Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

(1)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KEADILAN PROSEDURAL

DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP

KINERJA MANAJERIAL PADA AKADEMI

PARIWISATA MEDAN

TESIS

OLEH

HANDOKO

097017068/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(2)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KEADILAN

PROSEDURAL DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN

ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA

AKADEMI PARIWISATA MEDAN

TESIS

OLEH

HANDOKO

097017068/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(3)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KEADILAN

PROSEDURAL DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN

ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA

AKADEMI PARIWISATA MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

HANDOKO

097017068/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(4)

Judul Penelitian : Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Akademi Pariwisata Medan

Nama : Handoko

Nomor Pokok : 097017068

Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Dr. Ir. Tavi Supriana, M.Si)

Ketua Anggota

(Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak)

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA,CPA) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)


(5)

Telah Diuji pada

Tanggal :

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : 1. Dr. Ir.Tavi Supriana, M.Si

Anggota : 2. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak

3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS. MBA, CPA 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak


(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh

Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan

Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Akademi Pariwisata

Medan)”. Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh

siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, Agustus 2012 yang membuat pernyataan,

(Handoko)


(7)

“Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada

Akademi Pariwisata Medan”

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif yang menunjukan hubungan sebab akibat beberapa variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Akademi Pariwisata Medan yang memiliki jabatan sebagai manajer yang terdiri dari direktur, pembantu direktur, ketua senat akademi, kepala subbagian, ketua jurusan, ketua unit dan coordinator. Teknik Pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus dan besar sampel sebanyak 35 orang manajer. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda dengan OLS sebagai metode estimasi. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Secara parsial komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, sedangkan keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja manajerial. Kata Kunci : komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penyusunan


(8)

"The Influence of Organizational Commitment, Procedural Justice and Participation on Performance Budgeting Managerial On

Medan Tourism Academy "

ABSTRACT This study aimed to analyze the influence of organizational commitment, and procedural justice budget participation on managerial performance. This research is a kind of causal research compariziom to show a causal relationship in the incident on the field. The population in this study is the Civil Servants (PNS) working in Medan Tourism Academy who has served as manager consisting of directors, servants director, chairman of the Senate academy, subsections head, head of department, head of the unit and coordinator, using a sampling technique survey that as many as 35 people manager. This study uses census. Data were analyzed using multiple linear regression. These results indicate organizational commitment, procedural justice and significant effect of budget participation on managerial performance. Organizational commitment partially significant effect on managerial performance, whereas procedural fairness and budgetary participation has no significant effect on the performance of managerial partially. Keywords : organizational commitment, procedural justice, participatory


(9)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim,

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala berkat dan rahmat serta karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Akademi Pariwisata Medan”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala yang dilakukan dalam penyusunan tesis ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, M.Si, selaku dosen pembimbing pertama yang telah banyak memberikan bantuan berupa motivasi, saran dan masukan untuk kesempurnaan tesis ini.

2. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing kedua yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM & H.,M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Sumatera Utara.


(10)

4. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA. CPA, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan tesis ini.

6. Ibu Dra. Tapi Anda Sari, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai dosen Pembanding yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan tesis ini.

7. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA,AK selaku dosen Pembanding yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan tesis ini.

8. Seluruh staf pengajar Program Magister Ilmu Akuntansi atas segala ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan, dan seluruh staf administrasi Program Magister Ilmu Akuntansi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 9. Istriku tercinta beserta anak-anakku tersayang, yang telah memberi dukungan

dan motivasi yang tak pernah henti.

10.Teman-teman di Program Magister Ilmu Akuntansi, yang penuh dengan rasa kekeluargaan dan persahabatan dalam memberi sumbangan pikiran selama perkuliahan.


(11)

Akhirnya penulis menyadari, bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran agar tesis ini dapat menjadi lebih baik. Dan semoga tesis ini dapat bagi penulis dan pembaca umumnya. Terima Kasih

Medan, Agustus 2012


(12)

RIWAYAT HIDUP

1. DATA PRIBADI

Nama : Handoko

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/21 Mei 1972

Alamat : Jl. Gaperta Gg. Cempaka VI No. 5 Medan

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki Kewarganegaraan : Indonesia

Telepon : 081376516555

II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Tahun 1979 - 1984 : Lulus SD Alwashliyah Medan Tahun 1985 - 1987 : Lulus SMP Tunas Kartika I Medan Tahun 1988 - 1990 : SMA Tunas Kartika II Medan

Tahun 1992 – 2000 : Lulus Universitas Dharmawangsa Medan Tahun 2009 – 2012 : Lulus S2 Pasca Sarjana USU

III. LATAR BELAKANG PEKERJAAN

Tahun 1990 : CV. Indah Sarana

Tahun 1994 : Grand Computing Medan Tahun 1997 : PT. Bank Bali Medan


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP ... ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

1.1. Latar Belakang ... ... 1

1.2. Rumusan Masalah... ... 8

1.3. Tujuan Penelitian... 8

1.4. Manfaat Penelitian... .... 9

1.5. Originalitas Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 10

2.1. Landasan Teori……... 10

2.1.1. Kinerja Manajerial……... 10

2.1.2. Komitmen Organisasi ... 14

2.1.3. Keadilan Prosedural ... 15

2.1.4. Partisipasi Penyusunan Anggaran..…... 16


(14)

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 22

3.1. Kerangka Konsep... ... 22

3.2. Hipotesis ... ... 24

BAB IV METODE PENELITIAN... 25

4.1.Jenis Penelitian... 25

4.2.Lokasi Penelitian... 25

4.3. Populasi dan Sampel... 25

4.4. Teknik Pengumpulan Data... 26

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 27

4.6. Analisis Data... 31

4.7. Uji Kualitas Data... 32

4.7.1. Uji Validitas ………... 32

4.7.2. Uji Reliabilitas ………... 32

4.8. Pengujian Asumsi Klasik... 33

4.8.1. Uji Normalitas... 33

4.8.2. Uji Multikolinieritas... 33

4.8.3. Uji Heteroskedastisitas ... ... 34

4.9. Pengujian Hipotesis... 34

4.9.1. Uji F... 34

4.9.2. Uji t... 35

4.10. Koefisien Determinasi ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36

5.1. Deskripsi Variabel Penelitian ... ... 36


(15)

5.2.1. Pengujian Reliabilitas...39

5.2.2. Uji Validitas Kuesioner... 40

5.2.3. Pengujian Asumsi Klasik... 42

5.2.3.1. Uji Normalitas ... 43

5.2.3.2. Uji Multikolinearitas... 44

5.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas... 45

5.3. Pengujian Hipotesis... 47

5.3.1. Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan prosedural, Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Secara Serempak... 47

5.3.2. Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan prosedural, Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Secara Parsial... 48

5.3.3. Koefisien determinasi ...50

5.4. Pembahasan... 51

5.4.1. Komitmen Organisasi Berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial ... 51

5.4.2. Keadilan Prosedural Tidak Berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial ... 52

5.4.3. Partisipasi Penyusunan Anggaran Tidak Berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial ... 53

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 54

6.1. Kesimpulan... 54

6.2. Keterbatasan Penelitian ... 54

6.3. Saran... 54


(16)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Halaman

2.1. Penelitian Terdahulu... ... 20

4.1. Tingkat Pimpinan ... ... 25

4.2. Definisi Operasional Variabel ... 30

5.1. Deskriptif Variabel ... 36

5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 37

5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 37

5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 38

5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan... 38

5.6. Uji Reabilitas Kuesioner ... 39

5.7. Uji Validitas Kuesioner Komitmen Organisasi... 40

5.8. Uji Validitas Kuesioner Keadilan Prosedural... ... 41

5.9. Uji Validitas Kuesioner Partisipasi Penyusunan Anggaran... 41

5.10. Uji Validitas Kuesioner Kinerja Manajerial... 42

5.11. Hasil Uji Normalitas Data ... ... 43

5.12. Hasil Uji Korelasi antara variabel independen... 44

5.13. Pengujian Heterokedasitas dengan Uji Glejser ... 46

5.14. Uji Hipotesis F (serempak) ... ... 47

5.15. Hasil Uji Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural, Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Manajeria secara Parsial... ... ………. 48


(17)

(18)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1. Kerangka Konseptual... 22 5.1. Normal P.P plot ... 44 5.2. Hasil Uji Heterokedastisitas... 45


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1. Lampiran I Kuesioner ... 57

2. Lampiran II Hasil Jawaban Kuesioner ... 63

3. Lampiran III Hasil Olah SPSS ... 67

4. Deskriptif Statistis... 67

5. Uji Validitas dan Realiabilitas... 67

6. Uji Asumsi Klasik... 74


(20)

“Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada

Akademi Pariwisata Medan”

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif yang menunjukan hubungan sebab akibat beberapa variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Akademi Pariwisata Medan yang memiliki jabatan sebagai manajer yang terdiri dari direktur, pembantu direktur, ketua senat akademi, kepala subbagian, ketua jurusan, ketua unit dan coordinator. Teknik Pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus dan besar sampel sebanyak 35 orang manajer. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda dengan OLS sebagai metode estimasi. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Secara parsial komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, sedangkan keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja manajerial. Kata Kunci : komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penyusunan


(21)

"The Influence of Organizational Commitment, Procedural Justice and Participation on Performance Budgeting Managerial On

Medan Tourism Academy "

ABSTRACT This study aimed to analyze the influence of organizational commitment, and procedural justice budget participation on managerial performance. This research is a kind of causal research compariziom to show a causal relationship in the incident on the field. The population in this study is the Civil Servants (PNS) working in Medan Tourism Academy who has served as manager consisting of directors, servants director, chairman of the Senate academy, subsections head, head of department, head of the unit and coordinator, using a sampling technique survey that as many as 35 people manager. This study uses census. Data were analyzed using multiple linear regression. These results indicate organizational commitment, procedural justice and significant effect of budget participation on managerial performance. Organizational commitment partially significant effect on managerial performance, whereas procedural fairness and budgetary participation has no significant effect on the performance of managerial partially. Keywords : organizational commitment, procedural justice, participatory


(22)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi terletak pada bagaimana pencapaian kinerja manajemen dalam menjalankan roda organisasi dengan baik berdasarkan pada aturan dan tujuan organisasi yang sudah disepakati. Selain itu juga, keberhasilan kinerja manejerial mendasarkan kepada tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) suatu organisasi yang berisikan urai tugas (job description) masing-masing bagian demi kelancaran pencapaian dari tujuan organisasi. Selanjutnya untuk memperlancar dan mempermudah penilaian kinerja maka sebagai barometer penilaian terdapat juga standar operasional prosedur yang berisikan langkah-langkah detail dalam melaksanakan setiap urai tugas yang ada. Penciptaan budaya kerja (cooperate culture) yang mendukung pelaksanaan tupoksi dirasa perlu dalam rangka harmonisasi dan kelancaraan pekerjaan pada setiap bagian. Hal inilah yang menjadi unsur penting dalam mewujudkan keberhasilan pencapaian kinerja manajemen di suatu organisasi.

Selain itu, hal lain yang menjadi tolok ukur keberhasilan pencapaian tujuan organisasi dapat dilihat dari kinerja manajerial yang dipengaruhi juga oleh faktor komitmen setiap bagian dan keterlibatan seluruh jajaran/bagian dalam pengambilan keputusan dalam rangka menentukan penyusunan anggaran. Karena penulis berasumsi bahwa kinerja manejerial dapat dipengaruhi secara totalitas ataupun secara parsial oleh komitmen organisasi dan keterlibatan setiap unit/bagian dalam penyusunan anggaran.


(23)

Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi menunjukkan hasil kerja/prestasi organsisasi dan menunjukkan kinerja organisasi. Hasil kerja organisasi diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan. Aktivitas tersebut dapat berupa pengelolaan sumberdaya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menjamin agar aktivitas tersebut dapat mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan upaya manajemen dalam pelaksanaan aktivitasnya. Dengan demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kinerja manajerial merupakan hasil dari proses aktivitas manajerial yang efektif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, laporan pertanggungjawaban, pembinaan dan pengawasan. Kinerja manajemen merupakan seberapa jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemen (Mahoney, dkk, 1963). Selanjutnya kinerja manajerial menurut Stoner (1992) adalah seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Armstrong (1998), Manajemen kinerja (performance management) adalah satu upaya untuk memperoleh hasil terbaik dari organisasi, kelompok dan individu-individu melalui pemahaman dan penjelasan kinerja dalam suatu kerangka kerja atas tujuan-tujuan terencana, standar dan persyaratan-persyaratan atribut atau kompetensi yang disetujui bersama. Manajemen kinerja bersifat menyeluruh dan menjamah semua elemen, unsur atau input yang harus


(24)

didaya gunakan oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dari definisi diatas tentang kinerja manajerial dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja manajerial atau manajemen adalah bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. Selanjutnya dalam merumuskan langkah yang harus diambil tentu saja harus melibatkan seluruh unsur-unsur manajemen yang ada dan saling terkait satu sama lain. Kinerja manajemen harus mempunyai alat ukur yang dapat menjadi standar dalam penilaian hasil kerja setiap bagian. Hal ini dirasa sangat mendasar dan diperlukan dalam tata kelola suatu organisasi.

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Mahoney dkk (1963) yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan manajer dalam melaksanakan kegiatan manajerial, antara lain : perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf (staffing), negosiasi dan representasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, tujuan, visi dan misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan ataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan. Pengukuran kinerja juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja yang sebenarnya terjadi.

Pada penulisan tesis ini, penulis mengambil objek penelitian di Akademi Pariwisata Medan disingkat Akpar Medan. Akademi Pariwisata Medan adalah suatu lembaga pendidikan vokasi/kejuruan setingkat universitas milik Pemerintah Republik Indonesia yang khsusus membidangi pariwisata dan perhotelan. Lembaga ini berada langsung dibawah naungan Kementrian Pariwisata dan


(25)

Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Salah satu tugas utama Akpar Medan adalah menghasilkan tenaga-tenaga profesional di bidang pariwisata dan perhotelan yang kompeten dan mempunyai daya saing baik tingkat nasional maupun internasional.

Secara umum Akpar Medan menyelenggarakan pendidikan Diploma 3 dan mempunyai dua jurusan yakni: 1) Jurusan Manajemen Kepariwisataan dan 2) Jurusan Manajemen Perhotelan. Jurusan Manajemen Kepariwisataan memiliki dua program studi, yaitu: 1) Program Studi Usaha Perjalanan (MUP) dan 2) Program Studi Manajemen Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata (MPPP). Sementara itu, Jurusan Manajemen Perhotelan mempunyai lima program studi yakni: 1) Program Studi Manajemen Divisi Kamar (MDK), 2) Manajemen Tata Hidangan (MTH), 3) Manajemen Tata Boga (MTB), 4) Manajemen Patiseri (MPI) dan 5)Administrasi Perhotelan (ADH). Khusus Program Studi ADH, diselenggarakan berafiliasi dengan Sekolah Tinggi Pariwisata bandung (STP Bandung) dan mempunyai level Prgrom Diploma 4 atau setara dengan tingkat Sarjana (S1) dan berhak menyandang gelar Sarjana Sains Terapan Pariwisata (SST.Par.).

Akpar Medan merupakan suatu lembaga pendidikan Pemerintah RI yang sumberdananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan direalisasikan dalam bentuk Daftar Isian Proyek Anggaran (DIPA) pada setiap tahunnya. Akpar Medan dipimpin oleh seorang Direktur dengan empat Pembantu Direktur. Dari level eselon, maka Direktur merupakan Pejabat Eselon Tiga sehingga terdapat tiga Sub Bagian (Subbag) di bawahnya. Ketiga Sub


(26)

Bagian tersebut membidangi Subbag Administrasi Umum, Subbag Administrasi Akademik dan Subbag Administrasi Kemahasiswaan. Sementara itu masing-masing Jurusan dan program studi dipimpin oleh Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi. Terdapat juga beberapa Unit yang langsung berada dibawah Direktur yaitu: Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UPPM), Unit Bahasa dan Unit Perpustakaan dan Laboratorium dan beberapa koordinator yang langsung membidangi pekerjaan teknis di lapangan.

Organisai Akpar Medan merupakan organisasi dengan skala menengah-besar sehingga sangat membutuhkan koordinasi yang simultan dari tiap-tiap bagian untuk pencapaian tujuan organisasi. Namun berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis yang merupakan salah satu pengajar yang bekerja di Akpar Medan terdapat beberapa masalah yang menurut penulis merupakan fenomena yang layak dikaji.

