MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 6 WONODADI GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU
HALAMAN PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama
:
Sukarti
NPM
: 1013119196
Program Studi
: Program S-1 PGSD Dalam Jabatan
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi
: Universitas Lampung
Judul Skripsi
:Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Melalui Penerapan Metode Sosiodrama Pada
Siswa Kelas V SD Negeri 6 Wonodadi Gadingrejo
Kabupaten Pringsewu
Menyatakan bahwa penelitian skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan
sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh
orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian
studi pada universitas atau institut lain.
Bandar Lampung, Juli 2012
Yang membuat pernyataan,
S u k a r t i
(2)
MOTTO
”
Fa inna ma’al ’usri yusraa”
“Maka sesungguhnya
beserta KESUKARAN itu ada KEMUDAHAN”
(Al Insyiraah : ayat 5)
Ya Allah, setetes ilmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, jadikanlah
ia sebagai peneguh imanku, bukan penyebab kesombonganku
(3)
RIWAYAT HIDUP
Penulis
bernama
Sukarti,
dilahirkan di
Gadingrejo,
Kabupaten Pringsewu, pada tanggal 20 Juli 1957, anak
keenam dari enam bersaudara, dari pasangan Bapak
Kartodikromo (almarhum) dan Ibu Jumiyem.
Pendidikan formal di Sekolah Dasar SD Negeri 2 Gadingrejo diselesaikan pada
tahun 1971, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Gadingrejo
diselesaikan pada tahun 1974, dan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di SPG Negeri
II Tanjung Karang diselesaikan pada tahun 1977. Di tahun 1979, penulis diangkat
menjadi guru Sekolah Dasar. Penulis juga telah menyelesaikan pendidikan
Diploma II (DII) PGSD UP BJJ Bandar Lampung UT pada tahun 2006.
Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program S-1 PGSD Dalam
Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.
Penulis melakukan Pemantapan Praktik Lapangan(PPL) di SD Negeri 6
Wonodadi Gadingrejo pada tahun 2012.
(4)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahi rohmaanirrohimm.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan
karunia-Nya. Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan Skripsi ini kepada:
ALLAH SWT atas segala anugerah yang telah diberikan.
Suami tercinta, Pujiono.
Anak-anaku tercinta Ari Irawati dan Reni Oktavia, S.S.T. yang selalu setia
memberi dukungan, semangat dan doanya sehingga penulis bisa
menyelesaikan Skripsi ini dengan lancar.
Menantu tercinta, Ridwantoro dan Handoko Pamungkas, S.Pd.
Cucu tercinta, Anastasya Dian Nur Ratri dan Dwi Viona Indah Maharani.
Bapak pembimbing dan pembahas yang selalu memberikan bimbingan dan
bantuannya serta masukan hingga terselesaikannya Skripsi ini.
Almamaterku tercinta.
(5)
ABSTRAK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 6 WONODADI GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh: SUKARTI
Masalah yang dihadapi guru adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia . Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode Sosiodrama dapat meningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 6 Wonodadi Gadingrejo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Pola umum setiap tindakan meliputi 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi.
Pembelajaran menggunakan metode sosiodrama mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dari siklus ke siklus ditunjukkan dari jumlah siswa yang tuntas belajar.. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus 1 sebanyak 11 orang (44%), kemudian pada siklus II jumlah siswa yang tuntas bertambah 12 orang sehingga jumlah siswa yang tuntas pada akhir siklus II sebanyak 23 orang (92%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia.
(6)
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI
PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 6 WONODADI GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU
OLEH
SUKARTI
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
(7)
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI
PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 6 WONODADI GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU
(Skripsi)
Oleh
SUKARTI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
(8)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian ... 14
Gambar 3.2 Skenario Pelaksanaan Pembelajaran ... 15
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus ke Siklus ... 26
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...
i
ABSTRAK ...
ii
LEMBAR PERYATAAN ...
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...
iv
HALAMAN PENGESAHAN ...
v
RIWAYAT HIDUP ...
vi
MOTTO ...
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...
viii
KATA PENGANTAR ...
ix
DAFTAR ISI ...
x
DAFTAR TABEL ...
xi
DAFTAR GAMBAR ...
xii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ...
1
B.
Identifikasi Masalah ...
3
C.
Rumusan Masalah ...
4
D.
Tujuan Penelitian ...
4
E.
