Tinjauan tentang Kontrak Standar.

1 Peristiwa yang menyebabkan terjadinya force majeure tersebut haruslah tidak terduga oleh para pihak. 2 Peristiwa tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak yang harus melaksanakan prestasi pihak debitur tersebut. 3 Peristiwa yang menyebabkan force majeure tersebut di luar kesalahan pihak debitur. 4 Pihak debitur tidak dalam keadaan itikad buruk. 5 Risiko beralih dari pihak kreditur kepada pihak debitur sejak saat seharusnya barang tersebut diserahkan.

3. Tinjauan tentang Kontrak Standar.

a. Pengertian Kontrak Standar. Timbulnya perjanjian standar di dalam lalu lintas Hukum Kontrak Nasional dan Internasional dilandasi oleh kebutuhan akan pelayanan yang efektif dan efisien terhadap kegiatan transaksi. Karakter utama dari sebuah perjanjian standar adalah pelayanan yang cepat efisien terhadap kegiatan transaksi yang berfrekuensi tinggi, namun tetap dapat memberikan kekuatan serta kepastian hukum efektif. Agar perjanjian standar dapat memberikan pelayanan yang cepat, isi dan syarat conditional perjanjian standar harus ditetapkan terlebih dahulu secara tertulis dalam bentuk formulir, kemudian digandakan dalam jumlah tertentu sesuai dengan kebutuhan. Formulir- formulir itu kemudian ditawarkan kepada konsumen secara massal tanpa memperhatikan perbedaan kondisi mereka satu sama lain. Konsumen tidak memiliki posisi tawar menawar yang sama dengan produsen. Dalam banyak hal para konsumen hanya dapat menerima atau menolak isi perjanjian yang ditetapkan sepihak oleh produsen secara keseluruhan atau utuh. commit to users Karakter dari suatu perjanjian standar dapat dikemukakan secara berurutan sebagai berikut : 1 Isi kontrak telah ditetapkan secara tertulis dalam bentuk formulir yang digandakan. 2 Penggandaan kontrak dimaksudkan untuk melayani permintaan para konsumen yang berfrekuensi tinggi sering dan banyakmassal. 3 Konsumen dalam banyak hal menduduki posisi tawar menawar kedudukan transaksional yang lebih rendah daripada produsen. Dari karakter-karakter tersebut, beberapa pakar hukum mencoba memberikan batasan-batasan tentang kontrak standar adalah sebagai berikut : 1 E. H. Hondius. Kontrak standar adalah konsep janji-janji tertulis yang disusun tanpa membicarakan isinya, serta pada umumnya dituangkan dalam perjanjian-perjanjian yang tidak terbatas jumlahnya, namun sifatnya tertentu Syahmin A.K., 2006 : 10. 2 Mariam Darus Badrulzaman. Perjanjian baku adalah perjanjian yang isinya dibakukan dan dituangkan dalam bentuk formulir Syahmin A.K., 2006 : 11. 3 Drooglever Fontuijn. Perjanjian yang bagian isinya yang penting dituangkan dalam susunan janji-janji. Berbagai rumusan di atas menimbulkan masalah mengenai siapa atau pihak yang menetapkan isi perjanjian standar sebelum ditawarkan kepada konsumen secara massal. Perbedaan pihak-pihak commit to users yang menetapkan isi perjanjian standar ini menyebabkan timbulnya berbagai jenis perjanjian standar. Beberapa macam jenis kontrak standar antara lain : 1 Kontrak Standar Sepihak eenzijdige standaardvoorwarden. Jika pihak yang menetapkan isi perjanjian adalah pihak produsen kreditur, maka kondisi atau syarat-syarat perjanjiannya ditetapkan secara sepihak oleh pihak kreditor tanpa melalui proses tawar menawar terlebih dahulu dengan pihak konsumen debitur. 2 Perjanjian Standar Berpola kontraksmodellen. Jika isi kontrak telah ditetapkan oleh pihak ketiga yang bertindak sebagai orang yang ahli, disediakan formulir-formulir berbagai macam perjanjian yang dapat dipakai oleh para pihak yang meminta jasa mereka. b. Klausul Eksonerasi. Di dalam suatu perjanjian standar, khususnya perjanjian standar yang sepihak adhesion contract terdapat suatu kondisi atau syarat, yaitu pencantuman klausul eksonerasi exemption clause. Klausul ini pada prinsipnya bertujuan membatasi bahkan meniadakan tanggung jawab kreditur atas resiko-resiko tertentu yang mungkin timbul di kemudian hari. Klausul eksonerasi dapat berupa pembatasan tanggung jawab kreditor dari yang sempit sampai luas yang berupa pembebasan dari tanggung jawab memikul resiko. Pada umumnya klausul eksonerasi ini banyak dijumpai pada perjanjian-perjanjian standar yang sepihak adhesion contract. Namun, tidak tertutup kemungkinan terdapat pada perjanjian standar bertimbal balik dan perjanjian standar berpola, bahkan pada perjanjian biasa bukan standar. commit to users

4. Tinjauan tentang Prinsip-Prinsip UNIDROIT.