10
BAB II PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL
COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
2.1. Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, keuangan maupun non keuangan, mengenai perolehan
dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi beserta pusat-pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan aktivitas-aktivitasnya dalam jangka
waktu tertentu, umumnya satu tahun, untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi Supriyono, 2005. Marconi Siegal 1989 dalam Puspaningsih 2002
menyatakan bahwa angaran adalah rencana-rencana manajerial untuk mengekspresikan tindakan dalam bentuk uang. Anggaran adalah rencana-rencana
laba menyeluruh jangka pendek untuk mencapai tujuan dan sasaran manajemen melalui kegiatan operasi perusahaan. Anggaran adalah alat manajerial yang
menjamin pencapaian sasaran organisasi dan memberikan pedoman dalam bentuk rupiah untuk operasi sehari-hari.
Anggaran mempunyai beberapa kegunaan manfaat. Marconi dan Siegel 1989 dalam Puspaningsih 2002 menyatakan bahwa anggaran mempunyai
manfaat sebagai berikut: 1.
Anggaran merupakan hasil proses perencanaan. Anggaran sebagai hasil dari negosiasi diantara anggota-anggota dominan di dalam suatu
organisasi, maka anggaran mewakili consensus mengenai tujuan kegiatan dimasa yang akan datang.
2. Anggaran sebagai blueprimt kegiatan perusahaan, sehingga anggaran
dapat merefleksikan prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki perusahaan.
3. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan
departemen atau divisi dengan departemen divisi lain dalam organisasasi maupun dengan top management.
4. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang
sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. 5.
Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarahkan manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan yang lemah. Hal ini akan
dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
6. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk
bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
Mulyadi 2001 menyatakan bahwa fungsi anggaran adalah sebagai berikut:
1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses rencana kerja.
2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan
perusahaan di masa yang akan datang.
3. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan
berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan menghubungkan manajer bawah dengan manajer atas.
4. Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur yang dipakai sebagai pembanding
hasil operasi sesungguhnya. 5.
Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan.
6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi
manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi.
Anggaran yang akan dibuat pada tahun akan datang, hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya. Dengan demikian
anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. Tahun anggaran biasanya dari tangal 1 Januari suatu tahun sampai 31 Desember suatu
tahun. Menurut jangka waktunya anggaran terdiri dari Nafarin, 2000: 1.
Anggaran jangka pendek adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggara untuk keperluan modal kerja
merupakan anggaran jangka pendek. 2.
Anggaran jangka panjang adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang
modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal capital budget. Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran
modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka panjang.
2.2. Pendekatan Penyusunan Anggaran