Manfaat Penelitian ...
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
PengertianBelajar ...
6
B.
Pengertian Prestasi Belajar ...
7
C.
Metode Pembelajaran ...
8
D.
Metode Sosiodrama ...
9
1. Langkah-langkah Sosiodrama ...
9
2 Kelebihan dan Kelemahan Sosiodrama ...
10
E.
Kerangka Pikir ...
11
F.
Hipotesis Tindakan ...
13
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Model Penelitian ...
14
B.
Tempat dan Waktu Penelitian ...
14
C.
Subjek Penelitian ...
14
D.
Prosedur Penelitian ...
14
E.
Teknik Pengumpulan Data ...
18
F.
Teknik Analisis Data ...
18
(10)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian ...
20
B.
Pembahasan ...
21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan ...
30
B.
Saran ...
30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1.
RPP dan Soal tes ...
34
2.
Teks Dialog ...
55
3.
Lembar Observasi Aktivitas ...
59
4.
Nilai Siswa ...
60
5.
Alat Peraga Gambar ...
62
(11)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Observasi Siswa dalam Bermain Drama pada Siklus I .. 19
Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif Siklus I ... 19
Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa dalam Bermain Drama pada Siklus II .. 19
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus II ... 20
(12)
MENGESAHKAN
1.
Tim Penguji
Ketua
:
Drs. Sugiyanto, M.Pd
……….
Penguji
Bukan Pembimbing :
Drs.H. Maman Surahman, M.Pd.
…...…….
2.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
NIP 19600315 198503 1 003
(13)
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya skripsi ini dapat
diselesaikan. Skripsi dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa
Indonesia Melalui Penerapan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas V SD Negeri
6 Wonodadi Gadingrejo Kabupaten Pringsewu” sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila
2.
Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
3.
Bapak Dr.H. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD Jurusan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4.
Bapak Drs. Sugiyanto,M.Pd., selaku dosen Pembimbing, terima kasih atas
kesabarannya memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam proses
penyelesaian Skripsi ini
5.
Bapak Drs.H. Maman Surahman, M.Pd., selaku Dosen Pembahas, terima
kasih atas segala saran dan masukannya.
Akhirnya penulis panjatkan doa dan syukur, semoga apa yang penulis sajikan
dalam laporan ini, bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Gadingrejo, Juli 2012
Penulis,
S u k a r t i
(14)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses pembelajaran, metode pembelajaran merupakan komponen yang
sangat penting. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat, dapat
memudahkan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran dan mempermudah
siswa untuk menangkap materi yang disampaikan. Namun dalam pelaksanaannya
banyak guru yang masih menggunakan metode pembelajaran dengan ceramah,
dan pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Akibatnya pembelajaran yang
dilakukan kurang menarik, siswa menjadi cenderung sering merasa bosan ketika
mengikuti pembelajaran.
Selain itu guru sering beranggapan bahwa dengan menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswanya berarti guru sudah menyelesaikan tugasnya
mengajar. Guru kurang menyadari bahwa dalam pembelajaran seharusnya lebih
mengutamakan proses pembelajaranya. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa
menjadi kurang memuaskan. Oleh karena itu guru perlu melakukan usaha untuk
memperbaiki pembelajaran yang ada dengan menggunakan pembelajaraan yang
bisa membuat siswa lebih aktif dan bisa berkomunikasi dengan guru maupun
dengan sesama siswa.
(15)
2
Salah satu pelajaran yang sering dianggap siswa menjenuhkan adalah Bahasa
Indonesia. Siswa menganggap pelajaran ini membosankan kerena guru
menyampaikan materi dengan ceramah saja. Keadaan ini jika dibiarkan tentu
akan sangat merugikan bagi siswa karena Bahasa Indonesia merupakan salah
satu pelajaran yang masuk dalam pelajaran yang dimasukkan dalam Ujian
Nasional (UN).
Berdasarkan hasil observasi, nilai pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri 6
Wonodadi pada kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah.
