Uji Statistik OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Tabel 3.10 Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono 2005:231

c.` Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi Kd adalah menunjukkan seberapa besar pengaruh antara kedua variabel yang diteliti, maka dihitung koefisien determinasi dengan asumsi dasar faktor-faktor lain di luar variabel dianggap tetap atau konstan, koefisien diantara lain - 1 ≤ r ≤+1, maka tanda - berlawanan arah, sedangkan tanda + menunjukkan searah. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa faktor yang mempengaruhi peranan audit manajeman dalam efektivitas pemberian kredit, maka hubungan atau pengaruh dihitung koefisien determinasi Kd dengan rumus : Keterangan : Kd = Koefisien Determinasi r s = Koefisien korelasi Rank Spearman

d. Uji Statistik

Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah H ditolak atau diterima dengan menggunakan rumus statistik uji t sebagai berikut : Kd = r s 2 x 100 2 1 2 s hitung r n t Keterangan : t = Uji t r s = Koefisien korelasi Rank Spearman n = Banyaknya Responden Tingkat signifikan level of significance yang digunakan adalah 0,05 5 dengan derajat kebebasan dk = n-2. Tingkat ini dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili dalam pengujian kedua variabel tersebut dan merupakan tingkat signifikan yang sering digunakan terutama dalam ilmu-ilmu sosial. Kriteria- kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah H ditolak atau diterima adalah: Jika t hitung t tabel , berarti H 1 ditolak, H diterima Jika t hitung t tabel , berarti H 1 diterima, H ditolak Gambar 3.1 Kurva t distribusi Uji Dua Pihak Daerah Penolakan H Daerah Penolakan H Daerah Penerimaan H Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan berdasarkan analisis pengujian hipotesis yang dilakukan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan setelah dibandingkan antara nilai t hitung dan t tabel , juga didukung oleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti. 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BTPN melayani masyarakat pensiunan sejak badan usaha ini memperoleh izin operasional dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 2 Desember 1986. Namun ditinjau dari sejarah operasionalnya, kegiatan bank ini telah ada sejak tahun 1958. Pada saat masih bernama Bank Pegawai Pensiun Militer BAPEMIL yang didirikan di Bandung pada tanggal 5 Februari 1958 oleh beberapa orang, diantaranya Rd. Ramelie Tjokrodirejo Letkol, Mertua Raja Laut Siahaan Lettu, Abdul Hamid Lettu, Abdulrachman Sersan Mayor, Ibrahim Beyk Kopral, Ny. Rd. Admarukmi Tjokrodirejo, dan Muhammad Abdul Fattah Purnawiraan ABRI. Melihat pada data sejarah berdirinya BTPN tersebut diatas, maka pada tanggal 16 Februari 1985 BAPEMIL diganti namanya menjadi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional di Bandung, yang dulunya merupakan suatu “Perkumpulan” dan kini menjadi “Perseroan Terbatas” yaitu untuk memenuhi Undang – Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok – Pokok Perbankan. BTPN disahkan berdasarkan Akta Notaris Komar Andasasmita di Bandung pada Tanggal 16 Februari 1985 No.31 dan Akta Notaris Pengganti Ny. Dedeh Sukarna di Bandung pada tanggal 13 Juli 1985 No.12 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat tanggal 25 Juli 1985 No.c.25483 ht