sempit.
21
Kebiasaan oral yang mempengaruhi lengkung gigi antara lain menghisap ibu jari atau jari-jari tangan, menghisap dot, bernafas melalui mulut, dan penjuluran
lidah. Aznar menyatakan bahwa kebiasaan menghisap mainan akan menyebabkan pengurangan lengkung gigi maksila terutama di bagian kaninus dan kebiasaan
bernafas melalui mulut menyebabkan pengurangan ukuran pada rahang atas dan bawah.
22
Menurut Pundayani, pola maloklusi dapat diturunkan melalui genetik dan rasial, sehingga ras tertentu mempunyai kecenderungan yang berbeda dengan ras
lain.
12
Lavelle dan Olmez menyatakan bahwa kelompok ras yang berbeda akan menunjukkan ukuran dan bentuk lengkung rahang yang bervariasi.
19,23
Moyers menyatakan bahwa ukuran lebar lengkung pada laki-laki lebih besar dari perempuan. Hal ini disebabkan karena laki-laki mempunyai muka yang lebih
besar dan pertumbuhan ke arah transversal yang lebih besar dari perempuan.
2
Lavelle menyatakan bahwa perbedaan ukuran lengkung gigi rahang bawah antara laki-laki
dan perempuan disebabkan karena adanya faktor kekuatan fungsional, kebiasaan makan, sikap tubuh dan trauma yang lebih berpengaruh pada laki-laki daripada
perempuan.
19
Faktor lain yang berpengaruh pada lengkung gigi seperti karies interproksimal dan kehilangan prematur gigi sulung. Karies dan kehilangan gigi
molar sulung dapat menyebabkan berkurangnya panjang lengkung gigi.
2,5,10
2.2 Bentuk Lengkung Gigi
Untuk mengatasi banyaknya variasi lengkung gigi, beberapa klinisi membuat klasifikasi bentuk lengkung gigi guna memudahkan pekerjaannya. Model dilihat dari
oklusal kemudian diamati bentuk lengkung gigi. Taner dkk mengkombinasi lima bentuk lengkung gigi dengan persamaan kubik Bezier menggunakan sistem
komputerisasi dan menghasilkan empat template bentuk lengkung gigi yaitu tapered, ovoid, normal dan narrow tapered. Titik referensi pada sistem pentamorphic ini
adalah titik tengah insisal gigi insisivus sentral dan lateral, puncak cusp gigi kaninus,
Universitas Sumatera Utara
puncak cusp bukal gigi premolar pertama dan kedua, dan puncak cusp mesiobukal gigi molar pertama.
25
Bentuk lengkung gigi yang telah dijabarkan oleh para peneliti pada dasarnya dikategorikan atas tiga bentuk, yaitu tapered, ovoid, dan square Gambar 1. Variabel
terpenting dalam menentukan ketiga bentuk lengkung gigi ini adalah lebar interkaninus, yang berjarak sekitar 5 mm. Bagian posterior dari ketiga bentuk
lengkung gigi ini pada umumnya hampir sama, dan dapat melebar atau meyempit sesuai yang dibutuhkan.
4,6
Gambar 1. Tipe bentuk lengkung gigi menurut Clarity, MBT
4
Raberin telah melakukan penelitian untuk menetapkan ukuran dan bentuk lengkung gigi yang ideal pada bangsa Perancis yang mempunyai oklusi normal dan
ditetapkan dalam lima klasifikasi bentuk lengkung gigi yaitu narrow sempit, wide lebar, mid sedang, pointed runcingtajam dan flat datar Gambar 2.
7,9
2.3 Lebar Lengkung Gigi
Menurut Ling dan Wong, lebar lengkung gigi diantara gigi kontralateral telah diukur dalam berbagai macam cara, yaitu antara titik paling labial, titik paling palatal
Universitas Sumatera Utara
atau titik paling lingual atau dihitung rata-ratanya antara titik paling labial dan titik paling palatal Gambar 3.
26
Gambar 2. Bentuk lengkung gigi menurut Raberin
9
Menurut Raberin, lebar lengkung gigi adalah yang diukur dalam arah transversal yang dikategorikan atas
9
: 1. L33 yaitu jarak yang diukur antara puncak tonjol kaninus kiri ke kaninus
kanan lebar interkaninus 2. L66 yaitu jarak yang diukur antara puncak tonjol mesio-bukal molar
pertama permanen kiri ke molar pertama permanen kanan lebar intermolar pertama 3. L77 yaitu jarak yang diukur antara puncak tonjol disto-buka l molar kedua
permanen kanan ke molar kedua permanen kiri lebar intermolar kedua.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Pengukuran lebar lengkung gigi menurut Ling dan Wong.
26
Menurut Uysal, lebar lengkung gigi rahang bawah dapat diukur dari
8
: 1. Lebar interkaninus rahang bawah, yaitu jarak antara puncak tonjol kaninus
kiri dan kanan rahang bawah. 2. Lebar interpremolar rahang bawah, yaitu jarak antara puncak tonjol
premolar pertama kiri dan kanan rahang bawah. 3. Lebar intermolar rahang bawah, yaitu jarak antara tepi groove bukal molar
pertama kiri dan kanan rahang bawah Gambar 4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Pengukuran lebar lengkung gigi rahang bawah menurut Uysal.
8
Menurut Poosti dan Jalali, lebar lengkung dibagi menjadi lebar interkaninus dan lebar intermolar. Pengukuran interkaninus dilakukan pada daerah bukal dan
palatal. Pada daerah bukal, lebar interkaninus diukur 5 mm apikal ke pertengahan mesiodistal margin gingival dari gigi kaninus disatu sisi ke titik yang sama pada sisi
yang berlainan. Pada daerah lingual, lebar interkaninus diukur dari titik tengah servikal gigi kaninus di satu sisi ke titik yang sama pada sisi berlainan. Kedua
prosedur diatas digunakan untuk mengukur lebar intermolar Gambar 5.
27
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Lebar intermolar bukal dan lingual menurut Poosti dan Jalali
27
2.4 Panjang Lengkung Gigi