Karakteristik Responden HASIL DAN PEMBAHASAN

7 sebesar 0,23 1,37 sementara pada kelompok perlakuan selisih nilai rata-rata pre test dan post test sebesar 3,35 20,0.

3.3.2 Uji Beda Dua Sampel Terpisah

Independent Sample T-test Tabel 6. Hasil Uji Independent Sample T-test Sebelum dan Sesudah Perlakuan Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan Kelompok Penelitian Nilai t hitung Nilai t tabel p Value Rata-rata Pre test Rata-rata Post Test Kelompok Kontrol 0,000 2,000 1 16,71 16,94 Kelompok Perlakuan 6,517 2,000 0,000 16,71 20,06 Berdasarkan tabel 6 diketahui nilai p 10,05 sehingga tidak ada perbedaan signifikan tingkat pengetahuan sebelum pemberian pendidikan kesehatan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil tersebut menunjukkan kedua kelompok sebelum dilakukan eksperimen dalam kondisi yang sama atau seimbang. Sesudah diberikan perlakuan diketahui nilai p 0,0000,05 sehingga ada perbedaan signifikan tingkat pengetahuan WUS sesudah diberikan pendidikan kesehatan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. 3.4 Tingkat Pengetahuan tentang Kontrasepsi IUD sebelum Perlakuan Pre Test. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan WUS tentang kontrasepsi IUD, sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan hasil Pre Test pada kelompok kontrol rata-rata nilai sebesar 16,71 dengan nilai tertinggi 20 dan nilai terendah 9 dan sebagian besar dengan tingkat pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 28 responden 80. Pada kelompok perlakuan pendidikan kesehatan dengan media leaflet rata-rata nilai sebesar 16,71 dengan nilai tertinggi 21 dan nilai terendah 9. Pada kelompok perlakuan pendidikan kesehatan dengan media leaflet sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 25 responden 71,4. 8 Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan perlakukan kedua kelompok rata-rata dengan pengetahuan yang sama, yaitu pengetahuan yang cukup tentang kontrasepsi IUD. Hal yang sama juga dijelaskan oleh penelitian Hardianti 2016, WUS sebelum diberikan penyuluhan rata-rata mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan justru cenderung ke rendah. Hal ini memberikan gambaran kedua kelompok dalam posisi yang sama dan tidak bias data. Hal tersebut dikuatkan dari hasil uji dimana p 1 0,05 sehingga tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan sebelum diberikan pendidikan kesehatan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

3.5 Tingkat Pengetahuan tentang Kontrasepsi IUD sesudah Perlakuan

Post Test. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan WUS tentang kontrasepsi IUD, sesudah diberikan pendidikan kesehatan Post Test pada kelompok kontrol rata-rata nilai sebesar 16,94 dengan nilai tertinggi 20 dan nilai terendah 11, sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 29 responden 82,9. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji t yaitu p 0,058 0,05 sehingga tidak ada perbedaan signifikan tingkat pengetahuan WUS tentang kontrasepsi IUD sebelum dan sudah pemberian pendidikan kesehatan pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas peningkatkan pengetahuan pada pendidikan kesehatan kelompok kontrol sebesar 1,37. Pengetahuan masyarakat yang tidak meningkat akibat kurangnya informasi dan penyuluhan sesuai dengan penelitian Rahayu 2010, masyarakat belum sepenuhnya sadar akan KB walaupun pemerintah telah berusaha dengan berbagai program untuk menarik simpati masyarakat dalam berpartisipasi mensukseskan program KB. Penyuluhan merupakan hal yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dalam partisipasi WUS untuk menggunakan kontrasepsi IUD. Pada kelompok perlakuan pendidikan kesehatan dengan media leaflet rata-rata nilai sebesar 20,06 dengan nilai tertinggi 23 dan nilai terendah 17. Pada kelompok perlakuan sebagian besar responden tingkat pengetahuan baik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

1 68 145

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Pengetahuan Wanita Usia Subur Terhadap Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid 5 di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014

2 76 45

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

10 80 82

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dalam Menentukan Masa Subur di Kelurahan Sari Rejo Medan Tahun 2010.

5 65 53

PENGARUH MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS (WANITA USIA SUBUR) DALAM Pengaruh Media Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan WUS (Wanita Usia Subur) Dalam Pemilihan Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) Di Desa Tegalrejo Kecamatan Sawit

0 5 18

PENDAHULUAN Pengaruh Media Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan WUS (Wanita Usia Subur) Dalam Pemilihan Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) Di Desa Tegalrejo Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.

0 3 8

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS (WANITA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah Menggunakan Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Wus (Wanita Usia Subur) Da

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah Menggunakan Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Wus (Wanita Usia Subur) Dalam Pemilihan Kontrasepsi Iud (Intra Uterine Device) Di Desa Manjung Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.

0 2 8