STRATEGI PEMENANGAN PILKADA LANGSUNG KABUPATEN BANYUWANGI PERIODE 2010-2015 (Studi pada Pasangan Calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko)

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak tahun 2004, tepatnya pada bulan Juni terjadi revolusi besar-besaran dalam pemilihan kepala daerah. Adanya pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat dan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Kedua agenda besar tersebut telah menjadi akomodasi bagi rakyat untuk menuangkan aspirasinya secara langsung melalui pelaksanaan demokratisasi di daerah. Antusias masyarakat yang begitu besar tersebut melahirkan proses pemilihan kepala daerah secara langsung di tiap-tiap daerah di Indonesia. Sejak bulan Juni 2005, kepala daerah baik gubernur maupun bupati atau walikota yang sebelumnya dipilih oleh DPRD, dipilih langsung oleh rakyat. Dari metode pemilihan langsung ini, pemerintah mengharapkan untuk mengurangi tindak KKN antar anggota DPRD untuk meloloskan calon kepala daerah tertentu, meski tidak sesuai dengan hati dan pilihan rakyat.

Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia No.6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pasal 56 ayat I menyatakan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara

demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.1 Peraturan tersebut

telah menjadi penegasan dasar yuridis pelaksanaan pilkada secara langsung di

1


(2)

tiap-tiap daerah di Indonesia. Di mana rakyat memiliki andil yang cukup besar untuk menentukan siapakah calon yang tepat menurut mereka.

Hal ini pulalah yang menumbangkan model implementasi kebijakan top

down (dari atas ke bawah) dan menegakkan model implementasi kebijakan bottom

up (dari bawah ke atas). Melalui kebijakan bottom up, masyarakat dapat

mengungkapkan pandangannya mengenai apa yang paling bermanfaat bagi

kepentingan mereka.2 Pemerintah harus dapat memahami dan mendengarkan

suara rakyat. Hal ini tentu berkaitan dengan Kepala Daerah yang mereka pilih yang nantinya akan menyuarakan pendapat-pendapat rakyat di daerah.

Pemilihan Umum sebagai sarana berjalannya demokratisasi di Indonesia tak terlepas dari partisipasi. Jika demokrasi diartikan secara sederhana sebagai suatu pemerintahan yang berasal dari dan untuk rakyat, maka partisipasi merupakan sarana di mana rakyat dapat menentukan siapa yang memimpin melalui pemilihan runum dan apa yang harus dikerjakan oleh pemimpin (pemerintah) melalui keterlibatan dalam proses pembuatan keputusan politik yang mengikat rakyat banyak. Dalam hubungannya dengan pengembangan demokrasi, partisipasi masyarakat sebenarnya tidak hanya sebatas dalam proses menentukan pemimpin dan apa yang harus dilakukan oleh pemimpin, tetapi juga menentukan

proses demokrasi itu sendiri.3

Pelaksanaan Pilkada secara langsung ini pun tak lepas dari berbagai kendala seperti halnya bayang-bayang masa lalu. Begitu pula pelaksanaan Pilkada

2

Salossa. 2005. Pilkada Langsung Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Yogyakarta: Media Pressindo

3


(3)

untuk memilih Bupati. Berbagai praktik kecurangan seperti money politics dan pengatuh kekuasaan partai besar masih membayangi kemenangan calon Bupati

baru. Praktik money politic hanya bergeser lokusnya dari yang dulu di tangan para

elite DPRD, sekarang bergeser ke elite partai, broker politik,dan pemilih sendiri. Pilkada di daerah juga seringkali menimbulkan trauma mendalam baik yang dialami masyarakat, maupun calon kepala daerah sendiri. Berbagai cara, baik sehat maupun tak sehat digelar untuk mendapatkan posisi kursi panas kepala daerah ini. Seringkali pula timbul anarkisme massa pendukung calon kepala daerah dan pembangkangan sosial.

Harapan banyak pihak terhadap Pilkada langsung dapat menumbuhkan partisipasi politik. Namun realitasnya dalam beberapa pelaksanaan pilkada langsung di Jatim juga masih saja rakyat banyak yang tidak antusias. Malahan fenomena golput sangat mencolok besarannya, seperti pilkada Kabupaten Gresik

(30%), Kabupaten Ponorogo sebanyak 29%.4, bahkan yang golput dalam

pemilihan walikota surabaya sebanyak 47,5%. Banyuwangi yang tidak memilih

dalam pilkada tahun 2005 sebanyak 35%.5 Bahkan tidak jarang pula

memunculkan konflik politik seperti di Tuban dan Banyuwangi.