Dari seluruh siswa diketahui hanya sebanyak 10 orang siswa atau 40% saja yang
tuntas belajar atau mendapat nilai di atas KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65,
sedangkan sebanyak 15 orang atau 60% mendapat nilai dibawah KKM atau belum
tuntas. Ketidaktuntasan belajar siswa ini kemungkinan disebabkan pembelajaran
yang digunakan kurang menarik. Hal ini rnengakibatkan hasil yang diperoleh
belum maksimal karena metode pembelajaran yang digunakan belum
menciptakan suasana yang dapat merangsang keinginan dan motivasi siswa untuk
belajar secara optimal sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan menggunakan metode ceramah, siswa
hanya akan menerima materi secara satu arah dari guru saja. Siswa tidak diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau gagasan-gagasan mereka.
Untuk itu guru perlu melakukan uaha untuk memperbaiki proses pembelajaran
yang ada dengan menggunakanpembelajaran yang bisa membuat siswa lebih aktif
dan bisa berkomunikasi baik dengan guru maupun dengan sesama siswa, Hal ini
sesuai dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2002:9)
(16)
3
bahwa guru sebaiknya menggunakan metode mengajar yang bervariasi dalam
kegiatan pembelajaran agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi
menarik perhatian anak didik karena tidak ada metode yang digunakan dalam
pembelajaran yang seratus persen baik.
Salah satu pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan
tersebut adalah pembelajaran dengan metode Sosiodrama. Metode sosiodrama
mempunyai kebaikan-kebaikan antara lain siswa melatih dirinya untuk melatih,
memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan, sebagai pemain harus
memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan terutama untuk materi yang
harus diperankannya. Dengan demikian daya ingatan siswa harus tajam dan tahan
lama. Siswa juga akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu
bermain drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai
dengan waktu yang tersedia.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yaitu:
a. Pembelajaran kurang menarik
karena belum menggunakan metode
pembelajaran yang tepat sehingga cenderung membosankan.
b. Pembelajaran kurang memotivasi siswa.
c. Prestasi belajar siswa rendah dilihat dari rata-rata nilai yang belum mencapai
KKM.
(17)
4
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, dapat dirumuskan
per
masalahan dalam pembelajaran sebagai berikut: “Apakah
penerapan metode
sosiodrama dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa
kelas V SD Negeri 6 Wonodadi?"
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia
siswa kelas V SD Negeri 6 Wonodadi Gadingrejo setelah diberikan metode
Sosiodrama.
E. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa ,
Dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan diharapkan siswa akan lebih tertarik dengan mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Bagi guru
a. Dapat memberikan gambaran dalam rangka pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah.
b. Mengembangkan kreatifitas dan strategi dalam memotivasi belajar siswa.
c. Dapat menjadikan antisipasi mengajar Bahasa Indonesia bagi guru.
(18)
5
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan masukan yang baik bagi sekolah untuk
mengadakan pembaharuan, memajukan program sekolah pada umumnya
kearah yang lebih baik.
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya. Dalam proses belajar terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan" pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikomotor maupun afektif. Whittaker (dalam Djamarah 2002:12) misalnya, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman.
Menurut Slameto (dalam Djamarah 2002: 13) "Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya"
Sedangkan menurut Kingskey (dalam Djamarah 2002:13) mengatakan bahwa
learning is the process by which behavior(in the broader sense) is originated or changed through pactice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan.
(20)
7 Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan prilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya.
B. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belarjar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang menghasilkan pengetahuan atau nilai - nilai kecakapan. Selain itu prestasi belajar bisa juga disebut kecakapan aktual (actual ability) yang diperoleh seseorang setelah belajar, suatu kecakapan potensial (potensial abitity) yaitu kemampuan dasar yang berupa disposisi yang dimiliki oleh individu untuk mencapai prestasi. Kecakapan aktual dan kecakapan potensial ini dapat dimasukkan kedalam suatu istilah yang lebih umum yaitu kemampuan(ability). Winkel (1996:162) mengatakan bahwa "prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kernampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajamya sesuai dengan bobot yang dicapainya". Sedangkan menurut Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: "Kesempurnaan yang dicapai
seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut."
(21)
8 Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh siswa setelah siswa yang bersangkutan dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kecakapan nyata (actual) bukan kecakapan potensial. Prestasi siswa biasanya dipengaruhi oleh faktor dalam diri siswa yang belajar yang meliputi IQ, motivasi, minat, bakat, kesehatan dan faktor luar siswa yang belajar yang meliputi guru pengajar,materi ajar, latihan, sarana kelengkapan belajar siswa tempat di sekolah atau di rumah serta di lingkungan sosial siswa.
