kurikuler bukan kurikulum latihan diperkenalkan senjata, sifat dan karakteristik senjata, cara menghadapi dan sebagainya. Karena bagaimana mungkin bisa mengalahkan lawan bersenjata
apabila tidak memahami karakteristik dari senjata seperti bentuk, lintasan, alat penyasar, target sasaran senjata, dan sebagainya. Untuk itulah teknik penggunaan senjata juga dipelajari.
Senjata khas Merpati Putih adalah TEKBI dan KUDI dan akan diajarkan secara wajib pada pesilat secara bertahap pada tingkatan tertentu. KUDI Merpati Putih berbentuk sangat
khas, dan diciptakan oleh Mas Poeng Guru Besar MP. Memiliki dimensi horizontal dan dimensi vertikal. Sarat dengan nilai-nilai dan falsafah. Mas Poeng Guru Besar MP sudah
bertransformasi menjadi seorang MPU yang membuat senjata khas.
3.1.1 Tujuan dari PPS Betako Merpati Putih
PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu beladiri karya nenek moyang Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan
Universitas Sumatera Utara
berkepribadian luhur, berbudi, kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai filsafat Indonesia, yaitu Pancasila.
Seni beladiri adalah seperti pisau bermata dua, dapat digunakan untuk menolong maupun melukai. Untuk itulah suatu seni beladiri harus memiliki dasar-dasar filosofi yang
kuat di dalam pengajarannya, agar tidak salah dan tidak disalahgunakan. Pada akhirnya, apapun yang dicapai oleh praktisi beladiri akan mengarah pada aspek vertikal terhadap Tuhan
Sang Maha Pencipta.
3.1.2 Arti Nama dan Motto
Arti dari Merpati Putih itu sendiri adalah suatu singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti Mencari
sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan sehingga diharapkan seorang anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Selain itu
Merpati Putih mempunyai motto: Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata
Universitas Sumatera Utara
3.1.3 Tingkatan dan Latihan
Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:
1
Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah
berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
2
Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa
nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
3
Tingkat Balik I, sabuk merah tanpa strip dengan lambang Merpati Putih di salah satu
ujungnya. 4
Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah
satu ujungnya.
Universitas Sumatera Utara
5
Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di
salah satu ujungnya. 6
Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning
di salah satu ujungnya. 7
Tingkat Khusus I Khusus Tangan, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan
berstrip hijau di salah satu ujungnya. 8
Tingkat Khusus II Khusus Kaki, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan
berstrip biru di salah satu ujungnya. 9
Tingkat Khusus III Khusus Badan, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan
berstrip nila di salah satu ujungnya. 10
Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di
salah satu ujungnya. 11
Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah
satu ujungnya. 12
Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan putih
di salah satu ujungnya.
Universitas Sumatera Utara
Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang lebih dua jam.
Pada tiap tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota
lainnya di Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan
tradisi di dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar anggota satu dengan anggota lainnya.
Ujian Kenaikan Tingkat UKT pada tiap tingkatan dibedakan berdasarkan wilayah. Pada tingkat Dasar I hingga Balik II dilaksanakan di Cabang Pengcab. Pada UKT Tingkat
Kombinasi I menuju Kombinasi II dilaksanakan di Daerah Pengda. Sedangkan UKT untuk tingkat Kombinasi 2 keatas dilaksanakan di Pusat Parangkusumo, Yogyakarta baik anggota
dalam negeri maupun luar negeri.
3.1.4 Sikap Hormat Perguruan