Penyelenggaraan Pilkada langsung sebagai pesta demokrasi di aras lokal, ternyata dinilai masih kurang demokratis. HaI ini karena di beberapa daerah masih diwarnai oleh tindakan anarkisme massa dan perselisihan (konflik) yang tidak kunjung usai. Di Banyuwangi, pelaksanaan pilkada pada 11 Juli 2005 yang dimenangkan oleh Pasangan Ratna Ani Lestari-Yusuf Nuris yang dicalonkan oleh

4

Kompas,2 Juli 2005 5


(4)

Koalisi Partai Non Parlemenpun mengalami berbagai dilema. Hasil pilkada tersebut tidak diterima oleh berbagai kalangan terutama DPRD, Forum Banyuwangi Bersatu (FBB) dan Bupati hasil pemilu lokal tersebut dituntut mundur.

Setelah masa jabatan Ratna Ani Lestari periode 2005-2010 habis, maka dimulai lagi pesta demokrasi. Pada saat itu yang lolos dari persyaratan hanya ada tiga pasangan calon yang lolos yaitu pasangan Abdullah Azwar Anas-yusuf, Widyatmoko, Jalal-Yusuf Nuris (Laris), dan Emilia Contessa-Zaenuri Ghazali.

Hasil penghitungan quick count yang dilakukan LSI pada pilkada Banyuwangi

dimenangkan pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) mencapai 50,98 persen. Pasangan ini unggul jauh dari dua pasangan lainnya. Sedangkan pasangan lain yakni Jalal-Yusuf Nuris (Laris) mencapai 31,6 persen dan pasangan Emilia Contessr-Zaenuri Ghazali (Emilia) dengan perolehan suara 17,42 persen.

Pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko menang dalam pilkada Banyuwangi karena mendapatkan dukungan dari berbagai parpol meliputi PDIP, Golkar,PKB, PKNU, PKS dan partai demokrat. Mengacu pada UU No.22 tahun 2003 bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh rakyat dan diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memperoleh sejumlah kursi tertentu di DPRD, dan atau memperoleh dukungan suara dalam Pemilu Legislatif dalam jumlah tertentu. Dari pandangan tersebut maka pasangan Abdullah Anwar Anas-Yusuf Widyatmoko mendapatkan suara dukungan mayoritas parpol.


(5)

Untuk menjabat di kursi panas ini tentu banyak strategi-sfategi jitu yang dilakukan. Begitu pula dalam pemilihan bupati agar mereka menang dalam pemilihan, salah satunya dengan melakukan pendekatan-pendekatan kepada para pemimpin pondok pesantren untuk meminta dukungan dalam pemilihan, karena di Banyuwangi merupakan salah satu wilayah tapal kuda. Di mana masyarakat Banyuwangi memilih calon kepala daerahnya terkadang melihat dari segi kesamaan parpol, latar belakang agama, apakah calon tersebut berasal dari keturunan pemimpin dari kalangan pengusaha, atau dari kaum intelektuat. Selain melalui pandangan tersebut, ada beberapa strategi untuk memenangkan kedudukan Bupati dan Wakil Bupati yang tak terlihat oleh masyarakat pada umumnya. Strategi ini khusus hanya para Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah beserta para kelompok dan rekan-rekan pendukungnya saja yang mengetahui. Tak terlepas apakah cara ini bersih atau pun kotor. Namun pada

hakekatnya pelaksanaan Pilkada seharusnya berjalan dengan free and fair.

Dengan pelaksanaan Pilkada yang free and fair diharapkan akan menjamin

legitimasi politik kredibilitas pemerintahan hasil Pilkada menumbuhkan kesadaran politik dan menciptakan antusiasme politik warga.

Dengan mengacu latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul skripsi ini yaitu tentang “Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Periode 2010-2015 (Studi tantang Strategi Pemenangan Pilkada Langsung Pasangan Calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko. Diharapkan dengan studi kasus ini dapat membangun proses Pilkada secara langsung yang lebih baik, khususnya di Kabupaten Banyuwangi.


(6)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan dalam latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah strategi pemenangan yang digunakan pasangan calon

kepala daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam pilkada langsung periode 2010-2015 di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi?

2. Bagaimanakah kendala yang dihadapi pasangan calon kepala daerah

Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam mengimplementasikan strategi pemenangan yang digunakan?

C. Tujuan Penelitian

Relevan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan strategi pemenangan yang digunakan pasangan calon kepala daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam pilkada langsung periode 2010-2015 di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi.

2. Mendeskripsikan kendala yang dihadapi pasangan calon kepala daerah

Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam

mengimplementasikan strategi pemenangan pilkada di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, peneliti berharap akan dapat memberikan arti bagi berbagai kalangan, antara lain bagi jurusan Ilmu


(7)

Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang, maupun bagi organisasi politik terkait yang diteliti. Adapun manfaat-manfaat tersebut sebagai berikut.