Prestasi belajar ini dapat dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah mengerjakan suatu tes. Tes yang digunakan untuk menentukan prestasi belajar merupakan suatu alat untuk mengukur aspek - aspek tertentu dari siswa misalnya pengetahuan, pemahaman atau aplikasi suatu konsep.
C. Metode Pembelajaran
Menurut Sri Anitah (2007 : 7.24) dalam bahasa Inggris, metode berarti method
yang artinya cara. Apabila kita kaitkan dengan pembelajaran, metode merupakan cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa. Karena metode lebih menekankan kepada peran guru, istilah metode sering digandengkan dengan kata mengajar, yaitu metode mengajar. Metode adalah cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pada hakikatnya adalah suatu prosedur untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan , yang meliputi hal-hal sebagai berikut: a) Pemilihan bahan. b) Urutan bahan, c) Penyajian bahan. d) Pengulangan bahan.
(22)
9 Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode mengajar diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Guru sebaiknya menggunakan metode mengajar yang bervariasi dalam kegiatan pembelajaran agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik.
Berdasarkan beberapa arti tersebut jika dikaitkan dengan pembelajaran maka pengertian metode adalah cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
D. Metode Sosiodrama
1) Langkah-langkah Sosiodrama
Menurut Ruminiati (2008 :2-8) metode sosiodrama merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode sosiodrama cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan sosiodrama dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah Dasar. Di samping itu dalam metode sosiodrama siswa diajak untuk bermain peran beberapa prilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
(23)
10 Menurut Sri Anitah (2007:5.23) prosedur penggunaan metode sosiodrama adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan topik sosiodrama yang diarahkan oleh guru. Ketika siswa akan membuat suatu drama, maka langkah awal yang harus ditempuh adalah menetapkan topik cerita dari drama tersebut.
b. Menetapkan kelompok dan topik yang akan dibahas. Metode sosiodrama adalah suatu metode yang memerlukan lebih dari satu orang siswa, oleh karena itu hendaknya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
c. Sosiodrama diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik dan peran yang dimainkan. Untuk memainkan peranan dalam sosiodrama, maka guru diharuskan memberi petunjuk awal tentang cara dan teknik memainkan sosiodrama yang baik sesuai dengan topik yang disampaikan.
d. Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi. Untuk membahas kekurangan dan kelebihan tentang sosiodrama yang ditampilkan oleh kelompok, maka dapat dievaluasi melalui diskusi kelas.
e. Kesimpulan dan saran dari kegiatan sosiodrama. Pada akhir pembelajaran maka harus ada benang merah yang berupa kesimpulan yang dibahas oleh guru dan siswa secara bersama-sama.
Berikut ini, dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna mendukung efektivitas metode sosiodrama dalam pembelajaran. Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode sosiodrama diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan peran yang akan dilahrkan dalam sosiodrama,
b. Mampu memberikan illustrasi,
c. Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam sosiodrama tersebut, d. Mampu mengamati secara proses sosiodrama yang dilakukan oleh
(24)
11
2) Kelebihan dan Kekurangan Sosiodrama
Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran sosiodrama. Hal ini merupakan salah satu kelebihan metode sosiodrama. Metode mengajar sosiodrama lebih banyak menuntut aktivitas siswa sehingga langsung maupun tidak langsung melalui metode sosiodrama kemampuan siswa yang berkaitan dengan bermain peran dapat dikembangkan. Siswa akan menguasai konsep dan keterampilan intelektual, sosial dan motorik dalam bidang-bidang yang dipelajarinya serta mampu belajar melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik dan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Namun demikian, pelaksanaan pembelajaran sosiodrama memerlukan waktu yang cukup banyak. Inilah yang menjadi kekurangan metode sosiodrama. Jika guru tidak maksimal dalam memanfaatkan waktu pembelajaran, maka pembelajaran dengan sosiodrama tidak akan maksimal.
E. Kerangka Pikir
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh seorang guru. Metode pembelajaran yang digunakan tentu akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Metode pembelajaran sebagai salah satu faktor yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran
(25)
12 menempati peran penting dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat akan menentukan tingkat aktivitas dan prestasi belajar siswa terhadap konsep yang diberikan dalam proses pembelajaran. selama ini guru belum memanfaatkan metode pembelajaran yang ada sehingga berpengaruh pada aktivitas dan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui bagaimanakah metode sosiodrama dapat meningkatkan prestasi belajat bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 6 Wonodadi, maka dilakukan penelitian terhadap kelas tersebut dengan diterapkan metode sosiodrama.
