Kanker ovarium epitel stadium dini Kanker ovarium risiko rendah Kanker ovarium risiko tinggi

2.4. Penatalaksanaan kanker epitel ovarium

Penaganan kanker epitel ovarium telah mengalami perubahan dalam beberapa dekade belakangan ini. Cisplatin yang pertama sekali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1970 an, kini telah menjadi kemoterapi lini pertama dalam penaganan kanker epitel ovarium. Sebelumnya pada akhir tahun 1960an dan 1970an konsep operasi sitoreduksi pertama sekali diperkenalkan, sebyah metanalais oleh Bristow menunjukkan dengan peningkatan ketahanan hidup setelah dilakukannnya sitoreduktif yang maksimal. Pada dekade belakangan ini tercapainya debulking yang lengkap merupakan tujuan utama dalam peanganan kanker epitel ovarium. 29,30 Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anne M. van Altena di Belanda yang mencoba menjelaskan kecenderungan ketahanan hidup dan terapi pada kanker epitel ovarium, dan menentukan apakah perubahan [pda terapi ikut menentukan ketahanan hidup pasien. Hasilnya dari 23.399 orang yang terdiagnosis kanker epitel ovarium,sebanyak 15.892 orang berada pada stadium lanjut stadium IIB. Pada pasien yang mendapatkan kemoterapi neoadjuvat dan optimal debulking residu tumor 1 cm mengalami peningkatan ketahanan hidup. Ketahanan hidup 5 tahun pada pasien yang didagnosa pada stadium lanjut meningkat mulai dari 18 pada periode 1989-1993, menjadi 28 pada periode tahun 2004-2009. Berikut ini adalah beberapa jenis penatalaksanaan kanker epitel ovarium. 29

2.4.1. Kanker ovarium epitel stadium dini

Walaupun manfaat kemoterapi pada kanker stadium lanjut telah dibuktikan, tetapi hasilnya pada kanker ovarium stadium dini belum terlalu jelas. Perawataan baku pada kasus kanker ovarium stadium dini adalah pembedahan yaitu total abdominal histerektomi,bilateral salphingooforektomu serta surgical staging. Pada kasus tertentu seperti pada kasus kanker Universitas Sumatera Utara ovarium stadium dini yang ingin mempertahankan fertilitas oophorectomy unilateral merupakan suatu pilihan, berdasarkan beberapa variable prognostik dibawah ini. 23,28 Risiko rendah Risiko tinggi Low grade High grade Jenis histologi non clear cell Jenis histologi clear cell Kapsul utuh Kapsul tidak utuh No surface excrescences Surface excrescences Tidak ada asites Ada asites Sitologi peritoneal negatif Sitologi peritoneal positif Tidak pecah atau pecah intraoperatif Pecah sebelum operasi Perlekatan yang tebal negatif Perlekatan yang tebal positif Tumor diploid Tumor aneuploid Tabel 2. Pembagian kanker epitel ovarium risiko tinggi dan rendah

2.4.2. Kanker ovarium risiko rendah

Pada penelitian yang dilakukan oleh Guthrie et al memperlihatkan luaran 656 pasien dengan kanker epitel ovarium stadium dini, tidak diberikan kemoterapi dan radioterapi pada seluruh pasien dengan stadium IA grade I yang meninggal akibat penyakitnya sehingga pemberian adjuvan radioterapi dan kemoterapi tidak dibutuhkan. Kemudian pada penelitian prospektif yang dilakukan the Gynecologic Oncology Group,penelitian yang terandomisasi observasi dibandingkan dengan melphalan pada pasien stadium IA dan IB grade 1 dan 2, memperlihatkan angka ketahanan hidup 5 tahun masing-masing 94 dan 96. Hal ini mengkonfirmasi bahwa pemberian terapi adjuvan tidak dibutuhkan pada pasien-pasien ini. 23,28 Universitas Sumatera Utara

2.4.3. Kanker ovarium risiko tinggi

Pada pasien dengan risiko tinggi contohnya dengan derjat diferensiasi yang poor atau pada pasien dengan sitologi asites yang positif atau bilasan peritoneum yang positif, diperlukan terapi tembahan. Pilihan terapi berupa kemoterapi adjuvan dengan jenis kemoterapi bergantung pada tingkat kesehatan penderita secara keseluruhan dan adanya ko- morbid. Pemberian kemoterapi carboplatin dan paclitaxel selama 3 sampai 6 siklus digunakan pada kebanyakan kasus, pemebrian carboplatin sebagai kemoterapi tunggal lebih dianjurkan pada beberapa kasus. 23

2.4.4. Kanker epitel ovarium stadium lanjut