Berikut ini merupakan rincian kriteria pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian :
Tabel 3.2 Kriteria Pemilihan Sampel
KETERANGAN JUMLAH PERUSAHAAN
Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014
144 Perusahaan yang menerbitkan laporan
tahunan secara berkala sesuai periode tahun pengamatan
55 Perusahaan yang memiliki data
lengkap sesuai variabel yang digunakan dalam penelitian
39 Jumlah perusahaan yang memenuhi
kriteria sampel 50
Total sampel yang digunakan dalam penelitian 50x4
200
Sampel dapat dilihat pada Lampiran I. Sumber: Olah data penulis
3.5
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder bisa merupakan internal atau eksternal organisasi dan diakses melalui
internet, penelusuran dokumen, atau publikasi informasi. Sumber data yang digunakan adalah data yang berasal dari website Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id dan http:www.sahamok.comcontoh-perusahaan-manufaktur untuk mengetahui jenis-jenis perusahaan manufaktur yang terdapat di Indonesia.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, dilakukan dengan cara melakukan penelusuran laporan tahunan perusahaan yang memenuhi kriteria sampel untuk menghitung
Universitas Sumatera Utara
item CSR, ukuran perusahaan dan data keuangan perusahaan untuk melihat tingkat rasio ROA yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id serta mempelajari sumber lain dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah :
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis data. Dalam Uji normalitas untuk variabel
pada penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di
atas 0,05 dan suatu data dikatakan tidak terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di bawah 0,05.
3.7.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Deteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat
Universitas Sumatera Utara
dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor dan tolerance. Regresi bebas dari multikolinearitas jika nilai VIF 10 dan tolerance value 0,10
namun jika nilai VIF 10 dan tolerance value 0,10 maka terjadi multikolinearitas Ghozali, 2011:105.
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamaan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian
ini dapat dideteksi dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
3.7.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan adanya korelasi antar error term pada data time series. Implikasi dari adanya gangguan autokorelasi pada hasil estimasi
adalah parameter hasil estimasi tidak lagi memiliki standard error yang minimum sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan standard
error tersebut dapat memberikan hasil yang misleading. Pengujian ada tidaknya gangguan autokorelasi pada model regresi dilakukan dengan
Durbin Watson Test. Berikut ini tabel kriteria autokorelasi :
Tabel 3.3 Kriteria Autokorelasi
Hipotesis nol
Hasil Keputusan
Tidak ada autokorelasi
0 d d1
Tolak
Tidak ada autokorelasi positif
d1 d du
No decision
Tidak ada autokorelasi negatif
4-dl d 4
Tolak
Tidak ada autokorelasi negatif
4-du d 4-dl
No decision
Tidak ada autokorelasi, positif dan negatif
Du d 4-du
Tidak ditolak
3.8 Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel
dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Persamaan regresi ganda dirumuskan:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan a = Konstanta
b = Koefisien Regresi X1 = CSR
X2 = Profitabilitas X3 = Ukuran Perusahaan
e = Tingkat error atau kesalahan dalam uji hipotesis ini. Dalam pengujian hipotesis ini, digunakan :
3.8.1 Uji Koefisien Determinasi R²
Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011:97.
3.8.2 Uji statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat
Universitas Sumatera Utara
Ghozali, 2011:98. Taraf signifikan pengujian ini adalah α=0,05.
Kriteria pengujian dimana H
a
diterima apabila p value α dan H
a
ditolak apabila p value α.
