dilaksanakan di Indonesia, Pemegang Paten harus mengajukan permintaan kelonggaran disertai alasan dan bukti yang diberikan oleh
instansi yang berwenang Iswi Haryani, 2010 : 138. Untuk kelangsungan berlakunya Paten dan pencatatan
Lisensi Pemegang Paten atau Penerima Lisensi membayar biaya tahunan annual fee. Biaya tahunan juga dikenal sebagai biaya
pemeliharaan maintenance fee. Jika suatu produk diimpor ke Indonesia dan proses untuk membuat produk tersebut telah dilindungi
Paten berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten, maka Pemegang Paten Proses tersebut berhak melakukan upaya
hukum terhadap produk yang diimpor apabila produk tersebut telah dibuat di Indonesia dengan menggunakan proses yang dilindungi
Paten.
7. Tinjauan tentang Lisensi.
a. Pengertian Lisensi. Dalam Black`s Law Dictionary, lisensi adalah suatu bentuk
hak untuk melakukan satu atau serangkaian tindakan atau perbuatan yang diberikan oleh mereka yang berwenang dalam bentuk izin.
Ini berarti lisensi selalu dikaitkan dengan kewenangan dalam bentuk previlege untuk melakukan sesuatu oleh seseorang atau
suatu pihak tertentu. Lisensi merupakan hak previlege yang bersifat komersial, dalam arti kata memberikan hak dan kewenangan untuk
memanfaatkan paten maupun merek dagang atau teknologi yang dilindungi secara ekonomis.
Pengertian lisensi telah berkembang dari sekedar previlege yang diberikan oleh negara atas pemanfaatan tanah menjadi pengertian
yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Pengertian lisensi yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan adalah sebagai berikut Gunawan Widjaja, 2001 : 43-44 :
commit to users
1 Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang Hak Rahasia Dagang kepada pihak lain melalui suatu perjanjian
berdasarkan pada pemberian hak bukan pengalihan hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu Rahasia Dagang yang
diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
2 Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang Hak Desain Industri kepada pihak lain melalui suatu perjanjian
berdasarkan pada pemberian hak bukan pengalihan hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu Desain Industri yang diberi
perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu. 3 Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemegang Hak
melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak bukan pengalihan hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
4 Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemegang Paten kepada pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk
menikmati manfaat ekonomi dari suatu Paten yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
commit to users
5 Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
Lisensi adalah izin yang diberikan Pemilik Merek terdaftar kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada
pemberian hak bukan pengalihan hak untuk menggunakan Merek tersebut baik untuk seluruh tau sebagian jenis barang danatau
jasa yang didaftarkan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa lisensi merupakan suatu bentuk pemberian izin untuk memanfaatkan suatu Hak Atas Kekayaan
Intelektual yang dapat diberikan oleh pemberi lisensi kepada penerima lisensi agar penerima lisensi dapat melakukan suatu bentuk kegiatan
usaha, baik dalam bentuk teknologi atau pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk memproduksi menghasilkan, menjual, atau
memasarkan barang tertentu, maupun yang akan dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan jasa tertentu dengan mempergunakan Hak Atas
Kekayaan Intelektual yang dilisensikan tersebut. Pihak yang menjual atau yang memberikan lisensi tersebut
disebut Licensor atau pemberi lisensi, sedangkan pihak yang menerima lisensi disebut Licensee atau penerima lisensi. Lisensi senantiasa
melibatkan suatu bentuk perjanjian kontrak tertulis dari pemberi lisensi dan penerima lisensi. Perjanjian ini berfungsi sebagai dan
merupakan bukti pemberian izin dari pemberi lisensi kepada penerima lisensi untuk menggunakan nama dagang, paten atau hak milik lainnya
Hak Atas Kekayaan Intelektual. Sedangkan, secara umum definisi dari perjanjian lisensi
dapat diartikan sebagai memberi kuasa untuk menggunakan karya cipta, memberi ijin untuk melakukan atau menggunakan sesuatu,
sanksi resmi, memberi ijin atau memberi kuasa untuk melakukan,
commit to users
menggunakan atau menjual sesuatu. Secara singkat lisensi dapat diartikan sebagai pemberian hak atas kepemilikan property tanpa
mengalihkan pemiliknya Hendra Tanu Atmaja, 2003 : 75. b. Hak dan Kewajiban Para Pihak.
1 Kewajiban Pemberi Lisensi. a Memberikan segala macam informasi yang berhubungan
dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual yang dilisensikan yang diperlukan oleh penerima lisensi untuk melaksanakan lisensi
yang diberikan tersebut. b Memberikan bantuan pada penerima lisensi mengenai cara
pemanfaatan danatau penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual yang dilisensikan tersebut.
