TEORI YANG DIGUNAKAN PENDAHULUAN

commit to user faktor manusia yang menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian materil, serta dampak psikologis. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Bencana alam bersifat alamiah tanpa ada campur tangan manusia, sehingga lumpur Lapindo bukan merupakan bencana alam. Dari berbagai uraian-uraian di atas akhirnya dapat diambil kesimpulan tentang bencana alam adalah kejadian-kejadian luar biasa yang di luar kendali manusia yang bersifat merusak dan merugikan makhluk hidup yang berada di sekitarnya yang sifatnya bisa merusak harta benda manusia atau bahkan bisa melukai dan merenggut nyawa manusia yang terkena bencana alam.

F. TEORI YANG DIGUNAKAN

Sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan, terbentuk dipenuhi oleh berbagai macam pemikiran yang saling bertentangan. Pendekatan tentang pokok-pokok pemikiran dalam disiplin ilmu sosiologi yang diciptakan oleh para ahli ini pada perkembanganya melahirkan berbagai macam teori. Perkembangan tersebut tercermin dalam berbagai paradigma. Teori adaptasi dalam teori ini mengungkapkan bahwa mahluk hidup dalam batas tertentu mempunyai kelenturan. Kelenturan ini memungkinkan makluk itu untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Penyesuaian diri itu secara umum disebut adaptasi. Kemampuan aaptasi mempunyai nilai untuk commit to user kelangsungan hidup. Makin besar kemampuan adaptasi, makin besar kementakan kelangsungan hidup suatu jenis. Dengan kemampuan adaptasi yang besar, suatu jenis dapat menempati habitat yang beraneka ragam. Konsep dari teori adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada dua poin penting yaitu evolusi genetik, dimana berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan dan adaptasi biologi yang berfokus pada perilaku dari organisme selama masa hidupnya, dimana organisme selama masa hidupnya berusaha menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan tetapi juga proses kognitif dan level gerak yang terus menerus. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa mlihat manausia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologisgenetik atau secara budaya. Proses adaptasi dalam evolusi melibatkan seleksi genetik dan varian budaya yang dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Adaptasi juga merupakan suatu proses yang dinamik karena baik organisme maupun lingkungan sendiri tidak ada yang bersifat konstan tetap Hardestry, 46-46. Sedang Roy Ellen membagi tahanan adaptasi menjadi empat tipe, antara lain 1 tahapan phylogenetik yang bekerja melalui adaptasi genetic individu lewat seleksi alam; 2 modifikasi fisik dari phenotype atau ciri-ciri fisik; 3 proses belajar; 4 modifikasi cultural. Daya tahan hidup organisme tidak bekerja secara pasif dalam menghadapi kondisi lingkungan tertentu, melainkan memberikan ruang bagi organisme untuk bekerja secara aktif memodifikasi perilaku mereka dalam rangka memelihara commit to user kondisi tertentu. Menanggulangi risiko tertentu pada suatu kondisi yang baru atau mengimprovisasi kondisi yang ada. Beberapa adaptasi adalah kesempatan, efek dari sosial dan praktek kultural yang secara tidak sadar mempengaruhinya. Sehingga adaptasi bisa disebut sebagai sebuah strategi aktif manusia dalam mengahadapi lingkunganya. Adaptasi dapat dilihat sebagai usaha memelihara kondisi kehiupan dalam menghadapi perubahan. Bagi Handestry, adaptasi dilihat sebagai suatu pengambilan ruang perubahan, dimana perubahan tersebut ada dalam perilaku kultural yang bersifat teknologikal, organisasional dan ideological. Definisi adaptasi tersebut kemudian berkaitan erat dengan tingkat pengukuran yang dihubungkan dengan tingkat keberhasilanya agar dapat bertahan hidup. Dinamika adaptif mengacu pada perilaku yang didesain pada pencapaian tujuan dan kepuasan kebuthan dan keinginan serta konsekuensi dari perilaku untuk individu, masyarakat, dan lingkungan. Respon perilaku dianggap mempunyai respon Kecamatanepatan yang tinggi yang secara khusus menyesuaikan diri dengan fluktuasi perubahan lingkungan. Dibandingkan dengan proses adaptif yang bersifat genetik dan fisik, perilaku adalah respon yang dianggap paling cepat dari apa yang organisme dapat lakukan. Apabila mengacu pada proses belajar, respon perilaku tersebut dianggap pula merupakan tingkatan adaptasi yang paling fleksibel. commit to user

G. DEFINISI KONSEP 1.1 Peranan