3.8.3 Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011:98. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05
α=5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria jika
nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tidak
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan
≤0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Perusahaan
Perusahaan yang dijadikan sampel dalam awal penelitian ini sebanyak 71 perusahaan manufaktur yang terdiri dari berbagai 41tatistic, namun setelah
dilakukan penelitian lebih lanjut, ternyata hanya 50 perusahaan yang memiliki data lengkap sesuai dengan variabel yang digunkaan dalam penelitian. Oleh sebab
itu, jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 perusahaan. Pengukuran pengungkapan Corporate Social Responsibility mengacu
kepada indikator yang diungkapkan oleh Sembiring 2005 yang terdiri dari 7 kategori yang kemudian dirinci menjadi 79 item pengungkapan yang meliputi 14
item untuk kategori lingkungan, 7 item untuk kategori 41tatis, 8 item untuk kategori kesehatan dan keselamatan kerja, 29 item untuk kategori lain-lain tentang
tenaga kerja, 10 item untuk kategori produk, 9 item untuk kategori keterlibatan masyarakat, dan 2 item untuk kategori umum. Rumus yang digunakan untuk
mengukur pengungkapan CSR yaitu jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan oleh perusahaan dibagi dengan jumlah item yang diharapkan
diungkapkan oleh perusahaan. Perhitungan pengungkapan CSR tersebut menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item pengungkapan diberi nilai 1
apabila diungkapkan, dan nilai 0 apabila tidak diungkapkan yang kemudian
Universitas Sumatera Utara
dijumlahkan untuk memperoleh total skor perusahaan. Berikut ini merupakan tabel pengungkapan CSR perusahaan untuk tahun 2011-2015.
Tabel 4.1 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2011
NO Nama Perusahaan
Luas Pengungkapan Jumlah
Indeks I
II III
IV V
VI VII
1 Akasha Wira
International 1
1 1
1 4
5,06 2
Polychem Indonesia 1
2 3
3,79 3
Alkindo Naratama 1
2 3
3,79 4
Asahimas Flat Glass 2
2 4
8 10,12
5 Argo Pantes
1 1
2 2,53
6 Astra International
2 2
4 5,06
7 Astra Auto Part
2 1
1 3
3 10
12,65 8
Berlina 2
3 2
1 8
10,12 9
Charoen Pokphand Indonesia
1 3
1 5
6,32 10
Citra Turbindo 2
3 1
6 7,59
11 Delta Djakarta
1 3
3 7
8,86 12
Duta Pertiwi Nusantara 1
2 3
3,79 13
Eterindo Wahanatama 1
1 2
2,53 14
Fajar Surya Wisesa 2
1 2
1 6
7,59 15
Gudang Garam 1
3 1
5 6,32
16 Hanjaya Mandala
Sampoerna 2
2 1
5 6,32
17 Indofood CBP Sukses
Makmur 2
2 3
7 8,86
18 Indofarma
1 3
2 1
7 8,86
19 Indofood Sukses
Makmur 3
2 2
2 3
12 15,18
20 Indah Kiat Pulp
Paper 4
1 1
2 2
2 12
15,18 21
Toba Pulp Lestari 1
1 3
1 1
7 8,86
22 Indocement Tunggal
Prakasa 1
2 2
5 6,32
23 Indopoly Swakarsa
Industry 2
1 3
6 7,59
24 Jembo Cable Company
4 4
5,06 25
Kimia Farma 1
1 1
2 2
1 8
10,12 26
Kabelindo Murni 1
2 3
3,79 27
Kertas Basuki Rahmat Indonesia
1 2
3 3,79
28 Kalbe Farma
3 1
3 1
1 9
11,39 29
Krakatau Steel 2
2 3
2 3
1 13
16,45 30
Lionmesh Prima 1
2 3
3,79
Universitas Sumatera Utara
31 Multi Strada Arah
Sarana 1
2 2
5 6,32
32 Martina Berto
3 1
4 8
10,12 33
Apac Citra Centertex 2
2 1
2 7
8,86 34
Pelat Timah Nusantara 2
2 2
6 7,59
35 Nippres
3 3
3,79 36
Sat Nusa Persada 3
2 5
6,32 37
Pyridam Farma 2
2 2,53
38 Bentoel International
Investama 1
1 1
3 3,79
39 Nippon Indosari
Corporindo 1
2 3
6 7,59
40 Sekawan Inti Pratama
2 5
7 8,86
41 Siearad Produce
2 2
1 5
6,32 42
Selamat Sempurna 1
4 2
7 8,86
43 Suparma
2 1
3 6
7,59 44
Mandom Indonesia 1
1 2
1 5
6,32 45
Tirta Mahakam Resources
1 1
2 2,53
46 Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia 3
1 2
2 3
11 13,92
47 Surya Toto Indonesia
1 2
3 3,79
48 Chandra Asri
Petrochemical 1
1 2
2 1
7 8,86
49 Ultrajaya Milk Industry
4 4
5,06 50
Unilever Indonesia 2
2 2
4 10
12,65
Sumber : pengolahan data penulis 2015 Keterangan :
I : Lingkungan
II : Energi
III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja
V : Produk
VI : Keterlibatan Masyarakat
VII : Umum
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011, perusahaan hanya mengungkapkan 2,53 sampai 16,45. Jumlah indeks di tahun 2011 yaitu
369,35 dengan rata-rata 7,39. Untuk tahun 2011, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 16,45 pada PT. Krakatau Steel Tbk dan indeks
Universitas Sumatera Utara
pengungkapan terendah yaitu 2,53 pada 4 perusahaan yaitu PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk, PT. Pyridam Farma Tbk, PT.Tirta Mahakam Resources Tbk, serta
PT. Argo Pantes Tbk.
