B. Pembahasan
Dari  hasil  penelitian  yang  diperoleh,  pembahasan  yang  dilakukan  untuk mengedentifikasi  faktor-faktor  yang  menghambat  ibu  tidak  memberikan  ASI
Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan.
1. Faktor    yang  Menghambat  Ibu  tidak  memberikan  ASI  Eksklusif
Berdasarkan Pengetahuan Ibu
Faktor  pengetahun  ibu  adalah  salah  satu  faktor  mempengaruhi  ibu  tidak memberikan  ASI  Eksklusif  notoatmodjo,2012.  Dalam  penelitian  ini  ibu
beranggapan,  ASI  ibu  tidak  keluar  pada  hari-  hari  pertama  sebanyak  23  orang 76,6, pemberian  ASI  selalu  ditambah  dengan  bubur, pisang, atau makanan  yang
lain  sebanyak  13  orang    43,3,  ibu  mengatakan    mengerti  bagaimana  teknik menyusui  yang  benar  sebanyak  11  orang  36,6  ,  memberikan  perhatian  dan
ketenangan  merupakan  cara ibu  member  pengaruh  positif kepada bayi  sebanyak 17 orang  56,6,ibu  memperoleh  informasi  yang  memadai  tentang  asi  eksklusif
sebanyak  12  orang  40,  ibu  mengatakan  mengalami  kendala  ketika  menyu sui sebanyak 16 orang 53,3, KB keluarga berencana salah satu manfaat ASI bagi ibu
sebanyak  13  orang  43,3,  ibu  menyusui  bayinya  sesering  mungkin  sebanyak  10 orang  33,3, ibu  mengatakan  putting  susu  terasa nyeri pada  saat  memberikan asi
kepada bayi  sebanyak 10 33,3, kebutuhan nutrisi bayi sampai usia 6 bulan dapat dipenuhi dengan asi eksklusif sebanyak 10 orang 33,3, ASI yang keluar dihari
– hari pertama berbau amis sebanyak 14 orang 46,6, sebanyak 11 orang
Sebagian  ibu  juga  beranggapan  bayinya  tidak  kenyang  kalau  diberi  ASI  saja. Padahal tanpa ibu sadari manfaat dari ASI itu sendiri buat bayi antara lain merupakan
makanan  terbaik  bagi  bayi,  memberikan  imunitas  bagi  bayi  mengurangi  diare, 34
Universitas Sumatera Utara
infeksi  saluran  nafas,  alergi  dan  infeksi  lainnya,  sementara  dari  aspek  psikologis dapat mempercepat tali kasihantar ibu dan anak  DEPKES RI,2008 .
2. Faktor    yang  Menghambat  ibu  tidak  memberikan  ASI  Eksklusif
Berdasarkan Budaya
Budaya  adalah  lingkungan  tempat  kita  hidup  dan  dibesarkan  mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita Mubarak, 2012. Dalam penelitian
ini  menunjukkan  bahwa  faktor  tertinggi  yang  mempengaruhi  ibu  dalam  pemberian ASI  Eksklusif  di  Desa  Bandar  Khalipah  Kecamatan  Percut  Sei  Tuan.  Kebiasaan
dalam  rumah  tangga,  tetangga,  anjuran  orang  tua  100  sangat  mempengaruhi  ibu tidak  memberikan  ASI  Eksklusif  .  Pander  1996  menyatakan  bahwa  sosiokultural
individu  dipengaruhi  oleh  keluarga,  pemberi  pelayanan,  dan  kebiasaan.  Sedangkan faktor situasional dipengaruhi oleh pendapatan, karekteristik kebutuhan, dan estetika
dari lingkungan. Meskipun masyarakat mengetahui bahwa kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya  seperti  memberikan makanan  tambahan  pada  bayinya  dapat  berakibat
buruk, tetapi karena pengaruh tersebut mereka tetap melakukannya. Pada dasarnya, peran kebudayaan terhadap kesehatan masyarakat adalah dalam
memberntuk, mengatur dan mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu-individu suatu  kelompok  sosial  untuk  memenuhi  berbagai  kebutuhan  kesehatan.  Memang
tidak  semua  praktekperilaku  masyarakat  yang  pada  awalnya  bertujuan  untuk menjaga kesehatan dirinya adalah merupakan praktek yang sesuai dengan ketentuan
mediskesehatan. Apalagi  kalau  persepsi  tentang  kesehatan  ataupun  penyebab  sakit  sudah
berbeda  sekali  dengan konsep  medis, tentunya upaya mengatasinya juga  berbeda  di sesuaikan  dengan  keyakinan  ataupun  kepercayaan-kepercayaan  yang  sudah  dianut
Universitas Sumatera Utara
secara  turun-menurun  sehingga  lebih  banyak  menimbulkan  dampak-dampak  yang merugikan  bagi  kesehatan.  Dan  untuk  merubah  perilaku  ini  sangat  membutuhkan
waktu dan cara strategis. Maas,2007
3. Faktor    yang  Menghambat  Ibu  tidak  memberikan  ASI  Eksklusif
Berdasarkan Informasi
Faktor  informasi  yang  menghambat  ibu  tidak  memberikan  ASI  Eksklusif pada  bayi  0-6  bulan  yaitu  berdasarkan    media  elektronik  sebanyak  2  orang  6,6,
berdasarkan media cetak sebanyak 3 orang 10, dari tenaga kesehatan sebanyak 10 orang  33,3,  sebanyak  15  orang  50    mendapatkan  informasi  dari  teman
tetangga. Hal ini dapat mempengaruhi ibu untuk memberikan makanan pada bayinya Rusdi,  2000.  Padahal  rencana  kerja  Depkes  dalam  meningkatkan  pemberian  ASI
ekslusif  juga  sudah  disusun  melalui  media  elektronik,  penyebaran  materi  KIE  ASI ekslusif melaui leaflet, poster, booklet dan buku. DEPKES RI,2005
Sebagian  produsen  masih  berpegang  pada  peraturan  lama  yaitu  batasan  ASI ekslusif sampai usia empat bulan sehingga makanan tambahan misalnya bubur susu,
biskuit masih mencantumkan usia empat bulan keatas Soetjningsih,1997. Selain itu masih  ada  praktek  doker  atau  klinik  bersalin  yang  turut  memasarkan  produk
makanan tambahan dan susu formula. Selain  itu  gencarnya  promosi  susu  formula  dan  kebiasaan  memberikan
makananminuman  secara  dini  pada  sebagian  masyarakat  menjadi  pemicu  kurang berhasilnya pemberian ASI ekslusif DEPKES RI,2008
36
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan