Teori Belajar Kognitivisme Teori Belajar
dengan masa keemasan, dimana pada masa awal ini anak sangat peka untuk menerima berbagai rangsangan.
Masa awal merupakan masa dimana anak peka secara fisik dan psikis anak untuk merespon stimulasi dari lingkungannya. Sebagai perumpamaannya anak
seperti spons air yang dapat menyerap air tanpa anak mengetahui apakah air itu kotor atau bersih. Menurut Trianto 2013:14 ”masa awal kehidupan anak
merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat
pesat eksploratif, begitupun dengan perkembangan fisiknya”. Menurut Fadillah 2012:19 menyatakan bahwa : Anak usia dini adalah
anak yang berkisar antara usia 0-6 tahun yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sehingga memunculkan berbagai keunikan
pada dirinya. Pada tahap inilah, masa yang tepat untuk menanamkan nilai- nilai
kebaikan yang
nantinya diharapkan
dapat membentuk
kepribadiannya. Sedangkan menurut Sujiono 2013:6 berpendapat bawa : Anak adalah
manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan
orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, dirasakan, didengar, dirasakan, mereka seolah
olah tak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar...”
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini merupakan sesosok individu yang berada pada rentan usia 0-6 tahun yang
sedang mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan. Anak memiliki segudang potensi yang dapat dikembangkan, oleh karenanya dibutuhkan
stimulus yang tepat yang diberikan oleh lingkungan keluarga maupun dari luar.