Data Flow Diagram DFD dan Spesifikasi Proses

Oleh karena itu, fungsi-fungsi yang ada pada sistem tersebut perlu dianalisis. Pada sistem kriptografi GOST dan Steganografi LSB, secara garis besar terdapat 3 tiga fungsi yaitu pembentukan kunci, enkripsi pesan dan dekripsi pesan. Pemodelan fungsional menggambarkan aspek dari sistem yang berhubungan dengan transformasi dari nilai, seperti fungsi, pemetaan, batasan, dan ketergantungan fungsional. Pemodelan fungsional menangkap sesuatu yang dikerjakan oleh sistem tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan hal itu dikerjakan.

3.3.1.1 Data Flow Diagram DFD dan Spesifikasi Proses

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tesimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menunjukkan hubungan antar data pada sistem dan proses pada sistem. Ada 2 dua teknik dasar DFD yang umum dipakai yaitu Gane and Sarson dan Yourdon and De Marco. Pada tugas akhir ini menggunakan teknik yang digunakan Yourdon and De Marco 1996 . Untuk Diagram Konteks rekayasa perangkat lunak kriptografi algoritma GOST dan steganografi LSB dapat dilihat pada Gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara User P.0 Proses Enkripsi File dan Penyisipan data pada gambar Cipherteks Plainteks, key, Media_carrier File_terenkripsi, Media tersisipi Gambar 3.1 Diagram Konteks Kriptografi GOST dan Steganografi LSB Diagram Konteks tersebut menggambarkan sistem secara garis besar yang memperlihatkan masukan, proses, dan keluaran dari sistem yang akan dirancang. Proses yang terjadi pada diagram konteks di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan spesifikasi proses pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Spesifikasi Proses Diagram Konteks Level 0 No Nama Proses Input Keterangan Proses Output Proses 0 Enkripsi File dan Penyisipan data pada gambar Plainteks, Key, Media_Carrier Pada proses ini Plainteks ditransformasikan ke dalam bentuk Cipherteks File Terenkripsi dan gambar tersisipi Cipherteks Dari Gambar 3.1, Proses 0 dapat dijabarkan menjadi proses yang lebih kecil. Proses 0 dibagi lagi ke dalam 3 tiga proses. Proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2 DFD Level 1 dari Proses P.0. Berikut ini adalah uraian proses yang terjadi pada program. Universitas Sumatera Utara User P.1 Pemilihan Proses P.2 Kripto File P.3 Kripto Teks Steganografi Cipherteks Perintah Pilih Perintah Kripto File Perintah Kripto Teks Steganografi File Terenkripsi Media Tersisipi Plainteks Plainteks, Media Carrier P.4 Proses Hashing SHA-1 Key_hashing File Key_hashing Teks Key + + Gambar 3.2 DFD Level 1 Proses P.0 Dari DFD Level 1 Proses P.0 terdapat 3 tiga proses utama. Ke tiga proses ini merupakan proses yang sangat penting karena merupakan inti dari proses kriptografi GOST dan Steganografi LSB. Proses tersebut dapat diuraikan menggunakan spesifikasi proses pada tabel berikut ini. Tabel 3.2 Spesifikasi Proses DFD Level 1 P.0 No Nama Proses Input Keterangan Proses Output Proses P.1 Proses Kripto File Perintah Pilih Perintah untuk Memilih proses yang ingin dilakukan Perintah kripto file, Perintah Kripto teks Steganografi Proses P.2 Proses Kripto File Plainteks, Key, Perintah Kripto File File akan dienkripsi dengan menggunakan algoritma GOST File terenkripsi Proses P.3 Proses Kripto Teks Steganografi Plainteks, Key, Media Carrier, Perintah Kripto Teks Steganografi Pada Proses ini, Teks terlebih dahulu dienkripsi dengan algoritma GOST dan disisipkan ke dalam gambar Gambar Tersisipi Pesan Proses P.4 Proses Hashing SHA-1 Key Sebelum key diproses pada algoritma GOST, dilakukan Hashing terhadap key Key_hashing Universitas Sumatera Utara DFD level 1 proses P.2, Proses Kripto File selanjutnya diuraikan lagi menjadi beberapa proses dan dijelaskan pada DFD Level 2. DFD level 2 dari proses P.2 dapat dilihat pada Gambar 3.3. P.2.4 Proses Cipher R dan L 32 bit Key K0 – K7 32 bit P.2.8 Proses Penggabungan Cipher R dan L Plainteks Ciph er R Cipher L Pesan Terenkripsi P.2.1 Proses Penambahan bit-bit pengganjal padding bits P.2.2 Proses Pembentukan Key K0 – K7 P.2.5 Proses Subtitusi Sbox S0 – S7 P.2.6 Proses circular left shift 11 Bit Cipher R Mod Cipher R sBox P.2.7 Proses XOR Cipher L dan R Cipher L Cipher R XoR Cipher R CLS Key_hashing Key 256 bit P.2.3 Proses operasi penjumlahan dalam modulo 2 32 Cipher R XoR Perintah Kripto File Gambar 3.3 DFD level 2 Proses Kripto File DFD level 2 tersebut merepresentasikan proses yang terjadi pada algoritma GOST. Spesifikasi proses pada DFD level 2 proses Algoritma GOST, dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Spesifikasi Proses DFD