Penelitian Perbedaan Kondisi Periodontal pada penderita Hipertensi dan Non Penderita Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Penyakit periodontal adalah salah satu penyakit rongga mulut paling sering
terjadi di dunia yang disebabkan oleh adanya plak pada permukaan gigi.1 Penyakit
periodontal adalah inflamasi kronis yang terjadi pada jaringan lunak dan jaringan
keras yang mendukung keberadaan gigi di dalam soket.2 Penyakit periodontal
biasanya dimulai dengan gingivitis yang ditandai dengan gingiva berwarna merah,
terjadi pembengkakan pada gusi, dan adanya pendarahan pada saat menyikat gigi.
Gingivitis yang tidak dirawat akan berkembang menjadi periodontitis yang ditandai
dengan kerusakan lebih lanjut pada ligamen periodontal dan tulang alveolar di sekitar
gigi, hal ini menyebabkan gigi goyang dan lepas dengan sendirinya.2,3
Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan global yang banyak terjadi di
masyarakat. Penderita hipertensi di dunia diprediksi akan meningkat hingga 1,56
miliar pada tahun 2025.1 Seseorang dikatakan menderita hipertensi bila memiliki
tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90
mmHg. Pasien dengan tekanan darah sistolik berkisar antara 120 mmHg – 139
mmHg dan diastolik 80mmHg – 89 mmHg disebut prehipertensi.3
Hubungan antara penyakit periodontal dengan penyakit kardiovaskular
diakibatkan adanya tanda inflamasi kronis yang berhubungan dengan tanda inflamasi
sistemik dan disfungsi endotel.1,4 Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara
penyakit periodontal dengan tekanan darah tinggi. Penyakit periodontal merupakan
proses inflamasi yang akan meningkatkan mediator-mediator lokal dan sistemik
inflamasi seperti C-reactive protein (CRP), fibrinogen, sel-sel darah putih,
interleukin-6 , tumor necrosis factor alpha (TNF-α).5,6,9 Mediator-mediator inflamasi
tersebut diketahui berhubungan dengan tekanan darah tinggi.5 Penyakit hipertensi dan
Universitas Sumatera Utara
2
periodontal juga mempunyai faktor risiko yang sama di antaranya merokok, stres,
BMI, konsumsi alkohol, pertambahan usia, dan faktor sosioekonomi.3,5,7
Beberapa
penelitian
menunjukkan
adanya
hubungan
antara
kondisi
periodontal dan hipertensi. Penelitian Sona, dkk tahun 2013 yang dilakukan di Puerto
Rico menunjukkan hasil adanya kontribusi periodontitis terhadap tekanan darah.4
Penelitian Tsakos, dkk tahun 2010 di Amerika Serikat menyatakan bahwa adanya
perdarahan pada gingiva menunjukkan tekanan darah sistolik lebih tinggi 1,2 mmHg,
kehilangan perlekatan menunjukkan tekanan darah sistolik lebih tinggi 2,4 mmHg,
dan adanya kedalaman poket menunjukkan tekanan darah sistolik lebih tinggi
2,3mmHg.5 Hasil yang sama juga terlihat pada penelitian Cecilia C, dkk tahun 2015
mengenai hubungan antara poket periodontal dan tekanan darah diastolik pada subjek
berusia 12-18 tahun yang menderita obesitas di Karolinska University Hospital
menunjukkan adanya hubungan antara poket patologis periodontal dengan tekanan
darah diastolik .8
Penelitian-penelitan
lainnya menunjukkan tidak adanya hubungan antara
kondisi periodontal dan hipertensi. Penelitian Preethe Paddmanabhan tahun 2014
yang dilakukan untuk mengevaluasi hubungan hipertensi dan penyakit periodontal
menyimpulkan tidak ada hubungan antara hipertensi dan periodontitis.1 Penelitian
Spiegelman, dkk tahun 2012 menyimpulkan tidak ada hubungan antara penyakit
periodontal dan hipertensi pada orang dewasa berusia 40-75 tahun.7 American Heart
Association (AHA) dan American Academy of Periodontology (AAP) sepakat
perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme hubungan penyakit
periodontal dan hipertensi.3
Pendapat yang berbeda dari beberapa penelitian mengenai ada atau tidaknya
hubungan antara penyakit periodontal dan hipertensi menunjukkan perlunya
penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melihat
perbedaan kondisi periodontal pada penderita hipertensi dan non penderita hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan kondisi periodontal pada penderita hipertensi
dibandingkan dengan non penderita hipertensi?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perbedaan kondisi periodontal pada penderita hipertensi dan
non penderita hipertensi.
1.4 Hipotesis
1. Ada perbedaan kondisi periodontal pada penderita hipertensi dengan non
penderita hipertensi.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan
di bidang Periodonsia.
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi staf pengajar di bidang
Periodonsia, mahasiswa kedokteran gigi dan dokter gigi untuk menambah wawasan
dan pengetahuan tentang hubungan antara penyakit periodontal dan hipertensi.
3. Memberi pengetahuan kepada masyarakat umum yang menderita hipertensi
untuk lebih memperhatikan kondisi rongga mulut terutama kondisi periodontal.