Tabel 4.2 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2012
NO Nama Perusahaan
Luas Pengungkapan Jumlah
Indeks I
II III
IV V
VI VII
1 Akasha Wira
International 1
1 1
1 1
1 6
7,59 2
Polychem Indonesia 1
2 3
3,79 3
Alkindo Naratama 1
2 1
4 5,06
4 Asahimas Flat Glass
3 1
1 2
4 1
12 15,18
5 Argo Pantes
1 2
3 3,79
6 Astra International
3 1
1 2
7 8,86
7 Astra Auto Part
3 1
3 3
10 12,65
8 Berlina
3 1
3 2
1 10
12,65 9
Charoen Pokphand Indonesia
1 3
1 5
6,32 10
Citra Turbindo 3
2 1
2 2
2 12
15,18 11
Delta Djakarta 2
2 2,53
12 Duta Pertiwi
Nusantara 1
1 1
3 3,79
13 Eterindo
Wahanatama 2
1 2
2 7
8,86 14
Fajar Surya Wisesa 2
4 2
8 10,12
15 Gudang Garam
1 3
1 5
6,32 16
Hanjaya Mandala Sampoerna
2 2
3 7
8,86 17
Indofood CBP Sukses Makmur
5 2
1 3
5 16
20,25 18
Indofarma 1
3 4
5,06 19
Indofood Sukses Makmur
3 2
2 2
2 11
13,92 20
Indah Kiat Pulp Paper
4 1
2 2
2 11
13,92 21
Toba Pulp Lestari 3
1 2
1 1
8 10,12
22 Indocement Tunggal
Prakasa 1
1 1
1 1
5 6,32
23 Indopoly Swakarsa
Industry 1
3 4
5,06 24
Jembo Cable Company
2 1
1 2
6 7,59
Universitas Sumatera Utara
25 Kimia Farma
1 2
1 2
6 7,59
26 Kabelindo Murni
2 2
1 2
7 8,86
27 Kertas Basuki
Rahmat Indonesia 2
1 1
2 6
7,59 28
Kalbe Farma 1
3 1
1 6
7,59 29
Krakatau Steel 2
2 3
2 3
1 13
16,45 30
Lionmesh Prima 3
1 2
6 7,59
31 Multi Strada Arah
Sarana 2
2 1
2 1
8 10,12
32 Martina Berto
2 1
6 9
11,39 33
Apac Citra Centertex 2
2 2
6 7,59
34 Pelat Timah
Nusantara 2
1 1
1 2
7 8,86
35 Nippres
4 4
5,06 36
Sat Nusa Persada 2
2 3
4 2
3 2
18 22,78
37 Pyridam Farma
2 2
2,53 38
Bentoel International Investama
1 1
1 3
3,79 39
Nippon Indosari Corporindo
3 2
5 6,32
40 Sekawan Inti Pratama
2 5
7 8,86
41 Siearad Produce
3 1
2 1
7 8,86
42 Selamat Sempurna
1 4
2 3
10 12,65
43 Suparma
2 3
5 6,32
44 Mandom Indonesia
3 4
2 3
1 13
16,45 45
Tirta Mahakam Resources
1 1
1,26 46
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
3 1
2 2
3 11
13,92 47
Surya Toto Indonesia 1
1 1
3 6
7,59 48
Chandra Asri Petrochemical
1 1
2 2
1 7
8,86 49
Ultrajaya Milk Industry
2 2
2 2
8 10,12
50 Unilever Indonesia
2 2
2 4
10 12,65
Sumber : pengolahan data penulis 2015 Keterangan :
I : Lingkungan
II : Energi
III : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
IV : Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja
V : Produk
VI : Keterlibatan Masyarakat
VII : Umum
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012, ada sedikit penurunan maupun peningkatan pengungkapan CSR pada perusahaan yaitu 1,26
sampai 22,78. Jumlah indeks di tahun 2012 yaitu 455,44 dengan rata-rata 9,11. Untuk tahun 2012, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar
22,78 pada PT. Sat Nusa Persada Tbk dan indeks pengungkapan terendah yaitu
1,26 pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk.
