 2 Godean Sleman.
7
2. Keterbatasan jam pelajaran Mulok sehingga menyebabkan pemahaman
siswa mengenai pelajaran praktek kurang maksimal. 3.
Untuk memudahkan pembelajaran praktek, diperlukan media video pembelajaran pengolahan pada mata pelajaran Mulok.
4. Media audio visual pada mata pelajaran Mulok jurusan tata boga di
SMKN 2 Godean Sleman sangat kurang. 5.
Belum adanya video pembelajaran pengolahan kue putu mayang dari beras hitam di SMKN 2 Godean Sleman.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada pembuatan video pembelajaran pengolahan kue putu mayang
dari tepung beras hitam mulai dari pra persiapan, persiapan, proses pembuatan, penyajian, dan pengujian kelayakan media pembelajaran yang
digunakan pada mata pelajaran Mulok Tata Boga di SMKN 2 Godean Sleman. Prosedur pengembangan video pembelajaran meliputi pra produksi terdiri dari
identifikasi program, sinopsis, treatmen, naskahskrip, shooting skrip. Tahap produksi terdiri editing dan mastering. Tahap pasca produksi terdiri dari
shooting dan recording audio.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
8
1. Bagaimana proses produksi video pembelajaran pengolahan kue putu
mayang dari tepung beras hitam sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Mulok Jurusan Tata Boga di SMKN 2 Godean Sleman?
2. Apakah video pembelajaran pengolahan kue putu mayang dari tepung
beras hitam layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Mulok pada tahap materi pelajaran praktek jurusan tata boga di
SMKN 2 Godean Sleman ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui proses produksi pembuatan video pembelajaran
pengolahan kue putu mayang dari tepung beras hitam sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Mulok Jurusan Tata Boga di SMKN 2
Godean Sleman. 2.
Untuk mengetahui kelayakan video pembelajaran pengolahan kue putu mayang dari tepung beras hitam sebagai media pembelajaran pada mata
pelajaran Mulok jurusan tata boga di SMKN 2 Godean Sleman.
F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan