Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

44 b. Kepemilikan institusional Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh institusi, baik institusi asing maupun domestik. Dalam penelitian ini kepemilikan institusional merupakan variabel dummy dengan kategori angka 1 adalah perusahaan yang terdapat kepemilikan institusional di dalamnya dan angka 0 adalah perusahaan yang tidak terdapat kepemilikan institusional di dalamnya.

D. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan uji regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa penggunaan model regresi menghasilkan estimator linear yang tidak bias. Asumsi-asumsi tersebut adalah: Pertama, data harus berdistribusi normal, kedua, tidak terjadi multikolinieritas. Ketiga, tidak ada heteroskedastisitas adanya variance yang tidak konstan dan variabel pengganggu. Keempat, tidak terdapat autokorelasi Gujarati, 2003. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Normalitas Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji Kolmogorov-Semirnov untuk menguji normalitas residual model penelitian. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi 45 normal atau tidak Ghozali, 2002. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Ho: data berdistribusi tidak normal. Ha: data berdistribusi normal. Ho diterima dan Ha tidak diterima apabila angka signifikansi sig 0,05. Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila angka signifikansi sig 0,05. b. Multikolinieritas Multikolinieritas adalah suatu situasi adanya korelasi antar variabel bebas atau dengan kata lain adalah hubungan linear yang sempurna dan pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari suatu model regresi Gujarati, 2003. Salah satu cara mendeteksi multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Ho: terdapat multikolineritas antar variabel bebas. Ha: tidak terdapat multikolinieritas antar variabel bebas. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 maka Ho tidak diterima dan Ha diterima, artinya tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas Ghozali, 2002. c. Autokorelasi Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi satu ke observasi yang lainnya. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada 46 periode t dengan periode t-1 sebelumnya. Untuk mendeteksi autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson DW Test . Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Ho: ada autokorelasi dalam model penelitian. Ha: tidak ada autokorelasi dalam model penelitian. Bila nilai DW terletak di antara batas atas du dan 4-du, maka Ho tidak diterima dan Ha diterima, artinya tidak ada autokorelasi dalam model penelitian Ghozali, 2002. d. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis dalam pengujian tersebut adalah dengan melihat pola pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika titik titik dalam grafik membentuk pola tertentu, seperti pola gelombang atau melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik dalam grafik menyebar di atas dan di bawah angka 0, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2002. 47 2. Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis Secara sistematis analisis regresi yang digunakan untuk menguji penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi linear berganda dan regresi moderasian. Model pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model regresi yang digunakan oleh Keasey dan Mc Guinness 1992 dan Keasy dan Short 1997 dengan model regresi sebagai berikut berikut: a. Model regresi linier berganda untuk pengujian hipotesis 1, 2 dan 3 LnV = β + β 1 OR + β 2 LnINV + β 3 AUDIT + e b. Model regresi moderasian untuk pengujian hipotesis 4 dan 5 MG = β + β 1 OR + e e = β + β 1 LnV INST = β + β 1 OR + e e = β + β 1 LnV Dimana: LnV : logaritma natural nilai pasar saham setelah penawaran perdana, OR : proporsi saham yang masih dipertahankan oleh pemilik lama Ownership Retention , LnINV : logaritma natural dana yang digunakan untuk investasi dari hasil penawaran saham perdana, AUDIT : reputasi auditor, MG : kepemilikan manajerial, INST : kepemilikan institusional, dan 48 e : disturbance. Pengujian hipotesis dan kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pengujian simultan uji-F Uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan. Analisis dalam pengujian regresi adalah sebagai berikut: Ho diterima dan Ha tidak diterima apabila signifikansi 0,05 Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila signifikansi 0,05 b. Pengujian koefisien regresi parsial uji-t Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lainnya konstan. Jika signifikansi 0,05 berarti variabel tersebut signifikan pada tingkat 5 dan berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis dalam pengujian regresi adalah sebagai berikut: Ho diterima dan Ha tidak diterima apabila signifikansi 0,05. Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila signifikansi 0,05. c. Regresi Moderasian Dengan Uji Residual Ghozali 2002 menyatakan bahwa pengujian variabel moderating dengan uji interaksi dan uji selisih nilai absolut mempunyai 49 kecenderungan akan terjadi multikolinieritas yang tinggi antar variabel independen. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan model lain yang disebut dengan uji residual. Analisis residual bertujuan untuk menguji pengaruh deviasi atau penyimpangan dari suatu model. Fokus pengujian ini adalah ketidak cocokan lack of fit yang dihasilkan dari deviasi hubungan linier antar variabel independen. Ketidak cocokan atau lack of fit ditunjukkan oleh nilai residual di dalam regresi. Apabila koefisien β 1 LnV dalam model regresi moderasian di atas hasilnya negatif dan signifikan maka variabel MG dan INST merupakan variabel yang moderasi hubungan antara proporsi kepepilikan saham yang masih dipertahankan oleh pemilik lama dengan nilai perusahaan setelah penawaran umum perdana. Analisis dalam pengujian regresi adalah sebagai berikut: Ho diterima dan Ha tidak diterima apabila koefisien β 1 0, dan signifikansi 0,05. Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila koefisien β 1 0, dan signifikansi 0,05. Keseluruhan analisis dan pengujian statistik dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS 16 for windows. 50

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 4 66

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, INVESTASI DARI PROCEEDS, REPUTASI AUDITOR DAN LABA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 4 73

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI AUDITOR, LABA PERUSAHAAN, DAN UNDERPRICING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 4 70

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, PROFITABILITAS, UNDERPRICING, KEBIJAKAN DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN OWNERSHIP RETENTION DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan yang Melaku

3 16 145

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 3 71

Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang sebagai Variabel Intervening.

0 4 28

Pengaruh Ownership Retention, Reputasi Auditor, Laba Perusahaan, dan Underpricing terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial dan Institusional Sebagai Variabel Pemoderasi | Gunawan | Jurnal Akuntansi dan Investasi 483 1502 1 PB

0 0 17

Pengaruh Ownership Retention, Investasi Dari Proceeds, dan Reputasi Auditor Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial dan Institusional Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 23

Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi

2 3 64

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 1 64