Tabel 4.3 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2013
NO Nama Perusahaan
Luas Pengungkapan Jumlah
Indeks I
II III
IV V
VI VII
1 Akasha Wira
International 3
1 1
2 2
1 10
12,65 2
Polychem Indonesia 2
2 2
6 7,59
3 Alkindo Naratama
1 3
2 1
7 8,86
4 Asahimas Flat Glass
3 1
1 2
2 4
1 14
17,72 5
Argo Pantes 1
1 2
2 6
7,59 6
Astra International 2
1 1
1 1
3 9
11,39 7
Astra Auto Part 2
1 2
2 1
2 10
12,65 8
Berlina 3
1 3
2 1
10 12,65
9 Charoen Pokphand
Indonesia 1
1 1
3 1
7 8,86
10 Citra Turbindo
3 2
2 3
1 3
14 17,72
11 Delta Djakarta
3 3
3,79 12
Duta Pertiwi Nusantara
2 2
1 2
1 8
10,12 13
Eterindo Wahanatama 2
1 2
2 7
8,86 14
Fajar Surya Wisesa 1
2 3
2 8
10,12 15
Gudang Garam 1
3 1
5 6,32
Universitas Sumatera Utara
16 Hanjaya Mandala
Sampoerna 2
1 4
7 8,86
17 Indofood CBP Sukses
Makmur 2
3 2
3 4
1 15
18,98 18
Indofarma 1
3 1
2 7
8,86 19
Indofood Sukses Makmur
3 3
2 2
4 1
15 18,98
20 Indah Kiat Pulp
Paper 3
1 2
4 10
12,65 21
Toba Pulp Lestari 3
2 5
6,32 22
Indocement Tunggal Prakasa
2 1
3 6
7,59 23
Indopoly Swakarsa Industry
3 2
4 1
3 13
16,45 24
Jembo Cable Company
2 1
1 2
6 7,59
25 Kimia Farma
1 1
2 1
2 1
8 10,12
26 Kabelindo Murni
2 2
2 6
7,59 27
Kertas Basuki Rahmat Indonesia
3 1
1 2
1 8
10,12 28
Kalbe Farma 2
1 3
2 1
9 11,39
29 Krakatau Steel
2 2
3 2
3 1
13 16,45
30 Lionmesh Prima
3 1
3 7
8,86 31
Multi Strada Arah Sarana
1 2
1 2
6 7,59
32 Martina Berto
3 1
4 8
10,12 33
Apac Citra Centertex 1
2 2
6 7,59
34 Pelat Timah
Nusantara 1
1 2
1 5
6,32 35
Nippres 2
1 4
1 8
10,12 36
Sat Nusa Persada 2
2 3
4 2
3 2
18 22,78
37 Pyridam Farma
2 1
3 3,79
38 Bentoel International
Investama 2
2 1
5 6,32
39 Nippon Indosari
Corporindo 2
2 3
3 2
12 15,18
40 Sekawan Inti Pratama
2 5
7 8,86
41 Siearad Produce
1 3
1 3
1 9
11,39 42
Selamat Sempurna 1
4 3
8 10,12
Universitas Sumatera Utara
43 Suparma
2 2
3 7
8,86 44
Mandom Indonesia 3
4 2
3 1
13 16,45
45 Tirta Mahakam
Resources 1
1 2
2,53 46
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
3 1
2 3
3 12
15,18 47
Surya Toto Indonesia 1
2 3
1 2
9 11,39
48 Chandra Asri
Petrochemical 1
1 2
2 1
7 8,86
49 Ultrajaya Milk
Industry 2
2 2
2 8
10,12 50
Unilever Indonesia 2
2 2
5 1
12 15,18
Sumber : pengolahan data penulis 2015
Keterangan : I
: Lingkungan II
: Energi III
: Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV
: Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V
: Produk VI
: Keterlibatan Masyarakat VII
: Umum
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013, ada sedikit kenaikan pada indeks pengungkapan. Hal ini berarti perusahaan sudah lebih aktif
untuk melakukan kegiatan CSR. Indeks pengungkapan berkisar antara yaitu 2,53 sampai 22,78. Jumlah indeks di tahun 2013 yaitu 536,45 dengan rata-rata
