Pengaruh Corporate Governance terhadap konservatisme

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Purnama dan Daljono, 2013; Nasir, Ilham dan Yusniati, 2014; Hardinsyah, 2013 menunjukkan bahwa likuditas berpengaruh positif terhadap konservatisme. Likuditas yang tinggi menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Jika perusahaan dengan kondisi keuangan yang kuat maka semakin konservatif. Kondisi keuangan perusahaan yang kuat dan kredibel akan membuat biaya-biaya yang melekat pada perusahaan tersebut semakin besar, contohnya bisa jadi adanya tuntutan karyawan untuk menaikkan gaji dan upah. Semakin besar rasio likuiditas maka perusahaan akan semakin berhati-hati, karena dengan meningkatnya aktiva lancar suatu perusahaan, biaya-biaya yang ditanggung juga semakin tinggi sehingga perusahaan akan lebih konservatif. Dari uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap konservatisme

3. Pengaruh

tingkat kesulitan keuangan perusahaan terhadap konservatisme Prediksi perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan Financial Distress yang kemudian mengalami kebangkrutan merupakan suatu analisis yang penting bagi pihak-pihak seperti kreditur, investor dan mitra lain. Bagi kreditur analisis ini menjadi bahan pertimbangan utama dalam memutuskan menarik kembali piutangnya, menambah piutang untuk mengatasi kesulitan tersebut atau mengambil kebijakan lain. Kesulitan keuangan mengakibatkan perusahaan membutuhkan dana lebih untuk membiayai kegiatan perusahaannya serta dana untuk membayar hutangnya sehingga akan membuat tingkat hutang semakin tinggi. Teori signaling ini bisa diasumsikan bahwa pemberian informasi yang mengakui adanya laba yang rendah dapat membantu mengurangi adanya konflik antara manajer dan pemegang saham, karena manajer dengan teori ini berusaha menyampaikan informasi secara jujur dengan penuh kehati-hatian. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan tetap menggunakan akuntansi konservatif maka laporan keuangan menjadi understatement sehingga akan memberikan sinyal buruk bagi pihak eksternal terutama pihak kreditur sehingga pihak kreditur tidak akan memberikan pinjaman untuk kelangsungan usaha perusahaan sehingga ketika perusahaan sedang mengalami financial distress maka perusahaan tidak akan menerapkan prinsip konservatisme dalam penyusunan laporan keuangan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harahap, 2012 dan Pramudita, 2012 menunjukkan bahwa tingkat kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Alhayati ,2013 dan Mutmainah dan Nugroho, 2012 menunjukkan bahwa tingkat kesulitan keuangan tidak berpengaruh terhadap konservatisme. Jika perusahaan mengalami financial distress maka perusahaan tidak menerapkan prinsip konservatisme yang akan menimbulkan sikap pesimis kreditur dan investor. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan ingin memberikan kepercayaan kepada kreditur dan investor bahwa perusahaan akan tetap bertahan meskipun dalam kondisi kesulitan keuangan sehingga perusahaan lebih memilih metode yang kurang konservatif agar kreditur akan tetap memberikan pinjaman kepada perusahaan sehingga perusahaan akan tetap berjalan. Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 3 : Tingkat kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap konservatisme

C. Model Penelitian

Bagian model penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel-variabel penelitian dan bentuk hipotesis yang dirumuskan. Model penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: + + - Gambar 2.1 Model Penelitian Hubungan Antar Variabel Penelitian Corporate Governance Likuiditas Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan Konservatisme BAB III METODE PENELITIAN

A. ObyekSubyek Penelitian

Obyek dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang ikut dalam pemeringkatan CGPI dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode 2011 - 2014. Data CGPI diperoleh dari situs majalah SWA.

B. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ditentukan dengan tehnik purposive sampling. Kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang mengikuti pemeringkatan dalam Corporate Governance Perception Indexs dan terdaftar di BEI periode 2011-2014. 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahun 2011-2014.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 92

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013)

2 50 25

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013)

1 26 19

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011).

0 2 14

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN YANG MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia).

0 1 6

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

0 1 18

Hubungan kepemilikan institusional, pertumbuhan perusahaan, kesulitan keuangan perusahaan, dan konservatisme akuntansi (studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014).

0 3 116

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 1 14