Menurut Ruminiati (2008 :2-8), kelebihan penggunaan metode sosiodrama adalah pembelajarannya mampu untuk mengajak siswa berperan aktif dalam pembelajaran di kelas, siswa juga dituntut untuk lebih bertanggungjawab dengan konsep materi yang didapatkannya sehingga materi yang didapat tidak hanya sebatas diingat, tetapi juga disampaikan. Siswa juga menjadi jauh lebih aktif dalam proses belajarnya. Oleh karena itu, siswa akan lebih mudah mengingat materi yang didapat akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Tetapi juga ada beberapa kendala atau kelemahan dari pembelajaran ini, Masalah yang sering muncul adalah pembagian waktu yang tepat. Karena jika pembagian waktunya kurang baik, maka pembelajaran dengan metode sosiodrama ini justru akan menjadi susah diterapkan.
Berdasarkan kelebihan metode pembelajaran sosiodrama tersebut, maka dengan penggunaan waktu yang baik, metode sosiodrama ini akan mampu meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia di kelas V tersebut.
(26)
13
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu : Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan kerangka pikir maka dapat ditarik hipotesis “Penerapan metode sosiodrama dengan benar dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 6 Wonodadi Gadingrejo Kabupaten Pringsewu”.
(27)
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dimulai dari perencanaan tindakan, observasi dan refleksi, kemudian kembali ke perencanaan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 6 Wonodadi Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini dimulai dari bulan April dan berakhir pada bulan Mei semester Genap Tahun Pelajaran 201 I -2012.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 6 Wonodadi Tahun Pelajaran 20l1 -2012 yang berjumlah 25 orang yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini diadopsi dari model Kemmis dan MC Taggart (dalam Sunyono 2010:15) dengan pola umum sebagai berikut:
(28)
15 Garis besar langkah-langkah dalam penelitian ini adalah:
Siklus I Siklus II
Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian 1. Siklus 1
a. Perencanaan 1
Pada tahap ini diawali dengan:
a. Membuat RPP, lembar observasi, menyiapkan bahan ajar ,alat peraga bermain peran, LKS dan soal tes formatif
b. Mempersiapkan dan merencanakan skenario pembelajaran berupa skema sebagai berikut:
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi Perencanaan II Perbaikan
Tindakan Observasi Refleksi II
(29)
16
Gambar 3.2. Skenario pelaksanaan pembelajaran adaptasi dari Sri Anitah (2007:5.23)
b. Pelaksanaan Tindakan 1
Pelaksanaan pembelajaran mengikuti skenario pembelajaran sebagai berikut:
1) Menyampaikan indikator pembelajaran, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa serta menentukan topic sosiodrama yaitu tentang kesehatan yang berjudul “sakit perut”.
2) Mengelompokkan siswa secara berpasang-pasangan (2 orang tiap
kelompok).
3) Guru memberi petunjuk cara dan teknik bermain sosiodrama.
4) Melaksanakan pembelajaran sosiodrama dengan menggelar pentas
drama yang masing-masing tokoh diperankan oleh siswa tiap kelompok.
5) Tiap kelompok melakukan diskusi untuk menganalisis kekurangan
dan kelebihan pelaksanaan sosiodrama.
6) Menarik kesimpulan bersama siswa.
Menetapkan Topik Sosiodrama
Berdiskusi tentang
pementasan drama Pementasan drama
Petunjuk cara dan teknik bermain drama Pembagian
kelompok
Mengambil Kesimpulan
(30)
17
c. Pengamatan 1
Melakukan pengamatan bersama dengan observer terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui metode pembelajaran sosiodrama, guru, siswa kondisi kelas dan masalah-masalah yang muncul pada saat pembelajaran di kelas. Pengamatan ini dilakukan oleh seorang observer yang dapat dipercaya dalam artian observer adalah orang yang mampu menyampaikan data dengan sebenar-benarnya. Lembar observasi terlampir. Tes formatif menggunakan tes tertulis.