4. Sebagai bahan masukan untuk penelitian lanjutan tentang perbedaan antara
kondisi periodontal pada penderita hipertensi dan non penderita hipertensi hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Penyakit periodontal adalah salah satu penyakit rongga mulut paling sering
terjadi di dunia yang disebabkan oleh adanya plak pada permukaan gigi.1 Penyakit
periodontal adalah inflamasi kronis yang terjadi pada jaringan lunak dan jaringan
keras yang mendukung keberadaan gigi di dalam soket.2 Penyakit periodontal
biasanya dimulai dengan gingivitis yang ditandai dengan gingiva berwarna merah,
terjadi pembengkakan pada gusi, dan adanya pendarahan pada saat menyikat gigi.
Gingivitis yang tidak dirawat akan berkembang menjadi periodontitis yang ditandai
dengan kerusakan lebih lanjut pada ligamen periodontal dan tulang alveolar di sekitar
gigi, hal ini menyebabkan gigi goyang dan lepas dengan sendirinya.2,3
Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan global yang banyak terjadi di
masyarakat. Penderita hipertensi di dunia diprediksi akan meningkat hingga 1,56
miliar pada tahun 2025.1 Seseorang dikatakan menderita hipertensi bila memiliki
tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90
mmHg. Pasien dengan tekanan darah sistolik berkisar antara 120 mmHg – 139
mmHg dan diastolik 80mmHg – 89 mmHg disebut prehipertensi.3
Hubungan antara penyakit periodontal dengan penyakit kardiovaskular
diakibatkan adanya tanda inflamasi kronis yang berhubungan dengan tanda inflamasi
sistemik dan disfungsi endotel.1,4 Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara
penyakit periodontal dengan tekanan darah tinggi. Penyakit periodontal merupakan
proses inflamasi yang akan meningkatkan mediator-mediator lokal dan sistemik
inflamasi seperti C-reactive protein (CRP), fibrinogen, sel-sel darah putih,
interleukin-6 , tumor necrosis factor alpha (TNF-α).5,6,9 Mediator-mediator inflamasi
tersebut diketahui berhubungan dengan tekanan darah tinggi.5 Penyakit hipertensi dan
Universitas Sumatera Utara
2
periodontal juga mempunyai faktor risiko yang sama di antaranya merokok, stres,
BMI, konsumsi alkohol, pertambahan usia, dan faktor sosioekonomi.3,5,7
Beberapa
penelitian
menunjukkan
adanya
hubungan
antara
kondisi
periodontal dan hipertensi. Penelitian Sona, dkk tahun 2013 yang dilakukan di Puerto
Rico menunjukkan hasil adanya kontribusi periodontitis terhadap tekanan darah.4
Penelitian Tsakos, dkk tahun 2010 di Amerika Serikat menyatakan bahwa adanya
perdarahan pada gingiva menunjukkan tekanan darah sistolik lebih tinggi 1,2 mmHg,
kehilangan perlekatan menunjukkan tekanan darah sistolik lebih tinggi 2,4 mmHg,
dan adanya kedalaman poket menunjukkan tekanan darah sistolik lebih tinggi
2,3mmHg.5 Hasil yang sama juga terlihat pada penelitian Cecilia C, dkk tahun 2015
mengenai hubungan antara poket periodontal dan tekanan darah diastolik pada subjek
berusia 12-18 tahun yang menderita obesitas di Karolinska University Hospital
menunjukkan adanya hubungan antara poket patologis periodontal dengan tekanan
darah diastolik .8
Penelitian-penelitan
lainnya menunjukkan tidak adanya hubungan antara
kondisi periodontal dan hipertensi. Penelitian Preethe Paddmanabhan tahun 2014
yang dilakukan untuk mengevaluasi hubungan hipertensi dan penyakit periodontal
menyimpulkan tidak ada hubungan antara hipertensi dan periodontitis.1 Penelitian
Spiegelman, dkk tahun 2012 menyimpulkan tidak ada hubungan antara penyakit
periodontal dan hipertensi pada orang dewasa berusia 40-75 tahun.7 American Heart
Association (AHA) dan American Academy of Periodontology (AAP) sepakat
perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme hubungan penyakit
periodontal dan hipertensi.3
Pendapat yang berbeda dari beberapa penelitian mengenai ada atau tidaknya
hubungan antara penyakit periodontal dan hipertensi menunjukkan perlunya
penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melihat
perbedaan kondisi periodontal pada penderita hipertensi dan non penderita hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan kondisi periodontal pada penderita hipertensi
dibandingkan dengan non penderita hipertensi?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perbedaan kondisi periodontal pada penderita hipertensi dan
non penderita hipertensi.
1.4 Hipotesis
1. Ada perbedaan kondisi periodontal pada penderita hipertensi dengan non
penderita hipertensi.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan
di bidang Periodonsia.
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi staf pengajar di bidang
Periodonsia, mahasiswa kedokteran gigi dan dokter gigi untuk menambah wawasan
dan pengetahuan tentang hubungan antara penyakit periodontal dan hipertensi.
3. Memberi pengetahuan kepada masyarakat umum yang menderita hipertensi
untuk lebih memperhatikan kondisi rongga mulut terutama kondisi periodontal.
4. Sebagai bahan masukan untuk penelitian lanjutan tentang perbedaan antara
kondisi periodontal pada penderita hipertensi dan non penderita hipertensi hipertensi.
Universitas Sumatera Utara