48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Pabrik Rokok Sukun Kudus
Perusahan Rokok Kretek Sukun didirikan oleh Bapak Mc. Wartono, didesa Gondosari. Beliau adalah pendiri sekaligus yang mengembangkan
sampai menjadi besar. Beliau dilahirkan pada tahun 1921 di desa Gebog Kudus. Beliau mulai mengembangkan jiwa wiraswasta pada tahun 1938
dengan mendirikan perusahaan tahu. Usaha lain yang juga ditekuni adalah membuat tenun rakyat dengan ATBM Alat Tenun Bukan Mesin pada
tahun 1941, namun usaha tenun ini tidak berlangsung lama. Pada tanggal 17 Agustus 1947 beliau beralih usaha dengan membuat home industri
rokok kretek sedangkan usaha tahunya masih tetap berjalan. Usaha rokok kretek yang telah didirikan ini pada mulanya hanya
mempekerjakan beberapa orang saja sekitar 6 – 10 orang dengan merk rokok rokok klobot yang pertama kali digunakan adalah rokok “Siyem”.
Usaha rokok kretek yang ditekuninya ini memberikan prospek yang baik dan terus berkembang. Mulai tahun 1950, Bapak Mc. Wartono mulai
mengembangkan merk barunya yaitu Rokok Kretek Cap “SUKUN”, merk baru Sukun ini juga terus berkembang baik.
Mengingat industri rokok yang ini terus berkembang sehingga memerlukan perhatian yang besar, maka pada tahun 1953 perusahaan
49
tahunya dihentikan, hal ini juga dalam usaha memberikan kesempatan berkembangan perusahaan tahu yang lain yang mulai banyak dilakukan
penduduk setempat. Ketekunan dalam membina usahanya yang berorientasi terhadap pemenuhan kepuasan konsumen, kearifan dalam
membina tenaga kerja untuk meningkatkan produktifitasnya serta pandangan jauh kedepan terhadap situasi ekonomi nasional, semua ini
membuat usahanya terus berkembang. Tenaga kerjanya kini sudah menjadi ribuan, bermacam-macam jenis rokok untuk berbagai tingkat harga dengan
merk Sukun dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pasar di hampir seluruh pulau Jawa pantai utara.
Sebagai manusia biasa yang umurnya sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa, beliau memenuhi panggilan-Nya pada tanggal 20 Pebruari
1974. Sampai akhir hayatnya, beliau berhasil membina usahanya dengan menampung tenaga kerja sekitar 10.000 karyawan baik perusahaan rokok
PR Sukun maupun perusahaan tekstil PT. Sukun Tex yang ia dirikan pada tahun 1970. Usaha yang telah dibina ini beserta kerangka menajemennya
dilanjutkan putra-putranya yaitu Bapak Tas’an Wartono, Bapak Rindho Wartono dan Yusuf Wartono. Sedangkan putranya yang lain yang juga
telah dibekali ilmu dan pengetahuan tentang rokok yaitu Ibu Sri Fatimah Wartono mendirikan rokok merk “SIYEM” di Semarang dan Ibu Ani
Wartono mendirikan perusahaan rokok merk “LANGSEP” di Kudus.
50
4.1.2 Hasil dan Proses Produksi