1. Secara akademis

Memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk lebih maju dalam penelitian yang berikutnya akan di laksanakan, selain itu untuk acuan skripsi dan selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat menambah referensi dalam bentuk informasi tentang strategi Anas dalam pemilihan bupati langsung di Banyuwangi sebagai upaya peningkatan di bidang pengetahuan dan pemerintahan.

2. Secara praktis

Agar masyarakat mengetahui judul yang penulis tulis dan dapat memberikan sumbangan pemikiran, kontribusi dan masukan bagi pemerintah, jajaran elite politik, pengurus parpol dan dapat di jadikan referensi bagi masyarakat luas mengenai proses pilkada langsung sekaligus pembelajaran demokrasi.

E. Defenisi Konseptual

Konsep adalah abstraksi dari gejala atau fenomena yang akan diteliti atau generalisasi dari kelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dpakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama atau suatu data dan lambang yang menggambarkan kesamaan-kesamaan dalam berbagai gejala walaupun berbeda-beda.6

6


(8)

Dalam penelitian ini konsep sangat penting artinya agar peneliti lebih memahami dengan mudah dan maksudnya lebih terarah. Perlunya mengemukakan batasan konsep, bertujuan untuk menggambarkan fenomena dalam penelitian dengan maksud agar mendapatkan pengertian yang sama antara membaca dan penulis di dalam memahami isi dari tulisan ini. adapun definisi yang dianggap perlu dan mempunyai kaitan dengan masalah sehingga harus ada penegasan adalah:

1. Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan den sasaran organisasi yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Strategi adalah merupakan faktor terpenting dalam proses perencanaan stratejik, sebab strategi merupakan suatu rencana yang menyeluruh den terpadu mengenai upaya mewujudkan tujuan dan sasaran dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi dan keadaan lingkungan yang

dihadapi.7 Dalam penelitian ini, yang dimaksud stategi pemenangan yaitu

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai secara cermat mengenai kegiatan untuk mencapai kemenangan dalam suatu kompetisi. 2. Pilkada langsung adalah proses pemilihan kepala daerah secara langsung

untuk menciptakan suasana kondusif di antaranya: antusiasme dan semangat memiliki daerah tentu akan lebih kuat karena rakyat merasa berinteraksi langsung dengan bakal calon kepala daerah yang akan mengelola masa depan daerahnya. Disamping itu tingkat emosi yang lebih besar di antara anggota masyarakat karena merasa lebih berdekatan secara

7


(9)

psikologis dengan calon kepala daerah yang didukungnya. Pilkada secara langsung diharapkan akan melahirkan pemimpin-pemimpin baru di daerah yang berkualitas, bukan dihasilkan dari proses-proses konspirasi politik lokal. Kualitas demokrasi sebenarnya didasarkan pada banyak hal, khususnya menyangkut penerapan prinsip transparasi anggaran, partisipasi kelembagaan lokal, dan akomodasi kepentingan-kepentingan masyarakat

didalam pengambilan keputusan atau peraturan di daerah.8 Dengan

demikian pilkada langsung dapat dimaknai sebagai proses pemilihan kepala daerah yang dipilih secara langsung langsung oleh rakyat.

F. Definisi Operasional

Suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakterstik variabel tersebut.9 Karena penelitian ini bersifat studi empiris, maka memerlukan data yang benar-benar valid dan sesuai keadaan di lapangan. Sehingga harus ditetapkan batasan-batasan untuk penelitian terlebih dahulu, dengan menentukan indikator-indikatornya terhadap data yang diperoleh. Dalam penelitian ini, sebagai indikator yang akan dijadikan sebagai orientasi untuk dikaji meyangkut Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kecamatan

Licin Kabupaten Banyuwangi Periode 2010-2015, adalah:

1. Strategi pemenangan yang digunakan pasangan calon kepala daerah

Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam pilkada langsung periode 2010-2015 di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi, meliputi:

8

Nuruddin dan Rahmad K Dwi Susilo. 2006. Kebijakan Elit Politik Indonesia. Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Hlm: 181

9


(10)

a. Strategi koalisi partai

b. Strategi pendekatan terhadap masyarakat

c. Strategi pendekatan terhadap tokoh masyarakat

2. Kendala yang dihadapi pasangan calon kepala daerah Abdullah Azwar

Anas-Yusuf Widyatmoko dalam mengimplementasikan strategi

pemenangan pilkada di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi, meliputi:

a. Kendala dari masyarakat

b. Kendala dari partai politik

c. Kendala pendanaan

3. Upaya pasangan calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam

menghadapi kendala terkait dengan implementasi strategi pemenangan yang digunakan.

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan alasan agar dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti dalam hal ini strategi pemenangan yang digunakan pasangan calon kepala daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam pilkada langsung. Metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada, sehingga tujuan dari metode deskripstif adalah untuk menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaran

tentang gejala sosial. 10

10


(11)

Maka dari itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deksriptif, yang bisa dipahami sebagai serangkaian prosedur yang digunakan dalam upaya pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan obyek penelitian atau subyek penelitian seseorang, lembaga masyarakat, nilai-nilai, dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagai adanya. Dalam penelitian ini penulis akan menyajikan hasil penelitian tentang strategi pemenangan yang digunakan pasangan calon kepala daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam pilkada langsung di Kabupaten Banyuwangi.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang bermanfaat untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar sebuah penelitian.11 Karena sebagai subyek yang mampu memberikan informasi yang seluas-luasnya mengenai

strategi pemenangan yang digunakan pasangan calon kepala daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam pilkada langsung di Kecamatan Licin

Kabupaten Banyuwang, sehingga ditetapkanlah subyek penelitian yang dimaksud

adalah:

1. Tim Pemenangan Calon: (Bapak Syafii)

2. PAC-PKB: (Bapak Arief F) 3. Masyarakat: (Bapak Abdullah) 4. Tokoh masyarakat: (Bapak Sumawi)

11


(12)

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dimaksudkan agar peneliti mampu mengungkapkan fakta supaya mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Adapun lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah di Kabupaten

Banyuwangi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pada prinsipnya pengumpulan data empirik diawali dengan memahami setting. Dalam hal ini peneliti masuk sebagai bagian dari subyek penelitian. Sehubungannya dengan hal tersebut, maka digunakan tekhnik pengumpulan data berupa pengamatan, wawancara atau interview, dan dokumentasi. Menurut Gulo, pengumpulan data digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.12

a. Wawancara atau Interview

Dalam penelitian ini sengaja menggunakan teknik wawancara semi terstruktur yang mana teknik wawancara ini lebih bebas dalam mengungkap pertanyaan kepada informan. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemkan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancara diminta pendapat dan ide-idenya.13 Dalam penelitian ini diperlukan informan yang dianggap memahami masalah yang diteliti.

12

Gulo, W. 2002. Metode Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia. Hal: 115

13


(13)

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan penelusuran dokumen resmi dalam menjajaki sumber tertulis sehingga memperkaya data. Disamping itu, metode dokumentasi akan membantu dalam proses menganalisa. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, serta dokumen yang berbentuk tulisan.14

5. Analisis Data

Teknik analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah karena dengan analisis data dapat diberi arti tentang makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Untuk analisis data peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif. Menurut miles dan Huberman15 analisis data kualitatif teridiri dari:

a. Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti mencari dan mengumpulkan semua data yang ada dilapangan sesuai dengn judul penelitian, untuk keudian dijadikan sebagai tambahan dalam penulisan.

b. Reduksi Data

Merupakan proses penyajian, kompilasi data setelah direduksi ke dalam bentuk-bentuk simbol yang bisa menggambarkan keseluruhan data-data utamanya hasil penelitian. Kegiatan ini merupakan penyederhanaan data yang kompleks ke dalam narasi-narasi pendek

14

Ibid hal 82

15


(14)

sesuai kriteria dan klasifikasi data berdasarkan rumusan masalah sehingga dengan muda bisa difahami maknanya.

c. Display Data

Merupakan tahap seleksi data atas data atau catatan-catatan lapangan (fieldnotes), sehingga data yang didapat sesuai dengan pokok yang dituju dalam penelitian.

d. Verifikasi Data atau Conclusion Drawing

Setelah data diolah atau disajikan, maka diambil beberapa alternatif yang terbaik untuk dijadikan bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan guna kemudian diambil sebuah kesimpulan. 6. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data yang dikumpulkan, peneliti akan menggunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sumber data yang lain di luar data itu untuk keperluan pembanding atau pengecekan derajat kepercayaan hasil penelitian. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

Dalam metode pemeriksaan keabsahan data ini dapat melalui perbandingan antara data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan antara data hasil wawancara dengan data dokumentasi, membandingkan data hasil penelitian dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dianggap relevan, dengan membandingkan data hasil penelitian dengan teori.16

16


(15)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

Dwi Agus Hermawan 07230045

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(16)

Nama : Dwi Agus Hermawan

NIM : 07230045

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kabupaten

Banyuwangi Periode 2010-2015 (Studi tentang Pasangan Calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko)

Disetujui,

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(17)

NIM : 07230045

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kabupaten

Banyuwangi Periode 2010-2015 (Studi tentang Pasangan Calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko)

Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)

Pada tanggal: 04-02- 2012 Dihadapan Dewan Penguji

1. Dr. Tri Sulistyaningsih. M.Si (...)

2. Drs. Asep Nurjaman, M.Si (...)

3. Drs. Krishno Hadi, MA (...)

4. Drs. Jainuri. M.Si (...)

Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(18)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dwi Agus Hermawan

NIM : 07230045

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: “Strategi

Pemenangan Pilkada Langsung di Kabupaten Banyuwangi Periode 2010-2015 (Studi tentang Pasangan Calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf

Widyatmoko” adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik

sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 04-02- 2012

Yang menyatakan


(19)

NIM : 07230045

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kabupaten

Banyuwangi Periode 2010-2015 (Studi tentang Pasangan Calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko)

Pembimbing : : 1. Drs. Krishno Hadi, MA 2. Drs. Jainuri. M.Si

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan

I II

Tanggal 10-07-2011 Revisi Bab I /Proposal

Tanggal 20-07-2011 ACC Bab I

Tanggal 23-07-2011 Seminar

Tanggal 04-08-2011 Revisi Bab II/III

Tanggal 10-08-2011 ACC Bab II/III

Tanggal 25-10-2011 Bimbingan Bab IV/V

Tanggal 20-11-2011 Revisi Bab IV/V

Tanggal 21-12-2011 ACC Bab IV dan V

Tanggal 03-01-2012 ACC ujian

Malang, 04-02- 2012

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Krishno Hadi, MA Drs. Jainuri. M.Si

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(20)

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian

dengan judul Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kabupaten Banyuwangi

Periode 2010-2015 (Studi tentang Pasangan Calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dengan lancar. Hasil dari penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi Mahasiswa-Mahasiswi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berikutnya dalam meneliti fenomena-fenomena terkini, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini.

Dalam Penyusunan Penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat berarti bagi peneliti.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini bisa peneliti selesaikan tepat pada waktunya.

1. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga kami

dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Krishno Hadi, MA, kepada beliau kami sampaikan terima

kasih dan rasa simpati saya atas motivasi dan pengorbanannya dalam penyelesaian skripsi ini.


(21)

4. Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih. M.Si, selaku kajur IP sekaligus penguji terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini

5. Bapak Drs. Asep Nurjaman, M.Si, selaku penguji terimakasi atas masukan

dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan sempurna, Amin.

Akhirnya peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi mahasiswa Ilmu Pemerintahan dan kalangan yang tertarik dengan kajian politik.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 04-02- 2012


(22)

Pemenangan Pilkada Langsung di Kabupaten Banyuwangi Periode 2010-2015 (Studi tentang Pasangan Calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko”, Pembimbing I: Drs. Krishno Hadi, MA; Pembimbing II: Drs. Jainuri. M.Si.

Pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko menang dalam pilkada Banyuwangi karena mendapatkan dukungan dari berbagai parpol meliputi PDIP, Golkar,PKB, PKNU, PKS dan partai demokrat. Mengacu pada UU No.22 tahun 2003 bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh rakyat dan diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memperoleh sejumlah kursi tertentu di DPRD, dan atau memperoleh dukungan suara dalam Pemilu Legislatif dalam jumlah tertentu. Dari pandangan tersebut maka pasangan Abdullah Anwar Anas-Yusuf Widyatmoko mendapatkan suara dukungan mayoritas parpol. Dengan mengacu latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul skripsi ini yaitu tentang “Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kabupaten Banyuwangi Periode 2010-2015 (Studi tentang Pasangan Calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko). Diharapkan dengan studi kasus ini dapat membangun proses Pilkada secara langsung yang lebih baik, khususnya di Kabupaten Banyuwangi.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil data yang diperoleh, bahwa: Strategi pemenangan yang

digunakan pasangan calon kepala daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam pilkada langsung periode 2010-2015 di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi, adalah dilakukan koalisi partai dengan cara: (1) merankul aspirasi dari partai koalisi yang mendukung pasangan Abdullah Azwar Anas. (2) Pembentukan tim baik dari koalisis partai agar dapat melakukan sering untuk mengatahui problem dari tingkat PAC sampai ke tingkat anak ranting. (3) Membuat kesepakatan dari partai pasangan Abd Azwar Anas dengan partai pendukungnya. (4) Mendirikan posko. (5) Memberikan fasilitas. Strategi koalisi lain adalah dengan memberikan konsolidasi wawasan dan konsolidasi organisasi secara keseluruan. Selain itu kampanye terbuka, membagikan kaos, stiker dan kalender. Tidak kalah pentingnya adalah kegiatan silaturohim ke para kyai, ustadl atau ke tokoh masyarakat maupun ke pemda, dengan melibatkan kyai, ustad dan tokoh agama sebagai media kampanye. Selain itu juga dilakukan kaderisasi melalui empat proses yaitu 1) penggalangan 2) proses seleksi kader 3) pendidikan politik 4) pengembangan dan pemberdayaan kader.


(23)

Selain itu ketidakkonsistenya para pendukung. Dengan banyaknya perkampungan yang sulit dijangkau sehingga membutuhkan penanganan khusus antara lain, pendanaan, tenaga, waktu dan SDM. Kendala lain yang dihadapi partai ada di akhir pilkada dengan dibentuknya saksi berlapis maka dana saksi. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengani cara pencoblosan yang benar sehingga banyak terjadi kesalahan dan mempengaruhi pendapatan hasil suara kepala daerah.

