Jenis Laporan Keuangan Laporan Keuangan

7 Pendapat tersebut menunjukkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil dari sebuah sistem informasi akuntansi, sebagai media komunikasi bagi pemakai informasi untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan baik dari sisi likuiditas maupun profitabilitasnya, serta perubahan yang signifikan terhadap sumber daya yang dimiliki. Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan Progress Report secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara : fakta yang telah dicatat recorded fact, prinsip dan kebiasaan- kebiasaan di dalam akuntansi accounting converntion and postulate, pendapat pribadi personal judgement.

2.1.2 Jenis Laporan Keuangan

Jenis laporan keuangan utama dan pendukung laporan keuangan terdiri atas : 1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. 2. Perhitungan labarugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya dan labarugi perusahaan pada suatu periode tertentu. 3. Laporan sumber dan penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dan pengeluaran perusahaan selama satu periode 4. Laporan arus kas. Disini digambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode. Universitas Sumatera Utara 8 5. Laporan harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan unsur apa yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi usatu barang. 6. Laporan laba ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak dibagikan kepada pemilik saham. 7. Laporan perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam Perseroan Terbatas atau modal dalam perusahaan perseroan. Dari beberapa jenis laporan keuangan tersebut di atas, akan diuraikan sebagai berikut : a Laporan Neraca Posisi Keuangan Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saaat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Isikomponen laporan neraca terdiri atas: 1. Harta, Aktiva Asset Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak terwujud, dan lain-lain. Pengertian asset ini dikemukakan oleh berbagai pihak sebagai berikut : Menurut Accounting Principal Board APB Statement 1970:132 dikemukakan bahwa : “kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pembebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.” Selanjutnya Financial Accounting Standard Board FASB 1985:120 memberikan definisi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 9 “asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang lalu.” Berdasarkan definisi tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa sesuatu dianggap sebagai asset jika di masa yang akan datang dapat diharapkan memberikan net cash inflow yang positif kepada perusahaan. Selanjutnya klasifikasi aktiva yang dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai macam. Secara umum klasifikasi aktiva tetap terdiri atas : 1 aktiva tetap berwujud Fixed Asset, dan 2 aktiva tetap tidak berwujud Intangible Assets. Aktiva tetap berwujud meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dipakai secara aktif dalam operasi perusahaan, dan mempunyai masa kegunaan relatif permanen. Aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan yang terbatas harus didepresiasi selama masa kegunaannya, dan disajikan dalam neraca sebesar nilai bukunya harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasinya. Yang termaduk dalam golongan aktiva ini adalah bangunan, mesin dan alat-alat pabrik, mebel dan alat-alat kantor kendaraan dan alat-alat transport, alat kerja bengkel, aktiva sumber alam. Sedang aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan tidak terbatas, disajikan di dalam neraca sebesar harga perolehan. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud meliputi hak-hak preferensi istimewa yang dijamin oleh undang-undang, kontrak, perjanjian-perjanjian dan mempunyai masa manfaat dalam waktu relatif permanen. Selanjutnya menurut Harnanto 1991:357, bagi manajemen operating investment assets, meliputi seluruh mesin dan alat-alat pabrik dan lain-lain Universitas Sumatera Utara 10 equipment serta modal kerja yang ditempatkan untuk dikelola atau dioperasikan dalam usaha perusahaan untuk menghasilkan laba. Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa pada sudut pandang operasional investasi, aktiva tetap adalah merupakan salah satu unsur penting yang perlu menjadi fokus perhatian bagi perusahaan dalam kegiatan operasionalnya dalam kaitannya dengan menghasilkan pendapatanlaba. Disamping itu untuk untuk tujuan pemeliharaan kondisi aktiva tetap baik berwujud maupun tidak berwujud tetap dalam kondisi produktif bagi perusahaan diperlukan adanya depresiasi dan amortisasi sebagai proses alokasi harga perolehan aktiva tetap tersebut. 2. Kewajibanutang Liabilities Menurut definisi yang diberikan oleh APB bahwa : “kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban disini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban.” Berdasarkan definisi di atas, maka kewajiban ekonomis bagi perusahaan adalah diartikan sebagai penyerahan harta atau jasa di masa yang akan datang. Selanjutnya FASB memberikan definisi kewajiban sebagai berikut : “kewajiban adalah suatu kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis di masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau memberikan jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi.” Universitas Sumatera Utara 11 Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa kewajiban memiliki 3 sifat utama yaitu ; 1 kewajiban itu benar ada, 2 kewajiban itu tidak dapat dihindarkan, 3 kewajiban yang mewajibkan perusahaan telah terjadi. Kewajiban jika dikategorikan sesuai dengan jangka waktunya, maka terdapat kewajiban jangka pendek Current liabilities dan kewajiban jangka panjang long-term liabilities. Menurut