Adapun masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1) Penyerapan anggaran yang tidak optimal sehingga dalam rangka penyerapan anggaran maka terjadi penumpukkan kegiatan pada bulan Nopember dan Desember setiap tahunnya, 2) Koordinasi yang tidak optimal ditandai oleh tumpang tindihnya (overlapping) pekerjaan yang dilakukan masing-masing unit, 3) Stagnansi pekerjaan yang pada akhirnya eksekusi pelaksanaan pekerjaan diambil langsung oleh pimpinan untuk dikerjakan tanpa melalui sub bagian, 4) Miskomunikasi yang berakibat pada tidak tuntasnya pekerjaan dan mengakibatkan prasangka negatif diantara bagian-bagian terkait lainnya, 5) Keraguan dalam bertindak untuk mengeksekusi pekerjaan, 6) Pertanyaan yang selalu muncul pada rapat-rapat


(27)

teknis dalam pelaksanaan pekerjaan potensi kompensasi terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut dan 7) Keakuratan informasi terkini mengenai kebijakan-kebijakan yang menyangkut soal perubahan anggaran dan lain sebagainya yang berujung kepada kesalahan interpretasi dan mengakibatkan asumsi-asumsi negatif dari setiap pimpinan bagian dan pegawai untuk melaksanakan masing-masing pekerjaannya.

Dari fenomena permasalahan diatas, penulis berasumsi bahwa kinerja manajerial pada Akademi Pariwisata Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah : a) komitmen organisasi yang diwujudkan dalam bentuk visi dan misi Akpar Medan yakni bagaimana masing-masing pegawai memahami dan melaksanakan visi dan misi tersebut; b) keadilan prosedural yang menekankan peraturan punishment dan rewards bagi setiap pegawai yang melanggar peraturan dengan tindakan yang objektif dan simultan dilaksanakan, dan c) partisipasi dalam penyusunan anggaran yaitu setiap subbag dan unit dilibatkan secara aktif dalam penyusunan anggaran dalam bentuk program kerja masing-masing bagian dan memberikan informasi terkini jika terdapat perubahan.

Komitmen organisasi didefinisikan sebagai tingkat keterikatan perasaan dan kepercayaan terhadap tempat organisasi mereka bekerja (George, 2008). Sementara menurut Mathiu dan Zajac (1990) dalam Supriyono (2004) dikatakan bahwa komitmen organisasi adalah ikatan keterkaitan individu dengan organisasi sehingga individu tersebut “merasa memiliki” organisasi tempatnya bekerja.

Selanjutnya Taylor dalam Pareke (2003) menyatakan bahwa keadilan prosedural berkaitan dengan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk


(28)

mendistribusikan hasil-hasil dan sumberdaya–sumberdaya organisasi kepada para anggotanya.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kinerja manajerial adalah partisipasi penyusunan anggaran dan menurut Renti (2008) merupakan penyusunan yang dilakukan terhadap anggaran atau biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berguna untuk jangka panjang perusahaan, dimana rencana jangka panjang yang dituangkan dalam anggaran memberikan arah kemana kegiatan perusahaan ditujukan dalam jangka panjang.

Ketiga faktor ini yakni Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran yang baik tentu saja akan sangat menunjang kinerja manajerial. Komitmen organisasi diwujudkan dalam bentuk visi dan misi yang menjadi tujuan organisasi. Visi dan misi ini harus secara simultan disampaikan kepada setiap anggota organisasi sehingga semua pihak betul-betul paham dan menjadikan organisasi sebagai tumpuan harapan bagi keberhasilan organisasi yang dengan sendirinya meningkatkan taraf hidup dan perekonomian para anggotanya. Perlunya keadilan prosedural dalam menunjang kinerja manajerial terwujud dalam house rule organisasi yang berisikan hak dan kewajiban setiap anggota organisasi dan pemberian rewards bagi yang berprestasi berikut punishments bagi yang melanggar disiplin secara objektif. Hal ini diperlukan untuk menjaga keutuhan organisasi dan keberlanjutan pencapaian tujuan organisasi menjadi lebih optimal. Sedangkan partisipasi penyerapan anggaran yang optimal diperlukan untuk menunjang kinerja manajerial yang terwujud dalam realisasi penyerapan anggaran pada setiap tahun anggaran. Setiap


(29)

bagian dilibatkan dalam penyusunan anggaran berdasarkan program kerja yang diajukan dan bilamana terdapat perubahan anggaran maka informasi terkini tentang perubahan tersebut diberitahukan secepat mungkin untuk dilakukan penyesuain (adjustment) terhadap program kerja dan eksekusi pekerjaan di lapangan. Dengan demikian diharapkan tujuan organisasi dapat terealisir sesuai dengan apa yang direncanakan.

Berdasarkan uraian permasalahan penulis tertarik mengkaji lebih dalam dan menuangkannya dalam suatu Tesis dengan judul: “PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KEADILAN PROSEDURAL, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA AKADEMI PARIWISATA MEDAN”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kinerja manajerial?”

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.


(30)

1.4. Manfaat penelitian

Hasil dari penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Bagi Peneliti, dapat meningkatkan kompetensi keilmuan dan menambah wawasan.

2. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi Akademi Pariwisata Medan dapat menjadi bahan pertimbangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja pegawai.

3. Bagi akademisi dan penelitian lanjutan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam melakukan peneltian selanjutnya.

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Prasiska (2009). Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah dimana objek penelitian yang berbeda yaitu di lembaga pemerintahan, selain itu juga penelitian sebelumnya tidak menggunakan keadilan prosedural sebagai variabel independen.


(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Kinerja Manajerial

Kinerja Manajerial merupakan kemampuan seorang pemimpin yang diukur dari tercapainya tanggungjawab yang diembannya. Kinerja manajerial merupakan hasil upaya yang dilakukan manajer dalam melakukan tugas dan fungsinya dalam organisasi (Pareke, 2003). Bagi organisasi itu sendiri kinerja manajerial dapat menjadi tolak ukur sejauh mana manajer melaksakanan fungsi manajemen. Mahoney (1963) dalam Panangaran (2008) mengukur kinerja manajerial dengan indikator :

a. Perencanaan, yaitu tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi yang akan datang guna mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Investigasi, yaitu upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan dan mempersiapkan informasi dalam bentuk laporan-laporan. Catatan dan analisa pekerjaan untuk dapat mengukur hasil pelaksanaannya.

c. Koodinasi, menyelaraskan tindakan yang meliputi pertukaran informasi dengan orang-orang dalam unit organisasi lainnya, guna dapat berhubungan dan menyesuaikan program yang akan dijalankan.

d. Evaluasi, yaitu penilaian atas usulan atau kinerja yang diamati dan dilaporkan. e. Supervisi, yaitu mengarahkan, memimpin dan mengembangkan potensi


(32)

f. Staffing, yaitu memelihara dan mempertahankan bawahan dalam suatu unit kerja, menyeleksi pekerjaan baru menempatkan dan mempromosikan pekerjaan tersebut dalam unit lainnya.

g. Negosiasi, yaitu usaha untuk memperoleh kesepakatan dalam hal pembelian, penjualan atau kontrak untuk barang-barang dan jasa.

h. Representasi, yaitu menyampaikan informasi tentang visi, misi dan kegiatan-kegiatan organisasi dengan menghadiri pertemuan kelompok bisnis dan konsultasi dengan perusahaan-perusahaan lainnya.

Pemimpin atau seorang manajer merupakan pribadi yang memiliki kecakapan khusus dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu (Pareke, 2003). Ada ilmuwan - ilmuwan yang cenderung mengemukakan sederetan kualitas – kualitas unggul dan sifat – sifat utama yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin, misalnya dia harus memiliki intergritas tinggi, mampu mengambil kebijaksanaan yang tepat, mempunyai rasa humor, mampu memikul tanggung jawab, bisa bertindak adil dan jujur, memiliki keterampilan teknis tinggi, kepribadian imbang (Pareke, 2003).

Usaha – usaha yang sistematis membuahi teori yang disebut sebagai the traitist theory of leadership (teori sifat/ kesifatan dari kepemimpinan). Diantara para penganut teori ini dapat disebutkan Terry, (1990) menuliskan sepuluh sifat pemimpin yang unggul, yaitu :


(33)

Kekuatan badaniah dan rohaniah merupakan syarat pokok bagi pemimpin yang harus bekerja lama dan berat pada waktu - waktu yang lama serta tidak teratur dan di tengah – tengah situasi – situasi yang sering tidak menentu.

2. Stabilitas Emosi

Pemimpin yang baik memiliki emosi yang stabil. Artinya dia tidak mudah marah, tersinggung perasaan dan tidak meledak – ledak secara emosional. Pemimpin menghormati martabat orang lain, toleran terhadap kelemahan orang lain, dan bisa memaafkan kesalahan – kesalahan yang tidak terlalu prinsipil. Semua dilakukan untuk mencapai lingkungan sosial yang rukun damai, harmonis dan menyenangkan.

3. Pengetahuan tentang relasi insani

Salah satu tugas pokok pemimpin ialah memajukan dan mengembangkan semua bakat serta potensi anak buah, untuk bisa bersama–sama maju dan mengecap kesejahteraan. Karena itu pemimpin diharapkan memiliki pengetahuaan tentang sifat, watak dan perilaku anggota kelompoknya.

