Peran Keluarga Dalam Pendidikan

anaknya yang bermaksud saling menyempurnakan diri dan menciptakan kehidupan budaya manusia yang menguntungkan manusia itu sendiri. Apabila kita tinjau dari beberapa pendapat mengenai pengertian keluarga tersebut, dapatlah kita ambil kesimpulan bahwa dari pendapat- pendapat tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Sedangkan perbedaannya terdapat dari segi peninjauannya. F.I. Brown meninjau dari segi sosiologi, M.J. Langeveld dari segi pedagogis, A.G. Pringgodigdo dkk dari segi psikologi.

2. Peran Keluarga Dalam Pendidikan

Keluarga ialah lingkungan pertama dan utama dalam mempengaruhi tingkah laku anak. Oleh karena itu pendidikan yang pertama di lingkungan keluarga ini merupakan fondasi bagi pertumbuhan pribadi selanjutnya. Hal ini berarti anak yang baru dilahirkan ia belum dapat menolong dirinya sendiri untuk kelangsungan hidupnya, maka orang tualah yang bertugas mendidiknya. Sejalan dengan ini, Sikun Pribadi 1981 : 67 mengemukakan bahwa, “ Pendidikan dalam keluarga itu disebut lingkungan primer atau lingkungan pertama, disebut lingkungan pertama, karena tugasnya meletakkan dasar-dasar pertama bagi perkembangan anak.” Pendidikan dalam keluarga ini berlangsung terus menerus sejak anak lahir hingga dewasa, pendidikan sepenuhnya di tangan orang tua. Pendidikan oleh orang tua itu bukan saja kewajiban, melainkan hak yang dapat dilimpahkan kepada sekolah dan bila anak menginjak remaja serta masuk salah satu perkumpulan atau pendidikan pemuda, pendidikan dalam keluarga berlangsung secara bersamaan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu mencapai kedewasaan. Cirri-ciri kedewasaan menurut Lengeveld yang dikutip Idit Suhendi 1979 : 25 adalah sesuatu yang terarah dan tersusun, adanya tanggung jawab atas sesuatu atau suatu keputusan, kesanggupan, ikut serta secara konstruktif dalam pergaulan hidup, kesadaran akan norma-norma menunjukan pribadi dengan norma. Situasi pendidikan dalam lingkungan pendidikan harus disadari secara alami dan manusiawi, dimana hubungan anatara orang tua pendidik dengan anak saling mengisi. Dalam arti anak mendambakan kasih sayang dari orang tua yang merasa harus untuk melimpahkan kasih sayang untuk anaknya , M.I. Soelaeman 1979 : 4 mengemukakan “ketergantungan anak diimbangi kesediaan orang tua membimbingnya, ketidaktahuan anak akan sesuatu diimbangi dengan mengajar dan mendidik.” Keluarga juga memainkan peranan yang pertama atau utama dalam menyampaikan nilai-nilai hidup yang luhur. Oleh karena itu orang tua harus merupakan sumber nilai-nilai hidup yang luhur serta tidak henti- hentinya menjelmakan dan memancarkan nilai-nilai tersebut bagi anak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak menemukan mana yang 22 dinamakan baik atau buruk, yang disebut jujur atau khianat, yang dipandang adil atau lalim, ini pertama tama ditemukan anak dalam keluarga. Jika karena sesuatu hal anak tidak dilindungi oleh keadaan keluarga bahagia, anak tersebut dimasa depannya akan mengalami kesulitan baik sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Sebagaimana dikemukakan Ny. Singgih Gunarsa 1976 : 16: “ Keluarga dan suasana hidup keluarga sangat berpengaruh atas taraf-taraf permulaan perkembangan anak, dan banyak menentukan apakah kelak akan berbentuk sikap keras hati atau sebaliknya sikap lembut, serta dasar-dasar kepribadian lainnya.”

C. Pentingnya Bimbingan Dan Penyuluhan Oleh Keluarga Dalam