Upaya pasangan calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam menghadapi kendala terkait dengan implementasi strategi pemenangan yang digunakan adalah dengan cara pendekatan komunikasi, melakukan kunjungan disetiap wilayah yang terjadi masalah. Untuk mengatasi masalah tersebut pimpinan induk mengirim tim khusus untuk menyelesaikan masalah atau kendala yang terjadi baik dipimpinan ranting maupun DPC yang nantinya tim khusus yang ditunjuk oleh pimpinan untuk melaporkan apa yang menjadi permasalahan yang terjadi di lapangan. Memberikan kesempatan di setiap daerah apa yang menjadi kendala segera cepat terselesaikan, tetapi tidak lepas juga didampingi oleh tim khusus dari tingkat kabupaten, agar bisa terkordinasi dengan para tim yang ada di tingkat kecamatan sampai dengan tingkat desa atu dusun. Artinya kemampuan para pendukung dalam menyesuaikan dengan lingkunagnnya tidak telalu sulit karena para pendukung adalah merupakan golongan NU sehingga tidak susah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga mereka juga tidak bigung denga kegiatan terhadap tokoh masyarakat seperti halnya kyai dan ustad.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(24)

"The strategy of winning elections in the Banyuwangi Period 2010-2015 (Studies of Candidate Abdullah Anas, Yusuf Anwar Widyatmoko)", Supervisor I: Drs. Krishno Hadi, MA; Supervisor II: Drs. Jainuri. M. Si. Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko, Banyuwangi win in the elections because of the support from various parties including PDIP, Golkar, PKB, PKNU, PKS and the Democrat party. Referring to the Act 22 of 2003 that the Regional Head and Deputy Head of directly elected by the people and submitted by political parties or coalitions of political parties contesting the election who obtain a certain number of seats in parliament, or the support and votes in legislative elections in certain amounts . From that perspective the pair- Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko get majority votes political parties. With reference to this background, the authors take the title of this essay is about the "strategy of winning elections in the District Live Smooth Banyuwangi Period 2010-2015 (Studies of Candidate Abdullah Yusuf Anwar Anas-Widyatmoko. Expected with this case study can be establish a direct election process better, especially in Banyuwangi.

The research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. Techniques of data collection is done through: observation and interviews, and documentation. After examination validity, data were analyzed by analysis and presentation of data as well as inferences.

From the data obtained, that: The strategy of winning candidates who used the head-Yusuf Abdullah Anas Azwar Widyatmoko in direct elections in the period 2010-2015 Slippery Banyuwangi district, was conducted by a coalition of parties: (1) embrace aspirations of coalition parties supporting partner Anwar Abdullah Anas. (2) The establishment of good teams from coalitions in order to do often to know the problem of PAC levels up to the level of small twigs. (3) Make a deal from Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko couples party with party supporters. (4) Set up the post. (5) Provide facilities. Another coalition strategy is to provide insight and organizational consolidation consolidation whole. In addition an open campaign, handing out t-shirts, stickers and calendars. Equally important is the activity visit to clerics, teacher or to community leaders and to local governments, with the involvement of religious scholars, clerics and religious leaders as a media campaign. It also made regeneration through four processes: 1) raising 2) the selection of cadres 3) political education 4) the development and empowerment of cadres.

Constraints faced by the regional head candidate, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko, is when the community leaders expressed the socialization of society often lead to errors in presenting the program candidates, and often misunderstood community leaders to drive between parties in their respective areas. In addition inconsistent supporters. With many villages difficult to reach


(25)

Efforts candidate Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko in the face of constraints related to the implementation of winning strategies used are a way of communication approach, a visit that there are problems in every area. To overcome these problems led the parent to send a special team to solve problems or obstacles that occur both in leader twigs and DPC which later appointed a special team leaders to report on what the problem is happening on the ground. Provide opportunities in each area what the pitfalls are quickly resolved soon, but not out also accompanied by a special team from the district, to be coordinated with the existing teams at district level to village level atu hamlet. This means that the ability of supporters in adjusting to lingkunagnnya not too difficult because the supporters are a group NU that is not hard to adjust to the environment so that they do not confused premises activities of public figures as well as religious scholars and clerics.

Approve,

Supervisor I Supervisor II


(26)

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konseptual ... 7

F. Definisi Operasional ... 9

G. Metode Penelitian ... 10

1. Jenis Penelitian ... 10

2. Subyek Penelitian ... 11

3. Lokasi Penelitian ... 12

4. Teknik Pengumpulan Data ... 12

5. Analisis Data. ... 13

6. Pemeriksaan Keabsahan Data ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Pemenangan Pilkada Langsung.. ... 15

1. Pemasaran Partai Politik ... 15

2. Iklan Partai Politik ... 23

3. Memelihara Komunikasi Politik ... 26

B. Pilkada Langsung ... 32


(27)

C. Struktur Politik Kabupaten Banyuwangi ... 44

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Pengantar ... 52

B. Strategi Pemenangan Pasangan Calon Kepala Daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam Pilkada Langsung Periode 2010-2015 di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi ... 53

1. Strategi Koalisi Partai ... 53

2. Strategi Pendekatan terhadap Masyarakat ... 59

3. Strategi pendekatan terhadap tokoh masyarakat ... 65

C. Kendala yang dihadapi pasangan calon kepala daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam mengimplementasikan strategi pemenangan pilkada di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi ... 68

1. Kendala dari masyarakat ... 68

2. Kendala dari partai politik ... 74

3. Kendala pendanaan ... 77

D. Upaya pasangan calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam menghadapi kendala terkait dengan implementasi strategi pemenangan yang digunakan ... 80

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 91 DAFTAR PUSTAKA


(28)

Gramedia Pustaka Utama

Asfar, Muhammad. 2005. Mendesain Managemen Pilkada. Surabaya: Eureka

Budiardjo, Miriam. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Dan Nimmo, 2001. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya

Gulo, W. 2002. Metode Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia

Karim, Abdul Gaffar. 2003. Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah di

Indonesia. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Kotler and Amstrong. 1998. Dasar-dasar Pemasarn. Alih bahasa : Alexander

Sindoro. Cetakan Pertama. Penerbit Prenhallindo. Jakarta

Kusnaedi, 2009. Memenangkanh Pemilu dengan Pemasaran Efektif, Duta

Mediatama, Jakarta

Meleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Nurjaman, Asep. 2005. Dalam Jurnal Pemerintahan,

Nuruddin dan Rahmad K Dwi Susilo. 2006. Kebijakan Elit Politik Indonesia.

Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Rianti Adi dan Hari Prasaja, 1991. Langkah-Langkah Penelitian Sosial, Arcan, Jakarta

Salossa. 2005. Pilkada Langsung Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Yogyakarta: Media Pressindo

Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung

Sugiyono.2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Suparmoko, M.1999. Metode Penelitian Praktis, BPFE, Yogyakarta

Wibawa Fahmi. 2005. Pilkada Bima. yogyakarta:Nuansa Aksara

Sumber Lain:

Tomas Koten, Pemasaran Partai Politik, http://www.hupelita.com/baca.php


(29)

http://www.siwah.com/pendidikan/marketing-politik/memahami-esensi-pemasaran-politik.html

http://eprints.ui.ac.id/1015/


(1)

ABSTRACT

Dwi Agus Hermawan, 07230045. Muhammadiyah University of Malang. Faculty of Social and Political Sciences, Department of Administration. "The strategy of winning elections in the Banyuwangi Period 2010-2015 (Studies of Candidate Abdullah Anas, Yusuf Anwar Widyatmoko)", Supervisor I: Drs. Krishno Hadi, MA; Supervisor II: Drs. Jainuri. M. Si. Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko, Banyuwangi win in the elections because of the support from various parties including PDIP, Golkar, PKB, PKNU, PKS and the Democrat party. Referring to the Act 22 of 2003 that the Regional Head and Deputy Head of directly elected by the people and submitted by political parties or coalitions of political parties contesting the election who obtain a certain number of seats in parliament, or the support and votes in legislative elections in certain amounts . From that perspective the pair- Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko get majority votes political parties. With reference to this background, the authors take the title of this essay is about the "strategy of winning elections in the District Live Smooth Banyuwangi Period 2010-2015 (Studies of Candidate Abdullah Yusuf Anwar Anas-Widyatmoko. Expected with this case study can be establish a direct election process better, especially in Banyuwangi.

The research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. Techniques of data collection is done through: observation and interviews, and documentation. After examination validity, data were analyzed by analysis and presentation of data as well as inferences.

From the data obtained, that: The strategy of winning candidates who used the head-Yusuf Abdullah Anas Azwar Widyatmoko in direct elections in the period 2010-2015 Slippery Banyuwangi district, was conducted by a coalition of parties: (1) embrace aspirations of coalition parties supporting partner Anwar Abdullah Anas. (2) The establishment of good teams from coalitions in order to do often to know the problem of PAC levels up to the level of small twigs. (3) Make a deal from Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko couples party with party supporters. (4) Set up the post. (5) Provide facilities. Another coalition strategy is to provide insight and organizational consolidation consolidation whole. In addition an open campaign, handing out t-shirts, stickers and calendars. Equally important is the activity visit to clerics, teacher or to community leaders and to local governments, with the involvement of religious scholars, clerics and religious leaders as a media campaign. It also made regeneration through four processes: 1) raising 2) the selection of cadres 3) political education 4) the development and empowerment of cadres.

Constraints faced by the regional head candidate, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko, is when the community leaders expressed the socialization of society often lead to errors in presenting the program candidates, and often misunderstood community leaders to drive between parties in their respective areas. In addition inconsistent supporters. With many villages difficult to reach


(2)

and thus require special handling, among others, funding, manpower, time and human resources. Another obstacle faced by the party at the end of the election with the establishment of the fund-coated witness stand. Lack of knowledge of the community and hold a voting right way so that many errors occur and affect the income generated by the regional head voice.

Efforts candidate Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko in the face of constraints related to the implementation of winning strategies used are a way of communication approach, a visit that there are problems in every area. To overcome these problems led the parent to send a special team to solve problems or obstacles that occur both in leader twigs and DPC which later appointed a special team leaders to report on what the problem is happening on the ground. Provide opportunities in each area what the pitfalls are quickly resolved soon, but not out also accompanied by a special team from the district, to be coordinated with the existing teams at district level to village level atu hamlet. This means that the ability of supporters in adjusting to lingkunagnnya not too difficult because the supporters are a group NU that is not hard to adjust to the environment so that they do not confused premises activities of public figures as well as religious scholars and clerics.

Approve,

Supervisor I Supervisor II


(3)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konseptual ... 7

F. Definisi Operasional ... 9

G. Metode Penelitian ... 10

1. Jenis Penelitian ... 10

2. Subyek Penelitian ... 11

3. Lokasi Penelitian ... 12

4. Teknik Pengumpulan Data ... 12

5. Analisis Data. ... 13

6. Pemeriksaan Keabsahan Data ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Pemenangan Pilkada Langsung.. ... 15

1. Pemasaran Partai Politik ... 15

2. Iklan Partai Politik ... 23

3. Memelihara Komunikasi Politik ... 26

B. Pilkada Langsung ... 32


(4)

BAB III. PEMETAAN POLITIK DI KABUPATEN BANYUWANGI

A. Pendahuluan... 38

B. Struktur Sosial Masyatakat Banyuwangi... 42

C. Struktur Politik Kabupaten Banyuwangi ... 44

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Pengantar ... 52

B. Strategi Pemenangan Pasangan Calon Kepala Daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam Pilkada Langsung Periode 2010-2015 di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi ... 53

1. Strategi Koalisi Partai ... 53

2. Strategi Pendekatan terhadap Masyarakat ... 59

3. Strategi pendekatan terhadap tokoh masyarakat ... 65

C. Kendala yang dihadapi pasangan calon kepala daerah Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam mengimplementasikan strategi pemenangan pilkada di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi ... 68

1. Kendala dari masyarakat ... 68

2. Kendala dari partai politik ... 74

3. Kendala pendanaan ... 77

D. Upaya pasangan calon Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dalam menghadapi kendala terkait dengan implementasi strategi pemenangan yang digunakan ... 80

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 91 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adman Nursal, 2004, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, PT. Gramedia Pustaka Utama

Asfar, Muhammad. 2005. Mendesain Managemen Pilkada. Surabaya: Eureka Budiardjo, Miriam. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Dan Nimmo, 2001. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Gulo, W. 2002. Metode Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia Karim, Abdul Gaffar. 2003. Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah di

Indonesia. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Kotler and Amstrong. 1998. Dasar-dasar Pemasarn. Alih bahasa : Alexander Sindoro. Cetakan Pertama. Penerbit Prenhallindo. Jakarta

Kusnaedi, 2009. Memenangkanh Pemilu dengan Pemasaran Efektif, Duta Mediatama, Jakarta

Meleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya Nurjaman, Asep. 2005. Dalam Jurnal Pemerintahan,

Nuruddin dan Rahmad K Dwi Susilo. 2006. Kebijakan Elit Politik Indonesia. Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Rianti Adi dan Hari Prasaja, 1991. Langkah-Langkah Penelitian Sosial, Arcan, Jakarta

Salossa. 2005. Pilkada Langsung Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Yogyakarta: Media Pressindo

Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung Sugiyono.2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Suparmoko, M.1999. Metode Penelitian Praktis, BPFE, Yogyakarta Wibawa Fahmi. 2005. Pilkada Bima. yogyakarta: Nuansa Aksara Sumber Lain:

Tomas Koten, Pemasaran Partai Politik, http://www.hupelita.com/baca.php Profil Kabupaten Banyuwangi, 2010


(6)

Undang-undang otonomi daerah, no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Kompas, 18/2/2004) artikel Muhammad Qodari, Adakah Harapan bagi Partai B (Kompas, 16/2/2004)

http://www.siwah.com/pendidikan/marketing-politik/memahami-esensi-pemasaran-politik.html

http://eprints.ui.ac.id/1015/