4. Kejujuran

Pemimpin yang baik harus memiliki kejujuran yang tinggi yaitu jujur pada diri sendiri dan pada orang lain (terutama bawahannya). Pemimpin juga selalu menepati janji, dapat dipercaya dan berlaku adil pada semua pegawainya.

5. Obyektif

Pertimbangan pemimpin harus berdasarkan hati nurani yang bersih, supaya obyektif (tidak subyektif, dan berperasangka buruk). Dia akan selalu mencari


(34)

bukti–bukti nyata dan sebab musabab setiap kejadian dan memberikan alasan yang rasional atas penolakannya.

6. Dorongan Pribadi

Keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin itu harus muncul dari dalam hati sendiri. Dukungan dari luar akan memperkuat hasyrat sendiri untuk memberikan pelayanan dan pengabdian diri kepada kepentingan orang banyak. 7. Keterampilan berkomunikasi

Pemimpin diharapkan mahir menulis dan berbicara, mudah menangkap maksud orang lain serta mudah memahami maksud para anggotanya. Juga pandai mengkoordinasikan macam-macam sumber tenaga manusia dan mahir mengintegrasikan berbagai opini serta aliran yang berbeda–beda untuk mencapai kerukunan dan keseimbangan.

8 Kemampuan mengajar

Pemimpin yang baik diharapkan menjadi guru yang baik. Mengajar itu adalah membawa siswa (orang yang belajar) secara sistematis dan intensional pada sasaran–sasaran tertentu, guna mengembangkan pengetahuan keterampilan/ kemahiran teknis tertentu dan menambah pengalaman yang dituju ialah agar para pengikutnya bisa mandiri, mau memberikan loyalitas dan partisipasinya.

9. Keterampilan sosial

Pemimpin juga diharapkan memiliki kemampuan untuk mengelola manusia, agar mereka dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Pemimpin dapat mengenali segi–segi kelemahan dan kekuatan setiap anggotannya, agar dapat


(35)

ditempatkan pada tugas-tugas yang cocok dengan pembawaanya masing – masing.

10. Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial

Pemimpin harus superior dalam satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu. Juga memiliki kemahiran manajerial untuk membuat rencana, mengelola, menganalisa keadaan, membuat keputusan, mengarahkan, mengontrol dan memperbaiki situasi yang tidak mapan. Tujuannya adalah tercapainya efektivitas kerja, keuntungan masksimal dan kebahagian – kesejahteraan anggota sebanyak – banyaknya.

2.1.2 Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi didefinisikan sebagai tingkat keterikatan perasaan

dan kepercayaan terhadap organisasi tempat mereka bekerja (George, 2008). Menurut Mathieu dan Zajac, (1990) dalam Supriyono, (2004) komitmen organisasi adalah ikatan keterkaitan individu dengan organisasi sehingga individu tersebut “merasa memiliki" organisasi tempatnya berkerja. Indikator dari komitmen organisasi terdiri dari : Lama Bekerja (Time), Kepercayaan (Trust), Rasa percaya diri (Confident), Kredibilitas (Credibility),

Komitmen organisasi dideskripsikan dalam dua tipe yaitu komitmen affective dan komitmen continuance. Penelitian sebelumnya melibatkan komitmen organisasi yang fokus pada komitmen afektif. Dengan demikian, pada penelitian selanjutnya, termasuk pada penelitian ini juga menguji pengaruh komitmen afektif terhadap hubungan komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi Pertanggungjawaban (Accountability).


(36)

anggaran terhadap kinerja manajerial. Komitmen affective didefinisikan sebagai kesediaan melakukan upaya secara terus-menerus untuk mencapai kesuksesan organisasi. Karakteristik komitmen afektif antara lain kepercayaan yang kuat dan keterterimaan nilai dan tujuan organisasi (Ahmad dan Fatima, 2008).

2.1.3 Keadilan Prosedural

Teori tentang keadilan prosedural berkaitan dengan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk mendistribusikan hasil-hasil dan sumber daya – sumber daya organisasi kepada para anggotanya. (Taylor dalam Pareke, 2003). Para peneliti umumnya mengajukan dua penjelasan teoritis mengenai proses psikologis yang mendasari pengaruh keadilan prosedural, yaitu: kontrol proses atau instrumental dan perhatian-perhatian relasional atau komponen structural (Taylor dalam Pareke, 2003). Perspektif kontrol instrumental atau proses berpendapat bahwa prosedur-prosedur yang digunakan oleh organisasi akan dipersepsikan lebih adil manakala individu yang terpengaruh oleh suatu keputusan memiliki kesempatan-kesempatan untuk mempengaruhi proses-proses penetapan keputusan atau menawarkan masukan (Taylor dalam Pareke, 2003).

Gilliland dalam Pareke (2003), menyatakan bahwa perspektif komponen-komponen struktural mengatakan bahwa keadilan prosedural merupakan suatu fungsi dari sejauh mana sejumlah aturan-aturan prosedural dipatuhi atau dilanggar. Aturan-aturan tersebut memiliki implikasi yang sangat penting karena dipandang sebagai manifestasi nilai-nilai proses dasar dalam organisasi. Jadi individu dalam organisasi akan mempersepsikan adanya keadilan prosedural manakala aturan prosedural yang ada dalam organisasi dipenuhi oleh para


(37)

pengambil kebijakan. Sebaliknya apabila prosedur dalam organisasi itu dilanggar maka individu akan mempersepsikan adanya ketidak adilan. Serangkaian prosedur yang dibuat oleh manajer antara lain digunakan untuk : mengevaluasi kinerja, menentukan promosi, mengkomunikasikan umpan balik tentang kinerja dan menentukan kenaikan gaji serta menentukan golongan Gilliland dalam Pareke (2003)

2.1.4 Partisipasi Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran merupakan penyusunan yang dilakukan terhadap anggaran atau biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berguna untuk jangka panjang perusahaan, di mana rencana jangka panjang yang dituangkan dalam anggaran memberikan arah kemana kegiatan perusahaan ditujukan dalam jangka panjang. (Renti, 2008) Anggaran merinci pelaksanaan program sehingga anggaran yang disusun memiliki arah seperti yang telah ditetepkan dalam jangka panjang. Agar penyusunan anggaran berjalan dengan baik dan lancar, perlu diterapkan suatu pedoman penyusunan anggaran.

Penyusunan anggaran dibuat secara terperinci dan jelas sehingga setiap bagian dapat mengikuti pedoman tersebut sesuai dengan kebutuhan tiap bagian. Pedoman yang telah disusun ini akan didistribusikan kepada setiap manajer bagian dan setiap manajer bagian akan memberikan informasi kepada bawahannya mengenai hal-hal yang belum jelas sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan.

Dalam penyusunan anggaran suatu perusahaan haruslah ditempuh suatu prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Prosedur penyusunan anggaran


(38)

dimulai dari pengumpulan data-data dari masing-masing bagian. Data ini akan dianalisa selanjutnya, dari hasil analisa tersebut maka disusunlah suatu rancangan anggaran.

Menurut Shim (2002) langkah-langkah yang harus diikuti dalam penyusunan anggaran yaitu : a. Penetapan tujuan, b. Pengevaluasian sumber-sumber daya yang tersedia, c. Negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat mengenai angka-angka anggaran, d. Pengkoordinasian dan peninjauan komponen, e. Persetujuan akhir, f. Pendistribusian anggaran yang disetujui.

Menurut Munandar (2000) menyatakan bahwa ada beberapa faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran antara lain :

1. Faktor intern yaitu data informasi dan pengalaman yang terdapat pada perusahaan itu sendiri yang berupa: a. Data-data penjualan tahun sebelumnya, b. Kebijakan perusahaan menyangkut kegiatan operasi perusahaan, c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan, d. Model kerja yang dimiliki perusahaan, e. Kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi perusahaan, baik dibidang pemasaran, akuntansi dan pembelanjaan.

2. Faktor ekstern yaitu informasi dan pengalaman yang terdapat diluar perusahaan yang mempunyai rupa dan pengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, faktor-faktor tersebut antara lain : Tingkat keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat penebaran penduduk, berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang ekonomi, sosial budaya maupun keamanan, Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kamajuan teknologi.


(39)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor intern merupakan faktor yang dapat dikendalikan sampai pada batas-batas tertentu sesuai dengan batas kebutuhan (contrable), sedangkan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan adalah faktor ekstern yang menyesuiakan kebijakannya sesuai dengan kebutuhnnya.

