Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

test dan sesudah post-test penyuluhan terhadap pengetahuan pelajar tentang deteksi dini kanker payudara.

5.2. Pembahasan

Penyuluhan kesehatan ditujukan untuk mengubah perilaku seseorang atau kelompok agar hidup sehat salah satunya melalui edukasi pendidikan Ali, 2010. Penyuluhan pendidikan kesehatan dapat dilakukan di sekolah, karena merupakan langkah yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Hal ini dikarenakan sekolah merupakan lembaga yang dengan sengaja didirikan untuk membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, moral, maupun intelektual. Pendidikan kesehatan, khususnya bagi murid utamanya untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat agar dapat bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungannya serta ikut aktif di dalam usaha-usaha kesehatan Notoatmodjo, 2010. Berbagai topik kesehatan dapat dijadikan bahan dalam penyuluhan kesehatan salah satunya adalah tentang deteksi dini kanker payudara, karena sepertiga dari penyakit kanker dapat ditemukan cukup dini untuk dapat disembuhkan Ramli, Umbas, Panigoro, 2002. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan khususnya pelajar SMAN 1 Bengkulu Selatan. Seluruh responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pelajar dari kelas XII, yang terdiri dari 25 orang laki-laki dan 25 orang perempuan serta memiliki kisaran umur antara 16 tahun sampai 18 tahun. Dalam penelitian yang telah dilakukan peneliti dari 50 reponden yang mengikuti pre-test didapatkan 80 reponden memiliki tingkat pengetahuan kurang, namun setelah dilakukan penyuluhan post-test dari 50 orang 94 responden tingkat pengetahuannya menjadi baik. Menurut Maharani 2010, rendahnya tingkat pengetahuan responden pada pre-test berhubungan dengan tidak adanya kebiasaan responden mencari informasi tentang SADARI. Universitas Sumatera Utara Jika dikelompokan berdasarkan jenis kelamin, pada pre-test responden laki-laki lebih banyak memiliki pengetahuan kurang dibandingkan responden perempuan, walaupun tidak terdapat perbedaan yang cukup besar. Ini juga terlihat pada post-test, responden perempuan yang berpengetahuan baik sedikit lebih banyak dari pada responden laki-laki. Perbedaan tingkat pengetahuan ini dapat disebabkan oleh perbedaan minat dan pengalaman. Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu, sedangkan pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya Mubarak, Chayatin, Rozikin, Supradi, 2007. Akan tetapi berdasarkan uji statistik Chi-Square pada penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin responden terhadap tingkat pengetahuan pada pre-test maupun saat post-test. Berdasarkan umur tingkat pengetahuan pada setiap kelompok berbeda- beda. Kelompok umur 18 tahun pada post-test 100 memiliki pengetahuan kategori baik. Hal ini berhubungan dengan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah umur, dengan bertambahnya umur perkembangan aspek psikologis taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa Mubarak, Chayatin, Rozikin, Supradi, 2007. Akan tetapi, saat dilakukannya pre-test semua responden kelompok umur 18 tahun memiliki pengetahuan kurang, sedangkan pada kelompok umur 17 tahun hanya 72. Kekurang sesuaian antara teori yang ada pada pre-test disebabkan karena ketidakseimbangan jumlah responden pada setiap kelompok usia dan juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan. Dari uji Correlations Pearson, pada penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan saat pre-test maupun pada post-test. Pada setiap butir pertanyaan kuesioner, setelah dilakukannya penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan pada tiap butir pertanyaan sebesar 17-86. Pada pre-test terdapat beberapa pertanyaan seperti faktor risiko, pencegahan kanker payudara, tujuan SADARI dan pengulangan pelaksanaan SADARI Universitas Sumatera Utara telah banyak dijawab benar oleh responden. Hal ini dipengaruhi oleh kesadaran dan penalaran yang baik oleh responden, sedangkan rendahnya kemampuan responden untuk menjawab benar pada pertanyaan lainnya saat pre-test disebabkan kurangnya informasi yang diperoleh responden. Kurangnya pengetahuan tentang kanker payudara dan resiko kanker payudara dapat mengakibatkan tidak akuratnya persepsi tentang penyakit dan kurangnya pemanfaatan teknik deteksi dini Puspitasari, 2012. Berdasarkan hasil uji beda Wilcoxon didapatkan nilai z-hitung -6,170 dengan α = 0,05 dan p value sebesar 0,000 0,05. Hal ini berarti ada beda yang signifikan antara sebelum dan sesudah penyuluhan terhadap pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan pelajar kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan pada tahun 2015. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di SMK Bisnis Manajemen Administrasi Perkantoran Bina Satria Medan. Pada pre-test dengan jumlah sampel 25 orang didapatkan 14 orang 56 memiliki pengetahuan kurang baik, sedangkan pada post-test terdapat 25 orang 100 berpengetahuan baik. Hail analisis menggunkan uji independent sample t-test diperoleh nilai t hitung -22,179, dengan nilai p = 0,00 p0,05. Dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI efektif untuk meningkatkan pengetahuan pada kelompok perlakukan, berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan reponden dalam upaya deteksi dini kanker payudara Maharani, 2010. Penelitian serupa juga diselengarakan di SMA Negeri 1 Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun tentang efektivitas penyuluhan SADARI terhadap peningkatan pengetahuan remaja. Dari hasil uji statistik menggunakan paired samples t-test t= -9,911 terlihat perbedaan mean yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan tentang SADARI dengan taraf siginifikan 0.000 p0.05. Data ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan Universitas Sumatera Utara sebelum dan sesudah di berikan penyuluhan tentang SADARI adalah diterima Fadillah, 2009. Dalam penelitian lain yang dilakukan pada siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak, didapatkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 55 orang 100, tetapi setelah penyuluhan 53 orang 96,4 dikategorikan berpengetahuan baik. Berdasarkan hasil uji beda Wilcoxon diperoleh diperoleh z-hitung pengetahuan siswi tentang kanker payudara sebelum dan sesudah penyuluhan sebesar 6,456 dan diperoleh p- value 0,000 0,05 sehingga ada perbedaan pengetahuan tentang kanker payudara sebelum dan sesudah penyuluhan Hidayati, Salawati, Istiana, 2011. Selain itu penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI terhadap pengetahuan remaja putri pernah dilakukan di SMK N 1 Karanganyar. Hasil yang didapatkan dari uji Wilxocon adalah p- value = 0,000. Hal ini menunjukan adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan remaja putri Viviyawati, 2014. Di MAN Mantingan juga telah dilakukan penelitian serupa mengenai pengaruh penyuluhan tentang SADARI terhadap pengetahuan siswi kelas 2. Terdapat 58 siswi yang menjadi responden dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata pre-test sebesar 47,45 dan nilai rata-rata post-test sebesar 70,55. Hasil uji paired t-test menunjukkan nilai p 0,000 α 0,05 maka artinya ada beda nilai pre-test dan post-test. Dengan demikian ada pengaruh penyuluhan tentang SADARI terhadap pengetahuan SADARI Rochmawati, Murtiningsih, 2012. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah dilakukan penyuluhan. Tingkat pengetahuan responden sebelum penyuluhan berada dalam kategori kurang 80, setelah dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan responden menjadi kategori baik 94. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara responden laki-laki dan perempuan, tetapi tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan. Pada setiap kelompok umur memiliki perbedaan tingkat pengetahuan, akan tetapi tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan. Dengan demikian penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara efektif dalam meningkatkan pengetahuan pelajar kelas XII mengenai deteksi dini kanker payudara.

6.2. Saran

Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal kepada pihak-pihak terkait yaitu dinas kesehatan setempat diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak sekolah untuk dapat aktif menyelenggarakan kegiatan penyuluhan yang berguna untuk mensosialisasikan masalah kesehatan terutama tentang kanker payudara. Bagi para pelajar dianjurkan untuk melakukan SADARI dan dapat saling berbagi informasi tentang deteksi dini kanker payudara kepada keluarga, teman, dan orang sekitar. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentang pangaruh penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan pelajar dengan jumlah sampel yang lebih besar dan cakup wilayah yang lebih luas. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 49 103

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 14

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 5

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 1 28

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 1 5

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 25

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 3 12

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP KETERAMPILAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI DUSUN KLUMPRIT CATURHARJO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan tentang Deteksi Dini Kanker Payudara terhadap Keterampilan S

0 0 14

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA IBU-IBU PKK DI RW IV KEMBANG BASEN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Met

0 0 10