d. Refleksi 1
Refleksi 1 dilakukan untuk membahas tentang kekurangan yang terjadi pada siklus 1 berkenaan dengan skenario pembelajaran, pembagian waktu dan tugas siswa serta refleksi mengenai RPP dan hasil pembelajaran untuk direvisi atau diperbaiki pada siklus selanjutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan 2
Berdasarkan refleksi siklus 1, Guru membuat RPP sebagai pedoman siklus ke II dengan metode dan model yang digunakan sesuai pada siklus 1. b. Pelaksanaan tindakan 2
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada mei 2012 dan dimulai dengan kegiatan hasil dari refleksi siklus l. Menekankan pada hal-hal yang belum dikuasai oleh siswa. Diharapkan dengan penjelasan dan tindakan
(31)
18 pada siklus II ini, siswa lebih memahami pelajaran yang disampaikan sehingga akan mendapatkan hasil belajar yang optimal.
c. Pengamatan 2
Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui metode pembelajaran sosiodrama terhadap siswa. Lembar pengamatan terlampir, serta tes formatif yang dilakukan menggunakan tes tertulis seperti pada sikus I.
d. Refleksi 2
Berdasarkan hasil yang diperoleh selama tindakan 2, guru , siswa dan observer bersama membahas hasil pengamatan serta hasil uji siklus. Diharapkan pada akhir siklus ini semua siswa mendapatkan hasil yang optimal.
E. Teknik pengumpulan data
1. Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi langsung terhadap aktivitas sosiodrama.
2. Tes
Teknik tes dilakukan untuk mengambil berupa data prestasi siswa. Tes dilakukan pada akhir setiap siklus. Tes dilakukan pada tiap akhir siklus. F. Teknik Analisis Data
(32)
19 Untuk pengambilan data akttivitas menggunakan lembar pengamatan/observasi, sedangkan data prestasi siswa ditentukan dari nilai tes formatif pada tiap siklus. Adapun rumus mencari skor pengamatan sesuai dengan tabel sebagai berikut:
No. Nama Aspek yang diamati
Nilai bermain
peran
Lafal Intonasi Ekspresi
1 2 3 dst..
Keterangan nilai aktivitas bermain peran: 100 maksimal Nilai diperoleh yang Nilai peran bermain
Nilai x
Untuk nilai tes formatif tertulis sebagai berikut:
Nilai tes formatif = 100
maksimal Nilai
diperoleh yang
Nilai x
G. Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan tindakan kelas ini yaitu Siswa dianggap aktif bila nilai aktivitas bermain drama mencapai 60, dan Nilai prestasi belajar dianggap tuntas bila mencapai nilai 65.
(33)
29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan Penilaian Tindakan Kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan metode pembelajaran sosiodrama dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 6 Wonodadi.
2. Dengan menggunakan metode sosiodrama siswa dapat berdiskusi dengan leluasa dan dapat berkreasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa kelas V SD Negeri 6 Wonodadi.
3. Dapat meningkatkan hubungan sosial antara siswa yang satu dengan yang lain juga antara siswa dan guru.
B. Saran
Pada pembelajaran ini masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Maka, dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan selanjutnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
(34)
30 1. Siswa
Siswa harus lebih berani untuk mengeluarkan pendapat dan ide kreatif serta lebih efisien menggunakan waktu yang ada dalam pembelajaran. 2. Guru
Guru harus lebih bisa menggali pengetahuan awal siswa dan memberikan motivasi sebelum memulai pembelajaran sehingga siswa akan lebih siap dalam memulai pembelajaran
3. Sekolah
Penggunaan pembelajaran metode sosiodrama dengan baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran Bahasa Indonesia.
(1)
Gambar 3.2. Skenario pelaksanaan pembelajaran adaptasi dari Sri Anitah (2007:5.23)
b. Pelaksanaan Tindakan 1
Pelaksanaan pembelajaran mengikuti skenario pembelajaran sebagai berikut:
1) Menyampaikan indikator pembelajaran, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa serta menentukan topic sosiodrama yaitu tentang kesehatan yang berjudul “sakit perut”.
2) Mengelompokkan siswa secara berpasang-pasangan (2 orang tiap kelompok).
3) Guru memberi petunjuk cara dan teknik bermain sosiodrama.
4) Melaksanakan pembelajaran sosiodrama dengan menggelar pentas drama yang masing-masing tokoh diperankan oleh siswa tiap kelompok.
5) Tiap kelompok melakukan diskusi untuk menganalisis kekurangan dan kelebihan pelaksanaan sosiodrama.