2.2. Penelitian Terdahulu

1. Renty Prasiska Sari (2009)

Judul penelitiannya adalah “Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada PDAM Delta Tirta Sidoarjo”. Adapun hasil dari penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, dan partisipasi penyusunan anggaran secara parsial terhadap berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada PDAM Delta Tirta Sidoarjo.

2. Cosvanta Isama (2001)

Judul penelitiannya adalah “Pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi dalam hubungan antara pertisipasi penyusunan penganggaran dan kinerja manajerial pada perguruan tinggi swasta.” Kesimpulan yang didapat adalah terdapat hubungan yang signifikan anatar pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada Perguruan Tinggi Swasta.


(40)

3. Maisyarah (2008)

Judul penelitiannya adalah “Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komunikasi dan komitmen sebagai moderating variabel pada PDAM Provinsi Sumatera Utara”. Kesimpulannya adalah partisipasi dalam penyusunan anggaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Interaksi antara partisipasi dengan komunikasi secara parsial maupun simulatan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Interaksi antara partisipasi, komunikasi dan komitmen organisasi secara parsial maupun simultan menunjukan pengaruh negative terhadap kinerja manajerial. 4. Ritonga (2008)

Judul penelitiannya adalah “Partisipasi dalam penyusunan anggaran, budaya pateralistik dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial”. Hasil penelitian ini menunjukan secara simultan budaya paternalistik dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Budaya paternalistik dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial komitmen organisasi dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial budaya paternalistik dan komitmen organisasi secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada PDAM Tirtanadi Provinsi SUMUT

5. Achmad Badarudin Latif (2007)

Judul penelitiannya adalah “Hubungan antara Keadilan Prosedural dan Kinerja Manajerial dengan Partisipasi Anggaran sebagai Variabel Intervening” . Kesimpulannya hubungan antara Keadilan Prosedural dan Kinerja Manajerial


(41)

berpengaruh signifikan, dengan melalui partisipasi anggaran menyebabkan dua efek yaitu pertama pengaruh langsung dengan nilai 0,523 dan pengaruh tidak langsung dengan nilai 0,149.

Dari beberapa penelitian diatas secara ringkas hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 :

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti

Judul Penelitian Variabel yang digunakan

Hasil Penelitian

1. Renty

Prasiska Sari

Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada PDAM Delta Tirta Sidoarjo

(2009)

Dependen variabel : Kinerja Manajerial Independen variabel: Partisipasi anggaran, motivasi dan komitmen organisasi Partisipasi anggaran berpengaruh secara parsial

terhadap kinerja manajerial. Sedangkan partisipasi anggaran, motivasi dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial pada PDAM Tirta Delta Sidoarjo.

2. Cosyanata

Isama (2001) Pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi dalam hubungan antara pertisipasi penyusunan penganggaran dan kinerja manajerial pada perguruan tinggi swasta

Dependen variabel : Kinerja Manajerial Independen varaiabel : partisipasi penyusunan penganggaran Variable moderating : pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi

Terdapat hubungan yang signifikan antara

pelimpahan wewenang dan komitmen organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada PTS

3. Maisyarah

(2008) Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komunikasi dan komitmen sebagai moderating variabel pada PDAM Provinsi Sumatera Utara

Variabel dependen : kinerja manajerial Variable independen : partisipasi dalam penyusunan anggaran Variable moderating :

komunikasi dan komitmen

organisasi

Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Interaksi antara partisipasi dengan komunikasi secara parsial maupun simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial Interaksi antara partisipasi dengan komunikasi secara partial maupun simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap


(42)

kinerja manajerial

Interaksi antara partisipasi, komunikasi, dan komitmen organisasi secara partial

maupun simultan menunjukkan pengaruh negative terhadap kinerja manajerial pada PDAM

Provinsi Sumut.

4. Ritonga

(2008)

Partisipasi dalam penyusunan anggaran, budaya pateralistik dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial

Variabel dependen : kinerja manajerial Variable independen : partisipasi dalam penyusunan anggaran Variable moderating : budaya paternalistic dan komitmen organisasi Partisipasi penyusunan anggaran, budaya

paternalistik dan

komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

Budaya paternalistik dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan

kinerja manajerial

Komitmen organisasi dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan

kinerja manajerial

Budaya paternalistik dan

komitmen organisasi

secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada PDAM Tirtanadi Provinsi SUMUT

5. Achmad

Badarudin Latif

(2007)

Hubungan antara Keadilan Prosedural dan Kinerja Manajerial dengan Partisipasi Anggaran sebagai Variabel Intervening

Variabel dependen : kinerja manajerial dan vaiabel independen : Variable intervening : partisipasi anggaran

Hubungan antara keadilan prosedural dan kinerja manajerial berpengaruh signifikan dan melalui partisipasi anggaran menyebabkan dua efek yaitu pertama pengaruh langsung dengan nilai 0,523 dan pengaruh tidak langsunng dengan nilai 0,149.


(43)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Berdasarkan judul penelitian dan masalah yang telah diuraikan, maka kerangka dari penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Variabel Devenden

Variabel Independen

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

Dari Gambar 3.1. di atas dapat dilihat bahwa variabel indenpenden dalam penelitian ini yaitu komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial. Sehingga diduga variabel independen akan berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap variabel dependen.

Komitmen organisasi adalah ikatan keterkaitan individu dengan organisasi sehingga individu tersebut merasa memiliki organisasi tempatnya berkerja. Komitmen organisasi merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingannya sendiri. Bagi individu dengan komitmen organisasi tinggi, pencapaian tujuan

Keadilan Prosedural Kinerja Manajerial

Komitmen Organisasi

Partisipasi Penyusunan Anggaran


(44)

organisasi merupakan hal penting. Sebaliknya, bagi individu atau manajer dengan komitmen organisasi rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi dan condong berusaha memenuhi kepentingan pribadi. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa apabila seorang manajer memiliki komitmen yang tinggi maka keputusan dalam pencapaian organisasi akan lebih baik.

Keadilan prosedural berhubungan dengan apakah pihak pegawai mempercayai bahwa prosedur dalam perusahaan dan hasil akhirnya adalah adil. Keadilan prosedural dimulai dengan hipotesis yang menyatakan adanya kelompok reaksi psikologis atas suatu kepatuhan atau pelanggaran terhadap norma yang menjelaskan pola perlakuan tertentu atau dalam pola lokasi tertentu. Reaksi semacam ini sudah dikenal lama akan mendayagunakan pengaruhnya yang kuat terhadap kognisi individu dan perilakunya. Norma yang membentuk suatu dasar dari respon keadilan dapat dibagi menjadi dua kategori; salah satu kategori berhubungan dengan hasil akhir sosial (keadilan distributif) dan kategori satunya berhubungan dengan proses sosial (keadilan prosedural), yaitu perilaku yang tepat dan perlakuan terhadap individu. Beberapa penelitan menunjukan bahwa keadilan prosedural mempunyai efek yang positif terhadap kinerja manajerial Nungraheni (2009). Hal ini dikarenakan jika seorang pemimpin memiliki sikap yang adil pada bawahanya maka akan terbentuk dalam kinerja seorang pemimpin.

Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan. Rencana jangka panjang yang dituangkan dalam anggaran memberikan arah kemana kegiatan perusahaan ditujukan dalam


(45)

jangka panjang. Anggaran merinci pelaksanaan program sehingga anggaran yang disusun memiliki arah seperti yang telah ditetepkan dalam jangka panjang. Agar penyusunan anggaran berjalan dengan baik dan lancar, perlu diterapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Beberapa penelitian menunjukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran mempunyai hubungan secara sendiri terhadap kinerja manajerial Sari,(2009). Hal ini dikarenakan apabila seorang pemimpin ikut serta dalam menyusun anggaran maka akan terbentuk dan terlihat kinerja seorang pemimpin tersebut, hal ini dikarena pimpinan langsung mengawasi proses dalam menyusun anggaran tersebut.

3.2. Hipotesis

Berdasarkan teori dan kerangka konsep, maka rumusan hipotesisnya adalah komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh nyata secara simultan dan parsial terhadap kinerja manajerial.


(46)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah berbentuk kausal komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menunjukan hubungan sebab akibat dari beberapa variabel dalam penelitian ini akan diuji pengaruh komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada Akademi Pariwisata Medan.

