BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
penting. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis dalam jangka waktu lama. Hipertensi sampai saat ini menjadi masalah kesehatan karena sekitar 90 belum
diketahui penyebabnya. Hipertensi disebut juga dengan The Silent Killer karena sering kali dijumpai tanpa gejala, yang apabila tidak obati dan ditanggulangi akan
menimbulkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan ginjal dan lainnya yang pada akhirnya dapat mengakibatkan cacat
maupun kematian. Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 14090 mmHg saat istirahat diperkirakan
mempunyai keadaan darah tinggi, Palmea, A. Williams, B., 2007 Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey
NHANES menunjukkan bahwa dari tahun 1999 – 2000, insiden hipertensi pada orang dewasa sebesar 29 – 31 yang berarti terdapat 56 – 65 juta orang penderita
hipertensi di Amerika Serikat dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHANES III pada tahun 1998 – 1991. Di Indonesia dari hasil data RISKESDAS pada tahun
2007 prevalensi penderita hipertensi sebesar 31,7, RISKESDAS, 2007 Hipertensi juga dapat disebabkan karena faktor berat badan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan berat badan akan menaikkan tekanan darah, dan sebaliknya penurunan berat badan akan diikuti dengan penurunan
tekanan darah, Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan kelompok etnik di semua umur. Menurut National Institutes for
Health USA NIH, 1998, prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh IMT30 obesitas adalah 38 untuk pria dan 32 untuk
wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18 untuk pria dan 17 untuk wanita bagi yang memiliki IMT 25, Volek et al, 2005
Universitas Sumatera Utara
Kelebihan berat badan didefinisikan oleh World Health Organization WHO pada tahun 1998 dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh IMT atau
disebut juga dengan Body Mass Index BMI. IMT merupakan indikator yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan
dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Menurut IOTFWHO bahwa IMT yang normal untuk penduduk Asia adalah 18,5 – 22,9. Body Mass Index BMI
sebagai Indeks yang diperoleh dari pengukuran berat badan dan pengukuran tinggi badan yang dihitung dengan rumus berat badan dalam kilogram dibagi menjadi
kuadrat tinggi badan dalam meter, Ridjab DA., 2005 IMT juga bisa sebagai salah satu pengobatan non farmakologi terhadap
hipertensi, penderita hipertensi dengan IMT30 obesitas bisa diberi anjuran agar menurunkan berat badanya, hal ini diharapkan untuk meringankannya hipertensi
yang dialami pasien tersebut, dikarenakan pasien hipertensi dengan IMT yang sudah lebih dari 30 atau dapat dikatakan obesitas lebih besar kemungkinanya
untuk terjadinya atau timbulnya penyakit lain, maka dari itu IMT ini sangatlah dianjurkan kepada penderita hipertensi khususnya yang sudah obesitas, Barnes et
al, 2007
1.2 Rumusan Masalah