Syarat-Syarat Banding Tata Cara Banding

berbunyi “Atas penetapan dan putusan Pengadilan Agama dapat dimintakan banding oleh pihak yang berperkara, kecuali apabila undang-undang menentukan lain. Permohonan banding diajukan kepada Pengadilan Tinggi Agama yang daerah hukumnya meliputi Pengadilan Agama yang bersangkutan dan permohanan banding diajukan melalui Pengadilan Agama yang memutusnya.

a. Syarat-Syarat Banding

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh si pembanding, ialah sebagai berikut: 1. Diajukan oleh pihak-pihak berperkara, 2. Diajukan masih masa tenggang waktu banding. Masa tenggang banding yaitu 14 empat belas hari terhitung dari tanggal pembacaan tulisan. Namun, bila pihak yang mengajukan banding tidak hadir pada saat pembacaan putusan, maka tenggang waktu 14 hari dihitung sejak tanggal penerimaan pemberitahuan amar putusan kepada pihak yang bersangkutan vide pasal 199 ayat 1 RBg. Membayar panjar biaya banding 7 . Jika perkara prodeo, terhitung 14 hari dari tanggal pemeberitahuan putusan prodeo dari Pengadilan Tinggi Agama kepada Pemohon banding pasal 7 ayat 3 UU No. 20 Tahun 1947 tentang pemeriksaan Ulang Perkara Perdata dalam Tingkat Banding untuk Pengadilan Tinggi di Jawa dan Madura. 3. Putusan Pengadilan Agama tersebut menurut hukum boleh dimintakan banding.

b. Tata Cara Banding

1. Pengajuan Permohonan Banding, permohonan banding harus disampaikan dengan surat atau dengan lisan oleh calon pembanding atau kuasa hukumnya untuk mengajukan banding. Surat permohonan banding disampaikan kepada Pengadilan Agama memutus perkara yang hendak dibanding. Permohonan banding dapat diajukan dalam tenggang waktu 14 hari setelah putusan dibacakan atau diberitahukan. Dan bentuk permohonan banding bias dengan lisan atau atau dapat juga dengan tulisan. 2. Pembayaran ongkos atau biaya banding kecuali hal prodeo, biaya banding dibebankan kepada pemohon pebanding bukan kepada pihak termohon terbanding. Pemohon banding selanjutnya dicatat oleh panitera dalam registerinduk perkara, dibuatkan akta banding dan lampiran berkas perkara banding. 7 Mukti, idem, Hal: 1 3 3. Pemberitahuan banding kepada terbanding pihak lawan, Pengadilan Agama melalui juru sita segera menyampaikan pemeberitahuan permohanan banding kepada pihak terbanding lawan paling lama dalam waktu satu minggu. 4. Membaca dan mempelajari berkas perkara inzage, Pengadilan Agama melalui juru sita harus sudah memberi kesempatan kepada pihak yang berperkara paling lambat 14 hari dari tanggal permohonan banding untuk membaca danmempelajari berkas perkara. 5. Memori dan kontra memori banding, pihak pembanding dapat mengajukan memori banding ke Pengadila Agama dalam tenggang waktu selama-lamanya 30 hari sejak pemeberitahuan adanaya memori banding. 6. Menyampaikan berkas banding ke Pengadilan Tinggi Agama, berkas perkara banding yang terdiri dari Bundel A terdiri dari surat-surat dan Berita Acara dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hasil pemeriksaan perkara di Pengadilan Agama dan bundel B terdiri dari surat-surat yang berkaitan dengan adanya permohonan banding termasuk didalamnya akta banding, salinan putusan Pengadilan Agama yang bersangkutan, memori dan kontra memori banding, dan surat-surat lain yang hubungannya dengan upaya hukum banding dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Agama disertai pula dengan biaya bandingnya. Secara teknis Direktorat Jendral Peradilan Agama telah membuat prosedur dan prosen penyelesaian perkara banding.

c. Prosedur Banding