4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Akademi Pariwisata Medan yang beralamat dijalan RS. Haji No. 12 Medan.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil yang bekerja di Akademi Pariwisata Medan yang memiliki jabatan sebagai manager, yang terdiri dari direktur dan pembantu direktur, senat akademi, kepala - kepala subbagian, ketua jurusan, ketua unit dan koordinator. Besar sampel berjumlah 35 orang, Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sensus, seluruh populasi dijadikan sampel. Adapun level/tingkat manajer pimpinan yang berada di Akademi Pariwisata Medan tersebut antara lain terdapat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1. Tingkat Pimpinan

No Tingkat Manajer/Pimpinan Jumlah

1 Direktur ( pimpinan paling atas di Akademi Pariwisata Medan).

1


(47)

3 Ketua Senat Akademi 1

4 Kepala Subbagian 3

5 6

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

2 7

7 Ketua Unit 5

8 Koordinator Jumlah

12 35 Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitan ini dilakukan dengan menggunakan data primer dengan metode sensus. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada manajer yang bekerja di Akademi Pariwisata Medan. Kuesioner berisi pertanyaan yang berkaitan dengan variabel–variabel yang diteliti. Kuesioner terdiri dari 26 pertanyaan dengan jawaban yang menggunakan skala Ordinal. Untuk variabel komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Untuk variabel Komitmen Organisasi dan Partisipasi Penyusunan Anggaran jawaban dan pemberian skor adalah sebagai berikut :

a. Jawaban sangat setuju (SS) = 5

b. Jawaban setuju (S) = 4

c. Jawaban netral (N) = 3

d. Jawaban tidak setuju (TS) = 2 e. Jawaban sangat tidak setuju (STS) = 1


(48)

a. 1 = Sangat Tidak Adil (STA) b. 2 = Tidak Adil (TA)

c. 3 = Netral (N) d. 4 = Adil (A)

e. 5 = Sangat Adil (SA)

Sedangkan untuk variabel Kinerja Manajerial yang merupakan variabel dependen jawaban dan pemberian skor adalah 1-5 dengan penilaian 1-2 (dibawah standart), 3 (rata-rata/ standart), 4-5 (diatas standart).

4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk memudahkan pelaksanan penelitian, maka diperlukan definisi dan pengukuran variabel yang akan diteliti sebagai dasar dalam penyusunan kuesioner penelitian yaitu :

1. Kinerja Manajerial (Y)

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja para manajer dalam kegiatan-kegiatan manajerial. Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan kuesioner self rating dimana kuesioner ini mengukur kemampuan diri sendiri dari para manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Skala pengukuran yang digunakan adalah 1-5 dengan penilaian 1-2 dibawah rata-rata, 3 rata-rata, 4-5 diatas rata-rata , instrumen ini diadopsi dari Ritonga (2008) yang kembangkan dari Mahoney (1963). Untuk mengukur kinerja ini digunakan delapan pertanyaan yang berkaitan dengan :

1. Kinerja yang berkaitan dengan perencanaan 2. Kinerja yang berkaitan dengan investigasi


(49)

3. Kinerja yang berkaitan dengan pengkoordinasian 4. Kinerja yang berkaitan dengan evaluasi

5. Kinerja yang berkaitan dengan pengawasan 6. Kinerja yang berkaitan dengan pemilihan staf 7. Kinerja yang berkaitan dengan negosiasi

8. Kinerja yang berkaitan dengan perwakilan/representasi.

2. Komitmen Organisasi (X1) menunjukkan keyakinan dan dukungan yang

kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Untuk mengukur variabel ini peneliti menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Mowday (1979) dalam Ritonga (2008) dengan delapan item pertanyaan antara lain mencakup tentang :

1. Komitmen akan membantu organisasi menjadi sukses. 2. Komitmen akan menerima setiap penugasan dalam organisasi.

3. Komitmen akan kebanggaan terhadap organisasi sebagai tempat yang baik untuk bekerja.

4. Komitmen bahwa organisasi akan memberikan peluang yang terbaik untuk meningkatkan kinerja.

5. Komitmen akan rasa bangga bekerja pada organisasi.

6. Komitmen atas pilihan yang tepat bekerja di organisasi saat ini dibandingkan organisasi lain yang sudah dipertimbangkan.

7. Komitemen akan kepedulian manajer terhadap masa depan organisasi tempat bekerja.


(50)

8. Komitmen bahwa organisasi ini adalah pilihan yang terbaik dari semua kemungkinan organisasi yang dipilih untuk bekerja.

3. Keadilan Prosedural ( X2

Keadilan prosedural adalah keadilan yang dipahami individu berdasarkan proses yang digunakan untuk menetapkan distribusi imbalan. Keadilan prosedural menggunakan lima instrumen alat ukur yang dikembangkan oleh McFarlin dan Sweeney (1992) digunakan untuk mengukur persespi dari pihak bawahan dalam perusahahan atas pesepsi mereka akan sebuah keadilan prosedural. Responden diminta untuk memberikan tingkat keadilan prosedural yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja, menentukan promosi jabatan, mengkomunikasikan umpan balik kinerja tentang kinerja, kenaikan golongan dan menentukan peningkatan gaji yang mereka terima dengan menggunakan skala lima poin. Intrumen Keadilan Prosedural terdiri dari lima item pertanyaan dengan skala Multi Dimensional dengan satu (sangat tidak adil), dua (tidak adil), tiga (netral), empat (adil) dan lima (sangat adil).

)

4. Partisipasi Penyusunan Anggaran (X3

didefenisikan sebagai tingkat keterlibatan dan pengaruh seseorang dalam proses penyusunan anggaran. Untuk mengukur variabel ini, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani (1975) dalam Riyadi (1998) yang terdiri dari lima pertanyaan meliputi :

)

1. Partisipasi manajer dan pengaruhnya dalam menentukan sasaran anggaran 2. Partisipasi manajer dalam memformulasikan sasaran anggaran


(51)

4. Partisipasi dalam penjabaran opini dan pemikiran atasan oleh manajer. 5. Partisipasi dalam pengambilan keputusan didasari kepuasan manajer

Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Definisi Operasional Variabel

Jenis Variabel Definisi Indikator Skala

Komitmen Organisasi

(X1

Independen )

Keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi

Lama Bekerja

(Time), Kepercayaan

(Trust), Rasa

percaya diri (Confident),

Kredibilitas (Credibility),

Ordinal

Pertanggungjawaban (Accountability) Keadilan Prosedural

(X2

Independen )

Keadilan yang dipahami

individu berdasarkan proses yang digunakan untuk menetapkan distribusi imbalan.

mengevaluasi kinerja, menentukan promosi,

mengkomunikasikan umpan balik tentang kinerja, menentukan kenaikan gaji, serta menetukan kenaikan golongan. Ordinal Partisipasi penyusunan anggaran (X3 Independen )

Tingkat keterlibatan dan pengaruh seorang pemimpin dalam proses penyusunan anggaran

Penetapan tujuan, Evaluasi sumber daya yang tersedia, Negosiasi antara pihak, koordinasian

dan peninjauan,

Persetujuan akhir.

Ordinal

Kinerja Manajerial (Y) Dependen

Kinerja para manajer dalam kegiatan-kegiatan manajerial Perencanaan, Investigasi, Pengkoordinasian, Evaluasi, Pengawasan,

Pemilihan staf,

Negosiasi, Perwakilan.

Ordinal


(52)

4.6. Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan regresi linier berganda. Sebelum menganalisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas data dengan menggunakan SPSS 17. Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka model analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = α + β1X1+ β2X2 + β3X3 Di mana :

+ €

Y = Kinerja Manajerial

α = Konstanta

β1, β2, β3 KO (X

= Koefisien Regresi 1)

KP (X

= Komitmen Organisasi 2

PPA (X

) = Keadilan Prosedural 3

€ = Error

) = Partisipasi Penyusunan Anggaran

4.7. Uji Kualitas Data

Instrumen pengumpulan data di dalam penelitian adalah kuesioner. Instrumen ini dibangun berdasarkan konsep teoritis agar memiliki dasar ilmiah yang kuat. Selain itu kuesioner perlu diujicobakan kepada responden untuk mengetahui apakah kuesioner memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. 4.7.1. Uji Validitas

Pengertian validitas adalah data yang sudah diuji sahih atau tepat (Gozali, 2005). Arti keseluruhannya adalah “uji ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui


(53)

konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan (Gozali, 2005). Data dapat dinyatakan valid dengan melihat probabilitasnya atau signifikansi 95 %.

4.7.2. Uji Reliabilitas

Pengertian dari reliabilitas adalah data yang diuji dengan keterandalan, keajegan, kestabilan dan konsisten (Gozali, 2005). Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah “sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukuran didalam setiap instrumen kuesioner yang dikumpulkan. Setiap variabel di uji reliabilitasnya dengan menggunakan Cronbach Alpha. Teknik ini merupakan pengujian reliabilitas inter item, yakni menggunakan item – item pertanyaan yang berskala multipoint. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai yang ada dalam Cronbach Alpha > 0.60 ( diatas 6 % ).