10,73. Untuk tahun 2013, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 22,78 tetap pada PT. Sat Nusa Persada Tbk dan indeks pengungkapan terendah
yaitu 2,53 masih pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Indeks Pengungkapan CSR Tahun 2014
NO Nama
Perusahaan
Luas Pengungkapan Jumlah
Indeks I II III IV V VI VII
1 Akasha Wira
International
3 1 1
2 1
8 10,12
2 Polychem
Indonesia
2 0 2
1 2
7 8,86
3 Alkindo Naratama
1 1 2
1 2
7 8,86
4 Asahimas Flat
Glass
3 1 1
2 2
4 1
14 17,72
5 Argo Pantes
1 0 2
1 1
5 6,32
6 Astra International
2 1 1
1 3
8 10,12
7 Astra Auto Part
3 0 1
2 3
9 11,39
8 Berlina
2 0 4
1 2
2 11
13,92
9 Charoen
Pokphand Indonesia
1 0 1
1 3
1 7
8,86
10 Citra Turbindo
3 2 2
3 1
3 14
17,72
11 Delta Djakarta
3 0 1
2 6
7,59
12 Duta Pertiwi
Nusantara
0 0 2
2 1
2 1
8 10,12
13 Eterindo
Wahanatama
2 0 1
2 2
7 8,86
14 Fajar Surya
Wisesa
1 3 2
2 8
10,12
15 Gudang Garam
1 0 2
3 3,79
16 Hanjaya Mandala
Sampoerna
1 0 2
3 6
7,59
17 Indofood CBP
Sukses Makmur
3 1 1
2 3
4 14
17,72
18 Indofarma
1 0 2
2 1
6 7,59
19 Indofood Sukses
Makmur
3 0 3
2 2
4 1
15 18,98
20 Indah Kiat Pulp
Paper
2 0 1
2 4
9 11,39
21 Toba Pulp Lestari
2 0 2
1 1
6 7,59
22 Indocement
Tunggal Prakasa
2 0 1
2 1
6 7,59
23 Indopoly
Swakarsa Industry
3 0 2
4 1
3 13
16,45
24 Jembo Cable
Company
2 1 1
2 6
7,59
25 Kimia Farma
1 0 1
2 2
1 7
8,86
26 Kabelindo Murni
2 0 2
1 2
7 8,86
27 Kertas Basuki
Rahmat Indonesia
3 0 1
1 2
1 8
10,12
Universitas Sumatera Utara
28 Kalbe Farma
2 0 1
3 2
1 9
11,39
29 Krakatau Steel
2 0 2
3 2
3 1
13 16,45
30 Lionmesh Prima
1 0 3
1 3
8 10,12
31 Multi Strada Arah
Sarana
1 0 3
1 2
7 8,86
32 Martina Berto
2 0 4
2 2
10 12,65
33 Apac Citra
Centertex
1 0 2
2 6
7,59
34 Pelat Timah
Nusantara
2 0 2
2 6
7,59
35 Nippres
1 0 3
1 3
8 10,12
36 Sat Nusa Persada
3 2 3
3 3
2 1
17 21,51
37 Pyridam Farma
0 0 2
1 3
3,79
38 Bentoel
International Investama
1 0 2
3 3,79
39 Nippon Indosari
Corporindo
2 0 2
4 3
3 14
17,72
40 Sekawan Inti
Pratama
2 0 1
5 2
10 12,65
41 Siearad Produce
0 0 1
3 1
4 9
11,39
42 Selamat Sempurna
0 0 1
4 2
7 8,86
43 Suparma
2 0 2
1 3
8 10,12
44 Mandom
Indonesia
3 0 1
4 2
3 13
16,45
45 Tirta Mahakam
Resources
1 0 1
2 2,53
46 Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia
3 0 1
2 3
3 12
15,18
47 Surya Toto
Indonesia
2 1 1
3 2
2 11
13,92
48 Chandra Asri
Petrochemical
1 0 3
2 2
8 10,12
49 Ultrajaya Milk
Industry
0 0 2
2 2
1 7
8,86
50 Unilever
Indonesia
2 0 2
4 8
10,12
Sumber : pengolahan data penulis 2015 Keterangan :
I
: Lingkungan II
: Energi III
: Keselamatan dan Kesehatan Kerja IV
: Lain-Lain Tentang Tenaga Kerja V
: Produk VI
: Keterlibatan Masyarakat VII
: Umum
