Pembagian gaya gempa tingkat Pembagian gaya geser gempa pada kolomkomponen struktur

167

2. Pembagian gaya gempa tingkat

Dalam analisis statis yang harus dipahami oleh para arsitek dan calon arsitek, gaya geser dapat dibagi ke lantai-lantai tingkat gedung berdasarkan rumus : i F =   V 0,1 - V h W h W i i i i   Dimana h i adalah tinggi lantai i terhadap lantai dasar. Gaya gempa terhadap pada ketinggian atap diperhitungkan sebesar 0,1 x Gaya Geser Dasar V, untuk ruang permesinan bangunan. Gaya gempa tingkat tersebut diperhitungkan bekerja pada titik berat lantai tingkat. Jumlah gaya gempa tingkat = Gaya geser dasar. Gaya geser dasar dikurangi gaya gempa tingkat diatasnya = Gaya geser tingkat pada tarif lantai tingkat tersebut. Jumlah perkalian gaya gempa tingkat dengan ketinggian lantai = Momen tumbang total 1 blok gedung. Sedang momen tumbang tingkat : TOTAL E i i M H h - H M   Untuk jelasnya dan untuk keperluan menghitung gaya-gaya dan momen- momen daloam bagian-bagian struktur, dibuatlah tabel gaya gempa, gaya geser dan momen tumbang tingkat untuk selanjutnya dipakai untuk menghitung tulangan atau dimensi bagian-bagiab struktur umumnya. Lihat contoh-contoh dalam perhitungan.

3. Pembagian gaya geser gempa pada kolomkomponen struktur

168 Berdasarkan teori para ahli, antara lain Prof. Kiyoshi Muto, gaya akibat gempa dibagi kepada komponen-komponen vertikal struktur sebanding dengan kekakuannya , ialah momen inersia dibagi tinggi komponen. Bola tinggi komponen sama, pembagian gaya geser gempa sebanding dengan miomen inersia komponen tersebut. Setelah gay-gaya geser kolom diketahui, maka momen-momen kolom akibata gempa dapat dihitung. Untuk kolom-kolom lantai dasar, besarnya momen akibat gempa adalah sama dengan gaya geser per kolom dikalikan tinggi kolom penuhb. Jika luas penampang kolom tidak sama, maka gaya geser gempa dibagi sebanding dengan kekekuan kolom-kolom portal. Untuk struktur majemuk dengan inti struktural dan portal keliling, yang yang beban gempanya dipikul seluruhnya oleh inti gedung yang struktural, portal kelilingnya hanya diperhitungkan memikul beban gravitasi. Contoh nyata : Bank Bumi Daya Plaza Jakarta Struktur majemuk berupa tabung dalam tabung tube-in-tube, beban gempa dibagi sebanding dengan momen enersia tabung luar dan tabung dlam yang berupa inti struktural structural core. Contoh nyata : Proyek perkantoran Ratu Plaza Jakarta Kecuali pemeriksaan pelampaun tegangan batas bahan struktur, juga harus diperiksa simpangan horizontal sway, horizontal deflection bangunan tinggi, yang tidak boleh melebihi 0,002 tinggi total gedung. Begitu pula simpangan akibat beban angin, yang mengganggu perasaan penghuni jika simpangan terlalu besar.

4. Teori kekuatan batas