4.8. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Hal ini untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan. Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik apabila model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik lain yaitu heteroskedastisitas, autokolerasi, dan multikolinieritas. Dalam model penelitian ini peneliti tidak menggunakan model autokolerasi, hal ini dikarenakan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan cross-section, sehingga data tidak memerlukan uji autokorelasi.


(54)

4.8.1. Uji Normalitas

Uji normalitas yaitu untuk menentukan alat statistik yang digunakan, jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan variansinya sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik, jika data yang diperoleh tidak terdistribusi normal dan atau variansinya tidak sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik non parametrik. Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data atau disebut dengan grafik Normal P-P Plot dan uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05, data berdistribusi normal.

4.8.2. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel-variabel independen. Model regresi yang baik, tidak ditemukannya masalah multikolinieritas antara variabel-variabel independen dengan cara melihat angka Collinerity Statistics yang ditunjukkan oleh nilai variance inflation factor (VIF). Jika angka VIF > 10 maka variabel independen tidak memiliki masalah multikolinieritas (Santoso, 2002) dan jika nilai Tolerence < 10 maka tidak terdapat multikolinearitas. (Santoso, 2002)

4.8.3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi


(55)

heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2005), jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.9. Pengujian Hipotesis

4.9.1. Uji F (Uji Signifikan Bersama-sama)

Uji F dilakukan untuk menilai pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis

Ho : β = 0, komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara simultan dan tidak signifikan terhadap kinerja manajerial.

diuji dengan menggunakan uji F (analisis regresi berganda). Jika :

Ha : β ≠ 0, komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi

penyusunan anggaran berpengaruh secara simultan dan signnifikan terhadap kinerja manajerial.

Kriteria yang digunakan adalah: P Value (sig) < 0,05 = H0 P Value (sig) > 0,05 = H

ditolak 0 diterima


(56)

4.9.2. Uji t (Uji Signifikan Parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Adapun langkahnya sebagai berikut: Ho : β = 0, komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi

penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial.

Ha : β ≠ 0, komitmen organisasi, keadilan prosedural dan partisipasi

penyusunan anggaran berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial.

Kriteria yang digunakan adalah: P Value (sig) < 0,05 = H0 P Value (sig) > 0,05 = H

ditolak 0

4.10. Koefisien Determinasi diterima

Koefisien determinasi atau Adjusted R2bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R2atau Adjusted R2 adalah di antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen dan sebaliknya jika mendekati nol.


(57)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Variabel Penelitian

Pengumpulan data dilakukan satu tahap, yaitu dengan cara memberikan sebanyak 35 set kuesioner kepada responden pada tanggal 19, 20 dan tanggal 21 Agustus 2011. Kemudian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, kuesioner dijemput kembali. Dari 35 set kuesioner penelitian yang dibagikan, kembali sebanyak 35 set dan tidak ada kuesioner yang cacat.

Tabel 5.1 Deskripsi Variabel

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Komitmen

Organisasi

35 30.00 35.00 33.3143 1.43017

Keadilan Prosedural

35 18 23 21.11 1.207

Partisipasi Penyusunan Anggaran

35 17 22 20.06 1.259

Kinerja Manajerial

35 24 32 28.66 2.287

Valid N (listwise) 35

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 5.1. data diperoleh dari sampel sejumlah 35 orang, diketahui skor jawaban untuk rata-rata pertanyaan, Komitmen Organisasi sebesar 33.31 orang. Skor jawaban untuk Keadilan Prosedural sebesar 21.11, skor jawaban Partisipasi Penyusunan Anggaran 20.06 dan skor jawaban untuk Kinerja Manajerial sebesar 28.66.


(58)

5.1.1. Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dikumpulkan maka diperoleh data tentang karakteristik responden penelitian yang terdiri dari: (1) Usia (2) Jenis Kelamin, (3) Masa Kerja dan (4) Tingkat Pendidikan.

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) (%)

1. 30-39 6 17.1

2. 40-49 19 54.3

3. 50-59 10 28.6

Jumlah 35 100.0

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar usia manajer diantara 40 tahun sampai 49 tahun dengan perincian usia 40-49 tahun sebanyak 19 orang (54,3%). Hal ini dikarenakan, manajer puncaknya sudah memiliki pengalaman yang lebih lama dibandingkan dengan manajer yang lainnya. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5.3

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) (%)

1. Laki-Laki 25 71.4

2. Perempuan 10 28.6

Jumlah 35 100.0

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa jenis kelamin responden mayoritas laki-laki yaitu 25 orang (71,4%) dan 10 orang perempuan (28,6%).


(59)

Sehingga kesimpulan yang dapat diambil bahwa laki-laki yang bekerja di Akademi pariwisata medan lebih dominan dibandingkan dengan perempuan.

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 5.4

Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja

(Tahun)

Jumlah

(Orang) (%)

1. 1-10 10 28.6

2. 11-20 21 60.0

3. 21-30 4 11.4

Total 35 100.0

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 5.4. diatas dapat dijelaskan bahwa masa kerja manajer mayoritas diantara 11 tahun sampai 20 tahun sebanyak 21 orang (60,0%), ini dikarenakan pengalaman untuk menjadi seorang manajer membutuhkan waktu yang lama. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.5

Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

(Orang) (%)

1. S2 33 94.3

2. S1 2 5.7

Total 35 100.0

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 5.5. diatas dapat dijelaskan bahwa latar belakang pendidikan manajer di Akademi pariwisata medan adalah pegawai yang berpendidikan Strata Dua (S2) yakni sebesar 33 orang (94,3%).


(60)

5.2. Analisis Data

5.2.1. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat ukur yang berhubungan dengan sejumlah hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban dari pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan : (1) Repeated Measure, (2) One Shot. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran saja (one shot), karena pengukuran yang dilakukan berulang membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. (Ghozali, 2005).

Hasil uji reliabilitas terhadap instrument penelitian dapat dilihat Tabel 5.6 Tabel 5.6. Uji Reliabilitas Kuesioner

Variabel Cronbach's

Alpha

N of Items Keterangan

Kinerja Manajerial 0.755 > 0.60 8 Reliabel Komitmen

Organisasi

0.670 > 0.60 8 Reliabel

Keadilan Prosedural

0.665 > 0.60 5 Reliabel

Partisipasi Penyusunan

Anggaran

0.603 > 0.60 5 Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)

Terlihat bahwa data yang telah dilakukan uji reliabilitas dinyatakan bahwa data tersebut reliabel (dapat dipercaya) untuk masing-masing kuesioner komitmen organisasi, keadilan prosedural, partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Hal ini terlihat dari nilai cronbanhs alpha yang berada diatas 0.60.


(61)

5.2.2. Uji Validitas Kuesioner

Validitas memilki nama sahih, tepat. Ide pokoknya sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan. Salah satu cara mengkaji validitas adalah korelasi Item-Total, yakni mengkorelasikan skor-skor suatu item kuesioner dengan totalnya. Data valid adalah dengan melihat probabilitasnya harus < 0.05 (dibawah 50%) dari total signifikannya. Hasil uji validitas kuesioner terhadap instrumen penelitian dapat dilihat Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Uji Validitas Kuesioner Komitmen Organisasi

No Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

1. Lama Bekerja 0.424 (Positif) 0.011<0.05 Valid 2. Penugasan

Pekerjaan 3. Kepercayaaan 4. Peluang Terbaik

0.642 (Positif) 0.399 (Positif) 0.522 (Positif)

0.000<0.05 0.018<0.05 0.001<0.05

Valid Valid Valid 5. Percaya diri 0.748 (Positif) 0.000<0.05 Valid 6. Sistem Nilai 0.612 (Positif) 0.000<0.05 Valid 7. Bertanggung

Jawab

0.381 (Positif) 0.024<0.05 Valid

8. Kredibilitas 0.496 (Positif) 0.002<0.05 Valid


(62)

Dari Tabel 5.7. diatas dapat dilihat bahwa data telah dilakukan uji validitas yang dinyatakan bahwa data tersebut valid untuk masing-masing kuesioner komitmen organisasi. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas yang berada dibawah 0.05.

Tabel 5.8. Uji Validitas Kuesioner Keadilan Prosedural

No. Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

1. Evaluasi Kinerja 0.577 (Positif) 0.000<0.05 Valid 2. Promosi

3. Komunikasi

0 .526 (Positif) 0 .348 (Positif)

0.001<0.05 0.041<0.05

Valid Valid 4. Gaji 0. 639 (Positif) 0.000<0.05 Valid 5. Golongan 0.426 (Positif) 0.011<0.05 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah).