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014, ada sedikit kenaikan pada indeks pengungkapan sama seperti tahun 2013. Hal ini berarti
perusahaan sudah lebih aktif untuk melakukan kegiatan CSR. Indeks pengungkapan berkisar antara yaitu 2,53 sampai 21,51. Jumlah indeks di
tahun 2014 yaitu 555,46 dengan rata-rata 11,11. Untuk tahun 2014, tingkat indeks pengungkapan tertinggi yaitu sebesar 21,51 pada PT. Sat Nusa Persada
Tbk walaupun sedikit mengalami penurunan dari tahun 2013 dan indeks pengungkapan terendah yaitu 2,53 masih pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk.
Pada tabel di bawah ini akan digambarkan mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility dari total keseluruhan ketujuh aspek yang telah
diuraikan di atas pada perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
Tabel 4.5 Corporate Social Responsibility Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2014
No Nama Perusahaan
Item Diterapkan
Total Item Seharusnya
CSRD 1
Akasha Wira International 28
79 35
2 Polychem Indonesia
19 79
24 3
Alkindo Naratama 21
79 27
4 Asahimas Flat Glass
48 79
61 5
Argo Pantes 16
79 20
6 Astra International
28 79
24 7
Astra Auto Part 39
79 49
8 Berlina
39 79
49 9
Charoen Pokphand Indonesia
24 79
30 10
Citra Turbindo 46
79 58
11 Delta Djakarta
24 79
30 12
Duta Pertiwi Nusantara 22
79 28
13 Eterindo Wahanatama
23 79
29 14
Fajar Surya Wisesa 30
79 38
15 Gudang Garam
18 79
23 16
Hanjaya Mandala Sampoerna
25 79
32 17
Indofood CBP Sukses Makmur
53 79
67
Universitas Sumatera Utara
18 Indofarma
24 79
30 19
Indofood Sukses Makmur 53
79 67
20 Indah Kiat Pulp Paper
42 79
53 21
Toba Pulp Lestari 26
79 33
22 Indocement Tunggal
Prakasa 22
79 28
23 Indopoly Swakarsa
Industry 36
79 46
24 Jembo Cable Company
22 79
28 25
Kimia Farma 29
79 37
26 Kabelindo Murni
23 79
29 27
Kertas Basuki Rahmat Indonesia
25 79
32 28
Kalbe Farma 32
79 41
29 Krakatau Steel
52 79
66 30
Lionmesh Prima 24
79 30
31 Multi Strada Arah Sarana
26 79
33 32
Martina Berto 35
79 44
33 Apac Citra Centertex
23 79
29 34
Pelat Timah Nusantara 25
79 32
35 Nippres
23 79
29 36
Sat Nusa Persada 58
79 73
37 Pyridam Farma
10 79
13 38
Bentoel International Investama
14 79
18 39
Nippon Indosari Corporindo
37 79
47 40
Sekawan Inti Pratama 31
79 39
41 Siearad Produce
30 79
38 42
Selamat Sempurna 32
79 41
43 Suparma
26 79
33 44
Mandom Indonesia 44
79 56
45 Tirta Mahakam Resources
7 79
9 46
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 46
79 58
47 Surya Toto Indonesia
29 79
37 48
Chandra Asri Petrochemical
29 79
37 49
Ultrajaya Milk Industry 27
79 34
50 Unilever Indonesia
40 79
51
Sumber : pengolahan data penulis 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masih banyak perusahaan yang belum mengungkapkan CSR dan dari 79 item CSR yang ada, hanya sebagian
