8. Membantu kepentingan nasional, seperti konservasi alam, pemeliharaan
barang seni budaya, peningkatan pendidikan rakyat, lapangan kerja, dan lain-lain.
Di pihak lain, alasan para penantang yang tidak menyetujui konsep tanggung jawab sosial perusahaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengalihkan perhatian perusahaan dari tujuan utamanya dalam mencari
laba. Ini akan menimbulkan pemborosan. 2.
Memungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap permainan kekuasaan atau politik secara berlebihan yang sebenarnya bukan lapangannya.
3. Dapat menimbulkan lingkungan bisnis yang monolitik, bukan yang
bersifat pluralistik. 4.
Keterlibatan sosial memerlukan dana dari tenaga yang cukup besar yang tidak dapat dipenuhi oleh dana perusahaan yang terbatas, yang dapat
menimbulkan kebangkrutan atau menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan.
5. Keterlibatan pada kegiatan sosial yang demikian kompleks memerlukan
tenaga dan para ahli yang belum tentu dimiliki oleh perusahaan Ahmed Belkaoui, SEA 1984 dalam Harahap, 2012.
2.1.6 Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
dari penjualan barang atau jasa yang diproduksinya. Profitabilitas bertujuan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam hubungan dengan penjualan, asset, maupun terhadap modal sendiri. Rasio profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam
usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang
baik di masa yang akan datang.
2.1.7 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan biasanya dikaitkan dengan seberapa besar asset yang dimiliki oleh perusahaan dan saham yang dimilikinya. Sebab, jika perusahaan
memiliki asset yang banyak, maka dianggap dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap masyarakat dan memiliki pengembalian modal, asset, dan juga
saham. Ada dugaan bahwa perusahaan kecil akan mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibandingkan perusahaan besar. Hal ini karena ketiadaan sumber daya
dan dana yang cukup besar dalam laporan tahunan. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan kecil Waryanti, 2009 dalam Ira, 2013.
2.1.8 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi
harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi
menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang
Universitas Sumatera Utara
saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi pendanaan financing dan
manajemen asset Susanti, 2010 dalam Alfredo, 2011. Terdapat perbedaan antara meningkatkan nilai perusahaan dengan maksimalisasi laba. Perusahaan
biasanya lebih menekankan pada peningkatan nilai perusahaan daripada peningkatan laba. Perbedaan antara memaksimalkan nilai value perusahaan
dengan memaksimalkan laba profit perusahaan yaitu : 1.
Maksimalisasi nilai perusahaan memperhitungkan tingkat risiko dan arus pendapatan, sedangkan maksimalisasi laba.
2. Untuk memaksimalkan nilai perusahaan kita harus memperhitungkan arus
laba jangka panjang dan nilai waktu daripada uang, hanya saja maksimalisasi laba dalam jangka panjang merugikan perusahaan.
3. Maksimalisasi nilai menghindari masalah perbedaan kualitas pada arus
dana, angka laba lebih bervariasi yang bergantung kepada kebiasaan akuntansi yang digunakan dan mengutamakan pada arus kas atau dana
bukan tergantung pada bentuk pengukuran laba Kasmir, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Penelitian Terdahulu