2 Hak Pemberi Lisensi. a Melakukan pengawasan jalannya pelaksanaan dan penggunaan
atau pemanfaatn lisensi oleh penerima lisensi. b Memperoleh laporan secara berkala atas jalannya kegiatan
usaha penerima lisensi yang mempergunakan Hak Atas Kekayaan Intelektual yang dilisensikan tersebut.
c Menerima pembayaran royalti dalam bentuk, jenis dan jumlah yang dianggap layak olehnya.
d Atas pengakhiran lisensi, melarang penerima lisensi untuk mengembalikan seluruh data, informasi maupun keterangan
yang diperoleh penerima lisensi selama masa pelaksanaan lisensi.
e Atas pengakhiran,
melarang penerima
lisensi untuk
memanfaatkan lebih lanjut seluruh data, informasi maupun keterangan yang diperoleh penerima lisensi selama masa
pelaksanaan.
commit to users
f Pemberi lisensi tidak menghapuskan hak pemberi lisensi untuk tetap memanfaatkan, menggunakan atau melaksanakan sendiri
Hak Atas Kekayaan Intelektual yang dilisensikan. 3 Kewajiban Penerima Lisensi.
a Melaksanakan seluruh instruksi yang diberikan oleh pemberi lisensi guna melaksanakan Hak Atas Kekayaan Inteleltual yang
dilisensikan. b Memberikan keleluasaan bagi pemberi lisensi untuk melakukan
pengawasan maupun inspeksi berkala. c Memberikan laporan secara berkala maupun atas permintaan
pemberi lisensi. d Menjaga kerahasiaan atas Hak Atas Kekayaan Intelektual yang
dilisensikan selama maupun setelah berakhirnya masa pemberian lisensi.
e Tidak memanfaatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual yang dilisensikan selain dengan tujuan untuk melaksanakan lisensi
yang diberikan. f Melakukan pembayaran royalti dalam bentuk, jenis dan jumlah
yang telah disepakati secara bersama. g Melaporkan segala pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual
yang ditemukan di dalam praktek. 4 Hak Penerima Lisensi.
a Memperoleh segala macam informasi yang berhubungan dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual yang dilisensikan yang
diperlukan olehnya untuk melaksanakan lisensi yang diberikan tersebut.
b Memperoleh bantuan dari pemberi lisensi atas segala macam cara pemanfaatan danatau penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual yang dilisensikan tersebut.
commit to users
c. Lisensi Paksa atau Lisensi Wajib. Lisensi paksa atau lisensi wajib berasal dari kata
compulsory license. Lisensi paksa atau lisensi wajib merupakan suatu bentuk lisensi yang diberikan tidak secara sukarela oleh pemilik atau
pemegang suatu Hak Atas Kekayaan Intelektual yang dilisensikan secara paksa tersebut, melainkan diberikan oleh suatu badan nasional
yang berwenang Gunawan Widjaja, 2001 : 34. Lisensi paksa atau lisensi wajib ini diberikan atas alasan-
alasan sebagai berikut : 1 Adanya penolakan untuk memberikan lisensi atas Hak Atas
Kekayaan Intelektual yang diberikan perlindungan refusal to deal.
2 Hak Atas Kekayaan Intelektual yang diberikan perlindungan tidak dilaksanakan, atau dilaksanakan tetapi tidak mencukupi sehingga
mengakibatkan terjadinya kekurangan pasokan dalam pasar non- working and inadequate supply.
3 Kepentingan masyarakat umum public interest. 4 Menghindari praktek terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat
anti-competitive practices. 5 Keperluan penggunaan oleh pemerintah governmental use.
d. Pengaturan Lisensi Dalam Undang-Undang Merek. Menurut Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2001 tentang Merek, lisensi adalah izin yang diberikan Pemilik Merek terdaftar kepada pihak lain melalui suatu perjanjian
berdasarkan pada pemberian hak bukan pengalihan hak untuk menggunakan Merek tersebut baik untuk seluruh tau sebagian jenis
barang danatau jasa yang didaftarkan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
commit to users
Dari pengertian di atas mengandung beberapa unsur, yaitu : 1 Adanya izin yang diberikan oleh Pemegang Merek.
2 Izin tersebut diberikan dalam bentuk perjanjian. 3 Izin tersebut merupakan pemberian hak untuk menggunakan
Merek tersebut yang bukan bersifat pengalihan hak. 4 Izin tersebut diberikan baik untuk seluruh atau sebagian jenis
barang danatau jasa yang didaftarkan. 5 Izin tersebut dikaitkan dengan waktu tertentu dan syarat tertentu.
e. Pengaturan Lisensi Dalam Undang-Undang Paten. Menurut Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2001 tentang Paten, lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemegang Paten kepada pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian
hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu Paten yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
Pengaturan Lisensi dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten diatur dalam Pasal 69 hingga Pasal 73
Bagian Kedua Bab V tentang Lisensi dan Pasal 74 hingga Pasal 87 Bagian Ketiga Bab V tentang Lisensi Wajib.
Lisensi Paten memberikan hak kepada pemegang lisensi untuk Gunawan Widjaja, 2001 : 57 :
1 Dalam hal paten produk, yaitu membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan atau menyediakan untuk
dijual atau disewakan atau diserahkan produk yang diberi paten. 2 Dalam hal paten proses, yaitu menggunakan proses produksi yang
diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a.
3 Dalam hal paten proses, melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya melakukan impor droduk yang semata-mata
dihasilkan dari penggunaan paten-proses.
commit to users
8. Tinjauan tentang Alih Teknologi.