6) Menarik kesimpulan bersama siswa. Menetapkan Topik
Sosiodrama
Berdiskusi tentang
pementasan drama Pementasan drama Petunjuk cara dan teknik bermain drama Pembagian
kelompok
Mengambil Kesimpulan
(2)
17
c. Pengamatan 1
Melakukan pengamatan bersama dengan observer terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui metode pembelajaran sosiodrama, guru, siswa kondisi kelas dan masalah-masalah yang muncul pada saat pembelajaran di kelas. Pengamatan ini dilakukan oleh seorang observer yang dapat dipercaya dalam artian observer adalah orang yang mampu menyampaikan data dengan sebenar-benarnya. Lembar observasi terlampir. Tes formatif menggunakan tes tertulis.
d. Refleksi 1
Refleksi 1 dilakukan untuk membahas tentang kekurangan yang terjadi pada siklus 1 berkenaan dengan skenario pembelajaran, pembagian waktu dan tugas siswa serta refleksi mengenai RPP dan hasil pembelajaran untuk direvisi atau diperbaiki pada siklus selanjutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan 2
Berdasarkan refleksi siklus 1, Guru membuat RPP sebagai pedoman siklus ke II dengan metode dan model yang digunakan sesuai pada siklus 1.
b. Pelaksanaan tindakan 2
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada mei 2012 dan dimulai dengan kegiatan hasil dari refleksi siklus l. Menekankan pada hal-hal yang belum dikuasai oleh siswa. Diharapkan dengan penjelasan dan tindakan
(3)
pada siklus II ini, siswa lebih memahami pelajaran yang disampaikan sehingga akan mendapatkan hasil belajar yang optimal.
c. Pengamatan 2
Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui metode pembelajaran sosiodrama terhadap siswa. Lembar pengamatan terlampir, serta tes formatif yang dilakukan menggunakan tes tertulis seperti pada sikus I.
d. Refleksi 2
Berdasarkan hasil yang diperoleh selama tindakan 2, guru , siswa dan observer bersama membahas hasil pengamatan serta hasil uji siklus. Diharapkan pada akhir siklus ini semua siswa mendapatkan hasil yang optimal.
E. Teknik pengumpulan data 1. Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi langsung terhadap aktivitas sosiodrama.
2. Tes
Teknik tes dilakukan untuk mengambil berupa data prestasi siswa. Tes dilakukan pada akhir setiap siklus. Tes dilakukan pada tiap akhir siklus.
(4)
19 Untuk pengambilan data akttivitas menggunakan lembar pengamatan/observasi, sedangkan data prestasi siswa ditentukan dari nilai tes formatif pada tiap siklus. Adapun rumus mencari skor pengamatan sesuai dengan tabel sebagai berikut:
No. Nama Aspek yang diamati
Nilai bermain
peran Lafal Intonasi Ekspresi
1 2 3 dst..
Keterangan nilai aktivitas bermain peran:
100 maksimal Nilai diperoleh yang Nilai peran bermain
Nilai x
Untuk nilai tes formatif tertulis sebagai berikut:
Nilai tes formatif = 100
maksimal Nilai
diperoleh yang
Nilai x
G. Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan tindakan kelas ini yaitu Siswa dianggap aktif bila nilai aktivitas bermain drama mencapai 60, dan Nilai prestasi belajar dianggap tuntas bila mencapai nilai 65.
(5)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan Penilaian Tindakan Kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan metode pembelajaran sosiodrama dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 6 Wonodadi.
2. Dengan menggunakan metode sosiodrama siswa dapat berdiskusi dengan leluasa dan dapat berkreasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa kelas V SD Negeri 6 Wonodadi.
3. Dapat meningkatkan hubungan sosial antara siswa yang satu dengan yang lain juga antara siswa dan guru.
B. Saran
Pada pembelajaran ini masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Maka, dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan selanjutnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
(6)
30 1. Siswa
Siswa harus lebih berani untuk mengeluarkan pendapat dan ide kreatif serta lebih efisien menggunakan waktu yang ada dalam pembelajaran. 2. Guru
Guru harus lebih bisa menggali pengetahuan awal siswa dan memberikan motivasi sebelum memulai pembelajaran sehingga siswa akan lebih siap dalam memulai pembelajaran
3. Sekolah
Penggunaan pembelajaran metode sosiodrama dengan baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran Bahasa Indonesia.