Terlihat bahwa data yang telah dilakukan uji validitas dinyatakan bahwa data tersebut valid untuk masing-masing kuesioner keadilan prosedural. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas yang berada dibawah 0.05

Tabel 5.9. Tabel Validitas Kuesioner Partisipasi Penyusunan Anggaran

No. Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

1. Penetapan Tujuan

0. 761 (Positif) 0.000<0.05 Valid 2. Evaluasi

sumber daya 3. Negosiasi

antara pihak

0. 508 (Positif) 0.561 (Positif)

0.002<0.05 0.000<0.05

Valid Valid 4. Koordinasi dan

peninjauan

0.523 (Positif) 0.001<0.05 Valid 5. Persetujuan

Akhir

0.651 (Positif) 0.000<0.05 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah).


(63)

Terlihat bahwa data yang telah dilakukan uji validitas dinyatakan bahwa data tersebut valid untuk masing-masing kuesioner partisipasi penyusunan anggaran. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas yang berada dibawah 0.05

Tabel 5.10. Tabel Valididtas Kuesioner Kinerja Manejerial

No.Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

1. Perencanaan 0.642 (Positif) 0.000<0.05 Valid 2. Investigasi

3. Pengkoordinasi

0.717 (Positif) 0.435 (Positif)

0.000<0.05 0.009<0.05

Valid Valid 4. Evaluasi 0.635 (Positif) 0.000<0.05 Valid 5. Pengawasan

6. Pemilihan staf

0.807 (Positif) 0.719 (Positif)

0.000<0.05 0.000<0.05

Valid Valid 7. Negosiasi 0.564 (Positif) 0.000<0.05 Valid 8. Perwakilan 0.466 (Positif) 0.005<0.05 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah).

Terlihat bahwa data yang telah dilakukan uji validitas dinyatakan bahwa data tersebut valid untuk masing-masing kuesioner kinerja manajerial. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas yang berada dibawah 0.05

5.2.3. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari pengujian normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan pengujian heteroskedastisitas. Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi liner ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Berhubung data yang digunakan


(64)

dalam penelitian ini adalah adalah cross-section. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan.

5.2.3.1. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dari hasil uji terlihat bahwa data berdistribusi normal, hal ini dikarenakan signifikan sebesar 0,730 atau diatas 0,05. tabel dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11. Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 35

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.97380560

Most Extreme Differences Absolute .116

Positive .097

Negative -.116

Kolmogorov-Smirnov Z .689

Asymp. Sig. (2-tailed) .730

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Hasil uji normalitas data ini juga diperkuat dengan melihat grafik normal P-P Plot. Dari hasil gambar terlihat bahwa grafik mempunyai ditribusi normal. Hal ini diperjelas dengan penyebaran titik-titik yang berada mendekati garis diagonal tanpa ada penyebaran yang menjauh dari garis diagonal tersebut. Hal ini memperjelas bahwa data berdistribusi secara normal. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 5.1


(65)

Gambar 5.1. Normal P-P Plot

5.2.3.2. Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen kinerja manajerial dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12. Hasil Korelasi antara variabel independen

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.803 11.739 .580 .566

Komitmen organisasi

.757 .253 .473 2.987 .005 .958 1.044

Keadilan prosedural

.456 .298 .241 .533 .135 .972 1.028

Partisipasi penyusuna n anggaran

.314 .284 .173 1.105 .278 .984 1.016


(66)

Komitemen organisasi mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) 1.044, dengan angka Tolerance 0.958 dan keadilan Prosedural mempunyai nilai VIF sebesar 1.028 dengan angka Tolerance 0.972 serta Partisipasi penyusunan anggaran mempunyai nilai VIF 1.016 dengan angka Tolerance 0.984, hal ini pengujian menggunakan VIF dan Tolerance menunjukan bahwa tidak ada yang bernilai lebih dari 10 dan kurang dari 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dalam model regresi.

5.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.2


(1)

Kinerja Manajerial

Correlations

Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 TOTAL Y

Y11 Pearson Correlation 1 .559** .294 .770** .389* .306 .106 -.147 .642**

Sig. (2-tailed) .000 .086 .000 .021 .074 .543 .400 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y12 Pearson Correlation .559** 1 .719** .496** .516** .258 .057 .083 .717**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .001 .134 .745 .637 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y13 Pearson Correlation .294 .719** 1 .253 .248 .062 -.151 -.079 .435**

Sig. (2-tailed) .086 .000 .143 .152 .724 .388 .651 .009

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y14 Pearson Correlation .770** .496** .253 1 .320 .214 .150 .047 .635**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .143 .061 .218 .391 .789 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y15 Pearson Correlation .389* .516** .248 .320 1 .667** .467** .347* .807**

Sig. (2-tailed) .021 .001 .152 .061 .000 .005 .041 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y16 Pearson Correlation .306 .258 .062 .214 .667** 1 .516** .454** .719**

Sig. (2-tailed) .074 .134 .724 .218 .000 .002 .006 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y17 Pearson Correlation .106 .057 -.151 .150 .467** .516** 1 .539** .564**

Sig. (2-tailed) .543 .745 .388 .391 .005 .002 .001 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y18 Pearson Correlation -.147 .083 -.079 .047 .347* .454** .539** 1 .466**

Sig. (2-tailed) .400 .637 .651 .789 .041 .006 .001 .005

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

TOTAL Y

Pearson Correlation .642** .717** .435** .635** .807** .719** .564** .466** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .009 .000 .000 .000 .000 .005

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35


(2)

Correlations

Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 TOTAL Y

Y11 Pearson Correlation 1 .559** .294 .770** .389* .306 .106 -.147 .642**

Sig. (2-tailed) .000 .086 .000 .021 .074 .543 .400 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y12 Pearson Correlation .559** 1 .719** .496** .516** .258 .057 .083 .717**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .001 .134 .745 .637 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y13 Pearson Correlation .294 .719** 1 .253 .248 .062 -.151 -.079 .435**

Sig. (2-tailed) .086 .000 .143 .152 .724 .388 .651 .009

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y14 Pearson Correlation .770** .496** .253 1 .320 .214 .150 .047 .635**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .143 .061 .218 .391 .789 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y15 Pearson Correlation .389* .516** .248 .320 1 .667** .467** .347* .807**

Sig. (2-tailed) .021 .001 .152 .061 .000 .005 .041 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y16 Pearson Correlation .306 .258 .062 .214 .667** 1 .516** .454** .719**

Sig. (2-tailed) .074 .134 .724 .218 .000 .002 .006 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y17 Pearson Correlation .106 .057 -.151 .150 .467** .516** 1 .539** .564**

Sig. (2-tailed) .543 .745 .388 .391 .005 .002 .001 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y18 Pearson Correlation -.147 .083 -.079 .047 .347* .454** .539** 1 .466**

Sig. (2-tailed) .400 .637 .651 .789 .041 .006 .001 .005

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

TOTAL Y

Pearson Correlation .642** .717** .435** .635** .807** .719** .564** .466** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .009 .000 .000 .000 .000 .005

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(3)

3.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 35

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.97380560

Most Extreme Differences Absolute .116

Positive .097

Negative -.116

Kolmogorov-Smirnov Z .689

Asymp. Sig. (2-tailed) .730

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

Uji Multikolineritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.803 11.739 .580 .566

total x1 .757 .253 .473 2.987 .005 .958 1.044

total x2 -.456 .298 -.241 -1.533 .135 .972 1.028

total x3 .314 .284 .173 1.105 .278 .984 1.016

a. Dependent Variable: total y


(5)

Uji Gledjer

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.122 5.956 1.364 .182

total x1 -.153 .128 -.214 -1.194 .242

total x2 -.031 .151 -.037 -.208 .836

total x3 -.034 .144 -.042 -.238 .814

a. Dependent Variable: AbsUt

4.

Uji Hipotesis

Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 45.425 3 15.142 3.544 .026a

Residual 132.461 31 4.273

Total 177.886 34

a. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1 b. Dependent Variable: total y

Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.803 11.739 .580 .566

total x1 .757 .253 .473 2.987 .005

total x2 -.456 .298 -.241 -1.533 .135

total x3 .314 .284 .173 1.105 .278


(6)

Adjusted R

2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .505a .255 .183 2.067 2.090

a. Predictors: (Constant), total x3, total x2, total x1 b. Dependent Variable: total y


Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Keadilan Prosedural dengan Konflik sebagai Variabel Moderating terhadap Kinerja Pegawai pada Akademi Pariwisata Medan

2 66 109

Pengaruh partisipasi penganggaran, keadilan prosedural, dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi

0 9 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 3 14

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 4 9

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

1 9 20

PENUTUP PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 2 26

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Manajerial - Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

0 0 9

Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

0 0 19