Level 2 Proses P.2 No Nama Proses Input Keterangan Proses Output Proses P.2.1 Penambahan bit-bit pengganjal padding bits Key_hashing Proses Penambahan bit-bit pengganjal padding bit menjadi key yang panjangnya 256 bit Key 256 bit Proses P.2.2 Pembentukan Kunci K – K 7 Key 256 bit Proses Pembentukan Kunci K – K 7 Key K – K 7 32 bit Proses P.2.3 Operasi Penjumlahan Modulo 2 32 Key K – K 7 , Cipher kanan Proses ini merupakan Operasi Penjumlahan Modulo 2 32 terhadap Blok Cipher kanan dan K – K 7 . Cipher kanan Mod Proses P.2.4 Pembentukan Cipher kanan dan Cipher kiri Plainteks Proses Pembentukan Cipher kanan dan Cipher kiri masing-masing panjangnya 32 bit Cipher kanan, Cipher kiri Proses P.2.5 Subtitusi S-Box S – S 7 Cipher kanan Mod Proses Subtitusi Cipher kanan Mod ke dalam 8 S- Box S – S 7 Cipher kanan S-Box Proses P.2.6 Circular Left Shift 11 bit Cipher kanan S- Box Proses Circular Left Shift 11 bit, pergeseran 11 bit ke kiri Cipher kanan CLS Proses P.2.7 XoR Cipher kiri dan R Cipher kanan CLS Proses XoR Cipher kiri dan kanan Cipher kanan XoR Proses P.2.8 Penggabungan Cipher kiri dan R Cipher kiri, Cipher kanan XoR Proses Penggabungan Blok Cipher kiri dan kanan Pesan Terenkripsi DFD level 1 proses P.3, Proses Kripto Teks Steganografi selanjutnya diuraikan lagi menjadi beberapa proses dan dijelaskan pada DFD Level 2. Berikut ini adalah DFD level 2 dari proses P.3: Universitas Sumatera Utara P.3.1 Proses Enkripsi Pesan Algoritma GOST P.3.2 Proses Inisialisasi Media P.3.3 Proses Penyisipan Bit kedalam media Gambar Tersisipi Pesan Pesan_enkripsi_lsb Gambar_fleck Plainteks, Key_hashing_Teks Media_Carrier gambar Perintah Krito Teks Stega Gambar 3.4 DFD level 2 Proses Kripto Teks Steganografi DFD level 2 Proses P.3 tersebut menggambarkan sistem proses terjadi pada algoritma LSB yang memperlihatkan masukan, proses, dan keluaran dari sistem yang akan dirancang. Proses yang terjadi pada DFD Level 2 Proses P.3 sebelumnya dapat dijelaskan dengan menggunakan spesifikasi proses pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Spesifikasi Proses DFD Level 2 Proses P.3 No Nama Proses Input Keterangan Proses Output Proses P.3.1 Enkripsi Pesan Algoritma GOST Plainteks, Key_hashing_teks Tahap ini pesan diproses terlebih dahulu yaitu dengan enkripsi data algoritma GOST Pesan_enkripsi_lsb Proses P.3.2 inisialisasi Media Media_Carrier Digunakan untuk mevalidasi media gambar yang akan menjadi media carrier pesan steganografi dan penyisipan Fleck atau tanda pesan. Gambar_fleck Proses P.3.3 Penyisipan bit ke dalam media Gambar_fleck, Pesan_enkripsi_lsb Pada proses ini pesan akan disisipkan bit per bit ke dalam media carrier Gambar Tersisipi Pesan Universitas Sumatera Utara Proses yang terjadi pada DFD Level 1 Proses P.0, Proses P.4 dapat diuraikan lagi yang akan disajikan ke dalam bentuk DFD Level 2 Proses P.4. Berikut ini adalah DFD Level 2 Proses P.4 yang terdiri dari 4 proses. P.4.1 Proses Penambahan bit-bit pengganjal padding bits Key P.4.2 Proses Penambahan nilai panjang Key semula Key_padding P.4.3 Proses Inisialisasi penyangga buffer Key_tambah P.4.4 Proses Pengelohan key dalam blok berukuran 512 bit. Key_tambah, Buffer A,B,C,D,E Key_hashing file Key_hashing teks Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Hashing SHA-1 Dari DFD Level 2 Proses P.4 di atas terdapat 4 proses utama yang terjadi pada proses SHA-1. Ke empat proses ini merupakan proses yang sangat penting karena merupakan inti dari proses hahsing menggunakan algoritma SHA-1. Proses tersebut dapat diuraikan pada tabel spesifikasi proses berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.5 Spesifikasi Proses DFD Level 2 Proses P.4 No Nama Proses Input Keterangan Proses Output Proses P.4.1 Penambahan bit-bit pengganjal padding bits Key Pada tahap ini, Key yang panjangnya kurang dari 512 bit akan ditambahkan bit-bit pengganjal padding bits antara 1 –512 bit hingga 448. Key_padding Proses P.4.2 Penambahan nilai panjang key semula Key_padding Pada Proses ini, Key yang telah ditambahkan bit pengganjal ditambahkan lagi dengan panjang bit semula 64 bit agar pesan menjadi kelipatan 512 bit Key_tambah Proses P.4.3 Inisialisasi penyangga buffer Key_tambah, Proses Inisialisasi penyangga buffer ini dibutuhkan untuk menampung hasil transformasi yang terdiri 5 buah buffer A,B,C,D,E Key_tambah, Buffer A,B,C,D,E Proses P.4.4 Pengelohan pesan dalam blok berukuran 512 bit Key_tambah, Buffer A,B,C,D,E Proses ini merupakan tahap akhir di mana pesan diolah dalam blok yang berukuran 512 bit yang terdiri atas 80 putaran Key_hashing_f ile, Key_hashing_t eks

3.3.2 Kamus Data