kecil yang masih dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang mengungkapkan CSR diatas 50 yaitu PT. Asahimas Flat Glass Tbk sebesar 61, PT Citra
Universitas Sumatera Utara
Turbindo Tbk sebesar 58, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 53, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 53, PT Indah Kiat Pulp Paper
sebesar 53, PT Krakatau Steel Tbk sebesar 66, PT Sat Nusa Persada Tbk sebesar 73, PT Mandom Indonesia Tbk sebesar 56, PT Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk sebesar 58, dan PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 51. Sedangkan perusahaan yang mengungkapkan CSR kurang dari 50 yaitu
PT Akasha Wira International Tbk sebesar 35, PT Polychem Indonesia Tbk sebesar 24, PT Alkindo Naratama Tbk sebesar 27, PT Argo Pantes Tbk
sebesar 20, PT Astra International Tbk sebesar 24, PT Astra Auto Parts Tbk sebesar 49, PT Berlina Tbk sebesar 49, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
sebesar 30, PT Delta Djakarta Tbk sebesar 30, PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk sebesar 28, PT Eterindo Wahanatama Tbk sebesar 29, PT Fajar Surya
Wisesa Tbk sebesar 38, PT Gudang Garam Tbk sebesar 23, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sebesar 32, PT Indofarma Tbk sebesar 30, PT Toba
Pulp Lestari Tbk sebesar 33, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk sebesar 28, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk sebesar 46, PT Jembo Cable Company Tbk
sebesar 28, PT Kimia Farma Tbk sebesar 37, PT Kabelindo Murni Tbk sebesar 39, PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk sebesar 32, PT Kalbe
Farma Tbk sebesar 41, PT Lionmesh Prima Tbk sebesar 30, PT Multi Strada Arah Sarana Tbk sebesar 33, PT Martina Berto Tbk sebesar 44, PT Apac Citra
Centertex Tbk sebesar 29, PT Pelat Timah Nusantara Tbk sebesar 32, PT Nippres Tbk sebesar 29, PT Pyridam Farma Tbk sebesar 13, PTBIIT18, PT
Nippon Indosari Corporindo Tbk sebesar 47, PT Sekawan Inti Pratama Tbk
Universitas Sumatera Utara
sebesar 395, PT Sierad Produce Tbk sebesar 38, PT Selamat Sempurna Tbk sebesar 41, PT Suparma Tbk sebesar 33, PT Tirta Mahakam Resources Tbk
sebesar 9, PT Surya Toto Indonesia Tbk sebesar 37, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk sebesar 37, dan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk sebesar
34. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa PT Sat Nusa Persada Tbk memiliki pengungkapan CSR tertinggi sebesar 73 dan PT Tirta Mahakam
Resources Tbk memiliki pengungkapan CSR terendah yaitu hanya 9.
4.2 Hasil Analisis Asumsi Klasik