Harnanto 1991:59, hutang jangka panjang adalah semua hutang yang jatuh tempo pembayarannya melampaui batas waktu satu tahun sejak tanggal neraca atau pembayarannya tidak akan dilakukan dalam periode siklus operasi perusahaan, tetapi lebih panjang dari batas waktu tersebut. Hutang obligasi, hutang hipoteik, hutang bank kredit investasi merupakan contoh-contoh dari hutang jangka panjang. Dalam kegiatan operasi perusahaan, hutang jangka panjang merupakan salah satu sumber permodalan yang mengandung resiko, karena memiliki komitmen untuk melakukan pembayaran sesuai jumlah yang disepakati, meski perusahaan dalam keadaan rugi sekalipun, sehingga hutang dapat saja menanggung resiko melebihi jumlah modal sendiri. Hal ini dipertegas oleh Harnanto 1991:304 bahwa semakin besar proporsi hutang di dalam struktur permodalan perusahaan, akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya ketidak mampuan untuk membayar kembali hutang beserta bunganya pada tanggal jatuh temponya. Pernyataan tersebut berarti bahwa bagi para kreditur bahwa kemungkinan turut sertanya dana yang mereka tanamkan di dalam perusahaan, untuk dipertaruhkan pada resiko kerugian juga semakin besar. Sedangkan bagi para pemilik khususnya pemegang saham biasa, adanya hutang di dalam perusahaan merupakan pula suatu Universitas Sumatera Utara 12 resiko tersendiri terhadap kemungkinan rugi yang dihadapi dari dana yang mereka tanamkan. Tetapi resiko itu juga diimbangi adanya harapan untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi rentabilitas sebagai akibat penggunaan modal asing. Akan tetapi perlu diingat bahwa proporsi hutangmodal asing yang berlebihan akan berakibat pada fleksibilitas manajemen untuk beralih pada aktivitas yang profitability akan tertutup dan menghadapi banyak hambatantintangan. 3. Modal Pemilik Owner’s Equity Equity adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga entity setelah dikurangi kewajibannya. Kategori modal bagi setiap perusahaan dapat berbeda yaitu pada perusahaan perseorangan nilai modal ini merupakan modal pemiliknya sendiri. Sedangkan dalam perusahaan perseroan terdiri dari modal setor dan modal dari pendapatan retained Earnings. b Laporan Laba rugi Profit Loss Committee on Terminology memberikan definisi laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan laba rugi sebagai kelebihandefisit penghasilan di atas biaya selama suatu periode akuntansi. Dari definisi tersebut di atas, maka laba rugi merupakan selisih positif atau selisih negatif yang diperoleh dari operasi dan non-operasional perusahaan terhadap biaya dalam satu periode akuntansi yang menyebabkan perubahan dalam posisi equity net asset perusahaan. Hal ini dipertegas lagi oleh FASB Statement Universitas Sumatera Utara 13 dengan mendefinisikan Accounting Income atau Laba akuntansi sebagai perubahan dalam equity net asset dari suatu entity selama suatu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal dari bukan pemilik. Isikomponen laporan laba rugi terdiri atas : 1. Pendapatanhasil Revenue Pendapatanhasil revenue merupakan hasil penjualanpenyerahan jasa oleh perusahaan kepada langganan atau penerima jasa. Menurut Harahap 2002:114 mengemukakan bahwa : “suatu penghasilan akan diakui sebagai pendapatan pada periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai.” Definisi tersebut memberi penekanan pengakuan pendapatan dari sisi waktu. Ditinjau dari sisi waktu maka pengakuan pendapatan tersebut dapat digunakan alternatif ; 1 selama produksi, 2 pada saat proses produksi selesai, 3 pada saat penjualanpenyerahan jasa, 4 pada saat penagihan Kas. 2. Biaya Expense Menurut APB mendefinisikan sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan. Sedangkan menurut FASB mendefinisikan expense sebagai arus keluar aktiva, penggunaan aktiva atau muculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, Universitas Sumatera Utara 14 pembuatan barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Penggolongan biaya terdiri atas ; biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada periode itu, 2 biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak dikaitkan dengan penghasilan, 3 biaya yang akrena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode manapun. 3. Laba rugi Insidentil InsidentilGains Insidentil Loses Menurut FASB Gains adalah naiknya nilai Equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selam satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik. Sedangkan Loses adalah turunnya equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik prive. 4. Pos Luar Biasa Extraordinary item Pos luar biasa merupakan kejadian atau transaksi yang mempengaruhi secara materil yang tidak diperkirakan terjadi berulang kali dan tidak dianggap merupakan hal yang berulang dalam proses operasi yang biasa dari sautu perusahaan. Menurut PAI kriteria Pos luar biasa ini adalah : 1 bersifat tidak normal tidak biasa, artinya memiliki tingkat abnormalitas yang tingi dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, 2 tidak sering terjadi, atau tidak diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 15 Pelaporan pos luar biasa ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan mengenai sifat dan jumlahnya. Selanjutnya menurut Diamond 1993:23 bahwa : “…The four main financial statement are the balance sheet, the income stattement, the retained earnings statement, and the statement of cash flows.” Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa diantara berbagai laporan keuangan yang biasanya disajikan oleh perusahaan, maka ada empat diantaranya merupakan laporan keuangan utama yang lazim digunakan yaitu : laporan neraraca, laporan laba-rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas.

2.2 Kinerja Keuangan