b.
Ibu Bekerja di Luar Rumah
Ibu bekerja harus meninggalkan bayinya seharian penuh sehingga ini menjadi alasan ibu menggantikannya dengan susu formula. Sebenarnya, seorang ibu
yang bekerja masih dapat memberikan ASI eksklusif dengan dukungan pengetahuan yang cukup dan benar dari ibu, perlerngkapan memerah ASI,
serta dukungan lingkungan keluarga dan juga lingkungan tempat kerja. c.
Beranggapan Bahwa Susu Formula Lebih Baik dan Lebih Praktis dari ASI
Gencarnya promosi tentang susu formula serta kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI menyebabkan tidak sedukit ibu yang beranggapan bahwa susu
formula sama baiknya atau bahkan lebih baik dari ASI. Padahal, tidak ada satu alasan pun bagi ibu untuk lebih memilih susu formula dibandingkan ASI
karena begitu banyak manfaat dan kelebihan ASI dibandingkan susu formula. d.
Kekhawatiran Tubuh Menjadi Gemuk
Ibu biasanya beranggapan bahwa nafsu makan ibu menyusui lebih besar dibandingkan ibu yang tidak menyusui sehingga timbul kekhawatiran berat
badannya akan meningkat. Pendapat ini tidaklah benar seluruhnya, karena produksi ASI tidak hanya terjadi pada pasca persalinan tetapi telah
dipersiapkan selama kehamilan. Selama hamil telah dipersiapkan timbunan lemak yang akan dipergunakan selama proses menyusui, dengan demikian
perempuan yang tidak menyusui malah akan lebih sulit untuk menghilangkan timbunan lemak ini.
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak memberikan ASI eksklusif
Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan yaitu : faktor pengetahuan ibu Notoatmodjo,2012, faktor
pendidikan, budaya Mubarak,2012,faktor informasi Hidayat,2009. 14
Universitas Sumatera Utara
1. Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo, 2012 pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang ovent behavior. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu Notoatmodjo, 2012 :
a. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall
sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat menyebutkan, menguraikan, mendefisikan, menyatakan, dan
sebagainya b.
Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham tehadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
c. Aplikasi aplication
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi di sini dapat
diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagai dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan
rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah di dalam pemecahan masalah kesehatan
dari kasus yang diberikan. d.
Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
kata kerja,
seperti dapat
menggambarkan, membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis synthesis
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan,
dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 16
Universitas Sumatera Utara
2. Pendidikan
Pada dasarnya pengertian pendidikan UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat Haryanto, 2012.
Pendidikan berarti yang diberikan seseorang kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak. Sebaliknya, jika seseorang
memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru
diperkenalkan Mubarak, 2012. 3. Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru, informasi baru yang di dapat merupakan
pengganti pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya atau merupakan penyempurnaan informasi sebelumnya Mubarak, 2012.
Pada dasarnya pengetahuan diperoleh dari sekumpulan informasi yang saling terhubungkan secara sistematik sehingga memiliki makna, Informasi yang diperoleh
baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek immediate impact sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana
Universitas Sumatera Utara
komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang Hidayat,2009 dalam Wati, 2013.
4. Budaya
Menurut Helman, 1990 dalam bobak et all, 2005 budaya adalah sebagai seperangkat pedoman yang diwarisi individu sebagai anggota masyarakat tertentu
dan memberitahu individu cara memandang dunia dan cara berhubungan dengan orang lain, dengan kekuatan supranatural dan dengan lingkungan alam.
Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita Mubarak, 2012. Permasalahan utama dalam pemberian ASI ekslusif adalah sosial budaya antara lain kurangnya
kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung, gencarnya promosi susu formula. Adapun kebiasaan yang tidak
mendukung pemberian ASI adalah memberikan makananminuman setelah bayi lahir seperti madu, air kelapa, nasi papah, pisang dan memberikan susu formula
sejak dini, orang tua dan keluarga juga masih menyediakan dan menganjurkan pemberian susu formula dan adanya kepercayaan kalau menyusui dapat merusak
bentuk payudara Depkes RI, 2008 dalam Wati, 2013. 18
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang